Anda di halaman 1dari 12

ISLAM DAN

MODERASI
BERAGAMA
KELOMPOK 11
1. Muhammad Sabda Alhari (2106016099)
2. Natasya Puspita Sari (2106016076)
3. Siti Zaenati Maghfiroh (2106016087)
Literasi Media Generasi Milenial di
Era Disrupsi Digital
Pengertian Literasi

“LITERASI ’’ yang dimana literasi merupakan kata serapan dari bahasa inggri “literacy” banyak dari
kalangan masyarakat memberikan arti dari literasi sebagai sarana sumber pelajaran,akan tetapi arti dari
literasi tidak dapat kita simpulkan dari satu aspek saja,dan mungkin banyak dari kalangan para ahli dunia
yang mengartikan makna literasi yang cakupannya sangat luas dengan demikian kita akan rincikan makna
liteasi menurut para ahli dunia.
Pengertian Literasi menurut para Ahli
• Elizabeth Sulzb
Literasi menurut Elizabeth Sulzby ialah kemampuan berbahasa yang dimiliki seseorang dalam
berkomunikasi,membaca,berbicara,dan menyimak dengan cara yang berbeda namun dengan sesuai tujuannya.
• Harvey J.
GraffLiterasi menurut Harvey J.Graff ialah suatu kemampuan dalam diri
seseorang dalam menulis dan membaca.
• Alberta
Literasi menurut Alberta ialah kemampuan membaca dan menulis,
menambah pengetahuan dan keterampilan,Berfikir kritis dalam memecahkan
masalah,Serta kemampuan berkomunikasi secara efektif yang dapat
mengembangkan potensi dan partisipasi dalam kehidupan.
Urgensi literasi media di Era disrupsi
digital dan post-truth
Makna literasi yang pada saat ini memiliki peranan penting pada Era
Globalisasi yang dimana anak muda menjadi pemegang peranan itu namun
Urgensi Literasi media ini di Era globalisasi disrupsi digital memiliki
dampak yang dimana akan membawa setiap penggunanya pada baik dan
buruk, dengan ini menjadi sebuah tolak ukur dalam ber etika dalam
berkomunikasi.
makna liteasi yaitu sebuah kecakapan seseorang dalam bidang
membaca,berbahasa,menulis,serta juga dalam berfikit ktistis dalam setiap
fenomena yang terjadi dan dampat menyelesaikan suatu permasalah dengan
profesional dengan kemampuan berkomunikasi secara efektif yang bahkan
bisa mengembangkan potensi dalam kehidupan bermasyarakat.

Meskipun demikian, tidak berarti bahwa literasi digital tidaklah penting.


Sebaliknya, literasi digital haruslah menjadi bagian penting dalam usaha
menanggulangi atau setidaknya meminimalkan perluasan fenomena
posttruth.Namun, ada soal lain yang menyebabkan hoaks dan post-
truthmenyebar dalam kelompok percakapan, yakni kurangnya etika.
Hoax dan Agama: Ancaman terhadap moderasi
beragama di Era disrupsi digital dan post-truth
media liteasi juga sangat mempengaruhi berita-bertia mengeani agama bahkan
literasi media digital juga menjadi salah satu ancaman yang sangat luar biasa
pengaruh nya terhadap moderasi beragama.
karna kurang nya wawasan atau landasan yang dipegang anak muda untuk
mengkonsumsi berita yang disebar kan melalui media litesi digital ini dengan begitu
ada sebagai anak muda yang dimana untuk cara mengatasi berita-berita yang belum
tau kebenarannya dengan mempertajam analisa,evaluasi dan sintesis yang dengan
cara ini maka akan berita yang tidak jelas kebenarannya akan dapat terarasi dengan
mudah bahkan dapat disanggah dengan sanggahan yang baik dan penuh Attitude.
Moderasi dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah wasatiyyah. Wasath diartikan sebagai
sesuatu yang ada di tengah. Dalam Mufradat Al-fazh Al-Qur’an bahwa wasath berarti,
“Sesuatu yang memiliki dua belah ujung yang ukurannya sebanding.” Kata ini juga bisa
bermakna sesuatu yang terjaga, berharga, dan terpilih.
Fakhrudin Al-Razi berpendapat bahwa ada beberapa makna dari kata wasath yang saling
melengkapi diantaranya:
• Pertama, wasath bermakna adil. Makna di dasarkan pada riwayat Al-Qaffal dari Al-
Tsauri dari Nabi Saw. bahwa ummatan wasathan adalah umat yang adil.
• Kedua, wasath bermakna pilihan.
• Ketiga, wasath bermakna yang paling baik.
• Keempat, wasath bermakna orang-orang yang dalam beragama berada di tengah-tengah
antara ifrath (berlebihlebihan dalam agama) dan tafrith (mengurang-ngurangi ajaran
agama) (Al-Razi, tt.: 389-390).
Literasi media di era disrupsi digital dan
post-truth: Strategi moderasi beragama
di kalangan generasi milenial.

kementrian komunikasi dan informasi membagi strategi tersebut menjadi tiga


bagian up stream,middle stream,dan down stream
1. up stream kominfo bersama komunikasi lokal,akademis,masyarakat siber,dan
pihak swasta secara masif melakukan kampanye,kelas pendidikan,dan pelatihan
literasi digital melalui gerakan nasional literasi digital (siberkreasi)
2. middle stream kominfo secara aktif menyatukan dan melakukan upaya
penindakan perederan konten berbahaya di internet
3. down stream kominfo melakukan penegakakan hukum untuk pelayanan
oleh badan reserse kriminal negara republik indonesia (Bareskrim Polri)
SEKIAN DARI KELOMPOK KAMI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai