Anda di halaman 1dari 13

ULKUS PEPTIKUM

DEFENISI ULKUS PEPTIKUM

Ulkus peptikum adalah keadaan terputusnya kontinuitas


mukosa yang meluas di bawah epitel atau kerusakan pada
jaringan mukosa, sub mukosa hingga lapisan otot dari suatu
daerah saluran cerna yang langsung berhubungan dengan
cairan lambung asam/pepsin (Sanusi, 2011).
ETIOLOGI ULKUS PEPTIKUM

• Penyebab umum dari ulserasi peptikum adalah ketidakseimbangan


antara sekresi cairan lambung dan derajat perlindungan yang
diberikan mukosa gastroduodenal dan netralisasi asam lambung oleh
cairan duodenum. (Arif Mutaqqin,2011).
• Ada dua penyebab utama ulkus :
Penurunan produksi mukus sebagai penyebab ulkus. Penyebab
utama penurunan produksi mukus berhubungan dengan infeksi
bacterium H. pylori membuat kolon pada sel-sel penghasil mukus
di lambung dan duodenum, sehingga menurunkan kemampuan sel
memproduksi mukus.
Kelebihan asam sebagai penyebab ulkus
MANIFESTASI ULKUS PEPTIKUM

Manifestasi Klinis (Supriadi-Medicallisty, 2013)


 Pada sebagian besar kasus, gejalanya amat ringan bahkan asimptomatis. Keluhan-keluhan itu misalnya
nyeri timbul pada ulu hati.
 Mual-mual dan muntah.
 Pada kasus yang amat ringan perdarahan bermanifestasi sebagai darah samar pada tinja dan secara fisik
akan dijumpai tanda-tanda anemia defisiensi dengan etiologi yang tidak jelas.
 Pada pemeriksaan fisik biasanya tidak ditemukan kelainan kecuali mereka yang mengalami perdarahan
yang hebat sehingga menimbulkan tanda dan gejala gangguan hemodinamik yang nyata seperti
hipotensi, pucat, keringat dingin, takikardia sampai gangguan kesadaran.
 Perut nyeri,kembung, dan kepenuhan.
 Waterbrash (pelepasan air liur setelah episode regurgitasi untuk mengencerkan asam dalam esofagus).
 Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan.
KOMPLIKASI ULKUS PEPTIKUM

• Hemoragi-gastrointestinal atas, gastritis dan hemoragi


akibat ulkus peptikum adalah dua penyebab paling umum
perdarahan saluran GI.

• Perforasi (lambung bocor)

• Obstruksi pilorik
PEMERIKSAAN PENUNJANG ULKUS
PEPTIKUM

• Pemeriksaan dengan barium terhadap GI atas dapat


menunjukkan adanya ulkus.
• Pemeriksaan diagnostic (endoskopi), digunakan untuk
mengidentifikasi perubahan inflamasi, ulkus, dan lesi.
• Pemeriksaan feces di laboratorium.
• Pemeriksaan sekretori lambung.
GASTROENTERITIS
DEFENISI GASTROENTERITIS

• Gastroenteritis adalah kondisi medis yang ditandai dengan


peradangan (“-itis”) pada saluran pencernaan melibatkan
lambung (“gastro-“) dan usus kecil (“entero-“), sehingga
mengakibatkan kombinasi diare, muntah, dan sakit kejang perut.
(Irianto, 2015)

• Gastroenteritis adalah suatu keadaan dimana seseorang buang air


besar dengan konsisteni lembek atau cair bahkan dapat berupa air
saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih )
DEFENISI GASTROENTERITIS

• GE (gastro enteritis) adalah buang air besar dengan konsistensi


encer / cair dengan frekwensi lebih sering dari bisanya yaitu lebih
dari tiga kali dalam sehari yang dapat disertai lendir / darah atau
tidak yang terjadi secara mendadak dan berlangsung 3 – 5 hari
dan bisa juga berlangsung kurang dari dua minggu (Syamsudin
2016).
ETIOLOGI GASTROENTERITIS

Menurut ngasityah (2016) :


1. Infeksi enteral : infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare
2. Infeksi bakteria : vibrio, E.Coli ,salmonella campilobaster
3. Infeksi virus :rostavirus, calcivirus,entrovirus ,adenovirus, astrovirus
4. Infeksi parasite : cacing, protozoa (entamoba histolica, giardia lambia), jamur (candida
aibicans).
5. Infeksi parenteral : infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti tonsilitas,
bronkopneumonia, ensevalitis, meliputi :
• faktor mal absorbi : karbohidrat, lemak, protein
• faktor makanan : basi, racun, alergi
• faktor psikologis : rasa takut dan cemas
MANIFESTASI KLINIS
GASTROENTERITIS

• Mardalena (2015), mengatakan tanda dan gejala yang sering timbul pada klien dengan Gastroenteritis,
antara lain: Beberapa gejala yang diakibatkan oleh virus juga mungkin diisolasikan dengan demam,
letih, sakit kepala dan nyeri otot. Jika tinja mengandung darah, lebih kecil kemungkinan disebabkan
oleh virus dan lebih besar kemungkinan disebabkan oleh bakteri.
Manifestasi Klinis:
• Mual dan muntah akibat iritasi lambung
• Bab cair, lembut, mungkin bercampur dengan lendir atau darah
• Rasa sakit pada abdominal karena iritasi usus
• Distensi perut
• Demam karena infeksi
• Sakit kepala karena penyakit virus
• Tanda-tanda dehidrasi : kulit kering dan pucat, urin berkurang, takikardia, kulit lembek, tekanan darah
ortostatik berubah.
KOMPLIKASI GASTROENTERITIS

Beberapa komplikasi dari diare menurut Suryadi (2016) :


• Hypokalemia (dengan gejala matiorisme hipotoni, otot lemah,
bradikardi,perubahan elektro kardiogram)
• Hipokalsemia
• Cardic dysrhythimias akibat hypokalemia dan hipokalsemia
• Hiponatremi
• Syok hipofolemik
• Asidosis
• Dehidrasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Mardalena (2015) mengatakan ada beberapa pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan
pada gastroenteritis, yaitu:
• Pemeriksaan tinja
1) Makroskopis dan mikroskopis
2) pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet dinistest, bila
diduga terdapat intoleransi gula
3) Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi
• Pemeriksaan darah pH darah dan elektrolit (Natrium, Kalium, Kalsium, dan Fosfor)
dalam serum untuk menentukan keseimbangan asam basa.
• Intubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik atau parasit secara kualitatif dan
kuantitatif, terutama dilakukan pada penderita diare kronik.

Anda mungkin juga menyukai