PENDAHULUAN
Amina vasoaktif
Protease plasma
Metabolit asam arakhidonat
Produk leukosit
Dalam pengobatan inflamasi, kelompok obat yang banyak diberikan adalah obat
antiinflamasi non steroid ( AINS ). Obat ini merupakan obat sintetik dengan struktur
kimia heterogen. Prototype obat golongan ini adalah aspirin, karena itu sering disebut
juga obat mirip aspirin ( aspirin like drugs ).
Efek terapi AINS berhubungan dengan mekanisme kerja penghambatan pada
ezim siklooksigenase-1 ( COX-1 ) yang dapat menyebabkan efek samping pada
saluran cerna dan penghambatan pada ezim siklooksigenase-2 ( COX-2) yang dapat
menyebabkan efek samping pada kardiovaskuler. Kedua enzim tersebut dibutuhkan
dalam biosintetis prostaglandin.
Antiinflamasi adalah sebutan untuk agen/obat yang bekerja melawan atau
menekan proses peradangan. Obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (AINS) umumnya
mengacu pada obat yang menekan inflamasi seperti steroid, namun tanpa efek
samping steroid. Berbeda dengan steroid yang bekerja untuk mencegah pembentukan
asam arakhidonat pada membran sel, obat AINS secara umum tidak menghambat
biosintesis leukotrien, yang diketahui ikut berperan dalam inflamasi.
Selain efektif untuk mengurangi nyeri dan demam, AINS juga digunakan untuk
mengatasi gejala-gejala arthritis, encok, bursitis, nyeri haid, dan sakit kepala (Columbia
Encyclopedia, 2005). Umumnya obat AINS yang digunakan untuk terapi rheumatoid
arthritis, bermanfaat untuk menghilangkan rasa sakit, dan mencegah edema akibat
pengaruh prostaglandin.
Mekanisme kerja AINS yang berdasarkan atas penghambatan biosintesis
prostaglandin, mulai dilaporkan oleh Vane dkk. 1971 yang memperlihatkan secara in
vitro bahwa dosis rendah aspirin dan indomethacin menghambat produksi enzimatik
prostaglandin. Penelitian lanjutan telah membuktikan bahwa prostaglandin akan
dibentuk ketika sel mengalami kerusakan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu fitomedicine?
2. Apa yang dimaksud dengan inflamasi?
3. Apa pengertian antiinflamasi?
4. Apa saja tanaman sebagai antiinflamasi?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang fitomedicine
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang inflamasi
3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang antiinflamasi
4. Mahasiswa dapat mengetahui tanaman sebagai antiinflamasi
BAB II
PEMBAHASAN
selanjutnya
: Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Sub Kelas
: Commelinidae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Curcuma
Spesies
Morfologi
Secara umum, kunyit memiliki ciri-ciri antara lain memiliki cabang dengan
ketinggian antara 10 sampai 100 cm. Adapun bagian batangnya tidak berupa
batang berkambium melainkan batang semu yang tegak dan cenderung bulat.
Batang tersebut membentuk rimpang, berwarna hijau bercampur kuning dan
tersusun atas pelepah-pelepah daun dengan tekstur yang lunak. Sementara itu
bagian daun memiliki bentuk yang lanset atau bulat telur. Ukuran panjangnya bisa
mencapai 40 cm. Sementara itu lebarnya antara 8 sampai 12,5 cm. Daun tersebut
merupakan daun tunggal dengan tulang menyirip dan warna hijau yang cenderung
pucat. Dari klasifikasi kunyit di atas, kita juga bisa mengetahui bahwa bunga pda
kunyit merupakan jenis bunga majemuk dengan rambut juga sisik yang terletak di
pucuk batang semunya.
b. Mengobati Tifus
Kunyit dapat digunakan untuk mengobati tifus. untuk membuat obat tifus
dari kunyit inilah yang harus anda lakukan.
Bahan : 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto.
Caranya : Tumbuk semua bahan tersebut hingga halus dan dipipih, kemudian
tambahkan 1 gelas air masak yang masih hangat dan disaring, kemudian
minumlah ramuan tersebut, lakukan rutin selama seminggu.
c. Mencegah Kanker
Kunyit mengandung kurkumin dimana zat ini merupakan antioksidan
yang dapat mencegah kerusakan dan mutasi sel yang disebabkan oleh radikal
bebas. Selain itu kandungan kurkumin juga memiliki kemampuan untuk
menghambat pertumbuhan kanker terutama kanker payudara, kanker usus,
kanker perut, kanker paru-paru dan juga kanker kulit.
d. Mengurangi Resiko Diabetes
Khasiat kunyit yang didapat dari kandungan kurkumin di dalamnya dapat
mengurangi resistansi insulin. Karena hal tersebut maka kandungan kadar
glukosa darah dapat dikendalikan sehingga resiko untuk terserang diabetes tipe
2 pun akan berkurang.
e. Menyembuhkan Luka
Manfaat kunyit bisa digunakan untuk meyembuhkan luka, karena kunyit
mengandung bahan anti-septik dan bahan anti-bakteri. dengan kandungan itu
kunyit sangat baik digunakan untuk disinfektan untuk luka biasa maupun luka
bakar.
f. Mencegah Anemia
Anemia diakibatkan oleh kekurangan zat besi. Anda bisa menggunakan
kunyit untuk mencegah anemia, karena kunyitbanyak mengandung zat besi.
Kandungan zat besi ini merupakan komponen penting dalam pembentukan sel
darah merah sehingga dengan mengkonsumsi kunyit anda dapat mencegah
anemia.
g. Melancarkan Pencernaan
Klasifikasi :
Kingdom
Divisi
: Plantae
: Spermatophyta
Class
: Monocotyledineae
Ordo
: Solanales
Family
: Convolvulaceae
Genus
: Ipomoea
Spesies
: Ipomoea pes-caprae
Morfologi
Ipomea pes-caprae (tapak kuda) adalah satu tumbuhan yang berdaun tidak
lengkap atau folium incompletus karena hanya memiliki tangkai daun (petioulus)
dan helaian daun (lamina). Tanaman ini memiliki sifat daun yaitu bangun daun atau
circumscriptio nya berbentuk seperti bulat atau orbicularis. Daging daun atau
intervenium nya bersifat tipis lunak atau herbaceus. Susunan tulang-tulang atau
nervatio nya berbentuk tulang melengkung atau cervinervis. Tepi daun atau margo
folii nya berbentuk rata atau integer. Ujung daun atau apex folii nya bersifat
meruncing atau acuminatus. Pangkal daun atau basis folii nya berbentuk tumpul
atau obtusus.
Ekologi
Tumbuh liar mulai permukaan laut hingga 600 m dpl, biasanya di pantai
berpasir, tetapi juga tepat pada garis pantai, serta kadang-kadang pada saluran air,
dan kebanyakan hidup pada daerah tropis.
Nilai medis
Tapak kuda yang merupakan famili Convolvulaceae ini sebenarnya
digunakan sebagai tanaman obat sejak zaman dulu kala. Di beberapa negara,
tapak kuda atau disebut juga beach morning glory, digunakan untuk mengatasi
peradangan dan mengatasi rasa sakit.
Beberapa
penelitian
menunjukkan
bahwa
tapak
kuda
mengandung
glochidone, asam betulinic, alfa dan beta amyrin asetat, serta isoquercitrin. Pada
tanaman tersebut juga terdapat antinociceptive, yang berguna mengatasi rasa sakit
berlebihan.
Antinociceptive
akan
beraksi
seperti
hidroalkoholik,
yang
mampu
mengurangi rasa sakit. Dengan kandungan tersebut, tapak kuda kerap digunakan
untuk meredakan nyeri persendian atau pegal otot. Selain itu, tanaman ini juga
digunakan sebagai pereda sakit gigi dan pembengkakan gusi.
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Class
: Monocotyledoneae
Ordo
: Zingiberales
Family
: Musaceae
Genus
: Musa
Spesies
: Musa paradiasiaca
Morfologi
Musa Paradiasiaca (pisang) adalah satu tumbuhan yang berdaun lengkap
atau folium completus karena memiliki pelepah daun (vagina), tangkai daun
(petioulus) dan helaian daun (lamina). Tanaman ini pula memiliki sifat daun yaitu
bangun daunya atau circumscriptio berbentuk seperti jorong atau ovalis. Daging
daun atau intervenium nya bersifat seperti kertas atau papyraceus. Susunan tulangtulang atau nervatio nya berbentuk bertulang menyirip atau penninervis. Tepi daun
atau margo folii nya berbentuk rata atau integer. Ujung daun atau apex folii nya
berbentuk runcing atau acutus. Pangkal daun atau basis folii nya berbentuk runcing
atau acutus. Permukaan daunnya berbentuk licin dan berselaput lilin atau laevis
pruinosus.
Ekologi
Nilai medis
Pisang memiliki banyak nilai medis. Pisang kaya akan mineral seperti
kalium, magnesium, pospor, dan zat besi yang hampir seluruhnya dapat diserap
oleh tubuh. Pisang juga mengandung provitamin A, vitamin C, B dan seratomin
yang aktif sebagai neurot transmitter dalam melancarkan fungsi otak.
Cairan yang dihasilkan oleh batang pisang digunakan untuk mengobati
saluran kencing, disentri, dan diare bahkan untuk mengobati kebotakan. Jika
dikonsumsi secara rutin dapat menyembuhkan penyakit maag, darah tinggi, dan
berfungsi juga sebagai anti radang.
xanthorriza Roxb).
Nilai Medis
Rimpan temu putih mengandung kurkumin, minyak atsiri dan flavonoid.
Kurkumin telah dilaporkan mempunyai efek antiinflamasi pada mencit yang
diinduksi karaenin. Mekanisme aktivitas kurkumin sebagai antiinflamasi adalah
dengan menghambat produksi prostaglandin yang dapat diperantarai melalui
penghambatan aktivitas enzim siklooksienase dan kemampuannya mengikat
radikal bebas oksien yang dapat menyebabkan proses peradangan (Anonim,
2000). Selain itu, minyak atsiri dalam rimpang temu putih dosis 800 mg/KgBB
sudah dapat menghambat pembentukan radang pada tikus putih galur Wistar
(Anonim, 2002).
Morfologi
Tumbuhan ini berupa semak semusin yang banyak tersebar di Indonesia
antara lain di pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi (Depkes RI, 1989). Daun
pilandang mengandung minyak atsiri, saponin, flavonoid dan polifenol (Kumala,
2009). Flavonoid dalam tanaman ini berkhasiat sebagi antiinflamasi (Benjamin,
1987). Karena banyak kandungan dalam tanaman ini, maka dilakukan pemisahan
senyawa tanaman ini berdasrkan tingkat keopolarannya.
Kegunaan tumbuhan ini sangat beragam antara lain untuk menambah nafsu
makan, obat wasir, diare, obat bisul, obat radang telinga dan obat haid tidak teratur.
Secara tradisional tumbuhan ini digunakan dalam bentuk bahan tunggal maupun
ramuan untuk penggunaan obat luar dan obat dalam. Bagian-bagian yang dapat
digunakan adalah daun dan akar (Kumala, 2009).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Inflamasi adalah respon dari suatu organisme terhadap pathogen dan alterasi
mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan
yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau
inflamasi adalah satu dari respon utama system kekebalan terhadap infeksi dan
iritasi.
beberapa minggu, bulan, atau bersifat menetap dan merupakan kelanjutan dari
inflamasi
Anti inflamasi adalah obat yang dapat menghilangkan radang yang
disebabkan bukan karena mikroorganisme (non infeksi). Gejala inflamasi dapat
disertai dengan gejala panas, kemerahan, bengkak, nyeri/sakit, fungsinya
terganggu.
Jenis tanaman tanaman antiinflamasi, antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
Kunyit
Tapak kuda
Pisang
Rimpang temu putih
Daun piladang
DAFTAR PUSTAKA