CRITICAL POINT

PENGISIAN SPT TAHUNAN

PAJAK PENGHASILAN

1
 SURAT PEMBERITAHUAN ?

Pasal 1 Angka 11
U.U. No. 16 TAHUN 2009

SURAT YANG OLEH WP DIGUNAKAN UNTUK

MELAPORKAN PENGHITUNGAN DAN / ATAU
PEMBAYARAN PAJAK PAJAK, OBJEK PAJAK DAN /
ATAU BUKAN OBJEK PAJAK , DAN / ATAU HARTA
DAN KEWAJIBAN SESUAI KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PERPAJAKAN

2
KEWAJIBAN , HAK, SANKSI
BERKAITAN SPT
( FORMAL )

U.U.No.6 THN 1983

STTD U.U.No. 16 THN 2009

PASAL
3; 4; 5; 6; 7; 8; 9; 12; 13;
13A; 14; 15; 17C; 17D;19;
28; 29 ;38; 39;
35 > 41A ; 35A > 41C ; 39> 43
3
 SURAT PEMBERITAHUAN

Pasal 3 Ayat ( 1 )
Pasal 4 Ayat ( 1 )
U.U. No. 16 TAHUN 2009

SETIAP WP WAJIB MENGISI DENGAN BENAR,

LENGKAP, DAN JELAS …….DST.

WP WAJIB MENGISI DAN MENYAMPAIKAN SPT

DENGAN BENAR, LENGKAP, DAN JELAS, DAN
MENANDATANGANI.

4
 PASAL 4 AYAT (4)
U.U. NO. 28 TAHUN 2007

 SPT TAHUNAN PPh

WP YG WAJIB MENYENGGARAKAN
PEMBUKUAN HARUS DILAMPIRI DENGAN
LAPORAN KEUANGAN BERUPA NERACA
DAN LAPORAN LABA RUGI SERTA
KETERANGAN LAIN YANG DIPERLUKAN
UNTUK MENGHITUNG BESARNYA
PENGHASILAN KENA PAJAK
 PASAL 28
U.U. NO. 28 TAHUN 2007
PEMBUKUAN DAN PENCATATAN
TERSEBUT HARUS DISELENGGARAKAN
DENGAN MEMPERHATIKAN ITIKAD
BAIK DAN MENCERMINKAN KEADAAN
ATAU KEGIATAN USAHA YANG
SEBENARNYA
 PEMBUKUAN SEKURANG-
KURANGNYA TERDIRI ATAS
CATATAN MENGENAI HARTA,
KEWAJIBAN, MODAL, PENGHASILAN
DAN BIAYA,
 SERTA PENJUALAN DAN
PEMBELIAN, SEHINGGA DAPAT
DIHITUNG
BESARNYA PAJAK YANG TERUTANG
 ….TERMASUK PENGHASILAN YANG BUKAN
OBJEK PAJAK DAN ATAU YANG DIKENAKAN
PAJAK YANG BERSIFAT FINAL
 SELAIN DAPAT DIHITUNG BESARNYA
PPh, PAJAK LAINNYA JUGA HARUS
DIHITUNG DARI PEMBUKUAN TERSEBUT
AGAR PPN & PPn ATAS BARANG MEWAH
DAPAT DIHITUNG DENGAN
BENAR,PEMBUKUAN HARUS MENCATAT
JUGA JUMLAH HARGA PEROLEHAN ATAU
NILAI IMPOR,
  JUMLAH HARGA JUAL ATAU
NILAI EKSPOR,
JUMLAH HARGA JUAL DARI BARANG YG
DIKENAKAN PPn ATAS BM,
JUMLAH PEMBAYARAN ATAS
PEMANFAATAN BKP TIDAK BERWUJUD
DARI LUAR DAERAH PABEAN DI DALAM
DAERAH PABEAN DAN/
 ATAU PEMANFAATAN JKP DARI LUAR
DAERAH PABEAN DI DALAM DAERAH
PABEAN,
JUMLAH PAJAK MASUKAN YANG DAPAT
DIKREDITKAN DAN YANG TIDAK DAPAT
DIKREDITKAN
 DENGAN DEMIKIAN, PEMBUKUAN
HARUS DISELENGGARAKAN DENGAN CARA
ATAU SISTEM YANG LAZIM DIPAKAI
DI INDONESIA MISALNYA
BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN, KECUALI PERATURAN
PERUNDANG UNDANGAN PERPAJAKAN
MENENTUKAN LAIN
SALDO NORMAL PAJAK-PAJAK DALAM
LAPORAN KEUANGAN

 PPh Pasal 21 / 26 » KREDIT NERACA

 PPh Pasal 22 » DEBET NERACA

» KREDIT NERACA

 PPh Pasal 23 » DEBET NERACA

» KREDIT NERACA
 PPh Pasal 24 » DEBET NERACA

 PPh Pasal 25 » DEBET NERACA

» KREDIT NERACA

 PPh Pasal 4(2) » DEBET NERACA

» KREDIT NERACA
 PPh PENGALIHAN » DEBET NERACA
HAK ATAS TANAH
DAN BANGUNAN

 PPh Pasal 28 A » DEBET NERACA

 PPh Pasal 29 » KREDIT NERACA

 PPN MASUKAN » DEBET NERACA
DAPAT DIKREDITKAN
DIKREDITKAN

 PPN MASUKAN » DEBET NERACA

DAPAT DIKREDITKAN ATAU
TIDAK DIKREDITKAN » DEBET L / R

 PPN MASUKAN » DEBET NERACA

TIDAK DAPAT ATAU
DIKREDITKAN » DEBET L / R
 PPN KELUARAN » KREDIT NERACA

 BEA METERAI » DEBET R/L

 PBB » DEBET R/L

 BPHTB » DEBET NERACA

 PHR / PHI » KREDIT NERACA

 PAJAK REKLAME » DEBET R/L

 PKB » DEBET R/L

 SANKSI PIDANA BERKAITAN SPT

TIDAK MENYAMPAIKAN
SURAT PEMBERITAHUAN

SETIAP ORANG MENYAMPAIKAN SPT

DENGAN SENGAJA YANG ISINYA
SEHINGGA TIDAK BENAR
MENIMBULKAN KERUGIAN
PADA
PENDAPATAN NEGARA MENYAMPAIKAN
YANG ISINYA TIDAK BENAR ATAU TIDAK LENGK
DALAM RANGKA
RESTITUSI , KOMPENSASI PAJAK, PENGKREDITAN P
 YANG DIPIDANA
KARENA MELAKUKAN
TINDAK PIDANA PERPAJAKAN
CFM PSL 39 & 39A
TIDAK TERBATAS
PADA WP ; WAKIL WP; KUASA WP; PEGAWAI WP
AKUNTAN PUBLIK, KONSULTAN PAJAK
ATAU PIHAK LAIN
TETAPI JUGA TERHADAP MEREKA
YANG MENYURUH MELAKUKAN,
YANG TURUT SERTA MELAKUKAN,
YANG MENGANJURKAN,
YANG MEMBANTU MELAKUKAN,
TINDAK PIDANA PERPAJAKAN
( PASAL 43 KUP )
 KEWAJIBAN
MATERIIL
BERKAITAN SPT

1. U.U.No.7 THN 1983

STTD U.U.No. 36 THN 2008
2. U.U.No.8 THN 1983
STTD U.U.No. 42 THN 2009

1. PERATURAN PEMERINTAH
2. PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI
3. PERATURAN DIRJEN PAJAK
22
 PENGHASILAN
1770-I-1a WP
OBJEK PAJAK 1770-I-HAL-2-BCD KONTRAKTOR
Ps. 4 ( 1 ) & 5 ( 1 ) 1771-I-1a
?

YANG DIKENAKAN
1770-I- 3a & III BGN A PENYESUAIAN
PPh FINAL FISKAL NEGATIF
1771-I-4 & IV BGN A
Ps. 4 ( 2 )

YANG TIDAK PENYESUAIAN

TERMASUK OBJEK 1770-I-3a & III BGN B FISKAL NEGATI
Ps. 4 ( 3 ) 1771- I-4 & IV BGN B
OBJEK PAJAK PENGHASILAN
[ PASAL 4 ( 1 ) ]

 SETIAP TAMBAHAN KEMAMPUAN

EKONOMIS YANG DITERIMA ( CASH
BASIS ) ATAU DIPEROLEH ( ACCRUAL
BASIS ) WAJIB PAJAK , BAIK YANG
BERASAL DARI INDONESIA MAUPUN
DARI LUAR INDONESIA, YANG DAPAT
DIPAKAI UNTUK KONSUMSI ATAU
UNTUK MENAMBAH KEKAYAAN
WAJIB PAJAK YG BERSANGKUTAN ,
DENGAN NAMA DAN DALAM BENTUK
APAPUN ;
24
 PPh FINAL ?
 PENGHASILAN YANG DITERIMA TIDAK
DIGUNGGUNGKAN DENGAN PENGHASILAN
LAINNYA DALAM RANGKA PENGHITUNGAN
PENGHASILAN KENA PAJAK, NAMUN TETAP
DILAPORKAN DALAM SPT TAHUNAN
 » » FORMULIR 1770-III / 1771-IV / 1721-B dan……


25
  PPh YANG DIPOTONG, DIPUNGUT,
DIBAYAR DARI TRANSAKSI FINAL TIDAK
DAPAT DIKREDITKAN
[ TIDAK DAPAT MENGURANGI UTANG
PAJAK AKHIR TAHUN ] NAMUN TETAP
DILAPORKAN DALAM SPT TAHUNAN PPh
»»»
FORMULIR 1770-III / 1771-IV / 1721-B.

26
 PERBANKAN

HARGA POKOK YAYASAN

PENJUALAN PENDIDIKAN

RUMAH SAKIT
1771-II

KONTRAKTOR
  HARGA POKOK PENJUALAN

 BAGI WAJIB PAJAK YANG

MELAKUKAN USAHA DI JASA , DIISI
DENGAN HARGA POKOK USAHA JASA,
YAITU JUMLAH BIAYA YANG
BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN
PEREDARAN / PENERIMAAN BRUTO
SELAMA TAHUN PAJAK YANG
BERSANGKUTAN .

28
 BEBAN / PENGELUARAN

SEKALIGUS Psl 5 ( 2 & 3 )

SAAT PENGELUARAN Psl 6 ( 1 ) huruf a

PENYESUAIAN
MELALUI Psl 6 ( 1 ) huruf b FISKAL
DEPRESIASI / AMORTISASI
Psl 9 (2) & Psl 11 & 11APOSITIF / NEGATIF
ALOKASI

Psl 6 ( 1 ) PENYESUAIAN
DENGAN PERSYARATAN huruf a angka 3 ; 7 FISKAL
huruf c ; f ; h ; i ; j ; k ; l ; m POSITIF

Psl 5 ( 3b ) PENYESUAIAN
Psl 9 ( 1 )
TIDAK DAPAT PP No. 93 /2010
FISKAL
POSITIF
PP No. 94 /2010
 PEROLEHAN /
PENAMBAHAN

PENYUSUTAN PERBAIKAN

AKTIVA TETAP
PENGALIHAN

PENARIKAN
 HARTA TAMBAHAN
AKTIVA BERWUJUD

YANG DIUNGKAPKAN
DALAM PENGAMPUNAN PAJAK

TIDAK DAPAT DISUSUTKAN

UNTUK TUJUAN PERPAJAKAN

Ps.14( 3 ) U.U.No.11 TAHUN 2016

31
HARTA TAMBAHAN
AKTIVA TIDAK BERWUJUD

YANG DIUNGKAPKAN
DALAM PENGAMPUNAN PAJAK

TIDAK DAPAT DIAMORTISASI

UNTUK TUJUAN PERPAJAKAN

Ps.14( 2 ) U.U.No.11 TAHUN 2016

32
 BEBAN / PENGELUARAN

KEP DIRJEN PAJAK

PMK 02/2010 No. 316/2002
TTG BIAYA PROMOSI TENTANG
BIAYA UPGRADE KOMPU

PMK 207/ 2015

TTG PIUTANG SE DIRJEN PAJAK

DENGAN No. 46/1995

TENTANG
PMK 169/ 2015 BUNGA PINJAMAN
PERSYARATANDEBTTENTANG
EQUITY RATIO

SE DIRJEN PAJAK
KEP DIRJEN PJK 220/2002
No. 27/1986
TENTANG
TENTANG
PENYUSUTAN SEDAN & PONSEL
BIAYA JAMUAN
 BEBAN / PENGELUARAN

1770-I PASAL
BAGIAN A-2a - h 9 AYAT ( 1 )

1770-I PASAL
PENYESUAIAN BAGIAN A-i 11 & 11A

FISKAL 1770-I PP-94

POSITIF BAGIAN A-j 2010

1770-I PASAL
BAGIAN A-k 6 AYAT ( 1 )
 BEBAN / PENGELUARAN

1771-I PASAL
5a - h 9 AYAT ( 1 )

177I-I PASAL
PENYESUAIAN 5-i 11

FISKAL 1771-I PASAL

POSITIF 5-j 11A

PASAL
1771-I 6 AYAT ( 1 )
5-l PP-94-2010
 PENGURANG PENGHASILAN BRUTO
UNTUK WP ORANG PRIBADI
SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN

BIAYA JABATAN

5% x PENGHASILAN BRUTO
YANG DITERIMA PEGAWAI TETAP
MAKSIMUM Rp. 500.000.
Per BULAN
DARI SETIAP PEMBERI KERJA

36
 BIAYA PENSIUN

5% x UANG PENSIUN
YANG DITERIMA PENSIUNAN
MAKSIMUM Rp. 200.000.
Per BULAN
DARI SETIAP PEMBERI UANG PENSIUN

37
 PASAL 6 [ 3 ]

ORANG PRIBADI WP DALAM NEGERI

PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK

38
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK

 WAJIB PAJAK Rp. 54.000.000.

 TAMBAHAN WP YG KAWIN 4.500.000.
 PENGHASILAN ISTERI
DIGABUNG 54.000.000.
TAMBAHAN UNTUK SETIAP
TANGGUNGAN MAX 3 ORANG 4.500.000.

[ Ps.7 ]

39
 CRITICAL POINT FORM 1770

1. BIAYA YANG DIKELUARKAN WP OP YANG

MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN
YANG PEREDARAN USAHANYA TIDAK MELEBIHI Rp. 4.800.000.-
> 1770-I BAGIAN A-2 huruf a s.d i atau huruf j

2. PENGHASILAN ISTERI DARI SATU PEMBERI KERJA

> 1770-III BAGIAN A-15 atau 1770-I BAGIAN C ?

3. HIBAH > 1770-III BAGIAN B-1 atau 1770-I BAGIAN D -6 ?

4. HARTA PADA AKHIR TAHUN > 1770-IV BAGIAN A ?

5. PENGURANGAN PENGHASILAN BRUTO / BIAYA >1770-I C ( 4 )

5. PTKP……………………………………> 1770
40
 CRITICAL POINT FORM 1771

FORM 1771-II
1. PEMBELIAN > PPN & PPh Ps. 22 ?
2. GAJI & UPAH > PPh Ps. 21/ 26 ?
3. BIAYA TRANSPORTASI > PPh Ps. 23 ?
4. BIAYA PENYUSUTAN > AKTIVA LEASING ?
5. BIAYA SEWA > PPN & PPh Ps. 23 & 4 [ 2] ?
6. BIAYA BUNGA > PPh Ps. 23 / 26 ?

41
 CRITICAL POINT FORM 1771

FORM : 1771-II

7. BIAYA JASA > PPN & PPh Ps. 23 /26 ?

8. PIUTANG > PERSYARATAN Ps.6 ( 1 ) b ?
9. BIAYA ROYALTI > PPN & PPh Ps. 23 / 26 ?
10. BIAYA PEMASARAN > PPN & PPh Ps. 21 / 23 ?
11. BIAYA LAINNYA > PPN & PPh PS.21 / 23 / 26 ?
12. PERSEDIAAN AWAL > FIFO & AVARAGE : PPN ; PPh Ps, 22 ?
13. PERSEDIAAN AKHIR > FIFO & AVARAGE : PPN ; PPh Ps, 22 ?

42
  CRITICAL POINT FORM 1721-A1

 PENERIMAAN DALAM BENTUK NATURA &

KENIKMATAN …….. ?

 JLH PENGHASILAN NETO SETAHUN /

DISETAHUNKAN …………………………….?

 BIAYA JABATAN ?

 PTKP ?

43
 Terima Kasih Atas Perhatian Anda
T erhadap Presentasi Ini.
Semoga Materi Yang Disajikan Bermanfaat Terhadap Profesi Anda.

44