Anda di halaman 1dari 15

Mutu Layanan Rumah Sakit Sebagai

Best Practice In Healthcare


Effectiveness : Relates to providing care processes and

Institute of Medicine : Crossing the Quality Chasm: A New Health System for the 21st Century, 2001
achieving outcomes as supported by scientific evidence.

( Institute of Medicine -IOM Domains )


Efficiency : Relates to maximizing the quality of a
Quality Domains comparable unit of health care delivered or unit of health
benefit achieved for a given unit of health care resources
used.

Equity : Relates to providing health care of equal quality to


those who may differ in personal characteristics other than
their clinical condition or preferences for care.

Patient centeredness : Relates to meeting patients' needs


and preferences and providing education and support.

Safety : Relates to actual or potential bodily harm.

Timeliness : Relates to obtaining needed care while


minimizing delays.
PERUBAHAN PARADIGMA
PELAYANAN PERUMAHSAKITAN

1. Hospital Accreditation as a learning


process  Learning Organization
2. Continuous Quality Improvement
3. Patient Centered Care
4. Interprofessional Collaboration
5. Patient Safety
6. Leadership  Hospitalpreunership
WS PERSI Medan 24 Februari
2016
KOMPETENSI FASKES  MUTU PELAYANAN

PELAYANAN KOMPETENSI AKSES DAN


KESEHATAN FASKES MUTU

Sistem
Alat Mutu
Pelayanan melalui
Sarana Prasarana Kesehatan dan sistem
Farmasi akreditasi
rujukan RS

DISTRIBUSI Sumber Daya


Kesehatan
#. Peningkatan
KOMPETENSI KOMPETENSI Fasilitas:
KOMPETENSI
KLINIS
INTERPROFESI • DAK
MANAJERIAL

KEPEMIMPINAN
DEMI MUTU PELAYANAN
KEMAMPUAN
#.Peningkatan
SDM;
-ONAL
TEKNIS
KLINIS
RUMAH SAKIT KOK SAKIT
MEDIS • WKDS
• Tubel
Rumah Sakit didirikan dan dikelola seharusnya
berusaha agar RS mempunyai keunggulan dan
kecocokan ( fit ) dengan lingkungan bisnisnya
melalui rumusan dan strategi yang dipilih

Jika RS tidak memiliki kecocokan manajerial


dengan lingkungan bisnisnya dan disaat yg sama
tidak memiliki kemampuan melakukan
penyesuaian yang diperlukan maka RS tersebut
dapat dikatakan sedang menderita sakit
RS yang sedang menderita sakit, dalam jangka
pendek tidak mampu mencapai kinerja yang
membanggakan dan dalam jangka panjang gagal
mencapai kinerja strategis
Dikatakan sakit jika RS mengalami deteriorasi
adaptasi dengan lingkungan yang sampai
mengakibat rendahnya kinerja untuk jangka
waktu tertentu yang berkelanjutan yang akhirnya
kehilangan sumberdaya dan dana yg dimiliki.
RS
Jhony S, 2016
3 Inputs for Best Practice in
Healthcare
1. Health Technology Assesment.
2. Evidence Base Medicine.
3. Clinical Practice Guidelines.
TANTANGAN RUMAH SAKIT
MASA DEPAN
“ Category “
• Patient n Family Centre Care, Patient Safety,
PATIENT CARE Terminal Care, Microba Resistensi, Hospital
Malnutrition, Safety Device, ….etc

• Good Clinical Governance, Competent, Inter


collaboration,trans profession, Clinical Pathway,
MEDICAL STAFF Code of Ethic, Code of Conduct,Code of
Professional…..etc

• the organization’s ability to acquire, manage,and


maintain a human workforce. Workers’
Compensation,occupational and environmental
EMPLOYEE hazards, turnover, absenteeism, workplace violence,
harassment, and discrimination all fall under this
domain.
• Good Corporate Governance, associated with an
organization’s ability to raise and maintain access
to capital, contracting issues, cost of risk, and
FINANSIAL evaluation of supplier support. This domain includes
risks eligible for risk financing techniques, such as
insurance, fraud, kickback
OTONOMI &
FLEKSIBILITAS
BLU/BLUD

JKN
AKREDITASI
• Tata kelola Rumah
sakit
yang baik
• Tata kelola klinik
• Kendali
yang baikmutu dan kendali
biaya
•Pengukuran mutu: Efektivitas,
Efisiensi, Aksesibilitas, Pelayanan
Fokus Pasien, Equitable dan
keamanan
TANTANGAN PERUMAHSAKITAN (1)
Tantangan bersama terhadap faktor external / internal,
mencakup :

1. Pengaruh Globalisasi ( SDGs, informasi, iptek dan ekonomi, akses


teknologi digitalisasi ) belum sepenuhnya dapat diimbangi dalam
penerapan yankes di RS khususnya dalam investasi RS karena
kompleksitas manajemen industri perumasakitan.
2. Desentralisasi pemerintahan masih memerlukan fasilitasi regulasi
antar sektor ( Kemkes – Kemkeu - Kemendagri )
dalam mendukung yankes dan pemerataan jumlah RS antar wilayah.
3. Transisi sistem pembayaran provider dari fee-for services menjadi
mekanisme prepayment dengan INA-CBG, belum sepenuhnya
dipahami, sehingga masih belum sempurna pelaksanaannya di
lapangan.
TANTANGAN PERUMAHSAKITAN (2)

4. Cakupan mutu RS yang belum optimal, belum efektif


meningkatkan mutu yankes di RS, karena kurang koordinasi dengan
CQI / continuos quality improvement

5. Pelayanan berKMKB masih terhambat karena defisit / gangguan cash


flow RS, kompetensi SDM RS, supply chain obat dan alkes dibalik
penerapan e-katalog, formularium obat, pengembangan HTA dll.

6. Koordinasi antar sektor terkait belum cukup kuat, sehingga


perlu peningkatan kohesi bermakna pada regulator secara lintas
sektor beserta pelibatan masyarakat dan konsumen untuk advokasi
dan sosialisais serta pemberdayaan masyarakat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai