Anda di halaman 1dari 83

Durabilitas Beton

Durabilitas Beton
Konsep Durabilitas pada
Beton
Definisi
“Durabilitas adalah kemampuan material atau struktur untuk
menghadapi resiko kerusakan akibat lingkungan, reaksi kimia,
gangguan fisik atau proses pengrusakan yang berati selama masa
layan sesuai dengan umur rencana tanpa ada kerusakan yang berarti.

Durabilitas Beton
Aspek Durabilitas Beton Bertulang

Durabilitas (keawetan) beton ditentukan oleh :


-Kualitas material pembentuk beton
-Kualitas akhir pelaksanaan beton
-Proporsi campuran beton
-Keadaan lingkungan

Durabilitas Beton
Target Umur Layan Komponen Struktur Beton

Temporary structures 10 years

Replaceable structure part 10 to 25 years

Agricultural and similar structures 15 to 30 years

Building structures and other common structures 50 years

Monumental building structures, bridge and other 100 years


civil engineering structure
Recommended by BS EN 1990
Durabilitas Beton
Petunjuk Tingkat Kinerja Struktur
Structural performance Typical attributes / uses
Level
Short service life structure < 30 years
Unreinforced concrete
Low Non-critical structure detail
Long service life structure but with associated low stress
level eg. House foundation (unreinforced concrete)
Normal Intermediate service life ( 30 to 100 years)
Not falling in either high or low category
Long service life structure > 100 years (eg. Transport structure foundation)
High Vulerable critical detail such as slender structure element, hinge, joints, etc.
Structures retaining hazardous material

Durabilitas Beton
Kinerja Struktur Beton

Kualitas struktur ditentukan oleh :


- Material (Beton, baja)
- Pelaksanaan Konstruksi
- Pemeliharaan

Durabilitas Beton
Kualitas Material Beton

Indikator kualitas material beton adalah:


Workabilitas
Kuat Desak
Kuat Lentur , dll
Durabilitas (Keawetan)

Durabilitas Beton
Kerusakan pada Beton
1. Kesalahan Perencanaan Konsturksi
2. Kesalahan Pelaksanaan Konstruksi
3. Lingkungan yang Ekstrim (Tidak biasa)
4. Perubahan Beban ( misalnya Perubahan Fungsi Bangunan)
5. Beban Lingkungan ( Bencana alam dll.)

Durabilitas Beton
Kesalahan Pelaksanaan Konstruksi Beton
1. Kesalahan meletakkan besi tulangan
2. Selimut beton yang kurang memadai
3. Sistem sambungan yang kurang baik ( terutama proses pengecoran)
4. Pencetakan beton yang kurang memadai
(misalnya kebocoran bekisting )
5. Segregasi
6. Curing yang tidak benar
7. Kandungan air yang terlalu tinggi
dll

Durabilitas Beton
Kesalahan Pelaksanaan Konstruksi Beton
Segregasi
Honey comb

Honey comb terbentuk karena pemadatan kurang memadai dengan slump


yang kurang.
Segregasi terjadi karena kandungan air yang terlalu banyak menyebabkan
komponen agregat kasar tenggelam ke bawah dan komponen agregat halus
cenderung di atas.
Durabilitas Beton Teknologi Beton Lanjut
Kesalahan Pelaksanaan Konstruksi Beton

Slump beton yang rendah dan pemadatan yang kurang akan berpeluang
memunculkan rongga (Honey Comb)
Durabilitas Beton
Kesalahan Pelaksanaan Konstruksi Beton
Penggetaran
Meningkatkan kepadatan tanah dan
melepas jebakan –jebakan udara dalam
beton yang memungkinkan terjadinya
beton keropos.
Vibrator

1½ R

Radius penggetaran 15 – 25 cm

Durabilitas Beton
Kesalahan Pelaksanaan Konstruksi Beton
Penggetaran

benar tidak benar


Penggetaran pada arah vertikal Penggetaran dengan arah yang
dengan jarak teratur 15-25 cm tidak teratur

Durabilitas Beton
Kerusakan Beton
Korosi Beton Bertulang

Durabilitas Beton Teknologi Beton Lanjut


Kerusakan Beton

Pembentukan Material Ekspansif pada Beton akibat


Reaksi Kimia

Durabilitas Beton
Serangan Sulfat (sulfate attack)
Permasalahan Lingkungan Sulfat
Kandungan larutan sulfat yang lebih dari 0,1% akan memberi efek
yang tidak baik pada beton dan lebih dari 0,5 % larutan sulfat dalam
tanah memberi efek yang sangat serius pada beton.

Durabilitas Beton
Serangan Sulfat (sulfate attack)
Permasalahan Lingkungan Sulfat

Cukup banyak tanah mengandung sulfat dalam bentuk gypsum


(umumnya 0,01 hingga 0,05% SO4), kandungan sulfat ini cukup
berbahaya terhadap kelangsungan kualitas beton

Kandungan sulfat yang tinggi di air tanah umumnya disebabkan


keberadaan Magnesium Sulfat dan Alkali Sulfat

Durabilitas Beton
Serangan Sulfat (sulfate attack)
Penyebab dan Mekanisme
Pembusukan material organik di rawa, genangan air, genangan bekas
tambang dan jaringan air kotor seringkali memicu pembentukan H2S
yang dapat bertransformasi menjadi asam sulfat melalui aksi bakteri.

Karenanya, hal ini membuat temuan konsentrasi sulfat yang merusak


jarang ditemukan pada air alami dan air industri.

Durabilitas Beton
Serangan Sulfat (sulfate attack)
Penyebab dan Mekanisme
Saat beton mengalami keretakan, permeabilitas beton akan meningkat
tajam dan air dengan kandungan zat aggresif akan lebih mudah
menjangkau bagian dalam beton dan mempercepat kerusakan.

Kadang-kadang, pengembangan (expansion) beton menyebab-kan


persoalan struktur yang serius

Durabilitas Beton
Serangan Sulfat (sulfate attack)
Pengendalian Serangan Sulfat
Faktor yang Mempengaruhi Serangan Sulfat pada Beton
• Kandungan dan lingkungan keberadaan sulfat,
• Posisi air tanah dan variasi level musiman air tanah,
• Aliran air tanah dan porositas tanah,
• Bentuk konstruksi , dan
• Kualitas beton

Durabilitas Beton
Serangan Sulfat (sulfate attack)

Durabilitas Beton
Serangan Sulfat (sulfate attack)
Pengendalian Serangan Sulfat
Kualitas beton yang baik dengan permeabilitas yang rendah
merupakan cara terbaik untuk melindungi beton dari serangan sulfat.

Tebal beton yang memadai, kandungan semen yang tinggi, faktor air
semen yang rendah , pemadatan beton yang memadai dan perawatan
beton segar adalah faktor-faktor penting yang menentukan dalam
pembentukan beton dengan permeabilitas yang rendah.

Durabilitas Beton
Serangan Sulfat (sulfate attack)
Pengendalian Serangan Sulfat
Serangan sulfat dapat diabaikan jika kandungan sulfat tanah kurang
dari 0,1% atau kurang dari 150 ppm dalam air.

Serangan sulfat ringan pada beton bila kanduangan sulfat antara


0,1-0,2% pada tanah atau antara 150 – 1500 ppm dalam air.
Disarankan menggunakan semen tipe II atau semen pozzolan atau
semen slag dengan f.a.s kurang dari 0,5 untuk mengantisipasi
serangan sulfat ringan.

ACI Building Code 318 (sama dengan SNI terbaru)

Durabilitas Beton
Serangan Sulfat (sulfate attack)
Pengendalian Serangan Sulfat
Serangan sulfat yang tergolong parah bila kandungan sulfat 0,2 – 2%
di dalam tanah, atau 1500 hingga 10000 ppm di dalam air.
Disarankan penggunaan semen tipe V dengan f.a.s kurang dari 0,45.
Semen portland tipe V memiliki kandungan C3A yang sedikit (kurang
dari 5%)

Serangan sulfat sangat parah bila kandungan sulfat dalam tanah lebih
dari 2% atau lebih dari 10000 ppm di dalam air. Disarankan
menggunakan semen tipe V dengan tambahan material pozzolan,
dengan f.a.s kurang dari 0,45.
ACI Building Code 318 (sama dengan SNI terbaru)

Durabilitas Beton
Serangan Sulfat (sulfate attack)
Pengendalian Serangan Sulfat

Pada keadaan kandungan sulfat sangat tinggi, penggunaan semen


dengan kandungan Ca(OH)2 yang sedikit atau tidak sama sekali
memberi hasil perlindungan yang lebih baik, misalnya semen dengan
alumina tinggi, semen campur (blended cement) portland blast furnace
slag dengan kandungan slag 50%, atau semen campur PPC dengan
kandungan pozzolan minimal 25%.

Durabilitas Beton
Kerusakan Beton
Serangan Sulfat pada Beton

Durabilitas Beton
Karbonasi
Proses dan Produk

Durabilitas Beton
Karbonasi
Korosi melalui Proses Karbonasi
Pada dasarnya reaksi karbonasi terhadap material beton tidak berbahaya.
Bahkan dengan terbentuknya kalsium karbonat, kekuatan mekanis beton
cenderung meningkat. Hanya saja, reaksi karbonasi akan menurunkan pH
beton dari sekitar 12,5 menjadi di bawah 10. Hal ini akan membawa
masalah pada tulangan beton. Pada pH yang tinggi, tulangan beton
memiliki lapisan tipis pasif (passive layer) yang mencegah korosi tulangan.
Namun karena turunnya pH beton, lapisan ini akan hilang dan memicu
munculnya korosi.

Durabilitas Beton
Karbonasi
Korosi melalui Proses Karbonasi

Karbonasi adalah penyebab lain korosi. Ketika beton mengalami


karbonasi hingga bagian tulangan. Hal ini menurunkan sifat alkalinitas
beton yang melindungi beton dari korosi. Pada keadaan ini, lingkungan
beton dan baja cenderung netral dan tidak lagi dilingkupi lapisan pasif
yang mencegah korosi. Pada keadaan ini proses korosi mulai terjadi.
Namun kecepatan korosi akibat karbonasi lebih lambat dibandingkan
korosi karena penetrasi chloride.

Durabilitas Beton
Karbonasi

Lapisan Pasif Proteksi Korosi Baja Dalam Beton

Durabilitas Beton
Korosi Beton Bertulang Kerusakan Beton

Durabilitas Beton
Karbonasi
Proses

Dalam beberapa jam, atau sehari atau umumnya dua hari,


permukaan beton segar akan bereaksi dengan CO2 dari udara.
Secara perlahan, penetrasi yang lebih dalam terus berlangsung
secara proporsional dengan akar waktu. Setelah setahun sangat
mungkin telah mencapai 1 mm pada beton yang padat /permeabilitas
rendah atau f.a.s rendah, atau sekitar lebih dari 5 mm pada lapisan
beton yang mudah lolos air atau fas tinggi.

Durabilitas Beton
Karbonasi
Proses
Pada dasarnya proses karbonasi memerlukan keberadaan air, sebab
CO2 larut dalam air dalam bentuk H2CO3 . Jika beton terlalu kering

(kelembaban < 40%) maka CO2 tidak larut dan tidak terjadi karbonasi.

Sebaliknya jika keadaan terlalu lembab (kelembaban > 90%) CO2 juga
tidak dapat masuk ke dalam beton dan tidak terjadi karbonasi.
Keadaan optimum terjadinya karbonasi adalah pada kelembaban 50
% atau pada rentang 40 – 90 %.

Durabilitas Beton
Karbonasi
Proses

Permukaan beton yang telah mengalami karbonasi penuh. Pasta


terkarbonasi menunjukkan warna coklat-orange dalam polarisasi cahaya

Durabilitas Beton
Karbonasi
Proses

Pasta terkarbonasi sepanjang retak pada bagian dalam beton, retak


terbentuk akibat reaksi alkali-silika
Durabilitas Beton
Karbonasi
Uji Beton yang Berkarbonasi

Karbonasi dapat diuji menggunakan larutan phenolpthalein, pH indikator


pada permukaan fraktur fresh, mengindikasikan tidak terkarbonasi ( non-
carbonated) atau masih bersifat alkalin dengan warna ungu.

Larutan phenolphthalein indicator digunakan pada permukaan fracture


fresh pada pelat beton.
Durabilitas Beton
Serangan Asam (chloride attack)

Chloride attack (serangan asam) sangat mengancam beton


bertulang, terutama yang berada di lingkungan laut atau lingkungan
dengan konsentrasi garam yang tinggi. Serangan asam berakibat
pada rusaknya beton dan korosi tulangan beton. Keduanya
kemudian memicu crack dan spalling yang akhirnya membuat beton
semakin rusak dan kegagalan struktur

Durabilitas Beton
Serangan Asam (chloride attack)
Proses
Hampir semua asam melarutkan semen yang sudah mengeras dengan
mengubahnya menjadi garam yang mudah larut, kemudian keadaan
permukaan semen keras yang lemah ini akan terkikis keluar.

Jika beton yang sudah mengeras bertemu dengan asam nitral, asam
klorida atau asam sulfat maka akan terbentuk kalsium klorida, kalsium
nitrat atau kalsium sulfat dll yang mudah larut dalam air

Durabilitas Beton
Serangan Asam (chloride attack)
Proses
Asam yang bersentuhan dengan beton umumnya air dari limbah
industri atau air yang melarutkan CO2 .

Dalam lingkungan lembab, uap SO2, CO2 dan asam lainnya yang
terdapat di udara menyerang beton dengan cara melarutkan dan
mengangkut bagian dari semen yang terikat. Contohnya cerobong
asap di daerah industri dan asap lokomotif kereta api yang merusak
terowongan. Air yang mengalir yang mengandung CO2 juga
melarutkan Ca (OH)2, sehigga menyebabkan terkikisnya permukaan
beton. Contoh ini terlihat pada terkelupasnya semen dan agregat di
permukaan pada saluran pengairan di daerah pegunungan.

Durabilitas Beton
Serangan Asam (chloride attack)
Proses
Proses pengrusakan material dilakukan melaui kandungan garam dan
material pemicu korosif melalui air yang terserap ke dalam beton
melalui pori dan mikropori dengan proses kapiler. Zat yang terserap ini
selanjutnya menurunkan pH beton dan mereduksi lapisan pasif anti
korosi pada tulangan. Selanjutnya proses korosi mulai terjadi.

Durabilitas Beton
Serangan Asam (chloride attack)
Proses

Korosi selanjutnya terjadi akibat dari ion Cl- bertemu dengan baja dan
lapisan pasif yang mengalami proses kimiawi dan membentuk asam
hydrocloride. Asam ini yang menghabisi tulangan.

Durabilitas Beton
Serangan Asam (chloride attack)
Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Serangan Asam

Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan proses pengrusakan


beton oleh serangan asam diantaranya;
a. Kualitas pembentukan beton,
b. Kualitas permukaan beton,
c. Lingkungan beton

Durabilitas Beton
Serangan Asam (chloride attack)
Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Serangan Asam

Kualitas pembentukan beton,

Beton adalah material porous dimana kekuatan dan durabilitasnya


ditentukan oleh faktor air semen, proses pemadatan dan curing.
Kerapatan material beton berkontribusi pada kecepatan proses
kerusakan. Beton dengan pori yang sedikit dan sedikit pori yang
terkoneksi akan menjadi penghalang yang baik intrusi material asam
(yang berpotensi memberi serangan asam) pada struktur beton

Durabilitas Beton
Serangan Asam (chloride attack)
Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Serangan Asam

Kualitas pembentukan beton,

Dimana porositas dan permeabilitas beton ditentukan oleh


- Jenis semen dan konstituen lain dalam campuran
- Proporsi bahan pembentuk campuran beton
- Pemadatan dan perawatan

Durabilitas Beton
Serangan Asam (chloride attack)
Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Serangan Asam

Kualitas permukaan beton

Kualitas permukaan beton berperan besar dalam proses kerusakan.


Beton dengan permukaan kurang kuat, akan mudah mengalami
kerusakan permukaan akibat dari aksi fisik, misalnya abrasi, impak
dan cavities. Hal ini memicu retak dan akan sangat memudahkan
cairan asam masuk ke dalam tubuh beton dan akhirnya mempercepat
proses kerusakan beton dengan serangan asam.

Durabilitas Beton
Serangan Asam (chloride attack)
Pengendalian Serangan Asam

Terhadap beton bertulang atau beton prategang, kandungan klorida


pada semen, air, agregat dan admixture harus dikendalikan secara
ketat. Kandungan klorida pada beton segar tidak boleh lebih dari 0,8
kg/m3 beton

Durabilitas Beton
Serangan Asam (chloride attack)

Pengendalian Serangan Asam

ACI 375R merekomendasi tebal selimut beton minimal 75 mm dari


tendon pada bagian yang terendam di laut

Pada bagian yang sering mengalami percikan air laut karena


lingkungan terbuka tebal selimut beton adalah minimal 65 mm dan 90
mm untuk beton prategang

Durabilitas Beton
Serangan Asam (chloride attack)

Pengendalian Serangan Asam


Kandungan semen minimum dan maksimum faktor air semen yang
disarankan

Durabilitas Beton
Serangan Asam (chloride attack)

Pengendalian Serangan Asam

Permukaan beton dapat juga diperbaiki dengan lapisan bitumen, cat


karet atau epoxy resin untuk meningkatkan ketahanan permukaan dan
mengurangi kontak langsung material beton dengan bahan asam (atau
air yang melarutkan CO2)

Durabilitas Beton
Reaksi Alkali Silika
(Alkali Silica Reaction or Alkali Aggregate Reaction)

Durabilitas Beton
Kerusakan Beton
Reaksi Alkali-Silika

Durabilitas Beton
Reaksi Alkali Silika

Beberapa agregat tertentu mengandung


silika yang reaktif. Agregat ini akan
bereaksi dengan alkali yang terdapat pada
beton dengan dukungan lingkungan yang
lembab. Reaksi antara silika reaktif dengan
alkali akan memunculkan produk yang
ekspansif yang kemudian menimbulkan
retak di permukaan beton.

Pola retakan akan berbentuk garis halus


sebagaimana kontur pada peta, karenanya
disebut map cracking

Durabilitas Beton
Reaksi Alkali Silika
Penyakit
Pelepasan pecah fragmen di
permukaan (pop out)


Mekanisme
1. Alkali hidroksida + silica gel reaktif
 produk gel reaktif (alkali-silica
gel)
2. Produk gel reaktif+ lembab 
pengembangan (expansion)

Durabilitas Beton
Reaksi Alkali Silika

Gel dapat muncuk di retak dan di dalam partikel agregat

Durabilitas Beton
Reaksi Alkali Silika

Partikel agregat dengan retak di sisi dalam akibat proses reaksi alkali-silika.
Retak selanjutnya mengganggu ikatan agregat dan pasta di dekatnya.

Durabilitas Beton
Reaksi Alkali Silika
Pengendalian Reaksi Alkali Silika
Keadaan yang memudahkan terjadi reaksi alkali silika adalah:

• Kandungan alkali yang tinggi pada (atau alkali dari sumber lain)
• Agregat reaktif
• Air (reaksi alkali silika tidak akan terjadi bila tidak ada air)

alkali
Reaksi
Alkali
SilikaAgregat
air reaktif

Durabilitas Beton
Pengendalian Reaksi Alkali Silika
Faktor yang paling mempengaruhi reaksi alkali agregat adalah:
1.Kandungan alkali pada semen and banyaknya kandungan semen pada
beton
2.Kemungkinan kontribusi ion alkali dari sumber lain, misalnya admixture,
agregat yang terkontaminasi garam dan penertrasi air garam ke dalam
3.jumlah, ukuran, dan tingkat reaktivitas yang ada pada agregat.
4.Ketersediaan air pada beton
5.Suhu lingkungan

Durabilitas Beton
Pengendalian Reaksi Alkali Silika

Jika semen hanya satu-satunya sumber alkali dan agregat terjadi


pada agregat, pengalaman menunjukkan bahwa penggunaan alkali
rendah dalam portland cement (kurang dari 0,6% ekuivalen Na2O)
adalah cara terbaik perlindungan reaksi alkali silika.

Pasir dan kerikil disarankan dicuci untuk menjamin bahwa


kandungan alkali dari semen dan sgregat tidak lebih dari 3 kg/ m3
beton

Jika semen portland dengan alkali rendah tidak tersedia, maka total
kandungan alkali dalam beton dapat dikurangi dengan penggantian
sebagian semen dengan cementetious atau pozzolanic admixture
(misalnya granulated blast furnace, slag, fly ash )

Durabilitas Beton
Pengendalian Reaksi Alkali Silika
Batasan Kandungan Alkali dalam Semen
Kerusakan Beton
Abrasi pada Beton

Durabilitas Beton
Kerusakan Beton
Retak

Retak pada beton dapat


disebabkan oleh banyak
hal diantaranya,
Platic settlement,
Platic shrinkage,
Early thermal,
Drying shrinkage
Surface crazing

Durabilitas Beton
Efek temperatur tinggi Kerusakan Beton
(kebakaran)

Durabilitas Beton
Kerusakan Beton

Kerusakan Beton akibat Lepas Permukaan


Abrasi : dry attrition (lepasnya lapisan permukaan pada lapisan
perkerasan beton dan pada lantai gudang akibat kendaraan atau alat
berat yang selalu melintasinya

Erosi : perlepasan lapis permukaan beton akibat aksi abrasi dari


cairan dengan kandungan supensi partikel solid (jalur kanal,
bangunan pelimpah/spillway dan pipa)

Cavitasi: kehilangan massa beton akibat terbentuknya rongga (bubble)


dan dengan proses ini beton akan runtuh

Durabilitas Beton
Kerusakan Beton

Abrasi - Erosi

Kejadian abrasi-erosi mulai dari permukaan beton, karena itu perlu


perhatian khusus terhadap lapis permukaan beton

Avoid laitance (lapisan halus dari semen dan agregat)

Durabilitas Beton
Kerusakan Beton

Abrasi akibat arus air

Durabilitas Beton
Kerusakan Beton

Scouring permukaan akibat arus air

Durabilitas Beton
Kerusakan Beton
Abrasi akibat arus air

Durabilitas Beton Teknologi Beton Lanjut


Kerusakan Beton

Frost Action
Saat air membeku, terjadi ekspansi (pengembangan) 9% volume,
tetapi sebagian air dapat bermigrasi dan menurunkan tekanan hidrolis.

Tekanan hidrolis tergantung dari :


- Kecepatan pembentukan es
- Permeabilitas material beton
- Jarak “escape boundary””

Durabilitas Beton
Kerusakan pada Beton
Penyebab Utama Kerusakan pada Beton
1. Karbonasi dan Korosi
2. Serangan Sulfat
3. Penetrasi Klorida
4. Reaksi Alkali Silika
5. Freeze and Thaw
6. Korosi tulangan
7. Retak
8. Kebakaran
9. Abrasi
10.Impak
11.Frost Action
12.dll

Durabilitas Beton
Hal yang Mempengaruhi Durabilitas Beton

1. Lingkungan
2. Kekuatan beton
- pori
- permeabilitas
3. Kebersihan material
4. Kualitas material
5. Perawatan
6. Material tambahan
- Additif (fly ash, silica fume, serat dll)

Durabilitas Beton
Kerusakan Beton akibat Air dan Media Air

Air menyebabkan degradasi beton


akibat proses kimiawi dan degradasi
beton akibat proses fisik (misalnya
..abrasi, erosi dll)

Air pada pori dan


saluran kapiler
Durabilitas Beton
Kerusakan Beton akibat Kemudahan Intrusi Zat
Perusak ke Dalam Beton
Pori dan Permeabilitas Beton

Pada dasarnya permeabilitas yang tinggi cenderung menunjukkan bahwa


pori beton yang tinggi yang berarti rendahnya kuat tekan beton
Durabilitas Beton
Kerusakan Beton akibat Kemudahan Intrusi Zat
Perusak ke Dalam Beton
Pori dan Permeabilitas Beton

Pori beton yang semakin banyak cenderung membuat koneksi antar


pori sehingga memudahkan media beton dilewati air atau zat perusak
misalnya CO2, sulfat dll. Beton dengan kualitas rendah cenderung
memiliki pori yang besar dan permeabilitas beton yang tinggi.
Durabilitas Beton Teknologi Beton Lanjut
Kerusakan Beton akibat Kemudahan Intrusi Zat
Perusak ke Dalam Beton
Hasil uji permeabilitas beton dengan berbagai nilai Water-Cement Ratio
(faktor air semen).

Durabilitas Beton
Kerusakan Beton akibat Kemudahan Intrusi Zat
Perusak ke Dalam Beton
Beberapa Nilai Permeabilitas Bahan Beton adalah sebagai berikut:
a. Permeabilitas dari “Matured Hardened Paste” :
0.10 x 10-12 ~ 120 x 10-12
untuk w/c antara 0.30 ~ 0.70

b. Permeabilitas dari Batuan (Rock) yang umumnya


dipakai untuk campuran beton bervariasi antara
1.7 x 10-9 ~ 3.5 x 10-13 cm/sec.

c. Permeabilitas untuk Beton yang berkualitas baik


kurang lebih 1 x 10-10 cm/sec.

Durabilitas Beton Teknologi Beton Lanjut


Hubungan Kuat Tekan dengan Permeabilitas
Berbagai studi 1926-1989 memberikan korelasi antara kuat tekan beton dan
permeabilitas sebagai berikut.

Durabilitas Beton
Konsep Durabilitas Beton

Survey dan
Spesifikasi tebal
spesifikasi terhadap
selimut beton
kondisi eksposure

Durabilitas

Standar kebutuhan Perawatan yang


komposisi bahan memadai (Sufficient
pembentuk beton curing)

Durabilitas Beton Teknologi Beton Lanjut


Efek Lingkungan terhadap Umur Layan Beton

Beton durable
CO2

Sulfate Umur layan


Beton memadai panjang
Bertulang
Tidak Umur layan
Chloride Efek memadai pendek
Lingkungan

Freeze-
Thaw
Temperature
Abrasion Kerusakan beton

Durabilitas Beton
Aspek Durabilitas Di Peraturan Beton

Durabilitas Beton
Aspek Durabilitas Di Peraturan Beton
SNI 03-2847-2002 (terbaru 2013) menyebutkan batasan selimut beton
untuk perlindungan tulangan beton
(9.7.1)
(a)Beton yang dicor langsung di atas tanah dan selalu berhubungan dengan
tanah , selimut minimal 75 mm
(b)Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca
Batang D-19 hingga D-56 selimut minimal 50 mm
Batang D-16, polos atau ulir D-16 atau lebih kecil minimal 40 mm

(9.7.2) untuk beton pracetak


(a)Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca
Panel dinding : Batang D-44 dan D-56 selimut minimal 40 mm
Batang D-36 atau lebih kecil, selimut minimal 20 mm
Komponen struktur lainnya : Batang D-44 dan D-56 50 mm
Batang D-19 hingga D36 40 mm
Batang D-16 atau lebih kecil 30 mm
Durabilitas Beton
Aspek Durabilitas di Dalam Peraturan Beton
SNI 03-2847-2002 (terbaru 2013) menyebutkan batasan faktor air semen
(f.a.s)
Kondisi lingkungan f.a.s (maksimum) fc’ (minimum) (MPa)
Beton dengan
permeabilitas rendah yang
terkena pengaruh 0,5 28
lingkungan air
Untuk perlindungan
tulangan terhadapa korosi
pada beton yang
terpengaruh lingkungan 0,4 35
yang mengandung klorida
dari garam atau air laut

Durabilitas Beton
Aspek Durabilitas Di Peraturan Beton
SNI 03-2847-2002 (terbaru 2013) menyebutkan batasan faktor air semen
(f.a.s) dan kekuatan beton untuk lingkungan sulfat

Paparan Jenis semen f.a.s (maksimum) fc’ (minimum)


lingkungan sulfat (MPa)
Ringan - - -
Sedang II, IP(MS), IS (MS), 0,5 28
P(MS), I (PM)(MS),
I(SM)(MS)
Berat V 0,45 31
Sangat berat V+pozzolan 0,45 31

Durabilitas Beton
Aspek Durabilitas Di Peraturan Beton
SNI 03-2847-2002 (terbaru 2013) menyebutkan batasan konsentrasi
ion klorida maksimum yang dapat larut dalan air pada beton keras
umur 28 hingga 42 hari. Sebagai upaya perlindungan terhadap korosi

Jenis Komponen Struktur Ion Cl (persen terhadap berat semen)


Beton Prategang 0,06
Beton bertulang di lingkungan klorida
selama masa layannya 0,15
Beton bertulang yang dalam kondisi
kering atau terlindung dari air selama 1
masa layannya
Konstruksi beton bertulang lainnya 0,3

Durabilitas Beton Teknologi Beton Lanjut

Anda mungkin juga menyukai