Anda di halaman 1dari 16

Pengaruh Paparan Sianida

Terhadap Kesehatan
Kelompok 1
Our Team

• 181000164 Ridho Nugraha Pane


• 191000018 M. Taufik Hidayat
• 191000037 Atika Salsabila Ramadhani
• 191000060 Ria Winata
• 191000081 Syarifah Elly
• 191000101 Gilang Perdana Singarimbun
• 191000118 Kartika Emelia Ringo-Ringo
• 191000140 Fitri Rizki Yanda Lubis
• 191000174 Davis Denilo Sianipar
• 191000197 Yolanda Caroline Sihombing
• 191000233 Maya Khairani Pane
• 191000257 Retno Sekar Dwigita
Table Of Contents
1 2 3
Bentuk fisik sianida dan sumbernya Industri yang sering menggunakan bahan Mekanisme pemaparan sianida
di alam baku sianida terhadap manusia

4 5 6
Cara pengukuran dan NAB sianida Gangguan kesehatan akibat
Cara pencegahan pemaparan
di lingkungan dan manusia. paparan sianida dan cara
sianida
mengidentifikasinya.

7 Contoh hasil identifikasi paparannya dan efek yang timbul pada


pekerja (dari artikel hasil penelitian)
1. Bentuk Fisik Sianida dan Sumbernya di Alam

Sianida dapat berupa gas tidak berwarna,


seperti hidrogen sianida (HCN) atau
sianogen klorida (CNCl), atau bentuk
kristal seperti natrium sianida (NaCN) atau
kalium sianida (KCN).

1 2 3

Sianida merupakan suatu zat kimia Sianida juga merupakan senyawa kimia
apapun yang mengandung gugus siano yang sering dimanfaatkan untuk
(C≡N). membasmi hama dan serangga.
Sumber Racun Sianida yang Umum Ditemukan di Alam

1. Asap rokok 3. Bahan kimia dalam bahan 5. Tanaman


Asap rokok adalah salah penghilang cat kuku
satu penyebab paparan Beberapa jenis bahan kimia Tanaman yang mengandung
racun sianida yang paling yang bukan sianida, dapat sianida, umumnya berasal dari
umum terjadi. Sebab, berubah menjadi racun sianida famili rosaceae, seperti apel,
sianida secara alami apabila berada di dalam tubuh pir, plum, aprikot dan juga
memang terdapat pada dan memicu timbulnya gejala peach/persik. Sianida pada
tembakau. Bahkan, kadar keracunan. buah-buahan tersebut, terdapat
sianida di dalam darah Bahan ini kerap digunakan di bijinya. Selain itu, sianida
perokok, bisa 2,5 kali lebih dalam cairan pembersih cat juga terdapat pada singkong.
2. Bahan yang 4. Asap dari
banyak dibandingkan dari kuku dan pabrik plastik.
digunakan dalam Pembakaran Sampah
orang yang tidak merokok.
industri tertentu
Asap yang mengandung
sianida, biasanya muncul
Industri fotografi,
apabila benda yang
penelitian zat kimia,
dibakar terbuat dari
pembuatan baja,
karet, plastik, dan sutra
pemrosesan logam,
dan bila terhirup dapat
tambang, serta proses
menyebabkan keracunan
produksi pestisida
rentan terpapar racun
sianida.
2. Industri yang Sering Menggunakan Bahan Baku Sianida

• Perusahaan pewarna dan obat-obatan


• Gas sianida digunakan untuk membasmi hama dan hama di kapal dan bangunan.
• Industri seperti produksi besi dan baja, industri kimia dan pengolahan air limbah dapat menghasilkan sianida.
• Garam sianida digunakan dalam metalurgi untuk elektroplating, pembersihan logam, dan menghilangkan
emas dari bijihnya.
• Di bidang manufaktur, sianida digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan plastik. Sianida digunakan
untuk mengembangkan foto.
• Sianida dan senyawa yang mengandung sianida digunakan dalam pestisida dan fumigan, plastik, pelapisan
listrik, pengembangan foto dan pertambangan
3. Mekanisme Pemaparan Sianida

a. Ingesti (mulut) b. Inhalasi (mulut atau hidung)

Terjadi ketika sianida tertelan ketika makan dan Racun yang berbentuk gas, uap, debu, asap atau spray
minum (tidak mencuci tangan). dapat terhirup melalui mulut dan hidung dan masuk ke
Terjadinya saat racun tertelan dan mulai mencapai paru-paru.
lambung, racun dapat melewati dinding usus dan Dimana hanya partikel-partikel yang sangat kecil yang
masuk kedalam pembuluh darah, semakin lama dapat melewati paru-paru. Partikel-partikel yang lebih
racun tinggal di dalam usus maka jumlah yang besar akan tertahan dimulut, tenggorokan dan hidung
masuk ke pembuluh darah juga semakin besar dan dan mungkin dapat tertelan
keracunan yan terjadi semakin parah
Lanjutan...

c. Absorpsi (melalui kulit yang terkena cairan atau spray)


Hal ini terjadi jika zat kimia tersemprot atau terpercik ke kulit dimana kulit merupakan barier yang
melindungi tubuh dari racun, meskipun beberapa racun dapat masuk melalui kulit.

Proses terjadinya yaitu :


• Setelah diabsorpsi sianida akan masuk ke dalam sirkulasi darah sebagai CN bebas dan tidak dapat
berikatan dengan hemoglobin, kecuali dalam bentuk methemoglobin membentuk sianmethemoglobin.
Kemudian sianida akan menonaktifkan beberapa enzim oksidatif di seluruh jaringan, terutama
sitokrom oksidase dengan mengikat bagian ferric heme group dari oksigen yang dibawa oleh darah.
• Hambatan terhadap sitokrom oksidase menyebabkan proses oksidasi-reduksi dalam sel tidak dapat
berlangsung dan oksi-Hb tidak dapat berdisosiasi melepaskan oksigen ke sel jaringan sehingga timbul
anoksia jaringan sehingga yang menyebabkan korban meninggal karena hipoksia sel (kekurangan
oksigen) padahal di dalam darahnya kaya dengan oksigen.
4. Cara Pengukuran Sianida dan NAB di Lingkungan dan Manusia

US EPA (United States of Environmental Protection Agency) dan ASTM (American Standard and Testing Materials) menetapkan
metode-metode standard dalam analisis sianida.
Smith dan Mudder (Smith and Mudder 1991) merangkum metode-metode tersebut sebagai:

1 Metode Pengukuran CN Total dengan Destilasi 2 Metode pengukuran Amenable CN

Sampel mengandung sianida ditambahkan asam kuat (pH<2) Metode ini umum digunakan disaat metode analisis CN WAD
dan didestilasi reflux selama 1 jam sehingga sianida lepas belum dikenal. Metode ini melibatkan pengukuran CN total
sebagai HCN yang ditampung pada larutan NaOH. sebelum dan sesudah klorinasi.

3 Metode Pengukuran CN WAD dengan Destilasi


4 Metode Penentuan CN WAD dengan Asam Pikrat

Metode ini melibatkan destilasi refluks selama 1 jam untuk Metode ini melibatkan pembentukan senyawa berwarna dengan
menguapkan sianida dari sampel yang telah diatur pH-nya asam pikrat dengan nikel yang diikuti dengan pemanasan
menjadi pH 3 dengan larutan penyangga. menggunakan water bath selama 20 menit sebelum kemudian
diukur dengan spektrofotometer vis.
Lanjutan

5 Metode Penentuan CN free dengan Perak Nitrat


6 Metode Penentuan CN free dengan Elektroda Ion Selektif
Metode ini melibatkan titrasi sampel dengan larutan perak Metode ini melibatkan pengukuran langsung sampel
nitrat standard dengan menggunakan indikator menggunakan voltameter yang kemudian dibandingkan dengan
dimetilaminobenzal- rodamine. elektrodareferensi.

7 Metode Penentuan Sianida Reaktif dengan USEPA Test

Metode ini melibatkan penempatan sampel dalam massa yang


sedikit kedalam asam sulfat dan melewatkan nitrogen secara terus-
menerus kedalam sampel selama 30 menit. HCN kemudian
dikumpulkan dari gas nitrogendi dalam wadah berisi NaOH dan
kemudian diukur.
Nilai Ambang Batas Sianida

Nilai ambang batas Sianida menurut SNI 19-0232-

2005 tentang Nilai Ambang Batas Zat Kimia di

Udara Tempat Kerja

• Asam Sianida, kadar tertinggi yang diperkenankan

adalah 5 mg/m³ atau 4,7 bds

• Kalsium Sianida, Potasium Sianida, Sodium

Sianida , kadar tertinggi yang diperkenankan

adalah 5 mg/m³.
5. Gangguan Kesehatan Akibat Paparan Sianida & Cara Mengidentifikasinya

1. Gangguan Sistem Pernafasan


Sianida dapat masuk melalui saluran pernafasan (inhalasi) dikarenakan
udara yang tercemar sianida dari aktivitas industri mengakibatkan:
- Pusing
- Sesak nafas
- Nyeri dada
- Gangguan jantung
- Kematian

2. Gangguan Sistem Saraf


Pajanan sianida yang masuk melalui jalur ingesti seperti mengonsumsi
makanan dan meminum air yang tercemar sianida dapat menstimulasi sistem
saraf pusat menyebabkan:
- Sakit kepala
- Kejang-kejang
- Pandangan yang kabur
- Melemahnya otot jari tangan dan kaki
- Kesulitan berjalan hingga lumpuh
- Kematian
Cara Mengidentifikasi
Lanjutan

Identifikasi keracunan sianida dapat dilakukan:


3. Gangguan Kulit • Mengamati tanda-tanda dan gejala spesifik dari
Percikan sianida ke kulit tangan maupun keracunan sianida akibat paparan sianida.
mata dapat menyebabkan: • Melakukan pemeriksaan laboratorium berupa
- Kemerahan
pengukuran kadar karboksihemoglobin, sianida
- Gatal-gatal
serum, pemeriksaan darah lengkap, kadar laktat
- Kulit terasa terbakar
- Iritasi mata serum serta tekanan parsial oksigen (PO2).
- Penglihatan kabur hingga kebutaan.
6. Cara Pencegahan Pemaparan/Keracunan Sianida

1 Menggunakan Jumlah Minimum Sianida 2 Memakai Alat Perlindungan dan Menjaga Kebersihan

Menggunakan jumlah minimum sianida yang dibutuhkan di a. Sianida yang bisa dihirup : menggunakan alat pernafasan seluruh wajah/full-face.
dalam kegiatan industri seperti untuk pengambilan logam.
b. Sianida cair : memakai baju kerja yang dapat dibuang, sarung tangan PVC, dan
sepatu bot anti air.

c. Pekerja harus mencuci tangan sebelum makan, minum atau merokok, dan
3 Memantau Semua Operasi, Pembuangan dan Lingkungan
untuk Mendeteksi Adanya Kelebihan Sianida.
sebelum mengoleskan losion, seperti tabir surya.

d. Pakaian atau peralatan pelindung yang telah terkontaminasi harus dibuang secara
sampel dikumpulkan menggunakan peralatan yang aman, atau dicuci sebelum disimpan dan digunakan kembali.

dikalibrasi sesuai dengan persyaratan produsen, dikalibrasi


sebelum digunakan, dan diperiksa setelah digunakan
terhadap standar kalibrasi.Pengambilan sampel gas hidrogen
sianida dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan 4 Membuang Sianida Dengan Cara yang Dapat Menghilangkan atau
Meminimalkan Dampak Lingkungan
menggunakan peralatan pendeteksi elektronik (semi-batch)
dan menggunakan pompa udara dan tabung sampel. Supaya tidak memiliki risiko paparan sianida pada tempat yang telah disediakan
dan tidak membawanya pulang ke rumah
7. Contoh Hasil Identifikasi Paparannya dan Efek yang Timbul pada pekerja (dari Hasil Penelitian)

Judul Jurnal : Penggunaan Potassium Sianida, Keluhan Pernapasan, dan Dampak pada kesehatan pekerja :
Gangguan Faal Paru Pada Pekerja Electroplating Perak di PT. X Sidoarjo. • Keluhan pernapasan subjektif yang dialami oleh pekerja electroplating
yang paling sering adalah batuk dan sesak napas dengan frekuensi lama
Identifikasi Sianida :
keluhan rata-rata selama 1-2 minggu.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan potassium
• Gangguan faal paru yang didapat dari hasil pengujian fungsi paru
sianida di PT. X dilakukan hanya di bagian electroplating saja. Dosis yang
digunakan merupakan dosis rendah yaitu dalam setiap pemakaian menggunakan spirometer terhadap 16 pekerja menunjukkan hasil yang
dibutuhkan 200g/L. signifikan adanya restriksi dan obstruksi.
• Responden yang mengalami kombinasi restriksi sedang dan obstruksi
Identifikasi pekerja : sedang sebesar 37,5%.
• Penggunaan alat pelindung diri berupa sarung tangan bahan latex dan • Responden yang mengalami kombinasi restriksi sedang dan obstruksi berat
masker kain biasa.
juga sebesar 37,5%.
• Berdasarkan karakteristik 16 responden, sejumlah 81,25% pekerja
• Responden yang mengalami kombinasi restriksi berat dan obstruksi berat
berusia 30-49 tahun.
• Berdasarkan masa kerja responden, 100% bekerja diatas 10 tahun. sebesar 25%.
• Berdasarkan riwayat penyakit, sebanyak 56,25% pekerja tidak • Sedangkan dari hasil analisis data menunjukkan rata-rata pekerja bagian
memiliki riwayat penyakit paru. electroplating perak di PT. X mengalami gangguan faal paru campuran
dengan kombinasi restriksi sedang dan obstruksi berat
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai