Anda di halaman 1dari 11

11.

MOMENTUM SUDUT
11.1 Besar Momentum Sudut
Momentum sudut (angular momentum), disimbolkan
dengan ℓ , merupakan besaran vektor . Gambar 11.1
menunjukkan sebuah partikel dengan momentum
linier p = mv diletakkan pada titik P pada bidang xy.
Momentum sudut ℓ dari partikel tersebut terhadap
titik asal O didefinisikan sebagai
ℓ = r x p = m(r x v) (11.1)
dimana r adalah vektor posisi dari partikel terhadap
titik asal O.
Besar dari momentumn sudut
ℓ = r p sin = r m v sin (11.2)
z z

ℓ =rxp ℓ =rxp
p p
y y
 
p
r  r
r
Massa m
P
 p P
p

x x
(a) (b)
Gambar 11.1
Dari Gambar 11.1a, persamaan (11.2) dapat ditulis menjadi
ℓ = r p  = r m v (11.3)
atau
ℓ = r p = r m v (11.4)
Besaran r adalah jarak tegak lurus antara titik asal dengan
perpanjangan momentum linier p (Gambar 11.1b).
11.2 Hukum Newton II dalam Bentuk Sudut (Angular)
Hukum II Newton dapat ditulis dalam bentuk

(11.5)

Persamaan (11.5) berlaku untuk satu partikel.


Differensiasi persamaan (11.1), didapat

(11.6)
Karena dv/dt adalah percepatan partikel, a, dan dr/dt adalah
kecepatan, v, maka pers. (11.6) dapat ditulis menjadi

Karena v x v dengan nol, maka


(11.7)

Dari Hukum Newton, F = m a, sehingga

(11.8)

r x F adalah torsi yang dihasilkan oleh gaya F, maka


persamaan (11.9) dapat ditulis menjadi
(11.9)
11.3 Momentum Sudut untuk Sistem partikel
Gerak dari suatu sistem partikel adalah gerak dari
beberapa partikel termasuk termasuk benda tegar.
Momentum sudut total L dari sistem partikel adalah
jumlah vektor dari masing-masing momentum sudut
partikel, atau

(11.10)

(11.11)
Dari persamaan (11.9) , sehingga

(11.12)

Torsi yang terjadi pada sistem partikel berasal dari gaya


internal dan eksternal.
Torsi yang berasal dari gaya internal partikel saling
meniadakan (hukum Newton tentang aksi dan reaksi),
sehingga hanya torsi yang berhubungan dengan gaya
luar yang diperhitungkan, sehingga persamaan (11.2)
menjadi,

(11.13)
Tabel 11.1 Relasi antara garak translasi and rotasi
Gerak Translasi Gerak Rotasi
Gaya F Torsi  (= r x F)
Momentum Linier p Momentum Sudut ℓ (= r x F)
Momentum Linier b P (= pi) Momentum Sudut b L(= ℓn)
Momentum Linier b P = M vcm Momentum Sudut c L = I
Hukum Newton b Fext = dP/dt Hukum Newton b ext = dL/dt
Hukum Kekekalan d P = konstan Hukum Kekekalan d L = konstan
b
Untuk sistem partikel dan benda tegar
c
Untuk benda tegar di sekitar sumbu tetap dan L adalah komponen
sepanjang sumbu
d
Untuk sistem yang diisolasi
Contoh 11.1
Sebuah pesawat udara dengan massa 1200 kg, terbang
dengan ketinggian 1,3 km, dan kecepatan 80 m/s searah
garis lurus. Berapakah besar momentum sudut pesawat
terhadap titik di bawahnya?
Diketahui
m = 1200 kg; r = 1,3 km = 1300 m; v = 80 m/s;  = 900
Ditanya ℓ
Penyelesaian
Dari persamaan (11.2)
ℓ = r p sin = r m v sin
= (1300 m)(1200 kg)(80 m/s)(sin 900)
= 1248 x 105 kg.m2/s
Contoh 11.2
Dua buah objek bergerak seperti gambar berikut.
Berapakah momentum sudut total di sekitar titik O?
6,5 kg
2,2 m/s

1,5 m 3,6 m/s


2,8 m

O
3,1 kg

L = ℓ1 +ℓ2 = – m1 r1 v1 + m2 r2 v2
= –(6,5 kg)(1,5 m)(2,2 m/s) + (3,1 kg)(2,8 m)(3,6 m/s)
= 9,8 kg.m2/s
Latihan
Sebuah partikel P dengan massa 2,0 kg mempunyai vektor
posisi r (r = 3,0 m) dan v (v = 4,0 m/s). Partikel tersebut
dikenakan gaya F (F = 2,0 N). Ketiga vektor r, v, dan F
terletak pada bidang xy. Tentukan:
a) Momentum sudut partikel di sekitar titik asal
b) Torsi yang bekerja pada partikel
y

300


300

450 x
O

Anda mungkin juga menyukai