REFLEKSI KASUS
KONDILOMA AKUMINATA
BALAI KESEHATAN KULIT, KELAMIN & KOSMETIKA
Pembimbing :
DR.dr.Hj.Sitti Musafirah,Sp.KK,FINS-DV
STATUS PASIEN
Nama : Tn. R Tn. S berusia 23 tahun datang ke Balai Kulit, Kelamin &
DESKRIPSI :
Vegetasi bertangkai-cauliflower
berwarna kulit/mukosa
DIAGNOSIS
Differential Diagnosis :
1. Benign penile pearly
Diagnosis Kerja :
papules
2. Veruka vulgaris Kondiloma Akuminata
3. Kondiloma lata
4. Karsinoma sel skuamosa
5. Karsinoma verukosa
PENATALAKSANAAN
Differential Diagnosis :
4. Karsinoma sel skuamosa: vegetasi berbentuk yang seperti kembang kol, mudah
berdarah, dan berbau.
5. Karsinoma verukosa (Buschke-Lowenstein tumor atau giant condylomata);
dianggap sebagai lesi neoplastik yang bersifat invasif lokal, biasanya dihubungkan
dengan HPV tipe 16.
PEMBAHASAN
ETIOLOGI
Human papillomavirus (HPV), yaitu virus
DEFINISI
DNA yang tergolong dalam keluarga
Kutil kelamin (venereal warts) ialah lesi
papovavirus. Sampai saat ini telah dikenal
berbentuk papilomatosis, dengan
sekitar 100 genotipe HPV. Namun tidak
permukaan verukosa, disebabkan oleh
seluruhnya dapat menyebabkan kondiloma
human papil/omavirus (HPV) tipe
akuminata, tersering, atau 70-100%, oleh tipe
tertentu (terutama tipe 6 dan 11 ),
6, 11.
terdapat di daerah kelamin dan atau
anus.
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS :
Terutama terdapat di daerah lipatan yang lembab, misalnya di daerah genitalia
ekstema. Pada laki-laki tempat predileksinya di perineum dan sekitar anus, sulkus
koronarius, glans penis, di dalam meatus uretra, korpus, dan pangkal penis.
Kondisi lembab, pada laki-laki yang tidak disirkumsisi, lesi kondiloma akuminata lebih
cepat membesar dan bertambah banyak. Selain itu, kondisi imunitas yang menurun,
misalnya pada orang yang terinfeksi HIV atau mengalami transplantasi organ tubuh,
juga akan menambah cepat pertumbuhan kondiloma akuminatum.
GEJALA KLINIS :
Seringkali tidak menimbulkan keluhan, namun dapat disertai rasa gatal. Bila terdapat infeksi sekunder,
dapat menimbulkan rasa nyeri, bau kurang enak, dan mudah berdarah.
Bentuk klinis yang paling sering ditemukan berupa lesi seperti kembang kol, berwarna seperti daging
atau sama dengan mukosa. Ukuran lesi berkisar dari beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter.
Tiap kutil dapat bergabung menjadi massa yang besar.
Bentuk lain berupa lesi keratotik, dengan permukaan kasar dan tebal, biasanya ditemukan di atas
permukaan yang kering, misalnya batang penis. Lesi timbul sebagai papul atau plak verukosa atau
keratotik, soliter atau multipel. Lesi berbentuk kubah dengan permukaan yang rata dapat ditemukan di
tempat yang kering, sama halnya dengan lesi keratotik. Seringkali berkelompok dengan warna serperti
mukosa sampai merah jambu atau merah-kecokelatan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Didiagnosis secara klinis karena bentuknya yang khas. Pada keadaan yang meragukan dapat dilakukan
tes asam asetat. Lesi dan kulit atau mukosa sekitarnya dibungkus dengan kain kasa yang telah dibasahi
dengan larutan asam asetat 5% selama 3-5 menit. Setelah kain kasa dibuka, seluruh area yang dibungkus
tadi, diperiksa dengan kaca pembesar (pembesaran 4-8 kali). Hasil tes yang positif disebut sebagai positif
acetowhite, terjadi warna putih akibat ekspresi sitokeratin pada sel suprabasal yang terinfeksi HPV. Bagian
sel ini mengandung banyak protein, dan warna putih terjadi sebagai akibat denaturasi protein. Lesi HPV
seringkali menunjukkan pola kapillar (punctuated capillary pattern) yang berbatas tegas. Pada keadaan
inflamasi, tes dapat menunjukkan hasil positif namun dengan pola yang lebih difus dan tidak beraturan.
TATALAKSANA
1. Kemoterapi.
3. Bedah beku (N2, Np cair)
a. Tinktura podofilin 25%
4. Bedah skalpel.
b. Asam triklorasetat (trichloroacetic acid
5. Laser karbondioksida.
atau TCA) konsentrasi 80-90%
6. Interferon
c. 5-fluorourasil
7. lmunoterapi
2. Bedah listrik (elektrokauterisasi)
PROGNOSIS
1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin Edisi 7, Cetakan Kelima. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta:2018
Thanks!