Anda di halaman 1dari 10

Kelas

Scaphopoda

Anggota : HerdiansyahSW (00337)

Wisnu Kuncoro (00362)

Catur Purnomo Sidi (00375)

Kristianus Jefri (00343)


Kelas Scaphopoda

Scaphopoda merupakan kelas dari filum mollusca,


dikenal dengan nama siput gading atau siput gigi atau
juga disebut Tusk Shells. Kelas ini umumnya dijumpai pada
daerah laut, contoh dari kelas ini adalah Dentalium
Vulgare. Disebut Dentalium Karena bentuk cangkangnya
menyerupai gigi-gigi (Dentis).
Ciri –Ciri Kelas Scaphopoda
 Ukuran tubuhnya 3-6cm.
 Hidup secara Benthos Sesil.
 Hidup dengan cara membenamkan dirinya
ke pasir/lumpur di laut.
 Sistem saraf ganglion dan tidak berpusat.
 Memiliki cangkang.
 Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif
bersilia disebut captula dengan ujung yang
menjulur, yaitu alat peraba. Untuk
menangkap mikroflora dan mikrofauna.
 Tidak memiliki insang
 Alat ekskresi berupa sepasang Refridium.
 Reproduksi secara seksual dan masing-
masing organ seksual saling terpisah pada
individu lain.
Lingkungan Hidup Scaphopoda

Anggota Scaphopoda banyak


yang hidup di tepi laut dan
tempat yang berlumpur seperti
di pinggir pantai. Dan juga ada
beberapa spesies yang hidup
pada kedalaman 1.850 m. Dan
biasanya Scaphopoda hidup
dengan cara memendamkan diri
ke pasir.
Pembagian Ordo Scaphopoda
 Dentaliida
Berisi sebagian besar skafopoda yang lebih besar, Cangkang Dentaliid mengecil
secara seragam dari Anterior dan Posterior. Pada kelompok ini memiliki cangkang
yang bergaris-garis dan lebih kasar dari kelompok Scaphopoda lainnya.

 Gadilidae
memiliki cangkang yang sedikit lebih kecil dari ukurann cangkang pada ordo
Dentaliida.
Sejarah Geologi Scaphopoda

Scaphopoda ini muncul pada


zaman kambrium dan bertahan sampai
sekarang. Fosil Scaphopoda ini jarang
ditemukan dalam batuan yang lebih tua
dari Mesozoikum. Scaphopoda
merupakan kelas terkecil dari Mollusca.
 Scaphopoda memiliki lebih dari 350
spesies dan habitatnya ada yang di laut
dangkal dan juga laut dalam.
Kegunaan dalam bidang Geologi
 Untuk menentukan umur sedimentasi.
 Untuk menentukan lingkungan sedimentasi.
Anatomi Scaphopoda
Air memasuki rongga mantel melalui aperture
apikal, dan menguar di sepanjang permukaan
tubuh oleh silia.Mereka tidak memiliki insang,
seluruh permukaan dari rongga mantel dapat
menyerap oksigen dari perairan.. Berbeda dengan
moluska lainnya, tidak ada aliran air yang kontinu
dengan aliran exhalant terpisah. Sebaliknya, air
terdeoksigenasi dikeluarkan dengan cepat kembali
melalui aperture apikal melalui aksi otot sekali
setiap 10-12 menit (Kozloff, 1996).
Sejumlah tentakel di sekitar kaki, disebut captacula, menyaring sedimen dan mengikat
potongan-potongan makanan lalu memasukkannya ke mulut. Mulutnya memiliki grinding
radula yang menghancurkan makanan menjadi ukuran yang lebih kecil untuk pencernaan.
Mulut radula dan pendukungnya bekerja dengan menarik mangsa ke dalam esophagus
(Shimek, 1990). Radula besar yang terdapat pada scaphopoda merupakan organ terbesar
yang relatif terhadap tubuh dibandingkan dengan moluska lain. Organ lainnya dari sistem
pencernaan scaphopoda terdiri dari pencernaan divertikulum, kerongkongan, lambung, dan
usus. Sebuah kelenjar pencernaan menyekresikan enzim ke dalam perut, namun berbeda
dengan jenis moluska lainnya, hal itu tidak mencerna makanan mereka secara langsung.
Bagian anus terbuka di bagian ventral dari hewan ini, kasarnya organ ini berada di tengah
mantel cavity (Barnes & Edward, 1994).

Anda mungkin juga menyukai