Anda di halaman 1dari 36

HUBUNGAN OLAHRAGA FUTSAL DI MALAM HARI DENGAN KUALITAS

TIDUR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


MALIKUSSALEH

AFIF MUHAMMAD
170610070

PEMBIMBING I: PENGUJI I:
dr. Basli Muhammad, Sp.S dr. Anna Millizia, M. Ked (An), Sp.An

PEMBIMBING II: PENGUJI II:


dr. Adi Rizka, Sp. B (K) Onk dr. Cut Sidrah Nadira, M.Sc

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Olahraga ialah kegiatan yang dapat meningkatkan kesehatan, baik kesehatan jasmani maupun
rohani. Kesehatan merupakan hal yang harus kita jaga agar kita dapat merasakan manfaat hidup sehat.
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan ialah dengan cara malakukan olahraga atau aktivitas fisik
secara teratur. Manfaat Olahraga dapat membuat tubuh menjadi segar, bugar, dan sehat.

Banyak individu karena kesibukannya tidak


Seiring dengan meningkatnya olahraga
dapat melakukan olahraga di pagi ataupun sore hari
dan hanya punya sedikit waktu dimalam hari untuk yang dilakukan seseorang pada malam hari
berolahraga, kemudian olahraga dimalam hari hal ini pasti akan mempengaruhi kualitas
menjadi pilihan yang tersisa bagi mereka yang dan intensitas tidur seseorang. Beberapa
memiliki kesibukan yang super padat. Salah satu risiko beraktivitas fisik di malam hari yang
olahraga malam yang banyak dilakukan di beberapa
menjadi ancaman bagi kesehatan, salah
kota besar adalah futsal.
satunya yaitu kekacauan waktu tidur.
LATAR BELAKANG
o Tidur adalah suatu insting untuk memulihkan diri
dari aktivitas pada siang hari yang dicirikan
dengan penurunan voluntary body movement
dan penurunan kewaspadaan terhadap sekitar.

o Namun tidak semua orang mempunyai kualitas


tidur yang baik, beberapa diantaranya memiliki
hambatan dalam menjalankan tidur. Salah satu
penyebab terganggunya kualitas tidur adalah
padatnya aktivitas dan beban kerja yang berat
sehingga mengakibatkan rasa kelelahan dan
ketegangan otot.
Proses tidur terjaga manusia diatur oleh hormon melatonin. Hormon
melatonin secara alami akan dihasilkan saat hari mulai gelap (intensitas
cahaya berkurang), sehingga saat hormon ini mulai dihasilkan seseorang
akan mengantuk dan akhirnya tertidur di malam hari.
Aktivitas olahraga di malam hari secara tidak langsung dapat
meningkatkan sekresi melatonin di samping sekresi yang alami terjadi.

Efek yang berkebalikan dapat terjadi melalui sekresi hormon kortisol


akibat stres fisik yang dihasilkan selama berolahraga. Hormon kortisol
yang seharusnya menurun di malam hari menjadi meningkat dan dapat
membuat seseorang tetap terjaga di malam hari. Secara fisiologis
hormon kortisol disekresikan untuk menghadapi stres saat beraktivitas,
sehingga memiliki efek meningkatkan kewaspadaan dan membuat
seseorang sulit untuk tertidur
Berdasarkan hasil penelitian Yamanaka et al (2015) yang membandingkan kualitas tidur pada
olahraga yang dilakukan pada pagi dan malam hari. Pada hasil penelitiannya menyebutkan
bahwa sebanyak 22 subjek mengalami gangguan tidur setelah melakukan olahraga di malam
hari. Subjek mengalami gejala seperti peningkatan denyut jantung, peningkatan suhu tubuh
yang disebabkan oleh saraf simpatis yang masih aktif.

Meskipun pada sebagian penelitian olahraga di malam hari dapat mengganggu


kualitas tidur, tetapi pada sebagian hasil penelitian lainnya menunujukkan bahwa
olahraga di malam hari dapat mempercepat proses tidur dan dan membuat tidur lebih
pulas.

penelitian dari National Sleep Foundation (2013) menjelaskan bahwa olahraga pada
malam hari dapat membantu menenangkan kecemasan dan depresi, serta membantu
fikiran menjadi lebih rilek dalam persiapan menuju tidur.
RUMUSAN MASALAH

Ada banyak efek dari aktifitas fisik yang berat pada malam hari
seperti futsal, khususnya jika bermain dalam jangka waktu yang
lama, yang mana itu dapat memberikan dampak buruk terhadap
kesehatan dan juga bisa mempengaruhi kualitas tidur kita. Maka
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan olahraga futsal
pada malam hari dengan kualitas tidur.
PERTANYAAN PENELITIAN

Bagaimana Gambaran Kualitas Tidur pada Mahasiswa universitas


1 Malikussaleh yang bermain futsal?

Apakah futsal pada malam hari berpengaruh pada kualitas tidur


2 pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh?

Apakah terdapat perbedaan kualitas tidur pada pada mahasiswa


3 Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh yang bermain futsal
di malam hari dengan yang tidak bermain futsal di malam hari ?
TUJUAN
PENELITIAN
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS

1. Mengetahui gambaran karakteristik responden berdasarkan

mengetahui hubungan futsal di malam usia, status tinggal, lingkungan saat tidur, dan Indeks Massa
hari dengan kualitas tidur pada Tubuh (IMT).
mahasiswa Fakultas Kedokteran 2. Mengetahui gambaran kualitas tidur mahasiswa yang
Universitas Malikussaleh.
bermain futsal di malam hari.
3. Mengetahui gambaran kualitas tidur mahasiswa yang tidak
bermain futsal di malam hari.
4. Mengetahui hubungan karakteristik responden d engan
kualitas tidur.
5. Mengetahui hubungan futsal di malam hari dengan kualitas
tidur.
MANFAAT PENELITIAN

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi


dan sumber referensi bagi peneliti selanjutnya dan dapat
dikembangkan sebagai studi untuk penelitian selanjutnya. Manfaat teoritis

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi


bagi masyarakat luas mengenai hubungan futsal di
malam hari dan pengaruhnya terhadap kualitas tidur .

Manfaat menjadi bahan masukan serta evaluasi bagi masyarakat agar


praktis mau berolahraga.
BAB 2
TINJAUAN PUSTASKA
OLAHRAGA
Definisi Manfaat

Olahraga yang cukup dapat membantu mengurangi


Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur
ketegangan. Berolahraga membantu lebih sehat,
serta terencana yang betujuan untuk memelihara gerak
meningkatkan energi dan stamina, membuat pikiran
dan meningkatkan kemampuan gerak. Melaksanakan
lebih segar, dan membuat tidur lebih pulas.
olahraga secara teratur untuk kebugaran merupakan
salah satu cara terbaik untuk mengurangi stress.
Masyarakat yang melakukan aktivitas olahraga secara
teratur akan mendapatkan manfaat dalam meningkatkan
aktivitas yang ada dalam kegiatan olahraga akan terdiri
dan mempertahankan kebugaran, terhindar dari berbagai
dari kombinasi 2 jenis aktivitas yang bersifat aerobik
macam penyakit kronis seperti obesitas, diabetes serta
dan aktivitas anaerobik
penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskular.
Elemen yang harus diperhatikan dan diperlukan dalam
berolahraga

Pada manusia, durasi minimal latihan ialah 15 menit setiap kali latihan atau satu sesi latihan yang
1. Durasi latihan dianjurkan sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan.

Intensitas sangat mempengaruhi beban kerja yang dapat menyebabkan perubahan pada sistem tubuh,
2. Intensitas Latihan ada beberapa cara dalam menentukan intensitas latihan diantaranya, metode asam laktat dan juga
pengukuran respon kardiovaskular terhadap latihan atau berdasarkan ambang anaerobic.

Olahraga yang dilakukan sebanyak 3 kali seminggu sudah cukup untuk menjaga kebugaran tubuh.
3. Frekuensi Frekuensi latihan 3 kali seminggu pada hari yang bergantian dapat meningkatkan kebugaran karena
tubuh memerlukan fase pemulihan sehabis berolahraga sehingga cukup untuk memberikan kesempatan
pada otot dan persendian untuk memulihkan diri.

4. Tipe Olahraga variasi yang dilakukan pada latihan olahraga juga perlu diperhatikan. Apabila hal tersebut dapat
dijalankan dengan baik, maka dapat dikatakan latihan yang dilaksanakan berkualitas.
Fisiologi dan Sumber-sumber energi untuk muscle training yang berjangka-waktu
lama adalah perombakan lemak dan karbohidrat (yang dilepaskan
Metabolisme olahraga melalui jalur-jalur aerob), sedangkan sumber energi untuk latihan
berjangka-waktu pendek adalah glikogenolisis (pelepasan gula yang
tersimpan dalam tubuh) yang terdapat dalam otot dan hati yang dapat
ditingkatkan dengan metode latihan interval dengan intensitas tinggi.

Fisiologi olahraga merinci dan menjelaskan


peruba­han fungsi yang disebabkan oleh
latihan tung­gal (acute exercise) maupun Dalam durasi olahraga yang sangat lama, olahraga sangat bergantung pada
latihan yang dilakukan secara berulang-ulang penyediaan energi via jalur metabolisme aerob dominan (dengan
(chronic exercise) yang bertujuan untuk menggunakan oksigen). Pada proses pemakaian dan pengedaran oksigen
meningkatkan respon fisiologis terhadap pada sistem aerobik didapat melalui jalur aerosol yang ada pada sistem
intensitas, durasi, frekuensi latihan, keadaan pernapasan dan seterusnya diedarkan melalui sistem sirkulasi yang akan
lingkungan serta status fisiologis indi­vidu. diikat oleh hemoglobin.

Aktivitas olahraga yang dilakukan dengan intensitas tinggi, membutuhkan


power dan berlangsung secara cepat dalam hitungan di bawah 1 menit
maka metabolisme energi tubuh akan berjalan secara anaerobik.
Metabolisme energi secara anaerobik terdiri dari dua sistem yaitu sistem
phosphocreatin (PCr) dan sistem glikolisis anaerob atau dikenal dengan
sistem pembentuk laktat.
PERUBAHAN YANG TERJADI AKIBAT OLAHRAGA

Olahraga yang rutin dapat menyebabkan jantung bertambah besar dan kuat sehingga daya
1. Jantung tampungnya lebih besar serta memiliki denyutan yang kuat .

Orang yang rutin berolahraga dapat mengurangi timbunan lemak dan terjadi penambahan
2. Pembuluh Darah kontraksi otot pada dinding pembuluh darah. Hal tersebut akan menyebabkan peningkatan
pada elastisitas pembuluh darah

Terjadi peningkatan elastisitas pada paru yang menyebabkan kemampuan berkembang


3. Paru - Paru kempis juga akan bertambah. Jumlah alveoli aktif juga akan ikut bertambah pada orang
yang berolahraga secara teratur.

bertambah besarnya serabut otot serta peningkatan pada sistem penyediaan energi di
4. Otot otot, sehingga dapat memberikan kelincahan gerak serta kecepatan reaksi pada orang
yang berolahraga secara rutin.
PERUBAHAN YANG TERJADI AKIBAT OLAHRAGA

Kepadatan, kekuatan, serta besarnya tulang akan bertambah dikarenakan terjadi


5. Tulang peningkatan aktivitas enzim pada tulang

6. Ligamentum dan Kekuatan ligamentum dan tendon akan bertambah, demikian juga dengan perlekatan
Tendon tendon pada tulang.

Latihan teratur dapat menyebabkan bertambah tebalnya tulang rawan di persendian


7. Persendian dan tulang
sehingga dapat menjadi peredam (shock absorber) dan melindungi tulang serta sendi dari
Rawan bahaya cedera.

Kenaikan aklimatisasi terhadap panas disebabkan karena pada waktu melakukan olahraga
8. Aklimitasi terhadap terjadi pula kenaikan panas pada badan dan kulit.
panas
Overtraining

Overtraining adalah keadaan patologis dalam suatu


latihan. Intensitas latihan yang tinggi dan tidak diimbangi
dengan pulih asal yang sempurna adalah penyebab
terjadinya overtraining.
Keadaan overtraining yang dialami oleh seseorang
dapat menyebabkan beberapa gangguan seperti gangguan
secara fisik psikis maupun fungsi tubuh. Peningkatan tensi
otot dan penurunan kecepatan reaksi dan kecepatan gerak akan terjadi peningkatan frekuensi denyut nadi akibat
adalah contoh dari gangguan secara fisik. Berkurangnya penurunan isi sekuncup jantung, karena berkurangnya tekanan
konsentrasi dan semangat juang sebagai contoh gangguan darah vena.
dari segi psikis. Gangguan yang terjadi pada sistem
fungsional tubuh dapat berupa tidak bisa tidur, gangguan
pencernaan, kurangnya nafsu makan, pemulihan denyut
nadi yang lambat, serta mudah berkeringat
FUTSAL
Definisi
Futsal adalah olahraga sepakbola yang
dilakukan di dalam ruangan dengan Sejarah
kompetensi kemampuan teknik tinggi, waktu
yang lebih cepat, dan kesempatan mencetak
 o Futsal berasal dari kata futbol atau futebo (dari
skor lebih besar.
bahasa Spanyol atau Portugal yang berarti
permainan sepakbola) dan sala atau salon (dari
bahasa Perancis atau Spanyol yang berarti dalam
ruangan.). Futsal diciptakan di Montevideo,
Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos
Ceriani. Olahraga futsal dilakukan pada lapangan
seluas 40 20 m dengan durasi 2 20 menit. Futsal
merupakan olahraga kompetitif dengan intensitas
tinggi yang efektif dalam memberikan efek pada
tekanan darah
Tidur Perubahan saat tidur

Saat tidur terjadi perubahan fisiologis dan juga


perilaku. Perubahan tersebut meliputi sistem
pernapasan, kardiovaskuler, pencernaan,
Definsi endokrin, ginjal, seksual serta termoregulasi dan
tidak terjadi penurunan terhadap aktivitas saraf
dan juga sel-sel otak.

Tidur adalah suatu proses aktif yang terdiri dari periode


tidur berulang kali gelombang lambat dan paradoks, bukan
berita terkini yang terjaga karena aktivitas otak secara total
tidak berkurang selama tidur.

Manfaat
o Menjaga keseimbangan metabolism kalori
o Menghemat energi
o Membangun zat yang dibutuhkan tubuh
o Pembelajaran dan memori
o Mengatur emosi
o Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Siklus Tidur
NREM REM

fase Rapid Eye Movement atau yang disebut juga


Non Rapid Eye Movement atau disebut juga active quit sleep. Fase tidur REM ditandai dengan adanya
sleep. merupakan keadaan aktif yang terjadi melalui osilasi pergerakan bola mata yang cepat, tonus otot yang
antara talamus dan korteks. Kumparan tidur adalah sebuah sangat rendah, apabila dibangunkan hampir semua
ciri tahap tidur NREM yang dihasilkan dari hiperpolarisasi orang akan dapat menceritakan mimpinya, peningkatan
neuron GABAnergic dalam nukleus retikulotalamus. denyut nadi dan pada laki-laki terjadi ereksi penis, serta
Hiperpolarisasi tersebut berfungsi dalam menghambat terjadi relaksasi yang dalam pada tonus otot. Tidur REM 
proyeksi neuron kortikotalamus. adalah tidur yang biasanya disertai mimpi dan
merupakan bentuk tidur aktif. Aktivitas otak pada fase
tidur ini menjadi aktif.
Irama
Sirkadian

Irama sirkadian adalah jam alami dalam


tubuh manusia. Dalam 24 jam tubuh akan
mengalami fluktuasi berupa temperatur,
kemampuan untuk bangun, aktivitas
lambung, denyut jantung, tekanan darah dan
kadar hormon, dikenal sebagai irama
Irama sirkadian berfungsi mengatur berbagai irama tubuh antara lain irama
sirkadian
bangun tidur, temperatur tubuh, tekanan darah, dan pola sekresi hormon.
Peraturan sirkadian tidur dan mekanisme terjaga (wakefulness) diregulasi
oleh alat pacu yang terletak di Suprachiasmatic Nuclei (SCN) yang
berfungsi sebagai master clock. Nucleus suprachiasmatic paling aktif di
siang hari dan diatur setiap hari berdasarkan masukan cahaya dari retina
dan selama siklus gelap oleh sekresi melatonin dari kelenjar pineal,serta
pada liver, ginjal dan jantung.
HORMON YANG MEMPENGARUHI SIKLUS TIDUR

Hormon melatonin secara alami akan dihasilkan saat hari mulai gelap (intensitas cahaya
1. Hormon Melatonin berkurang), sehingga saat hormon ini mulai dihasilkan seseorang akan mengantuk dan
akhirnya tertidur di malam hari.

2. Hormon Kortisol memiliki efek meningkatkan kewaspadaan dan membuat seseorang sulit untuk tertidur.

3. Hormon Adrenalin Menimbulkan efek berupa peningkatan denyut jantung serta suhu tubuh juga ikut
meningkat, kondisi tersebut menyebabkan kualitas tidur seseorang menjadi terganggu.

Seseorang yang mengalami hipertiroid umunya mengalami kesulitan tidur karena hormon tiroid pada
4. Hormon Tiroid sinaps yang memberi efek semangat atau terus terjaga. Sedangkan pada penderita hipotiroid terjadi
peningkatan keadaan somnolen yang menyebabkan peningkatan durasi tidur seseorang yang dapat
berlangsung selama 12-14 jam dalam sehari.
Kualitas Tidur
Penilaian Kualitas tidur
Definisi

Kualitas tidur adalah kemampuan individu untuk tetap


tertidur dan untuk mendapatkan jumlah tidur REM dan
NREM yang tepat. Kualitas tidur seseorang dapat
PSQI adalah instrumen efektif yang digunakan
dipengaruhi oleh berbagai macam seperti penyakit,
untuk mengukur kualitas tidur dan pola tidur pada orang
kelelahan, lingkungan, stress psikis, kerja shift, gaya hidup
dewasa. PSQI dikembangkan untuk mengukur dan
dan kebiasaan.
membedakan individu dengan kualitas tidur yang baik
dan kualitas tidur yang buruk. PSQI terdiri dari sembilan
pertanyaan yang diberi nilai dan dijawab oleh individu
itu sendiri.
Hubungan Olahraga di Malam Hari dengan Kualitas Tidur

Serotonin dan melatonin merupakan hormon yang


Kegiatan olahraga membutuhkan kontraksi otot. Otot penting dalam proses tidur. Produksi kedua hormon
yang berkontraksi akan menjepit pembuluh darah, sehingga ini berasal dari tryptophan. Produksi tryptophan
otot akan kekurangan oksigen karena disaat yang sama maupun serotonin akan meningkat jika aliran darah
membutuhkan banyak oksigen untuk kebutuhan ke otak meningkat. Hal tersebut dikarenakan terjadi
metabolisme. Peningkatan metabolisme yang terjadi saat peningkatan asupan oksigen dan glukosa oleh sel-sel
berolahraga akan menghasilkan ion hidrogen dan karbon otak. Dapat disimpulkan bahwa olahraga di malam
dioksida. Kelebihan ion hidrogen dan karbon dioksida akan hari kemungkinan dapat meningkatkan kualitas tidur
merangsang pusat pernafasan dan meningkatkan melalui mekanisme serotoninergik, di samping
ventilasi(46). Peningkatan ventilasi dapat meningkatkan memang sekresi melatonin akan meningkat setelah
asupan oksigen ke dalam tubuh. matahari terbenam
Olahraga pada malam hari dapat menyebabkan
Respon kekurangan oksigen di jaringan merangsang jantung kondisi insomnia, ini dikarenakan setelah melakukan
untuk memompakan darah yang lebih banyak ke jaringan olah raga pada malam hari suhu tubuh akan meningkat
dengan meningkatkan cardiac output. Di samping itu, aliran dan memerlukan beberapa jam untuk kembali
balik vena juga meningkat akibat aktivitas otot sehingga kedalam keadaan suhu yang normal sehingga pikiran
meningkatkan venous return. Kedua hal tersebut bekerja merasa tegang yang menyebabkan tidak bisa tidur,
sama meningkatkan cardiac output melalui mekanisme selain itu olah raga pada malam hari akan
peningkatan heart rate. Venous return akan memengaruhi mengakibatkan ketegangan otot setelah melakukan
stroke volume. Mekanisme kardiovaskuler ini akan olah raga dan memerlukan beberapa jam untuk
meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk otak. kembali rileks
Kerangka teori
Variabel Variabel
Independen Dependen

Aktifitas
Aktifitas Futsal
Futsal di
di Malam
Malam
Kerangka Konsep Hari
Hari
Kualitas
Kualitas Tidur
Tidur

Hipotesis Penelitian

Hipotesis Null (H0) Hipotesis Alternatif (HA)


Tidak terdapat hubungan olahraga Terdapat hubungan olahraga
futsal di malam hari dengan kualitas futsal di malam hari dengan
tidur pada mahasiswa Fakultas kualitas tidur pada mahasiswa
Kedokteran Universitas Malikussaleh. Fakultas Kedokteran Universitas
  Malikussaleh.
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
METODE PENELITIAN
JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dangan rancangan cross sectional, di mana
untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dengan
melakukan pengukuran sesaat.

LOKASI & WAKTU PENELITIAN

Lokasi penilitian ini akan dilaksanakan di Universitas Fakultas Kedokteran Universitas


Malikussaleh.
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada September 2021 hingga Oktober 2021.
Populasi, Sampel, Besar Sampel, dan Teknik
Pengambilan Sampel

 Populasi  Besar sampel


sebagian mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Malikussaleh angkatan 2017, 2018, 2019, dan 2020 yang
bermain futsal di malam hari dan mahasiswa yang tidak
bermain futsal di malam hari. Besar populasi adalah 38 Besar sampel pada penelitian ini 16 orang.
orang, terdiri dari angkatan 2017 sebanyak 11 orang,
angkatan 2018 sebanyak 5 orang, angkatan 2019
sebanyak 5 orang, dan angkatan 2020 sebanyak 17
orang.

 Teknik Pengambilan Sampel


 Sampel

Sampel dari penelitian ini adalah sebagian mahasiswa Teknik pengambilan sampel yang digunakan
Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh angkatan adalah dengan menggunakan metode stratified
2017, 2018, 2019 dan 2020 yang bermain futsal di random sampling.
malam hari dan mahasiswa yang tidak bermain futsal di
malam hari yang memenuhi kriteria penelitian.
KRITERIA INKLUSI & EKSKLUSI

INKLUSI
EKSKLUSI
1. Malikussaleh angkatan 2017, 1. Stres yang disebabkan oleh masalah berat, seperti:
2018, 2019 dan 2020 yang berusia 18 masalah keluarga (ekonomi, broken home, KDRT
(Kekerasan Dalam Rumah Tangga)), masalah
– 24 tahun.
pendidikan (terancam Drop Out, dan bully), dan
2. Melakukan aktifitas futsal malam masalah berat lainnya.
minimal 1 kali seminggu dengan 2. Memiliki gangguan tidur (Insomnia, Fatal
durasi minimal 1 jam selama lebih Familial Insomnia, Somnambulisme (Sleep Walking),
dari 1 bulan. Enuresis Nocturnal (mengompol), Night Terror,
Narkolepsi, Sleep Apneu, dan REM Behavior
Disorder).
3. Mengkonsumsi obat tidur, minuman beralkohol,
rokok, dan minuman berkafein (kopi, kapucino, kopi
milo) sebelum tidur.  
4. Mengkonsumsi makanan berat setelah bermain
futsal di malam hari.
VARIABEL PENELITIAN & DEFINISI OPERASIONAL

Variabel
Variabel
Dependen
Independe
n

Variabel independen pada penelitian ini adalah variabel dependen penelitian ini adalah
Aktivitas Futsal di Malam Hari Mahasiswa Kualitas Tidur Mahasiswa Fakultas
Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh. Kedokteran Universitas Malikussaleh.
DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Definisi operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
 
Futsal Di Malam Aktifitas futsal yang dilakukan Kuisioner Menjawab Nominal
1. Tidak pernah
Hari antara pukul 18.00 – 00.00 pertanyaan
dengan frekuensi minimal 1 kuisioner 2. Kadang-kadang
kali seminggu secara rutin
3. Sering
dengan durasi 1-2 jam yang
dilakukan selama > 3 bulan. 4. Selalu

Kualitas tidur Gambaran tidur yang meliputi Kuisioner Indeks Mengisi Nominal
1. Baik, jika skor
aspek kuantitatif dan kualitatif Kualitas Tidur pilihan
tidur, seperti lamanya tidur, Pittsburgh kuesioner yang PSQI ≤ 5.
waktu yang diperlukan untuk tersedia pada
2. Buruk, jika skor
bisa tertidur, frekuensi kuesioner
terbangun, dan aspek subjektif Indeks kualitas PSQI > 5.
seperti kedalaman dan Tidur
kepulasan tidur Pittsburgh
Instrumen Penelitian Prosedur Pengumpulan Data

• Data Demografi Responden


• Kuesioner PSQI (Pittsburgh Sleep
Quality Index) yang daftar Prosedur pengumpulan data yang digunakan
pertanyaan yang sudah tersusun dalam penelitian ini adalah dengan mewawancarai
mengenai kualitas tidur dari responden dengan menggunakan kuisioner
responden. mengenai demografi responden dan kuesioner
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).
ALUR PENELITIAN
Pengolahan Data

Editing Coding Entry Data Cleaning

Analisis Data

Analisis Univariat

Analisis Bivariat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai