Anda di halaman 1dari 11

APLIKASI

SEDIMENTASI
Nama Anggota :

1. Ageliya Dwi Pratiwi (151810301009)


2. Desy Dwi Rahmawati (151810301012)
3. Waladatus Sholikhah (171810301005)
4. Rimba Candra Kristiyono (171810301007)
5. Candra Kirana Kartikasari (171810301008)
6. Nina Indraswati (171810301009)
STUDI BANDING TEKNOLOGI
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK
KELAPA SAWIT
PENGERTIAN

PARAMETER
pH, COD dan BOD
Permasalahan yang ada
Bahkan saat ini, bermunculanlah
Dalam 10 tahun pabrik mentah minyak kelapa sawit yang
terakhir Pabrik Kelapa memproduksi CPO (Crude Palm Oil), dan
Sawit (PKS ) di Indonesia menjadi negara paling besar
Indonesia dalam produksi CPO.
berkembang sangat
pesat. Sebagian besar
lahan perkebunan non Maraknya produksi CPO ini
kelapa sawit di mengakibatkan timbulnya permasalahan
Indonesia beralih dalam penanganan limbah PKS, baik
menjadi lahan terhadap limbah padat maupun cair.
perkebunan kelapa Effluent dari pabrik CPO belum
sawit. memenuhi kriteria sesuai standart yg
berlaku
Hal yang diperlukan ?
Melakukan survey teknologi proses
pengelolaan limbah cair dari beberapa PKS.

Melakukan analisa teknologi pengelolaan


limbah cair berdasarkan kekurangan dan
kelebihan masing-masing PKS.

Membandingkan beberapa sistem


pengelolaan limbah cair PKS

Menerapkan sistem teknologi pengolahan


limbah cair yang diusulkan
Solusi

Diagram Alir Proses Pengolahan Limbah Cair Industri CPO


Proses Pengolahan Limbah Cair PKS
1. Proses pengolahan diawali dengan sedimentasi atau
pengendapan didalam Oil Separation Tank.
2. Proses selanjutnya adalah proses netralisasi, karena pada
umumnya limbah cair kelapa sawit bersifat asam.
3. Proses utama yaitu proses anaerobik, menghasilkan gas methan
yang ditampung dalam tangki Gas Holder.
4. Didalam tangki Gas Holder, gas methan yang dihasilkan
digunakan untuk keperluan proses pemanasan pabrik CPO.
5. Lumpur aktif hasil proses anaerobik kemudian disirkulasi melalui
tangki sirkulasi.
Proses Pengolahan Limbah Cair PKS
6. Proses selanjutnya yaitu proses aerobik, terjadi penghembusan
udara dengan sistem pengadukan disekitar permukaan air
limbah.
7. Setelah proses aerobik selanjutnya adalah proses sedimentasi
atau pengendapan lumpur kembali
8. Sebagai proses akhir adalah pengeringan lumpur dalam unit
pengeringan lumpur (drying bed).
Kesimpulan
 Aplikasi sedimentasi dalam bidang industri sangat penting,
terutama dalam pengelolaan limbah cair yang dihasilkan.
 Sedimentasi berperan pada proses pengendapan awal dan
pengendapan lumpur sebelum masuk ke unit pengeringan
lumpur
 Aplikasi sedimentasi dalam pengelolaan limbah diimbangi
dengan proses biologis.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai