Anda di halaman 1dari 27

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KABUPATEN BANTUL
Jl. KH Wachid Hasyim, Sumuran, Palbapang, Bantul
Telp. / Fax. (0274) 6462100, 368222
Website : bpbd.bantulkab.go.id , email : bpbd@bantulkab.go.id
Mitigasi Bencana
Berbasis Komunitas
Drs. Dwi Daryanto, M.Si
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul
Apa Itu Bencana ?
Adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang
disebabkan baik oleh faktor alam
dan/atau faktor nonalam maupun
manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak
psikologis. (UU. No. 24 Th 2007)
Terdiri 17 Kecamatan, 75 Desa
Luas wilayah = 506,85 Km2
Terdapat tiga daerah aliran
sungai ( DAS ) yaitu DAS
Progo, DAS Opak, dan DAS
Oya.
Perbukitan

Berbatasan langsung dengan


Samudera
Sesar Aktif Opak
9 ANCAMAN BENCANA DI KABUPATEN BANTUL

1. BANJIR
2. CUACA EKSTRIM
3. G. EKSTRIM DAN ABRASI
4. GEMPA BUMI
5. KEKERINGAN
6. TANAH LONGSOR
7. KEBAKARAN
8. TSUNAMI

9. WABAH PENYAKIT
Penentuan Risiko Bencana tiap
Kecamatan
di Kabupaten Bantul
KOMITMEN PEMERINTAH

• Perda No. 5 Tahun 2010 Tentang Penanggulangan Bencana


• Perda No. 6 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Organisasi BPBD
• Perda No. 1 Tahun 2013 Tentang Kesiapsiagaan Dan Peringatan Dini Dalam
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
• Perda No. 14 Tahun 2015 Tentang Peran Serta Lembaga Usaha dalam
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
• Perda No. 22 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Bantul Nomor 05 Tahun 2010 Tentang Penanggulangan Bencana
• Perda No. 3 Tahun 2017 Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Bahaya
Kebakaran
• Perda no 10 tahun 2018 Pembentukan dan susunan organisasi BPBD Kab. Bantul
KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT
Bencana

Pemulihan
Peringatan RENCANA RENCANA
KONTINJENSI Darurat
Dini OPERASI

RENCANA
PENANGGULANGAN
RENCANA BENCANA RENCANA
MITIGASI PEMULIHAN

PEMULIHAN
PENCEGAHAN & MITIGASI
Rencana Penangggulangan Bencana
di Kabupaten Bantul

• VISI
“MEWUJUDKAN KABUPATEN BANTUL YANG SIAP
TANGGAP TANGGUH DALAM MENGHADAPI BENCANA”

• MISI
"MENYELENGGARAKAN PENANGGULANGAN BENCANA
YANG TERENCANA DAN TERPADU"
Strategi utama penanggulangan
bencana, yaitu:
1. Meningkatkan kebijakan dan kelembagaan
penanggulangan bencana
2. Mengembangkan pengkajian risiko dan perencanaan
terpadu
3. Pengembangan Sistem Informasi, Diklat dan Logistik.
4. Penanganan Tematik Kawasan Rawan Bencana
5. Peningkatan Efektivitas Pencegahan dan Mitigasi Bencana
6. Perkuatan Kesiapsiagaan dan Penanganan Darurat
7. Pengembangan Sistem Pemulihan Bencana.
Strategi 4 :
Penanganan Tematik Kawasan Rawan Bencana

1. Tata ruang yang berbasis PRB


2. Penguatan tematik Satuan Pendidikan Aman
Bencana
3. Penguatan tematik Satuan Kesehatan Aman
Bencana
4. Penguatan Tematik Desa Tangguh
Bencana
Desa Tangguh Bencana
Peraturan Kepala
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
No. 1 Th. 2012
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana
• Desa/kelurahan yang memiliki
kemampuan mandiri untuk
beradaptasi dan menghadapi
ancaman bencana, serta
memulihkan diri dengan segera
dari dampak bencana yang
merugikan, jika terkena bencana.
(Perka BNPB No. 1 Th 2012)
Proses Pembentukan Destana

• Dasar Pembentukan (Peraturan Kepala


BNPB No 01 Tahun 2012 tentang
Pedoman Umum Desa/Kelurahan
Tangguh Bencana)
• Output : Dokumen Rencana
Penanggulangan Bencana (RPB), FPRB
dan Rencana Kontinjensi (RENKON) diuji
dengan Simulasi.
• Peserta : Pamong, Tokoh Masyarakat,
Lembaga/ Kelompok/ Komunitas desa,
dll.
• DESTANA yang sudah terbentuk ada 28
desa per-2018.
Tujuan Pembentukan Desa Tangguh
1. Melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bahaya dari dampak-
dampak merugikan bencana;
2. Meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya kelompok rentan, dalam
pengelolaan sumber daya dalam rangka mengurangi risiko bencana;
3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber
daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana;
4. Meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya
dan teknis bagi pengurangan risiko bencana;
5. Meningkatkan kerjasama antara para pemangku kepentingan dalam PRB, pihak
pemerintah daerah, sektor swasta, perguruan tinggi, LSM, organisasi masyarakat
dan kelompok-kelompok lainnya yang peduli.
Komponen Desa Tangguh
Legislasi

Penyeleng Perencana
garaan PB an

Desa Tangguh

Pengemba
Kelembag
ngan
aan
Kapasitas

Pendanaa
n
Prinsip
 Bencana adalah urusan bersama  Transparansi dan Akuntabilitas
 Berbasis Pengurangan Risiko Bencana  Kemitraan
 Pemenuhan Hak Masyarakat  Multi Ancaman
 Masyarakat Menjadi Pelaku Utama  Otonomi dan Desentralisasi
 Dilakukan Secara Partisipatoris Pemerintahan

 Mobilisasi Sumber Daya Lokal  Pemaduan ke Dalam Pembangunan


Berkelanjutan
 Inklusif
 Diselenggarakan Secara Lintas Sektor
 Berlandaskan Kemanusiaan
 Keadilan dan Kesetaraan Gender
 Keberpihakan Pada Kelompok Rentan
Peran Masyarakat

Perencana

Pelaksana

Dari, Oleh, dan Untuk Masyarakat


Kegiatan/Tahapan Desa
Tangguh Bencana
Perencanaan Pemantauan,
Pemaduan
Pengkajian PB dan Pembentuka Peningkatan Pelaksanaan Evaluasi dan
PRB dalan
Risiko Perencanaan n FPRB Kapasitas PRB Pelaporan
Renbangdes
Kontinjensi Program
Menilai
Ancaman Dokumen Berbagai
Rencana PB Unsur
Pelatihan
Menilai
Kerentanan Pembuatan asistensi
Peta Struktur Perdes Implementasi pelaksanaan
Menilai Partisipatif program
Kapasitas
Dokumen Peralatan
Menganalisis SK Lurah
Risiko Rencana
Bencana Kontinjensi
Forum PRB Desa/Kelurahan
• Wadah yang menyatukan
unsur-unsur
organisasi/kelompok
pemangku kepentingan di
tingkat desa yang
berkemauan untuk
mendukung upaya-upaya
pengurangan risiko
bencana di wilayah desa
Forum PRB Desa/Kelurahan

Kompak

Efektif

Dapat dipercaya

Berwenang

Kreatif
PERAN SERTA MASYARAKAT
DALAM PENYELENGGARAAN
PENANGGULANGAN BENCANA

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL
PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 11
TAHUN 2014

Created By FEAR
PENTAHELIX
PENANGGULANGAN BENCANA

PEMERINTAH

Du
nia
Us
ah Akademisi
a
Masyarakat
merupakan salah
satu elemen
utama dalam
penanggulangan
Masyarakat bencana
Media Masa
Perubahan Paradigma
• Selama ini masyarakat selalu sebagai pihak yang
diselamatkan /ditolong harus dirubah menjadi
penyelamat / penolong

DISELAMATKAN PENYELAMAT
DITOLONG PENOLONG
KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI
SITUASI DARURAT
Bilamana terjadi bencana / kedaruratan di suatu wilayah, yang terkena
dan menjadi korban adalah masyarakat.
SIAPA YANG HARUS MEMBANTU ??????

?
BANTUAN KEMANUSIAAN
MASYARAKAT
SETEMPAT

KESIAPSIAGAAN
MASYARAKAT ?
Self Reliance/
Kemandirian

•Sering terlambat • Keluarga dan


•Kadang-2 tak tepat • Masyarakat sekitar yang
berdekatan dengan tempat kejadian
yang memberikan pertolongan

Anda mungkin juga menyukai