dikenal dengan nama siput gading atau siput gigi atau juga disebut Tusk Shells. Kelas ini umumnya dijumpai pada daerah laut, contoh dari kelas ini adalah Dentalium Vulgare. Disebut Dentalium Karena bentuk cangkangnya menyerupai gigi-gigi (Dentis). Ciri –Ciri Kelas Scaphopoda Ukuran tubuhnya 3-6cm. Hidup secara Benthos Sesil. Hidup dengan cara membenamkan dirinya ke pasir/lumpur di laut. Sistem saraf ganglion dan tidak berpusat. Memiliki cangkang. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia disebut captula dengan ujung yang menjulur, yaitu alat peraba. Untuk menangkap mikroflora dan mikrofauna. Tidak memiliki insang Alat ekskresi berupa sepasang Refridium. Reproduksi secara seksual dan masing- masing organ seksual saling terpisah pada individu lain. Lingkungan Hidup Scaphopoda
Anggota Scaphopoda banyak
yang hidup di tepi laut dan tempat yang berlumpur seperti di pinggir pantai. Dan juga ada beberapa spesies yang hidup pada kedalaman 1.850 m. Dan biasanya Scaphopoda hidup dengan cara memendamkan diri ke pasir. Pembagian Ordo Scaphopoda Dentaliida Berisi sebagian besar skafopoda yang lebih besar, Cangkang Dentaliid mengecil secara seragam dari Anterior dan Posterior. Pada kelompok ini memiliki cangkang yang bergaris-garis dan lebih kasar dari kelompok Scaphopoda lainnya.
Gadilidae memiliki cangkang yang sedikit lebih kecil dari ukurann cangkang pada ordo Dentaliida. Sejarah Geologi Scaphopoda
Scaphopoda ini muncul pada
zaman kambrium dan bertahan sampai sekarang. Fosil Scaphopoda ini jarang ditemukan dalam batuan yang lebih tua dari Mesozoikum. Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari Mollusca. Scaphopoda memiliki lebih dari 350 spesies dan habitatnya ada yang di laut dangkal dan juga laut dalam. Kegunaan dalam bidang Geologi Untuk menentukan umur sedimentasi. Untuk menentukan lingkungan sedimentasi. Anatomi Scaphopoda Air memasuki rongga mantel melalui aperture apikal, dan menguar di sepanjang permukaan tubuh oleh silia.Mereka tidak memiliki insang, seluruh permukaan dari rongga mantel dapat menyerap oksigen dari perairan.. Berbeda dengan moluska lainnya, tidak ada aliran air yang kontinu dengan aliran exhalant terpisah. Sebaliknya, air terdeoksigenasi dikeluarkan dengan cepat kembali melalui aperture apikal melalui aksi otot sekali setiap 10-12 menit (Kozloff, 1996). Sejumlah tentakel di sekitar kaki, disebut captacula, menyaring sedimen dan mengikat potongan-potongan makanan lalu memasukkannya ke mulut. Mulutnya memiliki grinding radula yang menghancurkan makanan menjadi ukuran yang lebih kecil untuk pencernaan. Mulut radula dan pendukungnya bekerja dengan menarik mangsa ke dalam esophagus (Shimek, 1990). Radula besar yang terdapat pada scaphopoda merupakan organ terbesar yang relatif terhadap tubuh dibandingkan dengan moluska lain. Organ lainnya dari sistem pencernaan scaphopoda terdiri dari pencernaan divertikulum, kerongkongan, lambung, dan usus. Sebuah kelenjar pencernaan menyekresikan enzim ke dalam perut, namun berbeda dengan jenis moluska lainnya, hal itu tidak mencerna makanan mereka secara langsung. Bagian anus terbuka di bagian ventral dari hewan ini, kasarnya organ ini berada di tengah mantel cavity (Barnes & Edward, 1994).
Paper PERANAN FOSIL PADA FILUM MOLUSKA TERUTAMA PADA KELAS GASTROPODA DALAM PENENTUAN UMUR BATUAN, LINGKUNGAN PENGENDAPAN SEDIMEN SERTA DALAM STRATIGRAFI
Analisis Zona Prospek Akuifer Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger Daerah Bandara Ngloram Dan Sekitarnya, Kabupaten Blora, Jawa Tengah