Tujuan Pembelajaran
PASANGAN BATU/BATA
Pasangan Bata
Pasangan batu
KERUSAKAN 101
Penurunan Mutu Bata atau Batu dan Retak
KERUSAKAN 101
Penurunan Mutu Bata atau Batu dan Retak
Bata atau batu dapat mengalami penurunan mutu secara tersendiri. Hal ini dapat
terjadi karena :
Penurunan mutu bata atau pasangan batu dinyatakan secara struktur berbahaya
karena terjadinya kerusakan akibat aus (penuaan) atau umur dimana kondisi
ini pasangan bata atau batu sudah rapuh dan secara struktur tidak dapat
dipertanggung jawabkan, dimana umur rencana untuk pasangan bata atau batu
ini secara umum sekitar 10-15 tahun.
SEMEN
AIR
AGREGAT KASAR
AGREGAT HALUS
ADMIXTURE (bahan kimia)
BAHAN TAMBAH MINERAL
(fly ash, pozzolan)
NILAI SLUMP
JOB MIX HARUS
FORMULA MEMENUHI
SYARAT
KETENTUAN SIFAT
CAMPURAN
KUAT TEKAN
UMUR 7 HARI
STANDAR HARUS 90%
DEVIASI SESUAI TERHADAP 7
TABEL 7.3.1.1) HARI DAN
DAN 7.3.1.2) MEMENUHI
STANDAR
DEVIASI
JIKA TIDAK
MEMENUHI,
HARUS MINTA
SARAN TENAGA
AHLI YANG
KOMPETEN
Struktur Beton
Beton adalah bahan yang keras, awet dan kuat menahan tekanan
tetapi lemah dalam hal tarikan.
Lentur Pada Balok
Gaya Prategang Pada Balok
Beton siklop
Jenis ini adalah campuran beton mutu minimal 15 MPa dengan
menambahkan batuan yang cukup besar dengan ukuran maksimum 25 cm
untuk membuat fondasi yang berat.
Jenis beton siklop ini sering digunakan dalam fondasi pada pekerjaan isian
dalam fondasi sumuran.
Jenis-jenis Beton
Beton mutu tinggi dengan mutu fc’ ≥ 45 MPa dan umumnya digunakan
untuk beton pratekan
Beton mutu sedang dengan mutu 20 MPa ≤ fc’ < 45 MPa digunakan untuk
beton bertulang, lantai jembatan, kepala jembatan, pilar dan tiang bor,
isian tiang pancang baja
Beton mutu rendah dengan mutu 15 MPa ≤ fc’< 20 MPa digunakan untuk
struktur beton tanpa tulangan, beton siklop seta beton yang digunakan
untuk trotoar. Beton mutu rendah dengan mutu fc’ < 15 MPa digunakan
untuk lantai kerja.
Beton Keropos (Honeycombing)
Beton yang keropos akan terjadi apabila mortar semen yaitu bahan campuran
antara semen, air dan agregat halus tidak mengisi rongga-rongga antara agregat
kasar.
Beton keropos dapat terjadi akibat campuran yang jelek tetapi lebih
umum diakibatkan karena
cara penanganan yang jelek, seperti kurangnya pemadatan,
hilangnya cairan beton yang disebabkan acuan yang jelek, dan
terlalu rapatnya baja tulangan.
arena campuran beton tidak sesuai dengan proporsi yang disarankan
dalam job mix
Drumminess
Karat yang ada pada besi tulangan mendorong sebagian permukaan beton
Perbaikan yang tidak baik bila penambalan yang dilakukan tidak menempel
dengan baik pada bahan dasar dan terjadi lapisan yang terpisah
Rembesan atau Bocoran Kedalam Beton
Kerusakan 201 akibat mutu beton yang rendah dapat mengakibatkan terjadinya
karbonasi yang secara struktur berbahaya, karena pada proses karbonasi terjadi
penurunan pH beton dari 13 menjadi 9 atau bahkan 8, dimana pH ini menurunkan
sifat alkali beton menjadi asam.
Akibat tingkat keasaman beton, maka baja tulangan cenderuing lebih mudah
berkarat dan kapasitas struktur menjadi berkurang.
Jadi, pada kerusakan 201 dimana beton mempunyai mutu yang rendah, keroipos
ataupun keropos di bagian dalam struktur sehingga beton berbunyi (druminess)
secara struktur adalah berbahaya
KERUSAKAN 202 - Retak
Retak Struktural
beban berlebih,
karbonasi
benturan yang menyebabkan spalling (gompal),
akibat adanya penurunan fondasi sehingga adanya deformasi pada
bagunan atas atau sebagian bangunan bawah,
gaya prategang yang berlebihan (tidak sesuai dengan persyaratan),
retak akibat adanya tumbuhan liar,
maka jenis kerusakan 202 (retak) ini dinilai berbahaya,
Retak susut
Pengukuran dan Pencatatan Retak
Apabila retak ditemukan maka mereka harus mencatatnya untuk perbaikan dan
memantaunya mengenai apakah retak tersebut berkembang.
Bilamana retak terlihat bertambah, detail keretakan harus diberi tanda pada
permukaan beton dengan menggunakan spidol yang tahan air untuk
menggambarkan :
Iokasi retak
Lebar retak
Tanggal pengukuran
Alat ukur lebar retak
Retak Akibat Penurunan Fondasi
Retak dapat juga terjadi akibat terjadinya karat pada tulangan baja di bawah
permukaan.
Karena karat tersebut mengembang, itu akan mengangkat permukaan dan
mengakibatkan retak.
Jika keretakan tersebut tidak diperiksa, maka akan terjadi kerontokan pada beton
Setiap tulangan yang terbuka/terlihat harus dicatat supaya dapat ditutup
secepatnya
Retak Non Struktural
Retak non struktural atau retak tak bergerak biasanya terjadi pada bagian permukaan
dan umumnya tidak bertambah besar. Beberapa jenis retak ini ada yang berbahaya
tetapi dapat tidak berbahaya.
Terdapat beberapa jenis retak non struktural dan akan dijelaskan mengapa keretakan
tersebut terjadi,
Retak akibat susut
Retak permukaan
Retak-retak struktur
Retak akibat acuan yang bergerak
Retak Akibat Susut
Retak akibat susut pada beton biasanya terjadi pada permukaan yang
terbuka dari bagian lantai dan pelat (atau bagian-bagian lain dengan
permukaan yang lebar) dimana akan terjadi kehilangan banyak
kadar air yang disebabkan oleh kelembaban yang rendah, angin,
dan/atau temperatur yang tinggi.
Susut plastis biasanya terjadi sebelum akhir penyelesaian pekerjaan
sebelum dilakukannya perawatan (curing).
Retak Akibat Susut
Apabila penguapan kadar air dari parmukaan beton yang baru digelarkan lebih
cepat daripada penggantian oleh kelebihan air dari campuran beton (bleed water)
maka permukaan beton akan mengalami retak susut.
Akibat adanya tahanan dalam beton dibawah permukaan yang mengering, gaya
tarik akan timbul pada daerah yang lemah, kekakuan plastis beton akan
mengakibatkan retak yang dangkal dan biasanya pendek dan menuju ke segala
arah.
Retak dapat bermacam-macam sekali panjangnya, lebar dan jaraknya serta
tergantung pada keadaan beton itu sendiri demikian juga kondisi udara, terutama
panas dan angin
Retak Akibat Susut
Karat dapat terjadi dimana saja pada struktur beton bertulang atau beton pratekan. Daerah
yang perlu pemeriksaan khusus ialah :
Dekat daerah batas air
Di bawah lantai dan balok
Di bawah kepala pilar
Di bawah permukaan yang menggembung atau berongga (drumminess)
KERUSAKAN 203
Karat pada Besi Tulangan
Karat dapat dikenali dengan :
Besi tulangan yang terbuka dan berkarat
Terlihat warna karat pada permukaan beton. Penentuan ini harus hati-hati jangan
sampai salah dengan adanya batuan (gravel) yang berwarna karat
Selimut beton minimum yang umum ialah 30 mm. Jika selimut beton tidak cukup
tebal dan menimbulkan masalah karat, hal ini harus dicatat oleh pemeriksa - Alat
penentu tebal selimut beton dapat dipakai untuk mengukur ketebalan selimut beton
tersebut
KERUSAKAN 204 - Kerusakan Komponen
karena aus dan pelapukan
KERUSAKAN 204 - Kerusakan Komponen
karena aus dan pelapukan
Kerusakan 204 yang menunjukkan elemen struktur beton dalam kondisi aus, dan
sejenisnya, dinilai berbahaya, karena dengan meningkatnya daya layan yang
sudah dilaksanakan oleh struktur tersebut, maka kondisi beton secara umum
menurun, walau pada beberapa jenis beton kondisi ini tidak berlaku, yaitu dimana
beton yang mempunyai durabilitas atau kekedapan yang baik.
Untuk kerusakan 204 yang diabkibatkan oleh abrasi, serangan kimia (karbonasi,
chloride, sulfat), benturan, mutu rendah, baja tulangan berkarat, maka hal ini
dinilai berbahaya
KERUSAKAN 204 - Kerusakan Komponen
karena aus dan pelapukan
Pada lantai jembatan yang tidak diberi lapisan permukaan aspal, lalu-lintas pada
umumnya dapat menyebabkan keausan pada permukaan lantai.
Pada beton sangat buruk mutunya, keausan pada permukaan lantai merupakan hal
yang tidak umum, karena pada umumnya sebelum beton tersebut aus, maka
struktur lantai akan retak terlebih dahulu.
KERUSAKAN 204 - Kerusakan Komponen
karena aus dan pelapukan
Pengikisan (Abrasi)
Abrasi dapat terjadi pada kolom pilar atau tiang pancang yang
berada di bawah muka air normal.
Hal ini biasanya terjadi jika aliran sungai membawa pasir atau
batuan kecil.
Apabila keausan cukup nyata tetapi kadarnya tidak dapat diukur,
maka harus disarankkan pemeriksaan secara khusus.
KERUSAKAN 204 - Kerusakan Komponen
karena aus dan pelapukan
Terjadi Proses Kimiawi
Jika terdapat bahan kimia terlarut dalam air sungai, maka hal ini dapat merusak beton. sehingga
beton akan menjadi lunak dan rapuh, atau hilangnya bahan yang halus dan meninggalkan
agregat yang kasar.
Apabila kerusakan akibat proses kimiawi benar-benar terjadi, maka harus disarankan adanya
pemeriksaan jembatan secara khusus
KERUSAKAN 205
Pecah atau Hilangnya Sebagian dari Beton
KERUSAKAN 205
Pecah atau Hilangnya Sebagian dari Beton
Elemen beton yang pecah atau gompal (spalling) karena tumbukan kendaraan atau benda
lainnya dinilai berbahaya karena dimensi struktur menjadi berkurang dan sudah tidak sesuai
lagi dengan dimensi yang dirancang untuk dapat menahan beban.
Untuk kerusakan elemen beton, apakah beton structural maupun non structural dapat dinilai
sebagai kerusakan yang berbahaya. Kerusakan ini adalah kerontokan akibat adanya gaya luar.
Jika sebagian beton hancur atau hilang dan dapat atau tidak memperlihatkan adanya
kerusakan pada baja tulangan hal ini merupakan kerusakan 205.
Daerah yang paling dekat dengan lalu lintas merupakan tempat dimana sering mengalami
kerusakan ini.
Kerusakan akibat tabrakan - contohnya mobil menabrak tiang sandaran dan kerusakan yang
disebabkan oleh balok kayu yang mengapung dan menerjang pilar
KERUSAKAN 205
Pecah atau Hilangnya Sebagian dari Beton
KERUSAKAN 206 – Lendutan
KERUSAKAN 206 – Lendutan
Karat adalah istilah yang diberikan masyarakat terhadap logam yang sudah
mengalami kerusakan berbentuk korosi dan/atau keropos. Sedangkan bagian
logam yang rusak dan berwarna hitam kecoklatan pada baja disebut Karat.
Secara teoritis karat adalah istilah yang diberikan terhadap satu jenis logam saja
yaitu baja, sedangkan secara umum istilah karat lebih tepat disebut hasil proses
dari korosi.
Korosi didefinisikan sebagai degradasi material (khususnya logam dan
paduannya) atau sifatnya akibat berinteraksi dengan lingkungannya.
Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah dan
berlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah atau
dihentikan sama sekali.
KERUSAKAN 302 – Karat
Retak pada struktur baja secara umum terjadi pada lokasi dimana terjadinya
konsentrasi gaya yang cukup besar seperti titik buhul ujung di atas
perletakan.
Kerusakan ini terjadi akibat landasan tidak dapat bergerak atau berfungsi,
sehingga gaya pada bagian tersebut terkonsentrasi dan ditahan oleh titik
buhul ujung, dimana terletak sambungan baut.
Sambungan baut ini akan menahan gaya dan profil baja harus menahan dan
gaya yang terjadi tidak sesuai dengan kondisi beban.
Untuk mengetahui kondisi retak pada profil, digunakan cairan penetrant
dimana kondisi retak dapat dilihat secara kasat mata.
KERUSAKAN 305 - Komponen yang Rusak atau
Hilang
KERUSAKAN 305 - Komponen yang Rusak atau
Hilang
Kesalahan dalam pelaksanaan atau konstruksi, kecelakaan atau kerusakan ini dapat dimasukan
dalam komponen yang rusak atau hilang.
Komponen yang hilang biasanya dapat diketahui dengan adanya tempat sambungan tanpa ada
komponen yang disambung.
Apabila elemen mengalami kerusakan atau hilang, maka struktur jembatan tidak berfungsi sesuai
dengan seharusnya, dan kapasitas struktur jembatan menurun, maka kondisi ini kerusakan ini
dinilaiberbahaya.
Tetapi keparahan kerusakan ditinjau dari elemennya, sebagai elemen utama utama atau sekunder.
Sehingga apabila kerusakan ini berada pada elemen sekunder seperti ikatan angin maka dinilai tidak
parah
KERUSAKAN 306 - Elemen yang Salah
KERUSAKAN 306 - Elemen yang Salah
Kabel dapat ditemui pada struktur jembatan gantung dan jembatan kabel. Kabel-kabel tersebut
merupakan elemen pendukung utama dan harus diperiksa dengan teliti.
Penurunan mutu kabel pada umumnya disebabkan oleh karat, aus atau kelebihan beban.
Semuanya ini dapat mengakibatkan kabel menjadi lemah.
KERUSAKAN 308 - Sambungan yang
Longgar
KERUSAKAN 308 - Sambungan yang
Longgar
Sambungan pada konstruksi baja biasanya ada tiga macam : dengan baut, dengan paku keling dan
dengan las.
Baut mutu sedang masih dapat dikencangkan, tetapi baut mutu tinggi tidak boleh dikencangkan, dan
harus diganti.
Baut mutu tinggi dapat memikul beban atau gesekan, tapi dalam segala hal bautnya harus diberi
tegangan penuh.
Semua sambungan yang menggunakan baut mutu tinggi jenis A325, A490, Gr 8.8, Gr 10.9. F.10T,
terletak pada sambungan titik buhul, atau pada sambungan utama struktur rangka baja. Pada
sambungan ikatan angin, pelat kopel atau elemen sekunder secara umum tidak menggunakan baut
mutu tinggi, tetapi menggunakan baut mutu sedang A307.
Baut mutu tinggi dirancang sebagai baut yang bersifat slip critical friction type, dimana baut diberi
tarikan awal.
BAUT