Anda di halaman 1dari 6

VAKSINASI

TEORI SASTRA MASA DEPAN


Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum,
Guru Besar Antropologi Sastra
FBS Universitas Negeri Yogyakarta

HISKI Bogor, 22 Mei 2021

HP 089531071593
A. Virus TSMD
• 1. Eklektivisme, sebatas menyadap teori barat, tak bertanggung
jawab; Socrates tentang dialktik sastra, Plato tentng
poshumanologi sastra, Wellek dan Warren tentang sastra sbgai
cermin kultural

2. Egosentrisme; Kurang kompak, masih merasa sok paling,


bahkan saling menyalahkan, ketika menghargai teori sastra.
Intertekstualitas sastra Julia Kisteva, masih saling silang
sengkarut
3. Puritanisme, meminjam teori lain, masih
dianggap aneh; melirik Bourdieu tak boleh
4. Sakralisme, Asumsi bahwa teori itu suci, lahir dari
para dewa sastra; ya seperti M.H. Abrams yang
menawarkan empat pendekatan objektif, ekspresif,
pragmatik, mimetik
B. Vitamin TSMD
• 1. Kontnuitas; hanya sekali atau 2.Alternatif;
dua kali digunakan, lalu habis Menyediakan pilihan
cerita. Harusnya yang segar, terbaru,
keberlnjutan.strukturlisme genetik familier, cultural studies
oleh Luciend Goldmann
Stuart Hall

4. By design;
3.Relevansi; pemakaian teori sastra penelitian sastra
yang dipaksakan; postkolonialisme yang asal,
sastra parsial,
sosiologi sastra
Ian Watt
C. Imunologi TSMD

1. Motivasi; mendorong 2. Naturalisasi; biarlah


peneliti, penulis skripsi, tesis tumbuh, terpupuk alami
dan disertasi, tak jemu-jemu terutama dari generasi
mengajak. Postmodernisme muda. Memunculkan
sastra, hiperrealitas, simulakra medisin sastra,silakan
4. Restorasi;kembali ke
3. Kompilasi, kitah, bahwa sastra itu
mengumpulkan konsep- indah dan bemakna;
konsep untuk meramu tekstologi sastra
Foucaault
D. Aplikasi TSMD

• Posthumnologi sastra; teori sastra itu memuat konsep ontologi,


epistemologi,aksiologi
Pohon-pohon Api Gendari oleh Tjahjono
Widijanto
Kutemukan kembali biji matku dalm hasi Catatan aplikasi;
pohon api 1.Ontologi; Pemaknaan menggunakan
Kau boleh ikut mnelusuri ceruk-ceruk posthumanisme, memanfaatkan tafsir di
panasnya atas kempuan manusia biasa. Pohon,
Di dalamnya kubentang jagad yang gaduh Gendari,api,jarum jam, belati itu manusia
dalam sunyi 2.Epistemologi; Perlu memahami botani
Upacara tak tuntas-tuntas dalam waktu yang sastra, memut langkah-langkah tafsir.
diam- diam mengkerut Pelumenguasai mitos wayangologi,
Lakon yang membeku dalam sejuta ngilu kisah baratayuda
Terkapar menafsir nasib di lancip belati 3.Aksiologi; mengingatkan manusia
Melewati kutuk tentang malam yang tak tentang kesetiaan pa da pohon. Pohon
pernah tenggelam itu hayat/hidup.
Sementa jarum jam makin gagah bergegas
Trima Kasih

Mari Kita Berpikir


Sejenak

Anda mungkin juga menyukai