Adhitama Widya P.
Dyah Ayu Fatmawati
Nur Masyittah Irmi
Suhartini Musa
Pendahuluan
Pikiran anak tentang karir masa depan masih sangat abstrak dan general, serta hanya menyebutkan profesi yang terlihat
dalam lingkungan mereka, seperti pekerjaan orang tua, pekerjaan fantasi, dapat diterima secara social, dan spesifik
gender (Auger dkk, 2005; Gottfredson, 1981; Helwig, 1998; Seligman, 1988, dan Trice dkk, 1995).
Kompleksitas pemikiran dan rencana karir mereka meningkat saat bertambah usia untuk mempertimbangkan, memilih,
dan mengevaluasi karir profesional yang diinginkan (Ginzberg, 1972; Gottfredson, 1981).
Proses pemilihan profesi masa depan mencakup banyak pilihan, salah satunya pendidikan.
Pada akhir SMA mereka memilih untuk melanjutkan pendidikan dengan memasuki perguruan tinggi atau (secara
sementara atau permanen) mengakhiri pendidikan mereka dengan mengejar pekerjaan atau jalur lain
Mengingat konsekuensi jangka panjang dari pilihan ini, hal tersebut penting untuk dipahami bagaimana individu
memilih opsi untuk mengejar dan bagaimana mereka nantinya menilai hasil dari keputusan mereka, juga sebagai
kepuasan langsung dan tertunda mereka dengan hasil dari proses tersebut terkait dengan beberapa fitur penting dari
proses pengambilan keputusan karir
gaya pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai cara khas individu memahami dan menanggapi tugas
pengambilan keputusan yang berbeda (Harren 1979), sehingga merupakan pola kebiasaan kompleks yang digunakan
dalam pengambilan keputusan (Driver 1979).
Memperhatikan relevansi umum untuk pengambilan keputusan, maka gaya keputusan ini akan memiliki efek yang
sebanding pada pemilihan karir dan evaluasi hasil mereka.
Tujuan penelitian
Kuesioner menggunakan :
- Pertanyaan terbuka, yaitu para peserta melaporkan ketika mereka membuat
keputusan (pemilihan waktu) dan menggambarkan motivasi utama untuk
mengejar pilihan yang dipilih.
- Pertanyaan pilihan ganda tertutup, yaitu peserta melaporkan sejumlah pilihan
yang mereka pertimbangkan setelah selesai sekolah menengah atas.
Skala Kuesioner :
- Menggunakan skala 5 poin
2. Peserta menyelesaikan 3 instrumen tambahan :
- Skala pemaksimalan pendek, yaitu skala yang dirancang untuk menilai gaya
keputusan individu yang membedakan antara dua pendekatan yang ke arah
mengoptimalkan proses pengambilan keputusan, khususnya kecenderungan untuk
berusaha membuat keputusan sebaik mungkin dan skalanya yaitu 7 poin.
Cara Analisis
Tujuan penelitian
• Pengembangan prediktor penelitian
Kesimpulan
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kepuasan dengan alternatif yang dipilih terkait dengan
kepuasan, kecenderungan mereka untuk mengalami menyesal selama pengambilan keputusan dan
penutupan keputusan setelah membuat pilihan.
Temuan yang diperoleh perlu disempurnakan dan diperluas dengan penelitian di masa depan, terutama
longitudinal atau studi yang melibatkan siswa SMA. Eksplorasi semacam itu akan menguntungkan
remaja serta profesional yang berusaha membantu remaja dalam membuat keputusan yang optimal
mengenai karier masa depan mereka.