Abstract
The research problem show this interactive multimedia career guidance can improvethe career
decision-making skill ofJunior High School (SMP) students. The purposeof this studyis to
create a interactive multimedia career guidance to improvethe career decision-making skill
on SMP students. This study used Educational Research and Development method. The
subjects were19 studentsselectedby purposivesampling technique. The results showedthat this
career guidance model is effectiveto improve thecareerdecision-making skill. The level of career
decision-making skill before treatment was 37.32andincreased to50.63aftertreatment. There
was an increaseof 13.2or11.89%. This increaseoccurred inall of indicators ofindependence
learning. The result of Wicoxonstatistical testshowed that the mean between the right and left
group swas 12.79, standard deviation = 10.25, meanof standard error=2.35, ttest =5.43with
18degrees of free domin chance of error 0,000(significant) and support edif the chanceof error
(p) > 0.05 or ata significant level below 95%.
131
Edris Zamroni dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 3 (2) (2014)
132
Edris Zamroni dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 3 (2) (2014)
audio, gambar bergerak (video dan animasi) alternatif untuk memilih alternatif yang tersedia,
dengan menggabungkan link dan tool yang (d) satu set atribut dan faktor bahwa individu
memungkinkan pemakai untuk melakukan memperhitungkan ketika membandingkan
navigasi, berinteraksi dan berkomunikasi. berbagai alternatif, dan (e) perlunya pengumpulan
Multimedia sebagai media presentasi dengan dan pengolahan informasi yang seringkali
menggunakan teks, audio dan visual sekaligus. justru berada pada kondisi ketidakpastian
Program dan perangkat multimedia digunakan (Athanassou dan Esbroeck, 2008). Gysbers
untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya (dalam Rowland, 2004) menyatakan bahwa
teoretis, digunakan dalam pembelajaran klasikal sebagian besar anak-anak dan remaja tidak dapat
dengan group atau kelompok mencapai 50 orang. membuat keputusan karir secara cerdas hanya
Mempertegas berbagai pendapat ahli didasarkan pada pengalaman hidup. Mereka
di atas Smaldino, Lothwer dan Russell (2011) membutuhkan dukungan dan eksplorasi dalam
mendefinisikan multimedia sebagai perangkat bentuk kurikulum dan program bimbingan
lunak komputer yang dirancang untuk untuk membantu membimbing mereka menuju
menghasilkan dan menampilkan berbagai arah karir yang tepat. Sebagian besar anak-anak
informasi melalui teks, audio dan tampilan dan remaja berada pada posisi yang kurang
grafis baik berupa gambar maupun animasi dan menguntungkan ketika datang ke peluang untuk
video sekaligus dalam sebuah interaksi manusia mengembangkan identitas karir mereka karena
dengan komputer. Merujuk pada pengertian ini mereka memiliki akses terbatas terhadap model
maka dapat disimpulkan bahwa piranti lunak peran karir yang berbeda (Fisher & Griggs, 1995;
komputer (software) merupakan bagian penting Gysbers, 1996 dalam Rowland, 2004).
dalam pengembangan multimedia untuk berbagai
kepentingan termasuk pemebalajaran. Metode
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa multimedia merupakan media presentasi Penelitian ini menggunakan pendekatan
menggunakan perangkat lunak komputer penelitian dan pengembangan (research
yang dapat menampilkan dan menghasilkan and development). Metode penelitian dan
gambar, grafis, animasi dan suara sekaligus pengembangan merupakan metode yang
yang memungkinkan manusia berinteraksi digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,
secara langsung maupun tidak langsung (melalui dan menguji keefektifan produk tersebut
fasilitator) untuk mengamati dan memperoleh (Sugiyono, 2010). Produk yang diuji dalam
berbagai informasi yang berguna. Dalam hal penelitian pengembangan ini adalah multimedia
ini beberapa hal yang terkait langsung dengan interaktif bimbingan kariruntuk meningkatkan
pemanfaatan multimedia adalah adanya keterampilan membuat keputusan karir siswa.
komputer atau perangkat keras lain berupa Produk multimedia interaktif bimbingan karir
gadget, perangkat lunak pemrograman dan untuk meningkatkan keterampilan membuat
manusia baik sebagai pengguna maupun sebagai keputusan karir siswa. Uji coba dilakukan
fasilitator. sebanyak 8 kali, pelaksanaan bimbingan karir
Keterampilan pengambilan kepu- dilakukan sendiri oleh peneliti dan secara
tusan karir mencakup kemampuan berkolaborasi dengan guru bimbingan konseling.
untuk; (1) mengidentifikasi pilihan, (2) Subyek dari penelitian ini adalah siswa SMP 1
mengidentifikasi kemungkinan hasil pilihan, (3) Dawe tahun pelajaran 2013/2014 yang memliki
mempertimbangkan pro dan kontra dari pilihan, keterampilan mengambilan keptutusan karir
(4) mengidentifikasi hasil alternatif, dan (5) dalam kategori rendah. Berdasarkan seleksi
memilih opsi yang tidak hanya bisa dilakukan subjek dengan metode purposive sampling
tetapi kemungkinan untuk mendapatkan apa diperoleh 19 siswa yang memiliki kategori
yang diinginkan (Ferguson, 2007; Zunker, 2006). keterampilan membuat keputusan karir kurang
Kemampuan-kemampuan tersebut akan sangat dan tidak terampil.Ada dua jenis data yang
mempengaruhi proses dimana seorang individu diperoleh dalam penelitian ini, yaitu data primer
menentukan pilihan karir dari berbagai alternatif dan data skunder.Data primer dalam penelitian
yang tersedia serta membuat komitmen untuk ini digali dan diperoleh dari sumber pertama:
melaksanakan pilihan dalam wujud tindakan. yaitu melalui skala keterampilan membuat
Teori keputusan berlaku untuk situasi keputusan karir sebagai instrument utama
yang ditandai oleh: (a) seorang individu yang untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa
harus membuat keputusan, (b) satu set tujuan dan wawancara dengan guru bimbingan dan
hidup yang ingin dicapai individu, (c) satu set konseling dan kepala sekolah untuk mengetahui
133
Edris Zamroni dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 3 (2) (2014)
kondisi objektif di Sekolah tentang pelaksanaan keputusan karir, 34,3% atau 23 siswa cukup
bimbingankarirdan observasi proses uji lapangan terampil dalam mengambil keputusan karir,
sebagai bahan penyempurnaan model. Sedang 26,9% atau 18 siswa kurang terampil dalam
data skunder digali melalui karangan ilmiah yang mengambil keputusan karir dan 1,5% atau 1
ditulis para pakar pendidikan khususnya pakar siswa tidak terampil dalam mengambil keputusan
bimbingan konseling, jurnal, dan publikasi dari karir siswa.
berbagai media guna menganalisis kemandirian Dari hasil studi pendahuluan di atas,
belajar dan bimbingan kelompok.Sejalan dengan peneliti memandang perlu mengembangkan
prosedur penelitian ini, maka analisis data produk multimedia interaktif bimbingan
dalam penelitian ini diarahkan dalam tiga tahap karirdiharapkan dapat membantu para guru
penelitian sebagai berikut: bimbingan dan konseling untuk meningkatkan
Analisis data penelitian pada tahap satu keterampilan membuat keputusan karir siswa.
dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Desain hipotetik meliputi: (1) Rasional, (2)
Prosedur kuantitatif dilakukan dengan Pengertian, (3) Tujuan, (4) Asumsi dasar, (5)
menghitung prosentase tingkat motivasi belajar Target intervensi,(6) Komponen model, (7)
siswa. Prosedur kualitatif dilakukan untuk Tahap-tahap pelaksanaan bimbingan kelompok,
memaknai deskripsi kondisi obyektif tentang: (7) Evaluasi dan indikator keberhasilan.
(a) Kebutuhan akan peningkatan keterampilan Dilakukan melalui penilaian pakar
membuat keputusan karir siswa, (b) Pelaksanaan di bidang bimbingan dan konseling. Pakar
layanan bimbingankarir di Sekolah. yang dipilih dalam uji kelayakam ini adalah
Analisis data pada tahap dua menggunakan pakar-pakar yang berkompeten dalam bidang
prosedur kualitatif. Bentuk analisisnya adalah bimbingan dan konseling, yang berjumlah dua
menelaah kondisi obyektif: kebutuhan siswa akan orang dan semuanya berlatar belakang doktor/
peningkatan keterampilan membuat keputusan S3 serta empat guru bimbingan konseling sebagai
karir, dan pelaksanaan layanan bimbingankarir praktisi dalam bimbingan dan konseling.
sebagai dasar untuk merumuskan model “awal” Hasil validasi yang dilakukan oleh pakar
produk multimedia interaktif bimbingan karir. I ialah, bahwa model ini sudah memadai,
akan tetapi perlu sedikit perbaikan dalam hal
Hasil dan Pembahasan tata bahasa sehingga dapat digunakan dan
menambahkan beberapa komonen yaitu: materi
Berdasarkan hasil wawancara yang telah yang diberikan dan metode yang digunakan.
dilaksanakan pada ketiga sekolah SMP 1 Dawe, Hasilvalidasi yangdilakukan oleh
SMP 2 Kaliwungu dan SMP 2 Jatidiketahui pakar IIialah, bahwa model ini baik dan
bahwa pelaksanaan layanan bimbingan karir telah memadai,sehingga dapat digunakan akan tetapi
terencana dalam program bimbingan konseling, perlu sedikit perbaikan dalam hal redaksional.
namun dalam pelaksanaannya sering kali tidak Sedangkan dari praktisi, hendaknya tata bahasa
sesuai dengan rencana. Pelaksanaannya hanya lebih komunikatif mudah dipahami disesuaikan
ketika dibutuhkan serta dalam pelaksanaannya tingkat SMP.
masih menggunakan cara-cara konvensional Pengujian keefektifan produk Multimedia
yaitu hanya dengan menyampaikan informasi Interaktif Untuk Meningkatkan Keterampilan
mengenai sekolah lanjutan dengan dasar Membuat Keputusan Karir Siswa dilakukan
informasi leaflet atau memanfaatkan pengetahuan dengan menggunakan statistik uji t berpasangan.
dan pengalaman konselor. Target kompetensi Hipotesis penelitian dirumuskan sebagai
hanya berkisar pada pemahaman siswa mengenai berikut: “Multimedia Interaktif Untuk dapat
alternatif pilihan sekolah lanjutan yang tersedia. Meningkatkan Keterampilan Membuat
Sedangkan upaya-upaya untuk meningkatkan Keputusan Karir Siswa “.
keterampilan yang dibutuhkan dalam mebuat - Ho : keterampilan membuat keputusan
keputusan karir bagi siswa belum dilaksanakan karir siswa sebelum dan sesudah eksperimen
dengan baik. adalah identitik/sama.
Berdasarkan analisis skala keterampilan - H1 : keterampilan membuat keputusan
membuat keputusan karir pada siswa kelas IX karir siswa sebelum dan sesudah adalah tidak
SMP 1 Dawe diketahui bahwa dari 67 siswa yang identik/tidak sama.
mengisi skala keterampilan membuat keputusan Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
karir sdiketahui bahwa 1,5% atau 1 siswa sangat t diperoleh angka 5,43 pada peluang kesalahan
terampil dalam mengambil keputusan karir, 0,000 lebih kecil dari pada peluang kesalahan
35,8% atau 24 siswa terampil dalam mengambil (p) = 0,05 atau dalam bentuk lain 0,000 < 0,05
134
Edris Zamroni dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 3 (2) (2014)
yang artinya signifikan. Selanjutnya uji beda adanya berbagai persiapan sekolah dalam
menunjukkan bahwa rerata post test lebih besar menghadapi ulangan kenaikan kelas. Kondisi ini
dengan nilai 50,63 dibanding dengan nilai juga menyebabkan siswa menjadi kurang fokus
hasil pre test sebesar 37,32. Dengan demikian, dalam menerima dan memahami materi yang
hipotesis alternatif yang berbunyi model disampaikan dan (3)Faktor ketersediaan sarana
bimbingan karir interaktif dapat meningkatkan dan prasarana pendukung bagi masing-masing
keterampilan mengambil keputusan karir siswa siswa dalam menggunakan aplikasi ATRAKTIF
SMP didukung atau diterima.menunjukkan dapat yang terbatas. Dari 19 siswa yang mengikuti
disimpulkan bahwa seluruh indikator mengalami layanan, hanya ada 9 siswa yang memiliki gadget
peningkatan walaupun dengan besaran dan yang memadai untuk digunakan belajar secara
prosentase yang berbeda beda. Indikator pertama mandiri sedangkan 10 siswa yang lain belum
yaitu kemampuan memahami diri mengalami memiliki gadget yang dibutuhkan. Hal ini juga
peningkatan dari 5,85 menjadi 8,00 yang berarti mempengaruhi intensitas latihan pemecahan
meningkat 2,42 atau 15,1%.Merujuk pada uraian masalah melalui game pada bagian 2.
sebelumnya dapat ditarik sebuah kesimpulan Ketiga faktor tersebut menyebabkan
bahwa secara umum perlakuan yang diberikan secara keseluruhan siswa menjadi kurang fokus
dengan memanfaatkan model bimbingan karir karena adanya konsentrasi yang terpecah akibat
berbantuan multimedia interaktif telah mampu adanya faktor kecemasan psikologis maupun
meningkatkan seluruh indikator keterampilan kondisi lingkungan yang kurang kondusif.
dalam membuat keputusan karir. Meskipun Akan tetapi, secara umum penelitian ini telah
setiap indikator dengan besaran prosentase yang berhasil meningkatkan keterampilan siswa dalam
tidak sama tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa membuat keputusan karir.
secara keseluruhan seluruh kompetensi yang
dibuthkan siswa dalam membuat keputusan karir Simpulan
telah berhasil ditingkatkan.
Pada hakekatnya bimbingan karir Berdasarkan hasil analisis data, mulai
berbantuan multimedia interaktif bertujuan untuk dari tahap penelitian pendahuluan hingga tahap
membantu siswa memahami dirinya sendiri, uji coba model, dapat disimpulkan beberapa
pilihan karir yang tersedia serta pada akhirnya hal sebagai berikut:Bimbingankarir di SMP 1
mengmbil keputusan. Keputusan yang diambil Dawe, SMP 2 Kaliwungu dan SMP 2 Jati masih
dari proses berfikir dengan pertimbangan yang beejalan konvensional dan cenderung bersifat
matang dapat mengahasilkan sebuah pilihan karir responsive jika ada masalah dari siswa. Hasil studi
yang matang guna meraih pencapaian karir yang pendahuluan terkait dengan G a m b a r a n
gemilang. Sehingga siswa yang mendapatkan keterampilan siswa dalam membuat keputusan
bimbingan karir terutama yang menggunakan karir pada siswa kelas IX SMP 1 Dawe Kudus
alat bantu multimedia dapat memilih sebuah adalah 1,49% siswa masuk dalam kategori sangat
pilihan karir yang matang untuk dijalani sebagai terampil, 35,82% kategori terampil, 34,33%
upaya merancang masa depan yang gemilang. kategori cukup terampil, 26,87% kurang terampil
Berdasarkan progres hasil penelitian, dan 1,49% tidak terampil, Rumusan produk
peneliti menilai walaupun telah terjadi multimedia interaktif untuk meningkatkan
peningkatan akan tetapi belum terlalu signifikan. keterampilan membuat keputusan karir susunan
Peningkatan keterampilan secara keseluruhan rumusan sebagai berikut: rasional, tujuan, asumsi
adalah sebesar 13,32 atau sebesar 11,89%. dasar, target intervensi, komponen model, tahap-
Menurut peneliti ada beberapa faktor yang tahap pelaksanaan bimbingan kelompok, evaluasi
mempengaruhi kurang optimalnya peningkatan dan indikator keberhasilan.Multimedia interaktif
keterampilan tersebut. Faktor tersebut: (1) Faktor bimbingan karir efektif untuk meningkatkan
Psikologis: Terjadinya kecemasan yang yang keterampilan membuat keputusan karir siswa
disebabkan konsentrasi yang terbelah antara kelas IX SMP 1 Dawe Kudus. Keefektifan
harap-harap cemas mengharapkan pengumuman multimedia interaktif bimbingan karir dapat
kelulusan dan kecemasan mendapatkan nilai dilihat dari Hasil perhitungan menunjukkan
buruk hasil ujian nasional sehinggakrang bahwa nilai t diperoleh angka 5,43 pada peluang
fokus yang memadai dalam memahami dan kesalahan 0,000 lebih kecil dari pada peluang
mengaplikasikan materi yang disampaikan kesalahan (p) = 0,05 atau dalam bentuk lain
peneliti, (2)Faktor Situasi Lingkungan: Kondisi 0,000 < 0,05 yang artinya signifikan.
lingkungan saat penelitian diliputi dengan
135
Edris Zamroni dkk. / Jurnal Bimbingan Konseling 3 (2) (2014)
136