Anda di halaman 1dari 8

T E TA N U S N E O N ATO

RUM

D o s e n Pe ng a m p u : A lf ir a Fi tr ia n a , S. Tr., K eb , M . K M
Definisi Tetanus Neonatorum

Tetanus neonatorum adalah suatu bentuk klinis tetanus


infeksius yang berat dan terjadi selama beberapa hari
pertama setelah lahir, disebabkan oleh faktor-faktor
seperti tindakan perawatan sisa tali pusat yang tidak
higienis atau kekurangan imunisasi maternal.
Clostridium Tetani
Tetanus neonatorum disebabkan oleh bakteri clostridium tetani. Bakteri
ini terdapat banyak di alam, di tanah, di feses kuda, dan binatang
lainnya, adapun sifat-sifat dari bakteri ini antara lain :
1. Basil Gram-positif dengan spora pada pada salah satu ujungnya
sehingga membentuk gambaran tongkat penabuh drum atau raket tenis.
2. Obligat anaerob yaitu berbentuk vegetative apabila berada dalam
lingkungan anaerob dan dapat bergerak dengan menggunakan flagella
serta menghasilkan eksotoksin berupa tetanospasmin dan tetanolisin.
3. Pada lingkungan yang tidak kondusif, mampu membentuk spora
(terminal spore) yang mampu bertahan dalam suhu tinggi , kekeringan
dan desinfektans. Namun hancur pada pemanasan dengan autoklav pada
tekanan 1 atm dan 120 c selama 15 menit
Faktor Resiko Terjadinya Tetanus Neonatorum

Faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya tetanus neonatorum berhubungan


dengan rendahnya sterilisasi dan kebersihan dari proses partus, penanganan pasca
persalinan yang tidak adekuat dan kurangnya pengetahuan dan sosialisasi vaksin
tetanus toxoid di berbagai negara miskin dan kurang berkembang. Faktor-faktor
resiko tersebut mencakup faktor medis dan faktor non medis.
Lanjutan…
Faktor medis meliputi kurangnya standard perawatan prenatal yaitu kurangnya
perawatan antenatal pada ibu hamil, kurangnya edukasi ibu hamil tentang
pentingnya vaksinasi tetanus toxoid sehingga Ibu tidak mendapatkan tetanus
toksoid pada waktu kehamilannya, kurang tersedianya fasilitas persalinan dan
tenaga medis sehingga banyak persalinan dilakukan di rumah oleh dukun yang
tidak terlatih dan penggunaan alat-alat yang tidak steril, termasuk dalam
penanganan tali pusat. Selain itu juga perawatan neonatal dimana neonatus lahir
dalam keadaan tidak steril serta tingginya prematuritas.

Faktor non medis sering kali berhubungan dengan adat istiadat setempat seperti
penggunaan bahan yang mengandung tepung atau abu untuk perawatan tali
pusat.
Diagnosa Tetanus Neonatorum
Untuk mendiagnosa tetanus neonatorum adalah dengan melihat
tanda dan gejala klinis yang ada sebagaimana yang telah dibahas
pada bagian manifestasi klinis. Tali pusat bayi dapat ditemui
dalam kondisi kotor dan berbau merupakan tanda port d’entree
clostridium tetani. Pemeriksaan dengan spatula lidah dapat
digunakan untuk mendeteksi dini penyakit ini. Hasil positif
ditunjukan ketika spatula disentuhkan ke orofaring lalu terjadi
spasme pada otot maseter dan bayi menggigit spatula lidah. Uji
spatula memiliki spesifisitas dan sensitifitas yang tinggi (94%).
Pencegahan Tetanus Neonatorum
Pencegahan terjadinya tetanus neonatorum pada bayi yang akan dilahirkan meliputi halhal berikut ini ;

1. Proses persalinan yang steril yang didukung tenaga medis dan peralatan medis yang mendukung

2. Perawatan tali pusat yang benar, jangan membungkus tali pusat atau mengoleskan cairan atau bahan apa
pun ke dalam tali pusat. Mengoleskan alkohol atau povidon iodine diperkenankan tetapi tidak dikompresk
an karena menyebabkan tali pusat lembab.

3. Perawatan luka, dilakukan dengan pemberian hidrogen peroksida untuk oksigenasi luka di jaringan tubu
h.

4. Pendidikan dan pengarahan tentang pentingnya persalinan yang steril dan sosialisasi vaksinasi tetanus p
ada ibu hamil khususnya yang belum mendapat vaksinasi atau dengan riwayat vaksinasi yang belum jelas.

5. Imunisasi pada ibu hamil merupakan fokus primer dalam pencegahan tetanus neonatorum
THANKS

Anda mungkin juga menyukai