TETANUS NEONATORUM Pada BBL
TETANUS NEONATORUM Pada BBL
RUM
D o s e n Pe ng a m p u : A lf ir a Fi tr ia n a , S. Tr., K eb , M . K M
Definisi Tetanus Neonatorum
Faktor non medis sering kali berhubungan dengan adat istiadat setempat seperti
penggunaan bahan yang mengandung tepung atau abu untuk perawatan tali
pusat.
Diagnosa Tetanus Neonatorum
Untuk mendiagnosa tetanus neonatorum adalah dengan melihat
tanda dan gejala klinis yang ada sebagaimana yang telah dibahas
pada bagian manifestasi klinis. Tali pusat bayi dapat ditemui
dalam kondisi kotor dan berbau merupakan tanda port d’entree
clostridium tetani. Pemeriksaan dengan spatula lidah dapat
digunakan untuk mendeteksi dini penyakit ini. Hasil positif
ditunjukan ketika spatula disentuhkan ke orofaring lalu terjadi
spasme pada otot maseter dan bayi menggigit spatula lidah. Uji
spatula memiliki spesifisitas dan sensitifitas yang tinggi (94%).
Pencegahan Tetanus Neonatorum
Pencegahan terjadinya tetanus neonatorum pada bayi yang akan dilahirkan meliputi halhal berikut ini ;
1. Proses persalinan yang steril yang didukung tenaga medis dan peralatan medis yang mendukung
2. Perawatan tali pusat yang benar, jangan membungkus tali pusat atau mengoleskan cairan atau bahan apa
pun ke dalam tali pusat. Mengoleskan alkohol atau povidon iodine diperkenankan tetapi tidak dikompresk
an karena menyebabkan tali pusat lembab.
3. Perawatan luka, dilakukan dengan pemberian hidrogen peroksida untuk oksigenasi luka di jaringan tubu
h.
4. Pendidikan dan pengarahan tentang pentingnya persalinan yang steril dan sosialisasi vaksinasi tetanus p
ada ibu hamil khususnya yang belum mendapat vaksinasi atau dengan riwayat vaksinasi yang belum jelas.
5. Imunisasi pada ibu hamil merupakan fokus primer dalam pencegahan tetanus neonatorum
THANKS