Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR NOTASI

ABM = Luas penampang logam dasar

Ab = Luas nominal tubuh yang tidak berulir dari baut atau bagian yang

Berulir

Abj = Luas penampang cabang yang berlawanan

Abi = Luas penampang cabang lewatan

Ac = Luas beton

Ac = Luas pelat beton dilebar efktif

Ae = Luas neto efektif

Ae = Jumlah luas efektif penampang berdasarkan lebar efektif tereduksi

Afc = Luas sayap tekan

Afg = Luas bruto sayap tarik

Afn = Luas neto sayap tarik

Aft = Luas sayap tarik

Ag = Luas penampang bruto komponen struktur

Ag = Luas penampang bruto penampang komposit

Agv = Luas bruto penampang geser

xv
An = Luas neto penampang struktur

Ant = Luas neto penampang tarik

Anv = Luas neto penampang geser

Apb = Luas tumpu terproyeksi

As = Luas penampang profil baja

Asa = Luas paku penahan geser

Asf = Luas geser pada jalur runtuh

Asr = Luas dari batang yang menerus

At = Luas tarik neto

Aw = Luas badan , tinggi keseluruhan dikalikan tebal badan

Awe = Luas efektif las

Awei = Luas efektif throat las dari setiap elemen las

B = Lebar keseluruhan penampang baja persegi panajng yang menyalurkan

beban

Bb = Lebar keseluruhan komponen struktur cabang PSB persegi, diukur 90

derajat terhadap bidang sambungan

Bbi = Lebar keseluran cabang yang meng-overlap

xvi
Bbj = Lebar keseluruhan cabang yang dioverlap

Bp = Lebar pelat, diukur 90 derajat terhadap sambungan

B1 = Pengali untuk menghitung efek P- 𝛿

B2 = Pengali untuk menghitung efek P- ∆

C = Konstanta torsi PSB

Cb = Faktor modifikasi tekuk torsi-lateral untuk diagram momen tidak

merata

Cd = Koefesien yang diperhitungkan untuk kekakuan breising perlu yang

ditingkatkan pada titik belok

Cf = Konstanta untuk kategori fatik

Cm = Koefesien momen yang diperhitungkan untuk momen non merata

Cp = Koefesien fleksibilitas genangan air hujan untuk komponen stuktur

primer pada atap rata

Cr = Koefesien untuk tekuk pada badan akibat goyangan

Cv = Koefesien geser badan

Cs = Koefesien fleksibilitas genangan air hujan untuk komponen struktur

sekunder pada atap rata

xvii
Cw = Konstanta pembengkokan

C2 = Penambahan jarak tepi

D =Diameter terluar sekeliling komponen struktur PSB

E = Modulus elastis baja

Ec = Moulus elastisistas beton

Ec(T) = Modulus elastisitas beton pada temperature terelevasi

Es = Modulus elastisistas baja

Fc = Tegangan Tersedia

Fca = Tegangan aksial tersedia pada titik yang diperhitungkan

Fcr = Tegangan kritis

Fcry = Tegangan kritis pada sumbu y simetris

Fcrz = Tegangan tekuk torsi kritis

Fe = Tegangan tekuk elastis

Fn = Tegangan Nominal

Fnt = Tegagan tarik noinal

I = Momen inersia komponen struktur primer

Ic =Momen nominal beton pada sumbu netral elastis

xviii
Id = Momen inersia dek baja didukung pada komponen struktur sekunder

Ip = Momen inersia komponen struktur primer

Is = Mome inersia pada komponen struktur sekunder dan komposit

Ist = Mome inersia batang tulangan pada sumbu netral elastis penampang

Komposit

Ix.Iy = Momen inersia pada sumbu utama

J = Konstanta Torsi

L = Panjang kompnen struktur

Lb = Jarak antar breising

Lm = Pembatasan panjang tidak dibreis secara lateral untuk selama

redistribusi

Lp = Panjang komponen struktur utama

Lpd = Pembatasan panjang tidak diberis secara lateral untuk analis plastis

Lr = Pembatasan panjang breis secara lateral untuk kondisi batas tekok

torsi-lateral inelastic

Ls = Panjang komponen strktur sekunder

xix
Lv = Jarak dari maksimum kegaya geser

MA = Nilai absolute momen pada titik seperempat dari segemen untuk breis

Ma =Kekakuan lentur perlu menggunakan kombinasi beban DKI

MB = Nilai absolute pada setengah titik dari segmen untuk breis

MC = Nilai absolute pada titik tiga-perempat dari segmen untuk breis

Mcx.Mcy = Kekuatan lentur tersedia

Mcx = Kekuatan torsi-lateral tersedia untuk lentur

Me = Momen torsi-lateral untuk torsi

Mlt = Momen orde-pertama akibat kombinasi beban

Mmax = Nilai absolut momen maksimum pada segemen tanpa breis

Mmid = Momen ditangah bentang tanpabreis

Mn = Kekuatan lentur nominal

Mnt = Momen orde pertama menggunakan kombinasi beban DFBK

Mp = Momen lentur plastis

Mr = Keuatan lentur dengan kombinasi beban

Mrb = Momen breising perlu yang menggunakan kombinasi beban DFBK

xx
dan DKI

Mr-ip = Kekuatan perlu dalam bidang pada cabang yang menggunakan

kombinasi beban DFBK

Mr-op = Kekuatan lentur perlu keluar bidang gambar pada cabang yang

menggunakan kombinasi beban DFBK

Mrx.Mry = Kekuatan lentur perlu

Mrx = Kekuatan perlu dilokasi lubang-lubang baut

Mu = Kekuatan lentur yang perlu mengunakan kombinasi bena DFBK

My = Momen di pelelehan di serat luar

Myc =Momen pelelehan serat terluar pada sayap tekan

Myt = Momen pelelehan serat terluar pada sayap Tarik

M’1 = Momen efektif diujung dari panjang tanpa breising yang berlawanan

M1 = Momen terkecil diujung dari panjang tanpa breising

M2 = Momen terbesar diujung dari panjang tanpa breising

Ni = Beban lateral tambahan

Ov = Koefesien sambungan overlab

Pc = Kekatan aksial tersedia

xxi
Pcy = Kekuatan tekan tersedia kelar bidang lentur

Pe = Beban tekuk kritis elastis yang ditentukan

Pestory = Kekuatan tekuk elastis untuk tingkat pada arah tranlasi yang

terhitungankan

Pey = Beban tekuk kritis untuk tekuk sekitar sumbu lemah

Pe1 = Kekuatan tekuk kritiselastis komponen struktur pada bidan glentur

Plt = Gaya aksial orde pertama yang menggunakan kombinasi beban

Pn = Kekuatan aksial nominal

Pnt = Gaya aksial orde-pertama mengunakan kombinasi beban DKI dan

DFBK

Pp = Kekuatan tumpu nominal

Pr = Gaya eksternal perlu yang diperlukan dari komponen struktur dilokasi

luabng baut

Prb = Kekuatan breis perlu yang menggunakan kombinasi beban DKI dan

DFBK

Pro = Kekuatan aksial –perlu pada kord dijoint, diatas joint dengan tegangan

tekan rendah

xxii
Pstory = Beban vertical total yang didukung oleh tingkat menggunakan beban

kombinasi DFBK atau DKI

Pu = Kekeuatan aksial tekan yang diperlukan

Py = Kekuatan leleh aksial

U = Faktor geser yang diperhitunkan

Z =Modulus penampang plastis pada sumbu lentur

Zb = Modulus penampang plastis dari cabang pada sumbu lentur

Zx = Modulus penampang plastis pada sumbu x

Zy = Modulus penampang plastis pada sumbu y

a =Jarak bersih antar pengaku

a’ = Panjang jara las sepanajng kedua tepi dari penghentian pelat penutup

pada balok

b = Lebar total kaki dalam tekan

ho = Jarak antara titik berat sayap

rz = Jari-jari girasi

∆ = Simpangan tignkat dalam orde-pertama

∅ = Faktor ketahanan

xxiii
𝛽 = Faktor reduksi

𝜆 = Parameter kelangsingan

𝜇 = Koefesien slip rata-rata untuk permukaan kelas A atau B

𝜌sr = Rasio tulangan minimum

𝜃 = Sudut lancip anatar cabang dan kord

∅ = Faktor reduksi kuat baut angkur

AseN = Luas penampang efektif terhadap Tarik

ANao = Luas proyeksi pengaruh angkur tunggal untuk jarak tepi

ANa = Luas proyeksi pengaruh angkur adhesive tunggal atau kelompok

Ase,V = Luas penampang efektif terhadap geser

Avco = Luas proyeksi kerusakan beton terhadap geser

Avc = Luas proyeksi kerusakan angkur tunggal terhadap geser

nt = Jumlah ulir (mm)

P = pitch (mm)

futa =Kuat Tarik baut angkur

fya = Kuat leleh baut angkur

Nsb = Kuat ambrol nominal terhadap Tarik

xxiv
Na = Kuat baut tunggal

Nag = Kuat baut kelompok

xxv

Anda mungkin juga menyukai