I21111039 Metabolit sekunder merupakan senyawa yang dihasilkan atau disintesa pada sel dan grup taksonomi tertentu pada tingkat pertumbuhan atau stress tertentu. Senyawa ini diproduksi hanya dalam jumlah sedikit, hanya pada saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu, untuk mempertahankan diri dari habitatnya dan tidak berperan penting dalam proses metabolisme utama. Senyawa metabolit sekunder memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai atraktan (menarik serangga penyerbuk), melindungi dari stress lingkungan, pelindung dari serangan hama/penyakit (phytoaleksin), pelindung terhadap sinar ultra violet, sebagai zat pengatur tumbuh dan untuk bersaing dengan tanaman lain (alelopati). Metabolit sekunder digunakan untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Jalur Pembentukan Jalur asam asetat Biosintesis senyawa asam lemak, poliketida aromatik Jalur asam mevalonat Biosintesis kelompok terpen, steroid Jalur asam shikimat Biosintesis senyawa asam amino aromatik, flavonoid Seny Metabolit Sekunder 3 golongan utama: Terpenoid Senyawa fenolik Senyawa nitrogen Terpenoid Semua terpenoid berasal dari molekul isoprena Kerangka karbonnya dibangun oleh penyambungan dua atau lebih satuan C5 Berdasarkan jumlah satuan C5 dibagi menjadi bbrp golongan: a. Monoterpenoid (C10) b. Seskuiterpenoid (C15) c. Diterpenoid (C20) d. Triterpenoid (C30) e. Tetraterpenoid (C40) f. Politerpenoid ( > C40) Secara umum biosintesis dari terpenoid dengan terjadinya 3 reaksi dasar yaitu : 1. pembentukan isopren aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat. 2. Penggabungan kepala dan ekor 2 unit isopren akan membentuk monoterpen, sesquiterpen, diterpen, sesterterpen dan politerpen 3. Kombinasi satuan C5, C10, dan C15 akan membentuk triterpenoid Senyawa Fenolik Senyawa fenol meliputi beragam senyawa dari tumbuhan dengan ciri sama berupa cincin aromatik yang mengandung satu atau dua penyulih hidroksil Cenderung mudah larut dalam air krn berikatan dengan gula sbg glikosida dan biasanya terdapat dalam vakuola sel Adapun yang termasuk dalam senyawa fenolik: a. Flavonoid b. Fenilpropanoid Flavonoid mengandung 15 atom karbon dalam inti dasarnya C6-C3-C6
Struktur yang paling banyak adalah flavan,
flavanon, flavonol, antosian, dan isoflavon. Fenilpropanoid mempunyai bbrp hidroksil fenol bebas mudah dioksidasi di udara terutama dalam lingkungan basa Kerangka dasar: cincin benzena (C6) yang terikat pada ujung dari rantai karbon propana (C3) Contoh fenilpropanoid yang paling dikenal adalah sinamaldehid pada kayu manis, eugenol pada cengkeh dan apiol pada petersili Senyawa Nitrogen Adapun yang termasuk senyawa metabolit sekunder golongan senyawa nitrogen adalah alkaloid Semua alkaloida mengandung paling sedikit satu atom nitr ogen yang biasanya bersifat basa dan dalam sebagian besar atom nitrogen ini merupakan bagian dari cincin heterosiklik Hampir semua alkaloida yang ditemukan dialam mempunyai keaktifan biologis tertentu, ada yang sangat beracun tetapi ada pula yang sangat berguna dalam pengobatan. Misalnya kuinin, morfin dan stiknin adalah alkaloida yang terkenal dan mempunyai efeksifiologis dan psikologis Alkaloida dapat ditemukan dalam berbagai bagian tumbuhan seperti biji, daun, ranting dan kulit batang Alkaloida umumnya ditemukan dalam kadar yang kecil dan harus dipisahkan dari campuran senyawa yang rumit yang berasal dari jaringan tumbuhan Alkaloida tidak mempunyai tata nama sistematik, shg suatu alkaloida dinyatakan dengan nama trivial, misalnya kuinin, morfin dan stiknin. Hampir semua nama trivial ini berakhiran –in yang mencirikan alkaloida Alkaloid umumnya berbentuk padatan kristal dengan rasa pahit. Sebagian besar alkaloid berasal dari tanaman berbunga dan tanaman rendah. Alkaloid dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu: a. True alkaloid (gugus N yang berada dalam cincin siklis (mengandung cincin heterosiklis)) b. Proto alkaloid (gugus N yang berada di luar siklis (tidak mengandung inti heterosiklis)) c. Pseudo alkaloid (dihasilkan selain dari asam amino)