Anda di halaman 1dari 33

OVARIOHISTRECTOMY Dahlia Setiawan

PADA KUCING (130212210019)


OVARIOHYSTERECTOMY
Ovariohisterectomy merupakan istilah kedokteran yang terdiri dari
ovariectomy dan histerectomy.
Ovariectomy adalah tindakan mengamputasi, mengeluarkan dan
menghilangkan ovarium dari rongga abdomen.
Histerectomy adalah tindakan mengamputasi, mengeluarkan dan
menghilangkan uterus dari rongga abdomen.
Ovariohisterectomy adalah tindakan pengambilan ovarium, corpus
uteri dan cornua uteri
Ovariohisterectomy biasanya dilakukan pada kasus-kasus pyometra,
metritis, dan salphingitis ataupun keduanya dan juga untuk terapi
pengobatan endometritis, tumor uterus, cyste, hiperplasia dan
neoplasia kelenjar mamae.
TUJUAN
Ovariohisterectomy bertujuan untuk :
Mencegah meningkatnya populasi hewan
Terapi, karena adanya tumor pada ovarium, kista ovari atau tumor pada uterus, atau
terjadi pyometra.
Perubahan tingkah laku sehingga mudah dikendalikan dan lebih jinak
Melatih dan meningkatkan keterampilan mahasiswa PPDH dalam persiapan
preoperasi, operasi dan perawatan post operas
ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan

Tampon Iodine Tincture 3%


Stetoskop
Kassa Alkohol 70 %
Termometer
Viamin K 34
Penlight Hypafix
Alat Tulis Ketamine 10%
Torniquet
Set Bedah Minor Xylazine 2 %
Syringe dan needle
Perlengkapan operator Atropine Sulfat
Microphore
dan asisten operator Tolfenamic Acid
steril kapas
Intramox
Cat gut chromic 3.0
dan benang silk Penicillin Streptomycin
METODE PREPARASI
1. Preparasi Ruang Operasi
2. Preparasi Alat
3. Preparasi Hewan
4. Preparasi Operator
PREPARASI RUANG OPERASI
Perlengkapan pada ruang operasi meliputi lampu, meja benang, meja jarum, dan meja
obat-obatan disiapkan. Persiapan ruang operasi meliputi:
Ruang operasi, meja dan perlengkapan lainnya dibersihkan
Desinfeksi dengan desinfektan
Ruang operasi harus kedap air dengan cara dicat atau dilapisi dengan kapur yang
bertujuan agar air tidak merembes sehingga tidak ada cendawan
PREPARASI ALAT
Alat dicuci dengan air sabun, bila perlu disikat bila ada percikan darah.
Dibilas dengan air hangat sampai bersih.
Dibilas dengan desinfektan.
Dikeringkan dengan lap bersih.
Dimasukan kedalam bak instrumen.
Dibungkus dengan kain penutup.
Dimasukan kedalam autoclave 121 derajat Celcius selama 15 menit
PREPARASI HEWAN
Anamnesa
Pemilik minta hewan kucing nya di steril
Pernah melahirkan 1 kali
Signalemen
Nama Hewan : Candy
Jenis hewan : Kucing
Ras : Anggora
Jenis kelamin : Betina
Umur : 1,5 tahun
Berat badan : 3 kg
Warna : Hitam putih
Tanda khusus : Tidak ada
PREPARASI HEWAN
Status Present
Frekuensi Nafas : 44 X/ Menit
Frekuensi Denyut Jantung : 172 X/Menit
Temperatur : 38,9 Derajat Celcius
Gizi : Sedang
Pertumbuhan Badan : Baik
Temperamen : Tenang
Turgor Kulit : Baik
Sikap Badan : Berdiri Pada Keempat Kaki
Selaput Lendir : Tidak Ada Kelainan
Limponoduli : Tidak Ada Kelainan
PREPARASI HEWAN
Kulit Dan Bulu
Aspek Bulu : Baik
Kerontokan : Tidak Ada
Kebotakan : Tidak Ada
Turgor Kulit : Baik
PREPARASI HEWAN
Kepala Dan Leher
Inspeksi
Ekspresi Wajah : Tenang
Pertulangan Kepala : Simetris
Posisi Tegak Telinga : Keduanya Tegak
Palpasi
Mata Dan Orbita (Kiri Dan Kanan)
Palpebrae : Membuka Sempurna
Cilia : Keluar Sempurna
Conjungtiva : Rose
Membrana Nictitans : Tidak Menyembu
PREPARASI HEWAN
Bola Mata (Kiri Dan Kanan)
Sclera : Putih Bening
Cornea : Bening
Iris : Kuning
Limbus : Datar
Pupil : Bentuk Oval, Reflex Pupil Membesar
Vasa Injectio : Tidak Ada Di Bagian Kiri Dan Ada Di Bagian Kanan
Hidung
Mukosa Hidung : Rose, Basah Dan Tidak Ada Perlukaan
PREPARASI HEWAN
Mulut Dan Rongga Mulut
Mukosa : Rose Dan Tidak Ada Luka
Telinga
Posisi : Tegak Keduanya
Permukaan Daun Telinga : Tidak Ada Kelainan
Bagian Dalam Telinga : Sedikit Kotor
Krepitasi : Tidak Ada
Refleks Panggilan : Baik
PREPARASI HEWAN
Sistem Pernafasan
Tipe Pernafasan : Costal
Gema Perkusi : Nyaring
Suara Pernafasan : Tidak Ada Kelainan
Sistem Peredaran Darah
Suara Sistolik Dan Diastolik : Terdengar
Intensitas : Sedang
Ritme : Ritmis
PREPARASI HEWAN
Abdomen
Inspeksi
Besarnya : Tidak Ada Kelainan
Bentuknya : Simetris
Palpasi
Epigastrikus : Hati, Lambung, Ginjal
Mesogastrikus : Usus Halus Teraba (Tidak Ada Isi)
Hipogastrikus : Usus Besar Teraba (Tidak Ada Isi)
Inspeksi
Besarnya : Tidak Ada Kelainan
Bentuknya : Simetris
PREPARASI HEWAN
Anus
Daerah Sekitar Anus : Bersih
Refleks Sphicter Ani : Baik
Vulva
Daerah Sekitar Vulva : Bersih
Mukosa Vagina : Rose
Mamae
Besarnya : Tidak Ada Kelainan
Bentuknya : Simetris
Konsistensi : Tidak Ada Kelainan
PREPARASI HEWAN
Alat Gerak
Inspeksi
Perototan Kaki Depan : Kompak
Perototan Kaki Belakang : Kompak
Spasmus : Tidak Ada
Tremor : Tidak Ada
Cara Bergerak- Berjalan : Koordinatif
Cara Bergerak-berlari : Koordinatif
Tuber Ischii : Teraba
Tuber Coxae : Teraba
PREPARASI HEWAN
Palpasi
Struktur Pertulangan
Kaki Kiri Depan : Kompak
Kaki Kanan Depan : Kompak
Kaki Kiri Belakang : Kompak
Kaki Kanan Belakang : Kompak
Konsistensi Pertulangan : Keras
Reaksi Saat Palpasi : Tidak Ada Rasa Sakit
Panjang Kaki Depan Ka/Ki : Sama Panjang
Panjang Kaki Belakang Ka/Ki : Sama Panjang
PREPARASI HEWAN
Pemeriksaan Lanjutan
Pemeriksaan Darah Lengkap
(CBC)
Pemeriksaan Ulas Darah
PREPARASI HEWAN
Diagnosa : Sehat
Differensial Diagnosa :-
Prognosa :-
Therapy : OH (Ovariohisterctomy)
PREPARASI OPERATOR
Operator dalam keadaan bersih dan kuku tangan pendek.
Melakukan Scrubbing
Menggunakan perlengkapan operasi yaitu Surgical Gown, Glove, Masker dan tutup
kepala yang telah di steril dan dalam pemakaian perlengkapan operator dibantu oleh
asisten
METODE OPERASI
Hewan dipuasakan minimal 6 jam sebelum operasi untuk menghindari refleks vomit
Selanjutnya Hewan dilakukan PE (Physical examination) terlebih dahulu dan
dilakukan pemeriksaan penunjang
Hewan selanjutnya diberikan pre-anastesi dengan atropine sulfat secara subcutan
(SC)
Atropine Sulfat = BB x dosis / kg BB Sediaan (mg/ml)
= 3 kg x 0.025 mg/kgBB : 0.25 mg/ml
= 0.3 ml
METODE OPERASI
Pembiusan dilakukan dengan pemberian Ketamin dan Xylazine
Pembiusan dilakukan dengan menyuntikan anestetikum secara intramuscular (IM)
Ketamine = BB x dosis / kg BB Sediaan (mg/ml)
= 3 kg x 0.1 mg/kg BB : 1 mg/ml
= 0.3 ml
Xylazine = BB x dosis / kg BB Sediaan (mg/ml)
= 3 kg x 0.1 mg/kg BB : 1 mg/ml
= 0.3 ml
Pencukuran bulu dilakukan dilakukan 5-10 cm disekitar bidang sayatan, kemudian
dicuci dengan air sabun dan dikeringkan dengan handuk.
Daerah bidang sayatan dioleskan alkohol 70% dan iodine tinctur 3% dengan arah
melingkar dari dalam ke luar
TEKNIK OPERASI
Hewan diposisikan rebah dorsal dan keempat kakinya difiksasi
menggunakan tali
Pemberian duk, kemudian difiksasi menggunakan towel clamp
Jepit dan lakukan persiapan pembedahan pada ventral abdomen
dari xyphoid sampai pubis.
Dilkaukan incisi pada linea mediana sekitar 1 cm di 
bawah umbilicus
Dilakukan penyayatan sepanjang 3 - 4 cm ke arah caudal Incisi
yang dilakukan meliputi kulit, subcutan, linea alba dan peritoneum.
Uterus dicari dengan titik orientasi vesica urinaria menggunakan spay hook 

Kemudian tarik perlahan uterus ke permukaan.


Ovarium dan uterus dipisahkan dari penggantungnya.
Dilakukan ligasi pada proksimal ovarium menggunakan catgut chromic 3-0 dengan
simpul square knot 2-1-2 pada pembuluh darah dan juga ligamentum suspensorium.
Kemudian ovarium dipotong
Dilakukan prosedur yang sama pada ovarium yang lain

Setelah ovarium terpotong, dilakukan preparasi untuk corpus uteri.
Angkat dua cornua uteri yang telah di potong tadi sampai didapatkan corpus uteri,
buat lubang pada ligamen yang menggantung uterus serta arteri dan vena. Klem
semua ligamen hingga terjepit, buat ikatan/ ligasi yang kuat di bawah bifurkatio uteri
dan pada kedua arteri uteri dengan metode angka 8 dan dilakukan pemotongan
uterus
Setelah yakin tidak terjadi pendarahan dari ligasi, klem yang menjepit uterus dapat dilepas.
Reposisi uterus kedalam abdomen.
Dilakukan pemberian pennicillin streptomycin

Dilakukan penjahitan pada peritoneum, musculus, lemak menggunakan catgut chromic 3-0


dengan jahitan simple continuos
Dilanjutkan penjahitan bagian kulit menggunakan benang silk dengan jahitan Subcuticular
menggunakan benang catgut chromic 3-0 dan tambahan benang silk menggunakan 2 pola
simple interrupted 
Tepi luka dibersihkan menggunakan NS dan luka diolesi salep genoint,kemudian di tutup
dengan hypafix
Dilakukan pemberian antibiotik Injeksi yaitu Intramox dengan dosis 0.3 ml (0.1 ml/KgBB),
Viamin K 34 sebanyak 0,87 ml (0,3 ml/KgBB) dan pemberian tolfenamic acid sebanyak
0.07 ml (0,025 ml/KgBB).
POST OPERASI
Meliputi pengobatan, perawatan, dan observasi
Pemberian antibiotik per oral selama 5 hari berturut-turut,
2x sehari.
Perlindungan daerah luka menggunakan betadine dan
pemberian salep gentamycin
Pengamatan / observasi kembali terhadap frekuensi
jantung, nafas, temperatur, nafsu makan, feses dan urin,
dan luka jahitan.
Pada hari ke-7 jahitan dibuka dan diberi betadine
DAFTAR PUSTAKA
Chandler EA. 1985. Feline Medicine and Therapeutics. London.
Ganiswara. 1995. Farmakologi dan Terapi Edisi 4. Gaya Baru: Jakarta.
Lowecamp. 1999. Feline Seizure and Ephilepsy. http://www.cs.cmu.edu/
People/lowekamp/feline_epilepsy.html. [10 Agustus 2008].
Meyer K. 1957. Canine Surgery. American Veterinary Publication, Inc. Santa Barbara
California.
Nash H DVM. 2008. Spaying - Why it's a Good Idea. www.peteducation.com.[25 Juli 2008].
Nelson RW, Couto CG. 2003. Small Animal Internal Medicine. Ed-3. Missouri : Mosby.
Wulansari R. 2006. Penyakit pada Sistem Syaraf. Diktat kuliah Ilmu Penyakit Dalam II. IPB
Bogor.

Anda mungkin juga menyukai