Anda di halaman 1dari 19

Aspek Keperilakuan pada

Pengakumulasian dan
Pengendalian Biaya

Kelompok 5:
1. Cenivia Ciuandi (1813041)
2. Belinda (1813099)
3. Yuri Ono (1813116)
4. Brigita Christine Fonnardy (1913037)
Akuntansi Keperilakuan - C
Agenda
Sistem Biaya Tradisional vs Biaya
Dilema Bisnis
01 07 Standar
Biaya dan Fungsi Manajemen Perhitungan Biaya Langsung atau
02 Biaya Variabel
Pola Perilaku Biaya 08
03 Biaya Relevan untuk Pengendalian Biaya

Pengambilan Keputusan 09 Pengambilan Keputusan


04 Pentingnya Manajemen Biaya 10 Aspek Keperilakuan dari Langkah
05 Perilaku Biaya untuk Akuntansi Biaya yang Dipilih
Perencanaan dan Pengambilan
11
06 Keputusan
Partisipasi dalam Penetapan
Dilema Bisnis
Salah satu contoh dilema bisnis dalam aspek keperilakuan pada pengakumulasian dan pengendalian biaya dapat dilihat pada PT
Bromo Bisnis Center (BBC).
Perusahaan ini mempraktikkan sistem pendanaan tradisional. Anggaran biaya untuk setiap tahun dibuat berdasarkan estimasi manajemen
mengenai volume penjualan yang diharapkan. Pada perencanaan biaya tahun 2006, manajemen memperkirakan penjualan mencapai 85% dari
tingkat penjualan tahun 2003 dan perencanaan pemakaian bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead didasarkan pada prediksi ini.
Manajemen merasa malu terhadap estimasi volume untuk tahun 2007 karena resesi yang terjadi ternyata melebihi perkiraannya.
Anggaran yang diizinkan untuk bahan baku dan tenaga kerja yang didasarkan pada volume produksi aktual yang lebih rendah dibandingkan
dengan volume yang dianggarkan menghasilkan varians yang menguntungkan pada seluruh bagiab proses produksi. Biaya per kilogram yang
dianggarkan terlalu tinggi ketika biaya tetap diasumsikan akan diserap oleh volume keluaran (output) yang lebih rendah dibandingkan dengan
kondisi aktual. Hasilnya, varians overhead yang menguntungkan di seluruh pelaporan kinerja dan area permasalahan serta inefisiensi menjadi
lebih sulit untuk dideteksi.
Biaya dan Fungsi Manajemen
Informasi biaya yang sistematis dan komparatif, serta data biaya dan
laba analitis dibutuhkan agar manajer dapat menetapkan target laba,
menetapkan target departemental untuk manajemen tingkat menengah
dan manajemen operasi, mengevaluasi efektivitas rencana,
menunjukkan keberhasilan dan kegagalan tertentu, mengidentifikasi
dan menentukan strategi, serta memutuskan perlunya penyesuaian dan
perbaikan dalam organisasi.

Informasi biaya yang baik, tepat, dan akurat diperlukan oleh setiap
pengguna informasi biaya. Hal tersebut dapat dipenuhi jika:
1. Informasi biaya yang digunakan harus sistematis dan komparatif.
2. Informasi yang digunakan harus terkoordinasi dan terintegrasi.
3. Mencerminkan otoritas.
4. Informasi sebaiknya dapat memfokuskan perhatian manajemen.
Biaya dan Fungsi Manajemen
BIAYA MANUFAKTUR BIAYA NONMANUFAKTUR
Biaya manufaktur merupakan seluruh biaya yang berhubungan Sering kali disebut sebagai biaya operasi dan dikelompokkan menjadi:
dengan aktivitas pabrikasi perusahaan. Biaya ini dikelompokkan 1. Biaya penjualan
menjadi: 2. Biaya administrasi dan umum
1. Bahan baku langsung
2. Tenaga kerja langsung
3. Tenaga kerja tidak langsung,
4. Biaya overhead pabrik

Terdapat kategori biaya yang tumpeng tindih dengan kategori


biaya overhead pabrik, yaitu: biaya utama (prime cost), biaya
konversi (conversional cost) atau biaya proses, dan biaya kualitas.
Pola Perilaku Biaya
 Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya-biaya yang pada limit tertentu atau kapasitas tertentu (range of
capacity) totalnya tetap, meskipun volume kegiatan perusahaan berubah-ubah.
 Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel adalah biaya-biaya yang totalnya selalu berubah secara proporsional (sebanding)
dengan perubahan volume kegiatan perusahaan.
 Biaya Semivariabel (Semi-Variable Cost)
Biaya semivariabel adalah biaya-biaya yang totalnya selalu berubah secara proporsional
(sebanding) dengan perubahan volume kegiatan perusahaan.
Biaya Relevan untuk
Pengambilan Keputusan
JENIS-JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan jika dilihat dari sisi jangka waktu yang dipengaruhi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan jangka pendek, yaitu pengambilan keputusan di antara berbagai alternatif yang harus
segera dilakukan dan bersifat jangka pendek.
2. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perencanaan jangka panjang

PENGERTIAN DAN KONSEP BIAYA RELEVAN


Biaya relevan merupakan biaya yang terjadi pada suatu alternatif, tetapi tidak terjadi pada alternatif tindakan yang lain, atau merupakan biaya yang
dapat dihindari (avoidable cost) pada suatu alternatif tindakan.
Biaya relevan adalah biaya yang memiliki karakteristik:
1. Biaya masa yang akan datang, yaitu biaya yang dapat diperkirakan akan terjadi dalam periode yang akan datang.
2. Biaya yang memiliki perbedaan di antara berbagai alternatif pengambilan keputusan.

Terdapat beberapa konsep biaya relevan untuk berbagai pengambilan keputusan, antara lain: biaya diferensial (differential cost), biaya yang dapat
dilacak (traceable cost), biaya penggantian (replacement cost), biaya kesempatan (opportunity cost), biaya yang diperhitungkan (imputed cost),
biaya inkremental (incremental cost), biaya tunai (out of pocket cost), dan biaya tertanam (sunk cost).
Biaya Relevan untuk
Pengambilan Keputusan
PENGGUNAAN BIAYA RELEVAN UNTUK TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
JANGKA PENDEK
Beberapa permasalahan yang penyelesaiannya menggunakan konsep biaya relevan, antara lain:
1. Keputusan menerima atau menolak pesanan khusus.
2. Keputusan pemanfaatan kapasitas menganggur.
3. Keputusan pemanfaatan kapasitas yang terbatas.
4. Keputusan penggantian aset tetap.
5. Keputusan penyewaan atau penggunaan sebagian kapasitas.
Pentingnya Manajemen Biaya
Kebanyakan pendapatan penjualan dalam suatu perusahaan dihasilkan dengan mengeluarkan biaya. Anggaran biaya dan analisis biaya adalah salah
satu cara mengendalikan dan mengatur biaya untuk memperbaiki laba neto. Cara lain untuk memperbaiki laba neto adalah dengan mengurangi biaya
tanpa memedulikan konsekuensinya. Salah satu cara terbaik untuk mengatur biaya adalah dengan memahami bahwa terdapat banyak jenis biaya. Jika
suatu biaya dapat dikenali dari jenis biaya yang sedang dipertimbangkan, keputusan yang lebih baik dapat dibuat.

Perilaku Biaya untuk Perencanaan, Pengendalian,


dan Pengambilan Keputusan
Dalam menyusun perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan untuk melakukan evaluasi atas biaya yang terjadi pada tingkat aktivitas
yang berbeda, maka variabel biaya tetap dan biaya variabel harus dipisahkan. Dalam penentuan harga pokok berdasarkan perilaku biaya, untuk
menggambarkan hubungan antara biaya total dengan volume kegiatan perusahaan, umumnya dinyatakan dengan fungsi biaya sebagai berikut:

Total Biaya = Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel


Perilaku Biaya untuk Perencanaan, Pengendalian, dan
Pengambilan Keputusan

01 02 03
03
Perencanaan Pengendalian Pengambilan
PengambilanKeputusan
Keputusan
Umumnya perencanaan ditentukan
harga pokok produk, rumus fungsi Dengan memahami konsep biaya
dijadikan sebagai dasar perhitungan Pola perilaku biaya sangat membantu Dengan memahami konsep biaya
berdasarkan perilaku, nanajemen dapat
untuk menetapkan standar biaya produk manajemen untuk melakukan fungsi berdasarkan perilaku, nanajemen dapat
melakukan sejumlah pengambilan
atau jasa yang dihasilkan. Untuk pengendalian dan pengawasan. Perilaku melakukan sejumlah pengambilan
keputusan strategis maupun keputusan-
membantu manajer dalam menetapkan biaya memberikan informasi terkait keputusan strategis maupun keputusan-
keputusan khusus, baik dalam jangka
harga pokok produk standar, digunakan unsur-unsur biaya yang perlu keputusan khusus, baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
asumsi dalam menyederhanakan mendapatkan perhatian dalam setiap pendek maupun jangka panjang.
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. aktivitasnya.
Sistem Biaya Tradisional Versus Biaya Standar
Tujuan dan Penggunaan Sistem Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya mengidentifikasi, menguantifikasi, mengakumulasi, dan melaporkan berbagai elemen
biaya yang berkaitan dengan produksi barang atau penyerahan jasa. Sistem akuntansi utama yang saat ini
digunakan:
1. Sistem Biaya Tradisional (Historis)
Sistem biaya tradisional atau historis terutama fokus pada identifikasi dan akumulasi biaya per unit
produk atau jasa. Sistem tersebut digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan data beban pokuk
penjualan atau jasa yang diberikan bagi pelaporan keuangan eksternal. Salah satu kelemahan utama
sistem biaya tradisional ini adalah bahwa persyaratan akuntansi keuangan menuntut agar biaya per unit
produk atau jasa memperhitungkan semua biaya, baik yang dapat ditelusuri ke suatu produk atau Jasa
maupun yang terjadi untuk satu periode waktu tertentu atau untuk lebih dari satu objek biaya.
2. Sistem Biaya Standar

Ruang Lingkup Kompatibilitas dengan Konsep Teori


Organisasi Modern
Biaya standar sangat membantu perencanaan dan pengendalian
operasi perusahaan dalam penetapan anggaran, pengendalian
biaya,penyederhanaan prosedur perhitungan biaya dan percepatan Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari
penyusunan laporan biaya, pembebanan biaya ke persediaan, berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Dalam mengembangkan
produk dalam proses, dan produk jadi, dan penetapan tawaran kerangka yang sesuai dengan konsep teori organisasi modern,
biaya kontrak berikut langkah-langkah pengendaliannya:
1. Penetapan tujuan organisasi.
2. Penentuan pusat pertanggungjawaban yang sesuai
3. Pengisian posisi staf dari pusat pertanggungjawaban
Sistem Biaya Standar dan Anggaran 4. Penciptaan jalur komunikasi antara pusat
Fleksibel pertanggungjawaban dan unit organisasi lainnya
5. Pengembangan prosedur yang memastikan bahwa terdapat
Anggaran fleksibel adalah anggaran yang disusun untuk informasi yang mencukupi, relevan, dan tepat waktu selama
mencakup sejumlah jangkauan aktivitas dan yang digunakan alur komunikasi.
untuk mengembangkan biaya yang dianggarkan pada titik 6. Desain dan implementasi mekanisme pengendalian yang
manapun dalam rentang waktu tertentu untuk diperbandingkan mengukur dan mengevaluasi kinerja
dengan biaya aktual yang disertakan
Perhitungan Biaya Langsung atau Biaya Variabel
Filosofi yang Mendasari
Seluruh metode akuntansi biaya tradisional, sesuai dengan konsep biaya tersebut, membebankan unit
produk atau jasa dengan biaya penuh. Ketika dasar yang digunakan untuk penyerapan berbeda dengan
tingkat kapasitas yang telah ditentukan sebelumnya, maka prosedur penyerapan akan menimbulkan
penyerapan terlalu tinggi (overabsorption) atau penyerapan terlalu rendah (underabsorption) atas overhead
manufaktur (jasa). Analisis pelengkap dibutuhkan untuk mengidentifikasi berbagai komponen yang
menyebabkan terjadinya penyerapan terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Dorongan Keperilakuan
Melalui badan yang berwenang, profesi akuntansi saat ini sedang menguji ulang konsep-konsep dasar,
prinsip, dan praktik akuntansi dengan mempertimbangkan implikasi keperilakuan yang dianggap mungkin.
Dalam proses pongujian ulang tersebut, pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan adalah:
1. Apakah hal yang dimotivasi oleh konsep akuntansi, prinsip, atau praktik akuntansi untuk dilakukan
oleh manajer berdasarkan kepentingan pribadi mereka yang egois?
2. Apakah tindakan yang dianggap mungkin ini mengaburkan kinerja manajerial. memberikan ilusi
kinerja yang sebenarnya tidak ada, atau mengarah pada tindakan ekonomi yang buruk?
Jika ada bagian manapun dari pertanyaan kedua yang memperoleh jawaban afirmatif, maka pemakaian
konsep, prinsip, atau praktik akuntansi semacam itu harus ditekan, meskipun hal tersebut dapat terlihat baik
dari sudut pandang teknik.
Pengendalian Biaya
Pengelompokan biaya ke dalam komponen biaya variabel dan biaya tetap
memberikan dasar yang lebih baik untuk pengendalian biaya. Hal tersebut
memungkinkan penyusunan laporan laba rugi menggunakan margin kontribusi
yang menekankan pada pola perilaku biaya dan memberikan perincian kepada
manajemen mengenal biaya teknik, biaya yang berkomitmen, dan biaya
diskresioner Perbedaan ini penting bagi manajemen karena setiap jenis biaya
memerlukan prosedur pengendalian yang berbeda.

Biaya Teknik
biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead variabel,

Biaya Tetap
seluruh biaya organisasi dan pabrik yang terus terjadi
(tanpa memedulikan tingkat aktivitas)

Biaya Diskresioner
biaya yang muncul dari keputusan periodik (biasanya tahunan)
terkait jumlah maksimum yang akan dikeluarkan
Pengambilan Keputusan

Dalam situasi pengambilan keputusan tertentu perhitungan biaya langsung atau biaya variabel memberikan informasi penting lain bagi manajer. Informasi tersebut
meliputi margin kontribusi dari produk, lini produk aktivitas jasa, divisi, dan sejenisnya. Pengetahuan atas biaya diferensial atau biaya variabel, serta margin kontribusi
akan memengaruhi perilaku manajer dan mengarahkan mereka pada pengambilan keputusan yang lebih baik. Beberapa situasi pengambilan keputusan yang umum:

Keputusan Bauran Produk Penentuan Harga Produk Baru Penetrasi Pasar

Penghapusan Produk Pesanan Khusus Kampanye Iklan dan Promosi

Keputusan Mengurangi Biaya


Aspek Keperilakuan dari Langkah
Akuntansi Biaya yang Dipilih
Dalam bagian ini akan dianalisis aspek keperilakuan dari langkah-langkah akuntansi yang dipilih. Dalam bagian
tersebut akan diuji apakah langkah-langkah tersebut dapat memicu respons manusia yang disfungsional dan jika
ya, bagaimana langkah-langkah tersebut dapat dimodifikasi agar lebih efektif dalam mendorong perilaku
karyawan yang diinginkan.
 
Penetapan standar
Elemen yang paling berpengaruh dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan sistem biaya adalah standar
yang digunakan sebagai kriteria kinerja. Terdapat empat prasyarat utama bagi sistem pengendalian yang unggul
secara keperilakuan:
1. Standar harus ditetapkan dalam cara yang sedemikian rupa, sehingga orang menerimanya sebagai sesuatu
yang realistis dan bukannya arbitrer.
2. Orang-orang harus merasa bahwa mereka memiliki pengaruh dalam menetapkan tujuannya sendiri.
3. Orang-orang harus yakin bahwa mereka tidak akan dihukum secara tidak adil untuk variasi normal yang
terjadi secara kebetulan dalam kinerjanya.
4. Umpan balik atas kinerja harus bertujuan untuk memperbaiki maupun mengevaluasi.
Standar yang Ketat Versus Standar yang Longgar
Sebagai alat motivasi, standar yang akan digunakan seharusnya tidak
terlalu ketat dan tidak terlalu longgar. Standar yang ketat akan lebih
Partisipasi dalam Penetapan sering tidak tercapai daripada dipenuhi sementara itu, standar yang
longgar tidak memberikan manfaat motivasi apa karena standar tersebut

Standar begitu mudah dicapai. Tingkat keketatan yang diharapkan seharusnya


dievaluasi dalam setiap situasi berdasarkan jenis proses produksi, produk
atau jasa yang akan diserahkan, das kepribadian dari orang-orang yang
terlibat di dalamnya.
Para ahli mengikhtisarkan logika yang mendasari seluruh argumen
yang mendukung partisipasi menjadi, "jika seorang pekerja Penyerapan Overhead
Praktik umum untuk membebankan overhead manufaktur tetap dan
berpartisipasi dalam penetapan standar kinerjanya sendiri, maka ia
variabel ke produk adalah tarif estimasi yang didasarkan pada tingkat
akan membuat komitmen yang tegas terhadap standar tersebut, kapasitas yang telah ditentukan sebelumnya. Ketika dasar yang
sehingga akan bekerja keras untuk mencapainya. Dalam salah satu digunakan untuk penyerapan berbeda dengan yang telah ditentukan
studi empiris, mereka menggunakan teori disonansi kognitif untuk sebelumnya, maka pembebanan varians yang terlalu tinggi atau terlalu
mendapatkan lebih banyak wawasan terkait mengapa partisipasi rendah akan terjadi. Ukuran dari varians ini juga dipengaruhi oleh
menjadi lebih efektif dalam penetapan standar kinerja. Teori tingkat kapasitas yang dipilih sebagal penyebut dalam penentuan tarif
disonansi kognitif terpusat pada tiga konsep kunci, yakni: kemauan, tersebut. Tingkat kapasitas jangka panjang (kapasitas normal) akan
disonansi, dan komitmen menghasilkan varians yang berbeda dibandingkan tingkat kapasitas
jangka pendek (kapasitas yang secara aktual dapat dicapal). Pergantian
dari satu tingkat kapasitas ke tingkat kapasitas lain, bahkan dapat lebih
mengaburkan.
Alokasi Biaya Tidak Langsung Analisis Varians
James Fremgen dan Shu S. Liao menemukan bahwa perusahaan responden Unsur utama dari pengendalian biaya adalah perbandingan secara periodik
membedakan dengan tegas dua jenis biaya tidak langsung, yakni: biaya jasa antara biaya aktual dengan sasaran biaya yang sudah ditentukan sebelumnya,
korporat dan biaya administratif korporat. Biaya jasa korporat adalah biaya baik dalam bentuk anggaran maupun standar. Perbandingan tersebut juga
atas jasa yang dilakukan secara terpusat terkait manfaatnya bagi korporat dan akan menghasilkan sejumlah varians karena mustahil bahwa biaya aktual
berbagai pusat pertanggungjawaban. Biaya administratif korporat adalah yang terjadi akan setara dengan standar atau anggaran dari elemen
biaya yang diperlukan untuk mengoperasionalkan kantor korporat. Biaya ini operasional yang akan dikendalikan. Varians tersebut dapat merupakan hasil
termasuk gaji, hubungan masyarakat, dan biaya korporat lainnya yang terjadi dari berbagai penyebab, beberapa di antaranya dapat dijelaskan dan
untuk menjalankan perusahaan secara keseluruhan. dikendalikan, sementara yang lain tidak dapat dijelaskan maupun
dikendalikan.

Keputusan Investigasi Varians Aspek Keperilakuan


Keputusan manajemen semata-mata bergantung pada penilalannya atas Komponen khusus dari kebijakan pengendalian yang dapat memengaruhi
signifikansi diskrepansi yang diamati. Varians ini memiliki signifikansi respons manusia adalah faktor-faktor seperti :
pengendalian hanya Jika varians tersebut berasal dari penyebab yang dapat 1. Batas pengendalian
ditentukan atau, dengan kata lain, tidak bersifat acak dan rentan terhadap 2. Hasil umpan balik.
tindakan perbaikan. 3. Keketatan pemaksaan.
4. Struktur penghargaan.
.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai