Anda di halaman 1dari 8

HUKUM OTONOMI

DAERAH
M. DANIAS SALSABILA 200201110116
M. SULTON AMIN 200201110117
AZIELA ZURINA WATI 200201110119
FARDISA ASFA FIKRIA 200201110120
ABD. HALIM 200201110131
Urgensi Hukum Otonomi Daerah

Hukum otonomi daerah dalam tata hukum Indonesia berada atau


setidaknya tidak jauh dari hukum administrasi negara. Akan tetapi
pada dewasa ini otoritas pembahasan menyangkut hukum otonomi
daerah sudah menjadi hal pokok pembahasan tersendiri dengan
ruang lingkup yang lebih sempit dari hukum administrasi negara.
Oleh karena itu hal-hal yang belum diatur atau dibahas di dalam
hukum administrasi negara akan dibahas dalam hukum otonomi
daerah terutama menyangkut "hubungan pemerintah pusat dan
daerah".
Pengertian Hukum Otonomi Daerah

Hukum otonomi daerah adalah seperangkat peraturan hukum yang mengatur


tentang hubungan pemerintah pusat dan daerah menyangkut hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Dari pengertian tersebut maka sudah jelas pengaturan hal yang dibahas atau yang
menjadi pokok pembahasan di dalam hukum otonomi daerah.
Pengertian Otonomi Daerah dan Daerah Otonom

otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat, sesuai dengan
peraturan perundang undangan. Secara sederhana, otonomi daerah menghendaki sebanyak mungkin
penyerahan kewenangan urusan rumah tangga pemerintahan kepada pemerintah daerah. Hal ini
didasari oleh kepentingan terhadap fungsi pelayanan terhadap masyarakat sedikit mungkin bagi
pemerintah daerah.
Pemerintah daerah dengan otonomi merupakan proses peralihan dari sistem dekonsentrasi ke
sistem desentralisasi. Di mana otonomi merupakan penyerahan urusan pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah yang bersifat operasional dalam rangka sistem birokrasi pemerintahan. Tujuan
otonomi adalah "mencapai efisiensi dan efektivitas dalam pelayanan kepada masyarakat". Dengan
demikian dampak pemberian otomoni ini tidak hanya terjadi pada organisasi atau administrasi
lembaga pemerintahan daerah saja, akan tetapi berlaku juga pada masyarakat (publik), badan atau
lembaga swasta dalam berbagai bidang.
Dengan otonomi ini terbuka kesempatan bagi pemerintah daerah secara
langsung membangun kemitraan dengan publik dan pihak swasta daerah yang
bersangkutan dalam berbagai bidang. Sehingga daerah yang menyelenggarakan
tersebut disebut "daerah otonom". Sedangkan daerah otonom sendiri adalah
kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Prinsip Otonomi Daerah

1. Prinsip Kesatuan, Otonomi daerah harus menunjang aspirasi perjuangan rakyat


untuk memperkokoh negara kesatuan dan mempertinggi tingkat kesejahteraan
masyarakat lokal.
2. Prinsip Riil dan tanggung jawab, Otonomi daerah nyata dan bertanggung jawab
untuk kepentingan seluruh masyarakat. Pemda berperan mengatur proses
pemerintahan dan pembangunan daerah.
3. Prinsip Penyebaran, Asas desentralisasi dan dekonsentrasi bermanfaat untuk
masyarakat melakukan inovasi pembangunan daerah.
4. Prinsip Keserasian, Daerah otonom mengutamakan aspek keserasian dan tujuan di
samping aspek demokrasi
5. Prinsip Pemberdayaan, Tujuan otonomi daerah adalah bisa meningkatkan daya
guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah di daerah. Utamanya dalam
aspek pelayanan dan pembangunan masyarakat. Selain itu dapat meningkatkan
pembinaan kestabilan politik dan kesatuan bangsa.
Landasa 1. Undang-Undang Dasar, Acuan hukum otonomi daerah terdapat pada pasal UUD
1945. Pasal 18 UUD ayat (1) dan (2) menyebutkan Negara Kesatuan Republik Indonesia
n dibagi atasprovinsi, kabupaten, dan kota yang mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

Hukum 2. Ketetapan MPR-RI, Tap MPR-RI No. XV/MPR/1998 menjelaskan Penyelenggaraan


Otonom Otonomi Daerah antara lain Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya
Nasional yang Berkeadilan, serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam

i Daerah rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

di 3. Undang-Undang (UU), Ada dua UU yang mengatur yaitu UU Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Indonesi Daerah. Pada prinsipnya penyelenggaraan pemerintah daerah mengutamakan
pelaksanaan asas desentralisasi. Dalam UU Nomor 12 tahun 2008 adalah mendorong

a pemberdayaan masyarakat, menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan


peran masyarakat, serta mengembangkan peran dan fungsi DPRD.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai