KELOMPOK 10
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
AULIA ANISA
131000083
NURHASANAH PRATIWI 131000255
ALDINA CHOLIDA
131000462
AGNES BETHARI PURBA131000487
MUHAMMAD RIDWAN 131000525
DEWI SRI A SIMATUPANG 131000631
LEAN JONATHAN
131000683
ASAM SIANIDA
1. BENTUK
. Sianida merupakan racun yang bekerja cepat, berbentuk gas tak
berbau dan tak berwarna, yaitu hidrogen sianida (HCN) atau
sianogen khlorida (CNCl) atau
. berbentuk kristal seperti sodium sianida (NaCN) atau potasium
sianida (KCN).
. bentuk cairan dikenal sebagai asam prussit dan asam hidrosianik.
Dalam bentuk cairan, HCN tidak berwarna atau dapat juga
berwarna biru pucat pada suhu kamar. Kadang - kadang sianida
berbau seperti bitter almond.
. Sianida stabil bila berada dalam kondisi kering, tapi akan toxic bila
larut dalam air dan bisa timbul gas HCN yang sangat toxic dalam
kondisi asam.
. Sianida banyak digunakan secara luas dalam industry,
terutama untuk pembersih logam dan pengelasan listrik.
2. JENIS KERACUNAN
1. Accidental poisoning
2. Homicidal poisoning
Jenis
Keracunan
1.Accidental poisoning
Kondisi ini jelas merupakan suatu kecelakaan tanpa adanya
unsur kesengajaan sama sekali. Contoh kasus pada kecelakaan
kerja sebagai berikut :
Pemeriksaan retrospektif menggunakan kuesioner dilakukan
dengan 36 mantan pekerja laki-laki (karyawan yang bisa
dihubungi dan yang sukarela, dari jumlah yang tidak diketahui
orang benar-benar bekerja) dari pabrik perak di Amerika Serikat
pada tahun 1983, yang telah ditutup setelah kematian seorang
pekerja karena keracunan sianida. Satu-satunya informasi
kuantitatif pada konsentrasi sianida di udara berasal dari 24 jam
pengukuran 1 hari setelah pabrik telah ditutup. Dengan kadar
2. Homicidal poisoning
asam sianida 17 mg / m3.
Keracunan ini terjadi akibat tindak kriminal yaitu seseorang
dengan sengaja meracuni seseorang. Tindakan teroris
untuk meracuni seseorang juga sering menggunakan asam
sianida untuk membunuh sasarannya.
Contoh kasus :
Pada zaman kejayaan kerajaan Romawi, sianida digunakan
sebagai senjata. Sianida sebagai komponen yang sangat
mematikan digunakan untuk meracuni angota keluarga
3. Metabolisme
Sianida merupakan inhibitor nonspesifik enzim, meliputi asam
suksinat dehidrogenase, superoksida dismutase, karbonat
anhidrase, sitokrom oksidase, dan lain sebagainya. Oksidase
merupakan enzim yang berperan mengkatalisis Hidrogen yang
ada dalam substrat dengan hasil berupa H2O dan H2O2. Enzim
ini berfungsi sebagai akseptor ion Hidrogen, banyak terdapat
dalam mioglobin, hemoglobin, dan sitokrom lain.
Sianida dapat menyebabkan sesak pada bagian dada,
mekanismenya yaitu berikatan dengan sitokrom oksidase, dan
kemudian memblok penggunaan oksigen secara aerob. Sianida
yang tidak berikatan akan didetoksifikasi melalui metabolisme
menjadi tiosianat yang merupakan senyawa yang lebih
nontoksik yang akan diekskresikan melalui urin (Olson, 2007).
NAB
OSHA PEL : 10
ppm (11 mg/m3)
CARA MONITORING
Paparan asam sianida di tempat kerja dapat ditentukan dengan
menganalisis tingkat tiosianat dalam urin . Tiosianat adalah
metabolit utama sianida dan memiliki waktu paruh sekitar empat
sampai enam hari . Ini berarti tiosianat dapat digunakan sebagai
penanda biologis untuk mendeteksi sianida dalam tubuh .
Kehadiran tiosianat dalam urin tidak selalu menunjukkan
paparan di tempat kerja tetapi juga sejumlah sumber terkait non
- kerja , termasuk merokok tembakau dan makan makanan
tertentu seperti brokoli , kembang kol , kubis dan sayuran hijau
lainnya yang menghasilkan tingkat rendah sianida dalam tubuh .
3. Inhalasi
Racun yang berbentuk gas, uap,
debu, asap atau spray dapat
terhirup melalui mulut dan hidung
dan masuk ke paru-paru.
Sisa pembakaran produk sintesis yang
mengandung karbon dan nitrogen seperti
plastik akan melepaskan sianida. Hidrogen
sianida sangat mudah diabsorbsi oleh paru,
gejala keracunan dapat timbul dalam
hitungan detik sampai menit. Selain itu,
gangguan
dari
saraf-saraf
sensoris
pernafasan juga sangat terganggu.
EFEK KESEHATAN JANGKA PENDEK :
iritasi , ruam , mual , nyeri dada ,
denyut jantung tidak teratur , sakit
kepala , kebutaan ,warna kulit
kebiruan , sesak napas , kongesti
paru-paru , kelumpuhan , kejang,
koma , kematian
EFEK
KESEHATAN
JANGKA
PANJANG : muntah , gangguan
pencernaan , pusing.
4. Mata
Paparan hidrogen sianida
dapat menimbulkan iritasi
pada mata dan kulit. Muncul
segera setelah paparan atau
paling lambat 30 sampai 60
menit. Kebanyakan kasus
disebabkan kecelakaan pada
saat bekerja sehingga cairan
sianida kontak dengan kulit
dan meninggalkan luka bakar.
EFEK
KESEHATAN
JANGKA PENDEK : iritasi
,
sesak
napas
,
kematian
EFEK
KESEHATAN
JANGKA
PANJANG
:
sama
seperti
efek
jangka pendek
6. MEKANISME
KERJA
. Eksresi : ginjal
(urin), empedu-saluran
pencernaan(feces), udara
ekspirasi (Secara Umum)
3
1. Absorpsi : gastrointestinal,
paru-paru, kulit
Inhalasi sianida 100-300 ppm dapat
menyebabkan kematian dalam
jangka waktu 10-60 menit.
Kematian semakin cepat seiring
dengan meningkatnya konsentrasi
paparan asam sianida. Paparan
sebanyak 2000 ppm menyebabkan
kematian dalam jangka waktu 1
menit.
2. Biotaransformasi
: mengeliminasi
zat kimia yang masuk dengan cara
merubah struktur kimianya menjadi
metabolite.
Keuntungan tubuh dari proses
biotransformasi ini adalah dengan merubah
molekul zat kimia asal menjadi zat yang
lebih mudah dieksresi
7. PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
1.
Pencegahan
Pelindung tangan : Pakai sarung tangan yang sesuai. Bila menangani bahan
panas, gunakan sarung tangan tahan panas.
Pelindung mata : Kacamata-pengaman
Tindakan higienis : Tangani sesuai dengan praktik kebersihan dan
keselamatan industri yang baik. Ketika menggunakan, jangan makan, minum,
atau merokok.
Tindakan perlindungan diri : Alat pelindung harus dipilih sesuai dengan
standar CEN terkini dan bekerja sama dengan pemasok alat pelindung
dimaksud.
Pemilihan alat pelindung diri yang tepat harus didasarkan pada evaluasi
terhadap karakteristik kinerja alat pelindung terkait dengan pekerjaan yang
akan dilakukan, kondisi yang ada, durasi pemakaian, dan potensi bahaya
dan/atau risiko yang mungkin terjadi selama pemakaian.
Hindari paparan asap rokok maupun kebakaran yang menyebabkan
keracunan dengan menggunakan masker yang memenuhi standar.
2. Pengendalian
GAS OZON
1. BENTUK
Ozon merupakan oksidator kuat yang berbau tajam
dan memiliki bentuk tidak stabil dari oksigen yang
terdiri dari tiga atom O (rumus kimia ozone adalah
O3). Nama ozon berasal dari kata Yunani yaitu
ozein yang berarti berbau. Ozon adalah gas
berwarna biru yang daya oksidasinya luar biasa.
Ozon diproduksi secara alami dari oksigen seperti
pada radiasi ultraviolet. Kerja ozon tergantung
dengan kelembapan dan suhu lingkungan. Ozon
merupakan zat yang sangat beracun, lebih beracun
daripada sianida (KCN atau NaCN), striknina, dan
karbon monoksida. (Angky, eh38, ehs, ozon)
2. JENIS KERACUNAN
1.Accidental
poisoning gas ozon salah satunya
Keracunan
dapat dialami oleh pekerja las yang
tidak memakai alat pernafasan ketika
bekerja. Ozon dan NO2 merupakan
radikal bebas oksigen yang terdapat
dalam asap hasil pengelasan dan masuk
ke dalam tubuh melalui jalan nafas. Efek
langsung
ozon
pada
epitel
menyebabkan nokrosis epitel.
2.
Keracunan Self
yang diakibatkan oleh kelalaian
poisoning
seseorang sendiri, yang tidak mengetahui
bahaya dari gas ozon. Dapat kita ambil contoh
khususnya pada anak-anak, Anak-anak dan
remaja menghabiskan hampir dua kali lebih
banyak waktu di luar rumah dan terlibat dalam
kegiatan aktif sebagai orang dewasa. Anakanak bernapas lebih cepat dari orang dewasa
dan menghirup lebih banyak polusi per pon
berat badan mereka dibandingkan orang
3. Metabolisme
Gas ozon dapat membunuh virus, bakteri dan fungi secara
langsung, sudah dapat diketauhi karena adanya daya oksidasi
yang sangat kuat dari gas ozon. Oksidasi akan merusak kapsid
atau kulit bagian luar dari mikroorganisme tsb yang terdiri
dari susnan ikatan tak jenuh fosfolipid atau lipoprotein.
Kerusakan kulit luar akan diikuti dengan kerusakan RNA atau
DNA dari mikrorganisme yang bersangkutan.
Dalam tubuh manusia, gas ozon dapat mengaktifkan daya
imun yang berpengaruh pada limfosit. Daya imun ini
diaktifkan karena induksi interferon gamma dan TNF-alfa
(tumor necrosis factor). Dapat meningkatkan metabolisme
oksigen, meningkatkan pO2 arteri sekaligus menurunkan pO2
vena dan mengaktifkan metabolisme eritrosit. Gas ozon dalam
tubuh manusia juga dapat mengaktifkan enzim anti radikal
yaitu glutation peroksidase, katalase, superoksid diamutase
dalam tubuh manusia
: paru-paru
: Sel-sel epitel saluran pernapasan
: saluran pernapasan (udara ekspirasi)
7. PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
1. Pencegahan
. Menggunakan Alat pelindung diri :Jas laboratorium.
. Perlindungan pernapasan : Gunakan pelidung wajah
penuh ,peralatan pernafasan untuk memasuki daerah
dengan konsentrasi tinggi ozon
. perlindungan tangan :Untuk penggunaan kontak yang
lama atau berulang-ulang melindungi sarung tangan .
. Perlindungan mata : Gunakan kacamata disegel atau
masker wajah penuh untuk melindungi mata dari
berkepanjangan dan / atau tinggi tingkat Ozon
. Mengurangi atau tidak menggunakan lagi produkproduk rumah tangga yang mengandung zat-zat yang
dapat merusak lapisan pelindung bumi (Bahan
Perusak Ozon) dari sinar UV.
2. Pengendalian
Pemantauan kualitas udara Ambien
Program pemantauan di Indonesia telah dilakukan
ditandai dengan pembangunan stasiun pemantau kualitas
udara kontinu yaitu pembangunan 33 Stasiun Pemantau
Kualitas Udara Permanen dan sembilan Stasiun Pemantau
Kualitas Udara Bergerak yang dilakukan pada tahun 19992002
Pembangunan ini merupakan kerjasama antara
Pemerintah Indonesia (Bapedal) dengan Pemerintah Austria
di 10 kotabesar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung,
Semarang, Surabaya, Pekanbaru, Medan, Palangkaraya,
Denpasar, Jambi dan Pontianak. Peralatan pemantau
kualitas udara di 10 kota ini mampu memantau lima
paramater pencemar udarayaitu PM-10, CO, SO2, NO2, dan
O3.
DAFTAR PUSTAKA
Concise international chemical assessment document 61 (hydrogen cyanides and cyanides : human
health aspects)
Matheson tri gas (material safety data sheet) jan 24 1989
Safe work australia (Guide for preventing and responding to cyanide poisoning in the workplace) april
2013
U.S. Department of health and human services (Toxicological profile for cyanide) july 2006
Anonymus. Cyanide. DepartementOf Health and Human Service. Center for Disease Control and
Prevention. 2005. Available from: http://klikharry.com/2006/12/14/keracunan-sianida-2/. Access on:
Maret 16, 2016
www.cyanidecode.org/cyanid-fact/enviromental-health-effects WHO. 2004
U.S. Department of health and human services (Occupational health guidline for ozone) september
1978
Ozone health effect , Marian Fierro (22.12.1999)
U.S. ENVIRONMENTAL PROTECTION AGENCY (Ozone and your health)
Winder chris and Neill H Stacey. 2004. occupational toxicology. New York: CRC Press.
International cyanide management intitute. 2015. Environmental and health effect of cyanide (
http://www.cyanidecode.org/cyanide-facts/environmental-health-effects). Diakses pada 2 Maret 2016.
Guidance note EH38 from the health and safety executive (ozone : health hazards and precautionary
measures) july 1983