Anda di halaman 1dari 20

Rangkaian Logika

Kombinasional (1)
Rangkaian logika Kombinasional
Rangkaian Logika secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu
◦ rangkaian logika Kombinasional dan
◦ rangkaian logika Sequensial.

Rangkaian logika kombinasional


◦ adalah rangkaian yang kondisi keluarannya (output) dipengaruhi
oleh kondisi masukan (input).
Struktur rangkaian kombinasional secara fisik adalah seperti gambar berikut:
Rangkaian logika Sequensial
◦ adalah rangkaian yang kondisi keluarannya dipengaruhi oleh kondisi
masukan dan keadaan keluaran sebelumnya
◦ atau dapat juga dikatakan rangkaian yang bekerja berdasarkan urutan
waktu.

Ciri rangkaian logika sequensial yang utama adalah adanya jalur umpan
balik (feed back) di dalam rangkaiannya.
Secara Fisik, Rangkaian Sekuensial merupakan suatu rangkaian yang
dikembangkan dari rangkaian kombinasional dengan menambahkan suatu
rangkaian/ elemen memori yang disebut flipflop, dimana output dapat
mempengaruhi input.
Adder dan Subtractor
Adder (Rangkaian Penjumlahan)
a) Half adder (Penjumlahan Paruh)
Adalah sebuah rangkaian logika yang menjumlahkan dua buah bit input. Rangkaian ini
merupakan rangkaian penjumlah yang dipakai untuk menambah 1-bit bilangan biner dengan
masukan dua input (A dan B). Rangkaian mempunyai dua keluaran: Sum (hasil jumlah) dan
Carry (simpan)
Rangkaian Logika HA
b) Full Adder (Penjumlahan Penuh)
Adalah sebuah rangkaian logika yang menjumlahkan tiga buah bit input. Rangkaian penjumlah
yang dipakai untuk menambahkan 1-bit bilangan biner dengan masukan 3 input (A, B, dan Ci)
Rangkaian Logika FA

Rangkaian Full Adder


Yang disempurnakan

Simbol FA
Rangkaian menggunakan 2 HA + 1 OR
Paralel Binary Adder
Digunakan untuk menambahkan bilangan biner yang terdiri dari beberapa bit
Diperlukan rangkaian FA sebanyak jumlah bit dari setiap bilangan biner
Contoh: penambahan bilangan biner 4-bit
Untuk melakukan proses itu diperlukan rangkaian paralel binary adder 4-bit
Rangkaian Pengurang (Subtractor)
Half substractor
◦ Digunakan untuk mengurangi dua bilangan pad tingkat pertama (masing-masing 1-bit)
◦ Rangkaian mempunyai dua keluaran:
1. Difference (D): selisih
2. Borrow (B): pinjam
◦ Bilangan pengurang (subtrahend): Z
◦ Bilangan yang dikurangi (Minuend): Y
Half subtractor
Full subtractor
◦ Pada tingkat kedua dan seterusnya, akan diperkurangkan tiga buah bilangan karena ada kemungkinan
timbulnya borrow dari tingkat yang lebih rendah
Full subtractor
Rangkaian menggunakan 2 HS + 1 OR
Parallel Subtractor
◦ Digunakan untuk pengurangan bilangan biner beberapa bit
◦ Diperlukan rangkaian FS sebanyak jumlah bit dari setiap bilangan biner
◦ Contoh pengurangan bilangan biner 4 bit
Parallel subtractor

Anda mungkin juga menyukai