Disusun Oleh:
LATIF
NIM: 2106016102
Pengertian Ariyah
1. Adanya pihak yang meminjamkan dengan syarat orang yang berakal sehat serta mengerti akad,
maksud dan tujuan dari perbuatan yang dilakukan.
2. Adanya pihak yang dipinjamkan, dengan syarat orang yang berakal sehat serta mengerti mengerti
maksud dan tujuan dari perbuatan yang dilakukan. Ia berhak atas barang yang dipinjamkan, barang
itu dapat dimanfaatkan sesuai syariat Islam.
3. Adanya objek yang dipinjamkan dengan syarat: Harta yang dipinjamkan harus milik atau harta
yang berada di bawah kekuasaan pihak yang meminjamkan. Objek yang dipinjam haruslah sesuatu
yang bisa dimanfaatkan, baik kemanfaatan yang akan diperoleh itu berbentuk materi ataupun tidak.
4. Terjadi akad pinjam-meminjam (ijab kabul)
Pemanfaatan Barang Ariyah
Implementasi ariyah dalam muamalat salah satunya bertujuan untuk mengurangi dan
mencegah pengaruh program kapitalis dalam hal pinjam meminjam, di Indonesia sendiri
pemerintah khususnya melalui MUI (Majlis Ulama Indoneia) telah mengembangkan
perbankkan Syariah yang dimana perbankkan Syariah sendiri bertujuan untuk mengurangi
atau mencegah unsur riba dalam pinjam meminjam.
Pegadaian salah satu Lembaga yang menerapakan pinjam meminjam, pegadaian sendiri
sudah banyak merubah sistemnya menjadi pegadaian Syariah, yaitu degan tidak merubah
atau mengurangi kadar barang yang dipinjamkan dan tidak meggandakan nilai modal
pinjaman.