Anda di halaman 1dari 32

Kuliah Gangguan Psikiatri F0

Juni 2021

Amnesia,
Gangguan Mental Akibat Kondisi Medis
Umum
Dan Gangguan Kognitif Lain

Narasumber: Dr. dr. Martina Wiwie, Sp.KJ(K)

Presentan: Latifah Nurfadliana


Outline

Mild Cognitive
01 Amnesia 03
Impairment

02 Gangguan Mental akibat


Kondisi Mental Umum
Amnesia
Amnestic Disorder

Dulu Amnesia 🡪 murni gangguan memori

DSM IV-TR:
1. Amnestic disorder due to general medical condition
2. Substance-induced Persisting amnestic disorder
3. Amnestic disorder NOS

DSM-5 : Sindrom amnestik masuk ke Major/Mild Neurocognitive Disorder caused by


other medical conditions.

ICD-10 / PPDGJ III


Amnestic disorder :
4. Organic amnestic syndrome, not induced by alcohol and other psychoactive substances
5. Induced by alcohol and other psychoactive substances: F1x.6 (masing-masing etiologi)
PPDGJ - III
F.04 Sindrom amnesik
○ Adanya hendaya daya ingat, berkurangnya daya ingat jangka pendek;
organik, bukan akibat
amnesia antegrade dan retrograde
alkohol dan zat psikoaktif ○ Riwayat atau bukti adanya cedera atau penyakit pada otak (terutama
lainnya struktur diensefalon dan temporal medial secara bilateral)
○ Tidak berkurangnya daya ingat segera (immediate recall), tidak ada
gangguan perhatian dan kesadaran, tidak ada hendaya intelektual secara
umum

F1x.6 : Sindrom amnesik


○ Memenuhi syarat F04
(per etiologi penggunaan
○ Adanya Riwayat atau bukti objektif dari penggunaan alkohol atau zat
zat) yang kronis (terutama dosis tinggi)

F10.6 : Korsakoff
Syndrome
dorsomedial and midline
Struktur
nuclei of the thalamus
Diencephalon

Stuktur lobus ● Hippocampus


midtemporal ● Mamillary bodies
● Amygdala
Hippocampal
amnesia
Dibedakan
menjadi:
Diencephalic
amnesia
Etiologi Amnesia
anterograde&
Amnesia
retrograde.
retrograde
(bbrp menit
sebelum
tindakan) dan menyerang lobus
amnesia
temporal dan
anterograde
menyebabkan
stlh tindakan
pendarahan

Plak pada Sudden onset of a


parenkim anterograde amnesia
otak area and a graded
diencephalon retrograde amnesia
atau lobus for the past weeks or
temporal months.
Gejala Klinis

Amnesia anterograde Konfabul Pada diencephalic


Amnesia retrograde Memory asi amnesia

Kemampuan immediate
Apatis
Kepribad Fungsi recall
Kurang inisiatif
ian yang
Impulsivitas Procedural memory
intak
Sangat ramah Atensi
Korsakoff Syndrome
Amnesia akibat defisiensi thiamine
malnutrisi,
anorexia nervosa,
HIV,
Hyperemesis gravidarum,
Defisiensi thyrotoxicosis,
thiamine primer hypomagnesemia,
Ca metastasis,
Hemodialisis,
CHF+diuretik
Etiologi
Intake makan → defisiensi
folat → ggn abs thiamine

Alkohol
Tractus GI rusak → ggn
abs. thiamine
Korsakoff Syndrome
Patofisiologi Gejala Differential Diagnosis

Peran Thiamine: ○ Amnesia anterograde ○ Dementia


○ Metabolisme glukosa (lebih berat), amnesia ○ Delirium
○ Produksi/regulasi NT: retrograde ○ Amnesia Psychogenic
Ach, GABA, glutamate, ○ Konfabulasi (khas)
aspartate, serotonin ○ Perubahan kepribadian:
○ Sebagai apatis dan kurang inisiatif
neurotransmitter / ○ Intak: intelegensia,
neuromodulator memori implisit
(procedural learning)
Amnestic Disorder
Tatalaksana Prognosis

Terapi sesuai etiologi Korsakoff Syndrome


○ 25%🡪 pulih
○ 75%🡪 gangguan memori menetap
Program Rehabilitasi Kognitif
Transient Global Amnesia, Amnesia post ECT:
→ pulih

Traumatic Brain Injury:


→ perbaikan
Gangguan
Mental akibat
Kodisi Medis
Umum
Gangguan Mental
Akibat Kondisi Medis
Umum
DSM III: Gangguan mental organik (GMO)

DSM IV-TR: Gangguan mental akibat kondisi


medis umum

DSM-5 : Gangguan mental akibat kondisi medis


umum

ICD-10 / PPDGJ III : Masih mengadopsi istilah


organik.
Gambaran Klinis &
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
• Tanda vital
• Pemeriksaan neurologis
• Status mental • Pemeriksaan kognitif
• Gejala fisik dan penyerta • Pemeriksaan lengkap organ yang mungkin terlibat
• Onset dan perjalanan penyakit
• Riwayat penyakit fisik Pemeriksaan
• Riwayat penyakit mental
• Riwayat medikasi: obat, vitamin,
Penunjang
suplemen, substansi tertentu, paparan • Laboratorium
toksin • Imaging otak
• Tambahan lainnya (sesuai etiologi)
Evidence of Physiological Cause

Bukti adanya kondisi


medis umum/ Hubungan waktu Tampilan klinis Bukti ilmiah
penyalahgunaan zat

Riwayat Onset Gambaran klinis yang Menerangkan


Pemeriksaan Fisik Eksaserbasi ditampilkan tidak seperti hubungan kondisi
Hasil Laboratorium Remisi gangguan mental primer medis / penggunaan zat
Pencitraan
dgn gangguan mental /
kognitif
Pemeriksaan Neurologis
Tatalaksana

Atasi penyakit yang mendasari

Psikofarmakologi: Psikoterapi:
✓ Biasanya untuk gejala mood & perilaku ✓ Modifikasi perilaku
✓ Diberikan saat terapi penyebab tidak ✓ Pelatihan kognitif
menimbulkan remisi. ✓ Edukasi strategi coping
✓ Perhatikan interaksi obat ✓ Edukasi pasien mengenai perjalanan penyakit
✓ Tingkatkan hubungan suportif dengan sosial
(keluarga, teman)
✓ Detoksifikasi
✓ Program rehabilitasi
Mild
Cognitive
Impairment
Mild Cognitive
Impairment
Normal
Kondisi di antara normal aging dan Dementia
MCI Dementia
Aging

Prevalensi:
60 - 70 tahun → 9,93%
70 - 80 tahun → 18,46%
≥ 80 tahun → 26,13%
Mild Cognitive
Impairment
Subtipe
Mild Cognitive
Impairment
Mild Cognitive Impairment

Risk Factors Protective


Factors

“Brain reserve”:
Usia ✓ Defisiensi Vitamin D

- Ukuran Otak
Genetik → APOE4 ✓ Hyperhomocystinemia
✓ Penyakit CV: ✓ Hypotiroid subklinis
- Densitas Neuron
→ DM, HT, dislipidemia ✓ Defisiensi Testosteron
✓ Chronic Renal Failure ✓ Merokok - Aktivitas Seni
✓ Defisiensi Vitamin B12 ✓ Konsumsi alkohol >> - Aktivitas Sosial
✓ Depresi
Gambaran Klinis MCI
Gangguan Gangguan Apatis
Memori Mood
Gangguan melebihi 1.5 SD dari Depresi: menurunnya motivasi,
rerata individu dengan usia dan → MCI karena AD, Parkinson melakukan hobi, respon emosi
edukasi yang sama Elasi:
→ Frontotemporal lobar degeneration
Pemeriksaan MCI

Neuropsikologi Genetik

Biomarker Neuroimaging
1. Gangguan memori episodik (vs. semantik)
● Konsensus pemeriksaan standard ❌
● MMSE → kurang sensitif deteksi MCI
● MoCA → deteksi disfungsi lobus frontalis yang lebih adekuat dibanding
MMSE
Pemeriksaan MCI
2. Tes domain kognitif (disarankan oleh NIA-AA)
- Fungsi eksekutif : Trail Making Test
- Bahasa : Boston Naming Test
- Kemampuan Spatial : Tes menggambar
- Atensi : Tes pertambahan
Pemeriksaan MCI

✓ Mengukur deposisi amyloid


➢ Level Aβ42 yang rendah
➢ PET Tracers: peningkatan uptake amyloid

✓ Pengukuran neurodegenerasi
➢ Peningkatan t-tau dan p-tau di CSF
➢ MRI: atrofi otak

✓ Pendekatan proteomik
➢ Deteksi cystatin C, β-2 macroglobulin, BEGF
polypeptides
Pemeriksaan MCI
- APP (amyloid precursor protein)
- PSEN1 (presenilin 1)
- PSEN2 (presenilin 2)
- APOE4

- MRI: Atrofi hippocampus, Atrofi entorhinal cortex


- PET tracer: melihat plak amyloid, neurofibliary tangles
Mild Cognitive
Impairment
Tatalaksana
Modifikasi
Obat-obatan
Faktor Risiko
•Donepezil
•Hipertensi •Rivastigmin
•Dyslipidemia •Galantamine
•DM •Pribedil
•Depresi •Rofecoxib
•Piracetam

Anti oksidan:
•Aktivitas fisik •Gingko biloba
•Cognitive activity •Vitamin B
•Vitamin E
TERIMA
KASIH
References
● Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P, editors. Kaplan & Sadock’s comprehensive textbook of psychiatry.
Tenth edition. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2017. 2 p.
● APA - Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders DSM-5 Fifth Edition.
● Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia Edisi ke III
● Petersen, Ronald C, Negash, Selamawit. Mild Cognitive Impairment: An Overview. CNS Spectr.
2008;13(1):45-53
● Xue J, Li J, Liang J, Chen S. The Prevalence of Mild Cognitive Impairment in China: A Systematic
Review. Aging and Disease. 2018. doi: 10.14336/AD.2017.0928

Anda mungkin juga menyukai