Anda di halaman 1dari 13

1.

AzlansyahTopic
Chairulone
Azdiah (170301277)
2. Bill Sahata Nanggaraja Purba (190301255)
3. Tedi Habliansyah (190301272)
4. Elizabeth Aprilia (200301244)
5. Ester Julianti Simamora (200301253)
6. Rapika Perianti Sitompul (200301259)
7. Putri Angel Sinaga (200301262)
8. Deo GratiusSubtitle
Barus (200301270)
9. Celsilia Klaudia Manao (200301285)
10.Era Bonifasia (200301287)
1. Azlansyah Chairul Azdiah Pemateri
2. Bill Sahata Nanggaraja Purba Pemateri
3. Tedi Habliansyah Pemateri
4. Elizabeth Aprilia Pemateri
5. Ester Julianti Simamora Moderator
6. Rapika Perianti Sitompul Pemateri
7. Putri Angel Sinaga Pemateri
8. Deo Gratius Barus Pemateri
9. Celsilia Klaudia Pemateri
10.Era Bonifasia Ketua
Presentation title
PENGOLAHAN
PASCA PANEN
KOPI
Presenter name
Teknik Pengolahan Pasca Panen Kopi dibedakan atas 2:

1. Pengolahan Cara Basah WIB (West Indische Bereiding)

Metode pengolahan basah prinsip utamanya pemisahan biji


dengan daging dan kulit buah yang dikenal dengan proses
pulping sebelum biji tersebut dikeringkan atau difermentasi
menggunakan air.

2. Pengolahan Kering OIB (Oost Indische Bereiding)

Metode pengolahan kering mengacu pada metode dimana


setelah buah kopi dipanen langsung dikeringkan (pengupasan
daging buah, kulit tanduk dan kulit ari dilakukan setelah
kering)
PENGELOLAAN CARA
BASAH

1. Sortasi

 Pemisahan antara buah kopi merah, hijau, hitam


busuk atau rusak dan kotoran.

 Sortasi dilakukan dengan 2 cara:


1. Secara manual
2. Semi mekanis

2.Perendaman
 Direndam buah kopi dengan tujuan mendapatkan
buah baik dan buah kopi kambang

20XX SAMPLE FOOTER TEXT 5


3. Pengupasan
 Bertujuan untuk memisahkan biji kopi dari kulit terluar dan mesocarp
(bagian daging)
 Pengupasan dapat dilakukan secara manual atau mesin (Pulper)

4. Fermentasi biji kopi

 Fermentasi diperlukan untuk menyingkirkan lapisan lendir pada kulit tanduk kopi
selama 12 -36 jam dalam genangan air yang tujuannya mengurangi rasa pahit dan
mendorong terbentuknya kesan “mild” pada cita rasa seduhan kopi.

 Fermentasi dibagi 3 :
1. Fermentasi Rendah yaitu difermentasi dalam tangki semen. Kemudian, biji
kopi dibilas dengan air mengalir dan lendir yang tersisa dikeringkan.

2. Fermentasi Sedang yaitu membiarkan lendir melapisi biji kopi tersebut


setelah mengelupas dari kulitnya.

3. Fermentasi Tinggi yaitu mengambil biji kopi matang dan segera


menyebarkannya di teras atau di "raised-beds" untuk dikeringkan.

20XX SAMPLE FOOTER TEXT 6


5. Pencucian
 Bertujuan untuk menghilangkan sisa lendir hasil fermentasi yang masih menempel di
kulit tanduk.
 Dapat dilakukan secara manual atau mesin (tipe batch dan tipe kontinyu)

6. Pengeringan
 Dikeringkan dengan menggunakan mesin pengering atau dijemur dengan bantuan sinar
matahari hingga kadar air mencapai 10-13%

7. Sortasi biji kopi


 Dimaksudkan untuk memisahkan biji yang masak dan bernas serta seragam
dari buah yang cacat/pecah, kurang seragam dan terserang hama serta
penyakit.

8. Pengupasan Kulit Tanduk


 Setelah pengeringkan, biji kopi didiamkan selama satu hari, tujuannya untuk
menurunkan suhu biji dan mengurangi resiko kerusakan pada saat pengupasan
kulit tanduk
 Pengupasan kulit tanduk dilakukan menggunakan mesin huller sehingga
diperoleh kopi beras dengan kadar air 14,5 %
9. Sortasi
 Sortasi biji bertujuan untuk memisahkan dan memilah biji kopi
berdasarkan berbagai kriteria
1. WIB I : kopi yang utuh, tidak terserang bubuk dan tidak
ada cacat dalam bentuk dan warna
2. WIB II : kopi yang utuh, terserang bubuk, ada cacat sedikit
dalam bentuk dan warna
3. WIBp : kopi yang pecah, kecil dan banyak cacat dalam
bentuk dan warna

10. Pengemasan dan penyimpanan


 Pengemasan dan penyimpanan biji kopi pada umumnya
menggunakan karung goni atau karung plastik
 Tujuan pengemasan adalah untuk mempertahankan aroma dan cita
rasa kopi
Panen buah
Buah Masak
PENGELOLAAN CARA
KERING
 Sortasi atau pemilihan biji kopi dimaksudkan untuk Sortasi
memisahkan biji yang masak dan bernas serta seragam
dari buah yang cacat, pecah, kurang seragam dan
terserang hama serta penyakit
 Proses pengeringan ini dilakukan dengan penjemuran
Sortasi Penjemuran
menggunakan alat para-para, lantai jemur dan terpal.
Penjemuran langsung di atas tanah atau aspal jalan
harus dihindari, agar buah kopi tidak terkontaminasi
jamur.
 Pengeringan buah kopi memerlukan waktu sekitar dua Penggudangan Pengupasan
sampai tiga minggu, bergantung pada cuaca hingga
kadar air mencapai maksimum 12,5 persen.
 Pengupasan kulit buah kering dilakukan untuk
memisahkan biji kopi dari kulit buah, kulit tanduk dan
kulit ari yang sudah kering. Pengupasan yang baik
dilakukan dengan menggunakan mesin pengupas
(huller).
 Penggudangan bertujuan untuk menyimpan hasil panen yang telah disortasi
dalam kondisi yang aman sebelum dipasarkan ke konsumen. Beberapa faktor
penting pada penyimpanan bijikopi adalah kadar air, kelembaban relatif
udara dan kebersihan gudang.
 Kelembaban (RH) ruangan gudang sebaiknya dikontrol pada nilai yang aman
untuk penyimpanan biji kopi kering, yaitu sekitar 70%
 Sortasi biji kopi
1. OIB I : kopi yang utuh, tidak ada cacat dalam bentuk dan warna
2. OIB II : kopi yang utuh, ada cacat sedikit dalam bentuk dan warna
3. OIBp : kopi yang pecah, terlalu kecil dan banyak cacat
Metode Pengelolaan Cara kering

1. Honey Process
Setelah panen, buah kopi dikupas tanpa melibatkan air.
Pengupasan ini akan menghasilkan biji kopi yang masih berlendir.
Biji kopi berlendir ini kemudian dijemur. Diharapkan rasa manis yang
ada di lendir akan meresap ke dalam biji kopi, seiring proses
pengeringan.

2. Natural Process
Dalam proses ini, sesaat setelah panen biji kopi langsung
dijemur. Tanpa dikupas, buah kopi dijemur beserta kulitnya. Yang
diharapkan dari proses kering adalah kompleksitas rasa. Tidak
hanya asam atau pahit, rasa kopi bisa lebih variatif.
DAFTAR PUSTAKA

Najiyati, S., Danarti. 2004. Kopi: Budidaya dan Penanganan Lepas Panen.
Purwadaria, H.K., Syarief, A.M. and Mulatno, S., 2007. Dekafeinasi Kopi dalam Reaktor KolomTunggal
dengan Pelarut Tersier dari Pulpa Kakao
Tello, J et al ., 2011.Extraction of caffeine from Robusta coffee (Coffea canephora var. Robusta) husks using
supercritical carbon dioxide. The Journal of Supercritical Fluids, 59, pp.53-60.
Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Edy Panggabean, 2011. Buku Pintar Kopi, Penerbit: PT. Agromedia Pustaka,Jakarta.
Prastowo, B., E. Karmawati, Rubijo, Siswanto, C. Indrawanto dan S. J. Munarso. 2010.
Budidaya dan Pascapanen Kopi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor.
Timeline

01
To start a presentation, go
to the Slide Show tab, and
TERIMAKASIH
02 03 04
To display Presenter view,
in Slide Show view, on the
During your presentation,
the speaker notes are
The Notes pane is a box
that appears below each
05
If you don’t see the Notes
pane or it is completely
select From Beginning. control bar at the bottom visible on your monitor, but slide. Tap it to add notes.  minimized, click Notes on
left select the three dots, aren't visible to the the task bar across the
and then Show Presenter audience.  bottom of the PowerPoint
View.  window. 

20XX SAMPLE FOOTER TEXT 13

Anda mungkin juga menyukai