Anda di halaman 1dari 10

Sejarah Perkembangan

Hukum Adat di
Indonesia
Dimas Dwi Arso
Perkembangan Hukum Adat Sebelum
Kemerdekaan RI

Pengaruh nilai - nilai agama terhadap hukum adat :


1. Zaman Hindu (Agama Hindu)
2. Zaman Islam
3. Pengaruh Agama Kristen
Beberapa teori hubungan antara hukum agama dengan hukum
adat :
4. Teori Receptio in Complexu
5. Teori Receptie
6. Teori Receptio a Contrario
7. Teori Sinkritisme
Hukum Adat Zaman
Kolonial

• Masa VOC
• Masa Pasca VOC, Pemerintahan Inggris.
• Masa Kolonial Belanda Setelah Inggris.
Politik Kolonial (Belanda) Terhadap Pemberlakuan Hukum
Adat

Ada 4 kitab yang setelah diundangkan, dimasukkan dalam staatblad


(Lembaran Negara) Tahun 1847 Nomor 23, yaitu :
1. Algemeene Bepalingen van Wetgeving voor Nederlands Indie (AB), yaitu
Ketentuan – ketentuan Umum tentang Perundangan di Indonesia.
2. Burgelijk Wetboek (BW) atau Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPerdata)
3. Wetboek van Kophandel (Wvk) atau Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang (KUHD)
4. Reglement op de Rechterlijke organisatie en het beleid der Justitie (RO)
atau peraturan Susunan Pengadilan dan Kebijakan Justitie.
Zaman Pendudukan Jepang

• Pada masa penjajahan Jepang yang berlaku adalah hukum


militer. Hukum perundangan yang sudah ada dibuat oleh
kolonial Belanda, dan hukum adat tidak mendapat
perhatian sama sekali.
• Pada zaman ini, hukum militer Jepang yang diberlakukan
pada penduduk pribumi. Hukum Adat sama sekali tidak
dibicarakan pada zaman ini.
Proses Perkembangan Hukum
Adat

Setelah proklamasi kemerdekaan RI, sejauhmana


pengakuan hukum adat di kalangan penyelenggara negara :
1. Era Penetapan UUD 1945
2. Era Orde Baru
3. Era Reformasi
Proses Identifikasi/Penemuan Hukum
Adat

1. Faktor Teritorial, yaitu terbentuknya masyarakat hukum yang disebabkan


oleh adanya rasa keterikatan orang – orang pada suatu daerah tertentu
sehingga membentuk suatu masyarakat hukum.
2. Faktor campuran, yaitu perpaduan antara faktor teritorial dan faktor
genealogis yang membentuk suatu masyakat hukum.
3. Perseketuan Hukum Genealogis, yaitu yang berlandaskan pertalian darah
atau keturunan dibagi 3 macam :
a.Patrilineal
b.Matrilineal
c.Unilateral
Perkembangan Hukum Adat dalam produk
Nasional

1. Peranan Hukum Adat dalam UU No. 1 Tahun 1974 tentang


Perkawinan
a. Masyarakat dengan sistem kekeluargaan Patrilineal
b. Masyarakat dengan sistem kekeluargaan Matrilineal
c. Bentuk perkawinan Parental
2. Hukum Adat dalam UU No 5 Tahun 1960 tentang UUPA.
a. Hak Menguasai dari Negara
b. Berkaitan dengan Hak Milik
Hukum Adat dalam Pembangunan
Nasional
• Posisi masyarakat hukum adat dalam Negara Kesatuan RI
1. Model Komunitarian
2. Model Liberal
3. Model Multikultural
4. Model Deliberatif
• Ada 3 karakteristik hukum
1. Stabilitas, merupakan objek penting dari hukum.
2. Formal, bahwa pentingnya tata cara pengaturan interaksi yang
terjadi dalam masyarakat.
3. Keteraturan, dapat direncanakan dan dilakukan dalam
perubahan
Hukum Adat Dalam Pembangunan

Hukum tidak tertulis atau hukum adat didasarkan pada proses interaksi
dalam masyarakat, yang kemudian berfungsi sebagai pola untuk
mengorganisasikan, serta memperlancar proses interaksi tersebut, sehingga
seringkali hukum adat dinamakan a system of stabilized interactional
expectancies. Hukum adat mencakup hampir semua bidang kemasyarakatan
dan manfaatnya bagi pembangunan hukum adalah :
1. Dalam hukum adat dapat merumuskan keteraturan perilaku mengenai
peranan atau fungsi.
2. Dalam hukum adat perilaku-perilaku dengan segala akibatnya
dirumuskan secara menyeluruh terutama untuk perilaku menyimpang
dengan sanksinya negatif.
3. Hukum adat merumuskan pola penyelesaian sengketa yang kadang –
kadang bersifat simbolis, melalui penyelenggaraan upacara- upacara
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai