Anda di halaman 1dari 20

ANTIINFLAMASI

Inflamasi
Radang
adalah respon vaskular dan seluler dari jaringan hidup
terhadap cidera

Tujuan radang :
Dalam rangka menghancurkan dan mengeliminasi agen
penyebab

Perbaikan jaringan yang cidera


Penyebab radang :
 Keberadaan
Benda asing dalam jaringan :
• Jaringan donor
• Agen biologis
• Benda mati
 Kerusakan jaringan , yang menimbulkan
nekrosa,infark,hemoragi,thrombus

Terkait infeksi : trauma fisik, radiasi, racun, suhu


ekstrim, respon imun
Ciri-ciri radang
• Rubor (redness) =kemerahan
• Kalor (heat)=panas
• Tumor (swelling)=bengkak
• Dolor (pain)=rasa sakit
• Fungsio laesa (loss of function)= fungsi jaringan/organ
terganggu
Respon radang
Respon vaskuler Cidera aktivasi media inflamasi
Vasodilatasi kapiler

Respon seluler Aktivasi leucosit


Fagositosis
Antiinflamasi
Pembagian antiinflamasi

Anti-inflammatory

NSAID (non steroid


Corticosteroid antiinflamation drugs)
Kortikosteroid
 Bersifat kurang spesifik,dan telah digunakan bertahun tahun untuk
terapi inflamasi dan penyakit imunologis pada mata
 Untu mencegah efek inflamasi : pembentukan jaringan ikat dan
neovaskularisasi
 Lebih efektif pada fase akut

kortikosteroid : mekanisme kerja


Peran pada hampir semua aspek inflamasi :

Vaskuler : permiabilitas pembuluh darah


Selular : penghambatan proliferasi limfosit (limfosit T) dengan imunitas
selular, penekanan kerja limfokin dalam migrasi makrofag dan produksi
faktor pertumbuhan, inhibisi degranulasi netrofil granulosit,makrofag,
sel mast dan basofil, supresi sintesis asam arakidonat (produksi
prostaglandin)
Kortikosteroid
Bentuk sediaan :
• Topikal
• Sistemik
• Periokular

Kortikosteroid topikal
Keuntungan ;
 Dapat diberikan di dekat lokasi yang memerlukan indikasi
untuk inflamasi segmen anterior
 Dapat digunakan untuk salah satu mata saja
 Menghindari dari efek sistemik
Kerugian ;
 Terkadang dapat terjadi supresi adrenal
 Ulkus dendritik
 Menimbulkan residu keputihan
 Keratopati epitel bila penggunaan terlalu sering
 Terkadang menimbulkan infeksi konjungtiva

Efek samping steroid topikal


• Peningkatan TIO (dapat menimbulkan kebutaan permanen bila tidak
terdeteksi/diterapi
• Meningkatkan kerawanan terhadap infeksi virus atau jamur
(berpotensi menimbulkan kebutaan)
• Penipisan sklera/kornea (berpotensi menimbulkan kebutaan)
• Penundaan atau gangguan penyembuhan luka
• Katarak
Kortikosteroid topikal:
• Preparat : prednisolone, dexamethasone, fluorometholone,
remixolone
• Mekanisme: menghambat pelepasan asam arakidonat dan
fosfolipid dengan cara menghambat fosfolipase A2
• Indikasi kegunaan  inflamasi segmen anterior
Pasca operasi, uveitis anterior, konjungtivitas alergi berat,
konjungtivitas vernal, pencegahan reaksi penolakan graft
kornea,episkleritis, skleritis
• Efek samping :
Rawan terhadap infeksi,glukoma, katarak, ptosis, midriasis,pelunakan
sklera, atrofi kulit
Kortikosteroid sistemik:
Keuntungan;
 Mudah pemberiannya: dengan tablet
 Dapat mencapai seluruh mata dengan lebih baik

Kerugian;
 Terkadang dapat terjadi supresi adrenal
 Efek sistemik

Efek samping: peningkatan TIO, hipertensi, gula darah, berat


badan/edema, gangguan saluran cerna, gangguan psikiatrik,
infeksi oportunistik, osteoporosis, katarak, dan supresi adrenal.
Kortikosteroid sistemik:
• Preparat: prednisolone, cortisone, triamcinolone, depomedro
• Indikasi: inflamasi segmen posterior
 Uveitis posterior, neuritis optikus, arteritis temporal anterior dengan
neuropathy iskemik
• Efek samping:
 Lokal: posterior subcapsular cataract, glukoma, central serous retinopathy
 Sistemik: suspense aksis hipofisis-adrenal, hyperglikemia, osteoporosis,
ulkus peptikum, psikosis

Kontraindikasi:
• Pada pasien DM, gagal ginjal, hipertensi
• Sistemik: KI pada ulkus peptikum, osteoporosis, psikosis
• Topikal: KI pada glaucoma
• KL pada sebagian besar infeksi, oleh karena:
 Tidak membunuh bakteri
 Menurunkan resistensi terhadap mikroorganisme
 Menyemarkan progresivitas infeksi
NSAID (non steroid antiinflamation drugs)
 Merupakan inhibitor sintesis prostaglandin dan berperan sebagai
aintiinflamasi dan analgesic
 Keuntungan NSAID disbanding KS adalah bahwa NSAID tidak memicu
penurunan aktifitas sistem pertahanan tubuh dan tidak meningkatkan TIO
 NSAID tidak berinteraksi dengan sistem hemodinamik

NSAID: Mekanisme Kerja


• Menghambat cyclooxygenase (COX)  menghambat produksi
prostaglandin
Terdapat 2 jenis COX:
 COX-1 – penting dalam kondisi non inflamasi  penghambat COX-1
dapat menghindari ESO (missal ESO lambung)
 COX-2 – diinuksi pada kondisi inflamasi  inhibisi COX-2 berperan
dalam antiinflamasi
• Aspirin, ibuprofen – menghambat COX-1 & COX-2
NSAID: Mekanisme Kerja
• Sebagian besar NSAID menghambat COX-1 dan COX-2
• Penghambatan jalur sintetik dari asam arakidonat menjadi
prostaglandin dapat menimbulkan peningkatan leukotriene yang
dapat menimbulkan inflamasi
• Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi serius pada beberapa
pasien mis. Serangan asthma

NSAID: Indikasi
Saat ini digunakan pada kondisi intra- dan pasca-operasi untuk
menurunkan miosis pada saat operasi dan inflamasi yang mengikuti
operasi katarak dan laser trabeculoplasty.

Juga digunakan pada terapi dan pencegahan cystoid macular odema


dan konjungtivitis alergika.
NSAID: Indikasi
• Inflamasi segmen anterior mata, yang belum dapat
ditentukan penyebabnya apakah dari virus atau bakteri,
seperti pada edema kornea, edema konjungtive dan
skleritis.
• Reaksi inflamasi oleh karena trauma
• Neovaskularisasi kornea karena penggunaan lensa
kontak dan peradangan yang ditimbulkan

NSAID: Indikasi
Preparat tropical NSAID yang dikenal:
Diclofenac sodico, Flubiprofene sodico, Ketorolac
trometamina, Piroxicam, Indometacina dan Suprofene .

Anda mungkin juga menyukai