POLARIMETRI
POLARIMETRI
A. Pengertian & Kegunaan
POLARIMETRI: Pengukuran & interpretasi polarisasi
gelombang transversal terutama gelombang
elektromagnetik (gel radio & cahaya)
Gelombang cahaya yang dilewatkan pd suatu media
dapat mengalami penyimpangan arah getar
(terpolarisasi)
Polarisasi: terserapnya sebagian arah geter cahaya.
Cahaya yang sebagian besar arah getarnya terserap
disebut cahaya terpolarisasi.
cahaya terpolarisasi
Kegunaan Polarimetri:
- Untuk menentukan jumlah senyawa yang dapat memutar
bidang polarisasi (misal: sukrosa, glukosa)
- Menentukan kecepatan hidrolisis senyawa (contoh: hidrolisis
sukrosa menjadi gula invert D-glukosa & D-fruktosa)
B Specific Rotation
Bahan yg memiliki aktivitas optik, terutama bahan
transparan yg kurang simetris pd molekulnya atau
struktur kristalnya (misal: kwarsa, gula).
Rotasi – searah jarum jam (D) dextro
- berlawanan jarum jam (L) levo
Specific rotation suatu substansi, dipengaruhi oleh:
- konsentrasi substansi
- panjang gelombang cahaya yg masuk
- panjang kolom (tebal substansi)
- temperature
C. POLARIMETER
D. PENENTUAN SPECIFIC ROTATION
Specific rotation diartikan sbg sudut rotasi optik yang terbentuk
setiap satuan panjang media yang dilalui pada konsentrasi
tertentu.
Specific rotation ditentukan pada suhu dan panjang gelombang
tertentu, disimbolkan [α]Tλ
[α]Tλ = α
d.c
[α]Tλ = specific rotation pada suhu dan pjg gelombang tertentu
T = suhu
λ = panjang gelombang (nm)
α = sudut rotasi optik (0)
d = panjang kolom (dm)
c = konsentrasi substansi (g/100 cm3)
SPECIFIC ROTATION SOME SACCHARIDES AT
25OC and 589 nm (SODIUM D LINE)
E. CONTOH SOAL