Anda di halaman 1dari 47

BAB 3

INFORMASI AKUNTASI
DIFERENSIAL

KELOMPOK I :
1. DOROTHY CAROLINE GRACE SITUMORANG (19508165)
2. ESTERIA NINA (19508176)
3. HENDERLIN BASTIKA WINNA AUDY ENJELSY
(19508206)
4. MATHEA FIRNA LESTARI (19508268)
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
Salah satu fungsi penting manajemen adalah perencanaan. Dalam perencanaan, mereka
dihadapkan pada pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan berbagai macam alternative.
Untuk memutuskan alternative yang harus dipilih, mereka meghadapi ketidakpastian. Oleh karena itu,
manajemen memerlukan informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian tersebut. Salah satu informasi
penting yang biasanya diperlukan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan adalah
akuntansi diferernsial.
Dalam pengambilan keputusan, manajemen menggunakan berbagai masukan dalam model
pengambilan keputusannya yang dapat bersifat:
a. Keuangan
b. Non-keuangan
c. Bahkan yang bersifat non-kuantitatif
Dalam bab ini akan diuraikan informasi akuntansi diferensial sebagai salah satu tipe informasi akuntansi
manajemen, uraian akan dibagi menjadi tiga bagia yaitu:
a. konsep
b. manfaat
c. dan perekayasaan informasi akuntasi diferensial.
1. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A . P E N GA K U AN D A N P E R U M U S A N
M AS A L A H A T A U P E L U A N G

B. PENCARIAN TINDAKAN ALTERNATIV DAN


K U A N T I F I K A S I K E N S E K U E N S I N YA M A S I N G-
M AS I N G

C. PEMILIHAN ALTERNATIVE
O P T I M U M A T AU A L T E R N A T I V E
Y A N G M E M U AS K A N

D. IMPLEMENTASI DAN
P E N I N D AK L A N J U T A N
A. PENGAKUAN DAN PERUMUSAN MASALAH ATAU
PELUANG
Keputusan yang harus diambil oleh manajemen kemungkinan merupakan respon
terhadap :
a. Peristiwa yang mengandung masalah
b. Ancaman yang dirasakan ada
c. Peluang yang diperkirakan akan terjadi

Sebagai contohnya jika manajemnper menerima informasi bahwa biaya produk unit
sesungguhnya masi berada diatas target cost, informasi dapat menjadi pemicu
timbulnya kesadaran untuk mengambil keputusan mengenai program pengurangan
biaya yang harus dipilih untuk mencapai target cost.
LANJUTAN…
 Pengambilan keputusan dapat pula dipicu oleh adanya ancaman yang berupa hadirnya
pesaing baru yang sangat agresif dalam memasuki paras dengan harga produknya jauh
dibawah harga yang ditawarkan oleh perusahaan.
 Informasi akuntansi kemungkinan dapat memberikan peringatan kepada manajemen
mengenai adanya masalah yang segera memerlukan perhatian.
 Informasi akuntansi memiliki kemampuan untuk memperjelas masalah yang dihadapi
oleh manajemen dengan mewujudkan masalah tersebuat dalam bentuk kuantitatif
keuangan.
 Masalah yang di hadapi oleh manajemen pemasaran dapat lebih jelas dirumuskan dengan
menyatakan bahwa volume penjualan tahun ini leboh rendah 10% dari rata-rata volume
penjualan industry. Masalah yang harus doputusakan manejer produksi adalah
dilampauinya anggaran biaya sebesar 15%
B. PENCARIAAN TINDAKAN ALTERNATIF DAN
KUANTIFIKASI KONSEKUENSINYA MASING-MASING
 dalam mencari tindakan alternative, manajemen dapat menengok pengalamaan yang
sama yang terjadi dimasa lalu dan menggunakan pemecahan masalah yang pernah
berhasil digunakan untuk mengatasi masalah yang sama dimasa lalu.

 Cara lain dalan pebcarian tindakan alternative adalah dengan mencari alternative baru
untuk memecahkan masalah atau menghadapi peluang.

 Sebagai contohnya, perusahaan menerima tawaran dari pemasok luar harga suku cadang
A yang sekarang diproduksi sendiri. Harga yang ditawarkan oleh pemasok berada jauh
dibawah totol biaya untuk memproduksi sendiri suku cadang A.

 Informasi akuntansi penuh, yang berupa aktiva penuh, biaya penuh, dan pendapatan
penuh berperan dalam pengkuantifikasian kensekuensi kedua alternative tersebut.
C. PEMILIHAN ALTERNATIVE OPTIMUM ATAU
ALTERNATIVE YANG MEMUASKAN
Tahap yang paling gawat dalam proses
pengambilan keputusan adalah pemilihan satu
diantara berbagai alternative yang dapat dipilih.
Meskipun tahap ini tampaknya rasional namun
pemilihan akhir sering kali lebih didasarkan atas
pertimbangan yang bersifat politik dan psikologis
dari pada pertimbangan ekonomis rasional.
D. IMPLEMENTASI DAN PENINDAKLANJUTAN

 Implementasi hanya akan berhasil jika individu yang memeiliki pengendalian


terhadap sumber daya organisasi yang diperlukan untuk melaksakanakn keputusan
tersebut sepenuhnya sanggup mewujudkan alternative yang dipilih.

 Untuk meyakinkan efisiensi implementasi keputusan, umpan balik hasil pelaksanaan


keputusan harus dikonfirmasikan secara periodic dan diperlukan pembetulan segera
adanya penyimpangan yang tidak diinginkan.
E. PERAN INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

a. Merangsang manajemen didalam menyadari dan


mendefinisikan masalah
b. Memisahkan alternatif Tindakan yang satu dengan alternatif
Tindakan yang lain
c. Menjelaskan konsekuensi berbagai alternative tindakan yang
akan di pilih
d. Membantu menganalisis dan menilai berbagai alternative
tindakan yang akan dipilih
F. INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI PERANGSANG(STIMULI) DALAM PENGAKUAN
ADANYA MASALAH
Informasi akuntansi dapat berfungsi sebagai perangsang untuk menyadari
adanya masalah dengan cara penyajian penyimpangan kinerja sesungguhnya
dengan sasaran yang ditetapkan dalam anggran atau dengan memberitahu kepada
manajer bahwa mereka gagal dalam pencapaian keluaran atau sasaran laba yang
telah ditetapkan.
Rangsangan dari informasi akuntansi memicu ke arah penyelesaian masalah
tergantung atas beberapa faktor:
● Apakah lingkungan intern maupun ekstren memungkinkan dengan cepat
manajemen beraksi.
● Kemampuan manajer didalam mengorganisasi dan menggunakan informasi
akuntansi serta preferensi pribadi mereka terhadap informasi kuantitatif atau
kualitatif
● Ukuran perusahaan dan tingkat desentralisasi didalamnya.
● Tersediannya data industry sebagai pembanding.
G. DAMPAK INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN
KEPUTUSAN
Bobot yang diberikan oleh pengambilan keputusan atas informasi akuntansi dalam
pemilihan akhir tergantung atas:
● Seberapa jauh informasi akuntasi dirasakan mampu mengurangi sebagian
ketidakpastian yang melingkupi proses pengambilan keputusan.
● Permintaan dan persaingan atas produk atau jasa
● Tingkat ketelitian informasi akuntasi yang direkayasa oleh manajemen
● Lingkup keputusan yang diambil (jangka pendek atau janga Panjang)
● Preferensi pemgambil keputusan(external information atau internal information)
● Kemampuan akuntansi dalam mengukur peluang
PERAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM SETIAP TAHAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DISAJIKAN SECARA RINGKAS PADA GAMBAR 3.1
TA H A P P E N G A MB IL A N
K EP U T U SA N P E R A N IN F O R MA S I A K U N TA N S I

• Pengakuan dan perumusan • Memicu pengambilan keputusan dalam


menyadari dan merumuskan masalah atau
masalah atau peluang peluang
• Pencarian tindakan alternatjf dan • Memisahkan alternative tindakan yang satu
pengkuantifikasian konsekuensi dari alternative tindakan yang lain
setiap tindakan alternative • Menjelaskan konsekuensi berbagai
alternative tindakan yang akan dipilih
• Pemilihan alternative optimum
• Membantu menganalisis dan meilai berbagai
atau alternative yang memuaskan alternative tindakan yang akan dipilih
• Implementasi dan • Umpan balik untuk memantau keputusan
penindaklanjutan dan tindakan koreksi penyimpanan
KONSEP INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL (DIFERENTIAL
ACCOUNTING INFORMATIOAN)

Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan


aktiva, pendapatan, dan/atau biaya dalam alternative tindakan
tertentu dibandingkan dengan alternative tindakan lainnya.
Informasi akuntasi diferensial mempunyai 2 unsur pokok.
Informasi akuntansi diferensial yang hanya berkaitan dengan
aktiva disebut:
● Aktiva difersnsial (differential assets)
● Pendapatan diferensial (differential revenues)
● Biaya diferensial (differential cost)

.
BIAYA DIFERENSIAL SEBAGAI BAGIAN INFORMASI AKUNTANSI
DIFERENSIAL
a. Biaya Diferensial Versus Biaya Relevan : Suatu biaya disebut biaya relevan jika biaya
tersebut berhubungan dengan tujuan perekayasaan biaya tersebut.
b. Biaya Diferensial Sebagai Biaya Masa Yang Akan Datang (Future Cost) : Biaya masa
yang akan datang (future cost) adalah biaya yang dapat diperkirakan akan terjadi dalam
periode yang akan datang. Karena biaya ini merupakan biaya yang diharapkan akan
terjadi dimasa yang akan datang maka jumlahnya harus ditaksirkan dan terjadinya harus
diramlakan.
c. Biaya Diferensial adalah Biaya yang Berbeda : Karena banyaknya macam informasi
akuntansi yag tersedia dalam suatu perusahaan, tidak mungkin semua informasi ini
relevan dengan berbagai macam alternative yang akan dipilih. Biaya defernsial adalah
biaya masa yang akan datang diperkirakan akan berbeda(differ) atau terpengaruh oleh
suatu pengambilan keputusan pemilohan diantara berbagai macam alternatif.
d. Perbedaan Biaya Penuh Dengan Biaya Diferensial : Biaya difernsial(differential cost)
berbeda dengan biaya penuh. Full cost dalam 3 aspek berikut ini : Lanjutan…
LANJUTAN…
1. Unsur biaya
unsur yang membentuk biaya penuh suatu produk adalah terdiri dari biaya langsung
yang berkaitan dengan produk ditambah dengan bagian biaya tidak langsung yang
dibebankan kepada produk tersebut.
2. Sumber informasi
informasi biaya penuh dapat diambil langsung dari catatan akuntansi regular
perusahaan, karena system akuntansi perusahaan memang dirancang untuk menghasilakn
informasi biaya penuh dalam kegiatan normal. Karena biya difernsial sangat tergantung
pada masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, maka tidak ekonomis jika
informasi tersebut dikumpulakn secara regulermelalui system akuntansi.
3. Perspektif waktu
Contoh keputusan yang memerlukan biaya diferensial adalah: perubahan metode,
perencanaan kegiatan, membuat atau membeli, dan kuantitas yang dipesan.
LANJUTAN…
Contoh 1 : (Hal. 119) Manejer A menghadapi masalah pemilihan dua alternative pembelian
mesin merk X dan Y. data dikumpulkan mengenai kedua merk mesin tersebut disajikan pada
gambar 3.1
Merk x Merk Y
Kapasitas produksi per jam 1.000 satuan 1.000 satuan
Harga beli dan biaya pemasangannya Rp3.000.000 Rp3.000.000
Biaya operasi mesin per minggu Rp100.000 Rp150.000
Umur ekonomis 10 tahun 10 tahun
Nilai residu pada akhir umur ekonomis Rp500.000 Rp500.000

Didalam pengambilan keputusan pemilihan salah satu diantara dua merk mesin tersebut,
informasi yang relevan adalah biaya diferensial yang berupa biaya operasi mesin, karena biaya
tersebut merupakan biaya yang diperkirakan akan terjadi dimasa yang akan datang dan berbeda
dalam dua alternative tersebut.
BIAYA DIFERENSIAL BIAYA DIFERENSIAL
VERSUS VERSUS
BIAYA VARIABEL BIAYA TETAP
• Biaya Variabel merupakan biaya yang • Biaya Tetap merupakan biaya yang
berubah sebanding dengan perubahan jumlah totalnya tidak berubah dengan
volume kegiatan. adanya perubahan volume kegiatan dalam
• Biaya Diferensial selalu berkaitan dengan kisar (Range) perubahan volume kegiatan
alternatif tertentu yang sedang tertentu.
dipertimbangkan untuk dipilih. • Biaya Diferensial jika suatu biaya tetap
seluruhnya dapat diusut jejaknya ke
dalam suatu keputusan khusus dan hanya
akan terjadi jika keputusan tersebut
dilakukan .
BIAYA DIFERENSIAL VERSUS
BIAYA DEPRESIASI
• Biaya Depresiasi – Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi bukan
merupakan biaya diferensial dan dapat diabaikan.
• Biaya Diferensial – Memperhitungkan biaya yang berhubungan dengan masa yang akan
datang.
BIAYA DIFERENSIAL VERSUS BIAYA
TAMBAHAN ( INCREMENTAL COST )
• Biaya Tambahan suatu alternatif adalah tambahan biaya yang akan terjadi jika suatu alternatif
yang berkaitan dengan perubahan volume kegiatan dipilih.
• Contoh, volume produksi perusahaan sekarang ialah 100.000 kg/tahun dengan total biaya
produksi Rp 500.000. suatu usul telah dibuat untuk menaikkan volume produksi menjadi
150.000 kg/tahun dengan total biaya Rp 650.000. Biaya tambahan dalam alternatif untuk
menaikkan volume produksi tersebut adalah sebesar Rp 150.000.
• Karena biaya tambahan merupakan tambahan biaya yang berhubungan dengan suatu alternatif,
maka biaya ini sesungguhnya berasal dari pengertian biaya diferensial.
BIAYA DIFERENSIAL VERSUS BIAYA
KESEMPATAN (OPPORTUNITY COST)
• Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai
akibat dipilihnya alternatif tertentu. Untuk contoh slide selanjutnya...
• Biaya kesempatan merupakan salah satu unsur biaya diferensial, namun biaya diferensial tidak
terbatas pada biaya kesempatan saja. Biaya diferensial mencakup pula biaya keluar dari saku di
samping dalam pengambilan keputusan tertentu, biaya diferensial mencakup pula biaya
kesempatan.
TABEL (ALTERNATIF MENGGUNAKAN SENDIRI RUANG TOKO UNTUK
PERDAGANGAN BARANG X ) CONTOH 2-HAL. 124
Tak. Hasil penjualan /bulan Rp 450.000
Taksiran kos penjualan 200.000

Taksiran laba bruto Rp 250.000


Biaya Usaha :
Taksiran biaya administrasi dan umum Rp 50.000
Taksiran biaya pemasaran 25.000

Total Biaya Usaha 75.000

Taksiran laba bersih usaha Rp 175.000

Biaya Kesempatan :
Pendapatan sewa yang dikorbankan 150.000

Keuntungan memilih alternatif menggunakan


Sendiri ruang toko untuk berdagang barang X Rp 25.000
BIAYA DIFERENSIAL VERSUS BIAYA
KELUAR DARI SAKU
• Biaya Keluar dari Saku – Biaya yang akan memerlukan pengeluaran kas sekarang atau dalam
jangka dekat sebagai akibat dari keputusan manajemen.
• Contoh, manajemen memutuskan untuk menerima pesanan pembuatan produk dari seorang
pelanggan. Dalam hal ini biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja adalah contoh biaya keluar
dari saku.
• Biaya keluar dari saku adalah unsur biaya diferensial yang dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan. Namun biaya diferensial tidak hanya terbatas pada biaya keluar dari
saku saja. Dalam pengambilan keputusan seperti dicontoh slide sebelumnya biaya diferensial
tidak hanya mencakup biaya keluar dari saku saja, namun mencakup pula biaya kesempatan.
NILAI WAKTU UANG DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN JANGKA PANJANG
• Di dalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai waktu uang memegang peranan
penting. Uang Rp 100 berbeda nilainya dengan Rp 100 yang akan diterima 1 tahun kemudian.
• Nilai Rp 100 yang diinvestasikan sekarang pada tingkat bunga majemuk 24% per tahun akan
bertambah pada akhir setiap tahun selama 5 tahun disajikan pada gambar 3.3 berikut ini:
Tahun Perhitungan Nilai Investasi

0 (Gambar 3.3 hal. 125) Rp 100,00

1 Rp 100,00 × 0,24 (Rp 100,00) 124,00

2 Rp 124,00 × 0,24 (Rp 124,00) 153,76

3 Rp 153,76 × 0,24 (Rp 153,76) 190,66

4 Rp 190,66 × 0,24 (Rp 190,66) 236,42

5 Rp 236,42 × 0,24 (Rp 236,42) 293,16


MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1) Membeli atau membuat sendiri (make or buy decision)
2) Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk (sell or
process decision)
3) Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau
kegiatan usaha suatu bagian perusahaan (stop or continue product
line)
4) Menerima atau menolak pesanan khusus (special order decision)
MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI ( MAKE OR BUY
DECISION )
 Keputusan membeli atau membuat sendiri dihadapi oleh manajemen terutama
dalam perusahaan yang produknya terdiri dari berbagai komponen dan yang
memproduksi berbagai jenis produk.
 Keputusan membeli atau membuat sendiri dapat dibagi menjadi dua macam :
1) Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan
yang sebelumnya memproduksi sendiri produknya, kemudian
mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok luar.
2) Keputusan membeli atau membuat sendiri yang dihadapi oleh perusahaan
yang sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok luar, kemudian
mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk tersebut.
GAMBAR 3.5 (HAL. 128) BERBAGAI KEMUNGKINAN ALTERNATIF DALAM
KEPUTUSAN MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI
Membuat
Atau
Membeli?
Perusahaan sekarang membuat dan Perusahaan sekarang membeli dari
mempertimbangkan akan membeli pemasok luar dan mempertimbangkan
dari pemasok luar (outsourcing) akan membuat sendiri (in-house-
sourcing)

Fasilitas yang digunakan Fasilitas yang digunakan Tidak diperlukan Diperlukan tambahan
untuk membuat dihentikan untuk membuat dapat tambahan fasilitas produksi fasilitas produksi
pemakaiannya disewakan atau dioperasikan
untuk kegiatan bisnis yang
lain Biaya diferensial: harga beli yang
Biaya diferensial: harga beli dapat dihindari...(A)
Biaya diferensial berupa biaya Biaya diferensial berupa biaya yang dapat dihindari...(A) Biaya diferensial berupa biaya untuk
terhindarkan (A) terhindarkan (A) Biaya diferensial: biaya untuk membuat...(B)
Biaya diferensial berupa harga beli Pendapatan diferensial (B) membuat...(B) Aktiva diferensial berupa investasi
dari pemasok luar (B) Biaya diferensial berupa harga Keputusan : dalam fasilitas...(C)
Keputusan : beli (C) Jika A > B, alternatif membuat Keputusan :
Jika A > B, alternatif membeli Keputusan : dapat dipilih Jika selama umur ekonomis fasilitas
dapat dipilih Jika (A + B) > C, alternatif Jika A < B, alternatif membuat produksi jumlah nilai tunai
Jika A < B, alternatif membeli tidak membeli dapat dipilih tidak dapat dipilih (A – B) > C, alternatif membuat
dapat dibeli Jika (A + B) < C, alternatif sendiri dapat dipilih. Begitu juga
membeli tidak dapat dipilih sebaliknya
CONTOH 4 : HAL. 129
PT Yogyakarta berusaha dalam bidang perakitan. Suku cadang A dari produk rakitannya selama
ini diproduksi sendiri dalam pabriknya. Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000
buah setahun. Biaya produksi suku cadang A disajikan pada gambar 3.6. perusahaan tersebut
menerima tawaran dari perusahaan lain untuk membeli suku cadang A tersebut dengan harga Rp
25 per buah. Ditinjau dari biaya, manajemen puncak perusahaan perlu mempertimbangkan
keputusan membeli suku cadang tersebut atau tetap memproduksi sendiri.
Gambar 3.6 Biaya produksi penuh (Full Costs of Production) Suku Cadang A Per buah 100.000 buah

Biaya bahan baku Rp 5 Rp 500.000

Biaya tenaga kerja (variabel) 10 1.000.000

Biaya overhead pabrik (variabel) 3 300.000

Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan (avoidable fixed factory 4 400.000


overhead)
Biaya overhead pabrik tetap bersama (joint fixed factory overhead) 5 500.000

Jumlah biaya produksi Rp 27 Rp 2.700.000


LANJUTAN...
• Dari contoh di atas, biaya diferensial yang dipertimbangkan disajikan pada gambar 3.7. dari
data tersebut jelas kelihatan bahwa alternatif tetap memproduksi sendiri yang menguntungkan,
karena jika membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp 25 per buah sedangkan
penghematan yang diperoleh (berupa biaya terhindarkan) hanya sebesar Rp 22 per buah.
• Gambar 3.7 Biaya Diferensial yang Dipertimbangkan dalam Pengambilan Keputusan Membeli atau Membuat Sendiri.
Manfaat :
Biaya Diferensial (Biaya Terhindarkan)
Biaya-biaya variabel (biaya bahan baku, tenaga kerja variabel
Dan biaya overhead variabel) Rp 18
Biaya tetap terhindarkan 4
Jumlah biaya terhindarkan jika membeli dari luar Rp 22
Pengorbanan :
Biaya Diferensial
Harga beli jika membeli dari luar Rp 25
Kerugian jika membeli dari luar Rp 3
LANJUTAN…
Dua kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini:
1. Keputusan membuat sendiri tidak akan memerlukan tambahan fasilitas produksi,
karena manajemen dapat memanfaatkan kapasitas yang masih menganggur dari
mesin ekuipmen yang telah dimiliki sebelumnya. Jika manfaat lebih besar dari
pengorbanan, alternatif membuat sendiri lebih menguntungkan jika dipilih.
Sebaliknya jika manfaat lebih kecil dari pengorbanan, alternatif membuat sendiri
sebaiknya tidak dipilih.
2. Keputusan membuat sendiri akan mengakibatkan manajemen memerlukan
tambahan investasi dalam mesin dan ekuipmen. Jika perusahaan sebelumnya
membeli dari luar dan kemudian mempertimbangkan akan membuat sendiri, serta
memerlukan mesin dan ekuipmen untuk memproduksi sendiri, manfaat dari
pemilihan alternatif membuat sendiri adalah besarnya biaya diferensial yang berupa
biaya terhindarkan (avoidable cost) sebagai akibat membeli produk dari pemasok
luar.
CONTOH 6 : HAL. 132
PT X berusaha dalam bidang perakitan. Suku cadang A dari produk rakitnya
sealama ini dibeli dari pemasok luar dengan harga Rp 35 per satuan. Kebutuhan
suku cadang tersebut berjumlah 100.000 satuan setahun. Manajemen perusahaan
tersebut mempertimbangkan untuk memproduksi sendiri suku cadang tersebut.
Gambar 3.9 Taksiran Biaya Produksi Suku Cadang A

Per buah 100.000 Satuan

Biaya bahan baku Rp 5 Rp 500.000

Biaya tenaga kerja variable 10 1.000.000

Biaya overhead pabrik variable 3 300.000

Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan 9 900.000


(avoidable fixed factory overhead)
Jumlah Biaya Produksi Rp 27 Rp 2.700.000
LANJUTAN…
• Karena membeli dari luar pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp 35 per satuan atau Rp
3.500.000 per tahun, sedangkan taksiran biaya produksi suku cadang dibuat sendiri sebesar Rp
27 per buah atau Rp 2.700.000 per tahun.

Per satuan Total

Manfaat :

Biaya diferensial (Biaya Terhindarkan) Rp 35 Rp 3.500.000


Harga beli jika membeli dari luar
Pengorbanan :

Biaya diferensial 27 2.700.000


Taksiran biaya produksi suku cadang A
Keuntungan jika memproduksi sendiri Rp 12 Rp 1.200.000
CONTOH 7 (HAL. 133)
Misalkan dalam contoh 6 di atas PT X memerlukan tambahan mesin dan ekuipmen untuk
memproduksi suku cadang A yang sebelumnya dibeli dari pemasok luar. Jumlah investasi
dalam fasilitas produksi diperkirakan Rp2.500.000 dengan taksiran umur ekonmis 3 tahun.
Manajemen puncak telah menetapkan target lembalian innvesatsi (return on investment)
untuk setiap usaha investasi sbesaar 30%.

Jumlah Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3

Penghematan Biaya Rp 1.200.000 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000

Discount Factor 0,769230769 0,591715976 0,455166135

Nilai Tunai Rp 2.179.334 Rp 923.076 Rp 710.059 Rp 546.199


MEMBUAT ATAU MEMBELI SENDIRI DALAM LINGKUNGAN
MANUFAKTUR MAJU
Lingkungan manufaktur maju, JIT Manufacturing
system melakukan berbagai perubahan dengan perancangan
kembali dan penyederhanaan proses manufacturing.
Akibatnya, banyak biaya semula berupa biaya bergabuung
(common cost), dalam lingkungan manufacturing maju
diubah menjadi biaya langsung yang dapat dirunut dengan
mudah.
PARTNERED RELATIONSHIP AND FOCUSED
STRATEGIES
Untuk menghadapi persaingan tingkat dunia yang tajam, banyak perusahaan
yang melakukan perampingan operasi mereka dalam menghasilkan customer
value dengan memfokuskan operasi internal mereka ke serangkaian aktivitas
kunci penentu suksesnbisnis mereka.
Dan untuk memungkinkan suatu perusahaan mengkonsentrasikan secara penuh
operasi internalnya ke aktivitas kunci penentu sukses bisnisnya, perusahaan
harus membentuk kemitraan dengan pemasok luar. Strategi disebut partnered
relationship and focused strategy.
BENCHMARK AKTIVITAS
• Untuk aktivitas yang menurut identifikasi dapat diserahkan
kepada pemasok luar, pertanyaan kunci strategik yang
harus diajukan adalah apakah perusahaan dpat
melaksanakan aktivitas tersebut setingkat dengan yang
dilakukan oleh organisasi terbaik di tingkat dunia?
• Kunci penentu keberhasilah aktivitas ini mencakup :
ketersediaan, ketepatan waktu, fleksibilitas, kualitas, dan
penghematan biaya.
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL YANG
DIPERTIMBANGKAN DALAM STRATEGIC OUTSOURCING
DECISION

a. Mencakup multiyears differential accounting information

b. Mencakup dampak pajak penghasilan terhadap keputusan

c. Memperhitungkan nilai waktu uang


INFORMASI KUALITATIF YANG DIPERTIMBANGKAN
DALAM OUTSOURCING DESICION

Sebelum memutuskan untuk menyerahkan aktivitas tertentu


kepada pemasok luar, informasi kualitatif yang perlu dipertimbangkan
adalah : (1) keunggulan teknis, (2) fleksibilitas, dan (3) kesempatan
untuk menghasilkan inovasi bersama.
Biaya state-of-the-art processes dapat ditanggung bersama,
sehingga customer dapat memperoleh manfaat dari teknologi mutakhir
dengan biaya yang dapat tertanggung. Perusahaan yang menyerahkan
aktivitas tidak kritisnya kepada pemasok luar tidak terikat dalam
investasi masa lalu.
M E NJ U A L ATA U M E M P R O S E S L E B I H L AN J UT S U AT U P R O DU K
Dalam pengambilan keputusan, informasi akuntansi diferensial yang diperlukan
oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika
alternatif memproses lebih lanjut dipilih. Berbagai alternative yang kemungkinan
dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan menjual atau memproses
lebih lanjut suatu produk dapat dilihat gambar 3.19 sebagai berikut :

Pendapatan Rpxx
Tidak diferensial
diperlukan
tambahan xx _
Biaya
Menjual atau fasilitas diferensial A
memproses produksi
lebih lanjut Pendapatan Rpxx
diferensial
Diperlukan xx _
Biaya diferensial
tambahan A
fasilitas
produksi
Aktiva diferensial B
U N T U K M E N G G A M B A R K A N M AN F A A T I N F O R M A S I A K U N T A S I D I F E R E N S I AL D A L AM P E N G A M B I L A N
K E P U T U S A N M E N J U A L AT A U M E M P R O S E S L E B I H L AN J U T S U A T U P R O D U K B E R I K U T I N I D I S A J I K A N
P A D A C O N T O H 8 : H A L . 1 42

Produk A mempunyai harga jual sebesar Rp 10.000 per satuan pada kondisinya sekarang. Biaya penuh (full
costing) per satuan produk A dihitung seperti berikut :
Per satuan 10.000 Satuan
Biaya bahan baku Rp 2.000 Rp 20.000.000
Biaya tenaga kerja langsung 1.000 10.000.000
Biaya overhead pabrik variable 1.500 15.000.000
Biaya overhead pabrik tetap 1.300 13.000.000
Biaya administrasi & umum tetap 500 5.000.000
Biaya pemasaran tetap 750 7.500.000
Total biaya penuh persatuan produk A Rp 7.050 Rp 70.500.000

Dari data diatas, kondisinya produk A mampu menghasilkan laba bersih Rp. 29.500.000 (Rp 100.000.000 –
Rp70.500.000) pada volume penjualan 10.000 satuan. Misalnya, dipasar telah terjadi perkembangan baru
meningkatnya permintaan customer terhadap produk A-1 pada harga jual Rp 18.500 per satuan. Tambahan
pendapatan produk A diolah lebih lanjut menjadi produk A-1, perusahaan akan memperoleh pendapatan
diferensial Rp 8.500 per satuan.
LANJUTAN…
Yang merupakan pendapatan diferensial adalah ( Rp.100.000.000 – Rp.70.500.000 )
Yang merupakan biaya diferensial adalah ( Rp 29.500.000 )
Analisa : Dalam angka satuan
Uraian Jumlah
Pendapatan Diferensial (100.000.000 – 70.500.000) X 10.000 295.000.000
Biaya Diferensial (8.500 X 10.000) 85.000.000
Laba Diferensial dari produk A menjadi A - 1 (210.000.000)

Disini, pendapatan diferensial lebih tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial, maka
alternatif untuk mengolah lebih lanjut suatu produk dapat dipilh.
MENGHENTIKAN ATAU MELANJUTKAN PRODUKSI PRODUK TERTENTU
ATAU KEGIATAN USAHA DEPARTEMEN TERTENTU
Informasi yang relavan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan ini adalah biaya diferensial
dan
Pendapatan diferensial.
Berbagai kemugkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan menghentikan atau
melanjutkan produksi kegiatan dapat disajikan pada gambar dibawah :
Biaya Diferensial :
Biaya Terhindarkan Rpxx

Fasilitas produksi yang


lama dihentikan
Pendapatan Diferensial : xx
Menghentikan atau pemakaiannya
Forgone Revenues A
melanjutkan produksi
atau kegiatan
Biaya Diferensial : Rpxx
Fasilitas produksi lama • Biaya terhindarkan xx
dapat dimanfaatkan dalam • Biaya kesempatan Rpxx
kegiatan bisnis yang lain Jml. Biaya diferensial

Pendapatan Diferensial : xx
Forgone Revenues A
CONTOH 10 (HAL. 146)
Suatu took memiliki 3 departemen : Departemen kosmetika, departemen pakaian,
departemen barang kelontong. Laporan laba rugi tiap departemen tahun anggaran
20X4 disajikan pada berikut :
Keterangan Kosmetika Pakaian Barang kelontong
Hasil penjualan Rp 50.000.000 Rp 25.000.000 Rp25.000.000
Biaya variable 25.000.000 10.000.000 12.000.000
       
Laba kontribusi Rp 25.000.000 Rp 15.000.000 Rp13.000.000
       
Biaya tetap terhindarkan Rp 10.000.000 Rp 8.000.000 Rp 11.000.000
Biaya tetap tidak terhindarkan 3.000.000 3.000.000 3.000.000
Total biaya tetap Rp 13.000.000 Rp 11.000.000 Rp 14.000.000
       
Laba (Rugi) bersih Rp 12.000.000 Rp 4.000.000 (Rp 1.000.000 )
ANALISIS PERHITUNGANNYA : (LANJUTAN)
Informasi akuntansi untuk departemen brg kelontong : Jumlah
Keterangan
Manfaat Biaya :
Biaya variable Rp 12.000.000
Biaya tetap yg terhindarkan Rp 11.000.000
Total manfaat (benefit) Rp 23.000.000
Pengorbanan (pendapatan yg hilang) Rp 25.000.000
Manfaat bersih Rp 2.000.000

Jika Departemen barang kelontong dihentikan potensi rugi akan bertambah sebesar Rp2.000.000 karena, perusahaan
telah kehilanggan potensi laba yang disumbangkan departemen barang kelontong sebesar Rp 2.000.000.
Perhitunganya kalau departemen barang kelontong tetap dijalankan, maka total pendapatan perusahaan adalah :
(1.000.000) + 12.000.000 + 4.000.000 = 16.000.000
Tetapi jika departemen barang kelontong dihentikan, maka total pendapatan perusahaan adalah :
(2.000.000 ) + 12.000.000 + 4.000.000 = 15.000.000
Jadi sebaiknya departemen barang kelontong tetap dijalankan.
MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS
Umumnya perusahaan memiliki kapasitas yang menganggur, yang sering kali mendorong manajemen puncak untuk
mempertimbangkan penetapan harga jual dibawah harga jual normal. Untuk menggambarkan pemanfaatan informasi
akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus.
Contoh 11 (HAL. 148)
PT Oki memproduksi produk X dalam pabrik yang berkapasitas 200.000 satuan tahun. Untuk tahun anggaran 20X1
perusahaan merencanakan akan memproduksi dan menjual produk X sebanyak 150.000 satuan dengan harga jual
sebesar Rp1.250 per satuan. Anggaran biaya untuk tahun tersebut menunjukan rincian biaya seperti disajikan pada
berikut :
Persatuan Total
Biaya variable :
Biaya produksi variabel Rp 400 Rp 60.000.000
Biaya komersial variable 120 18.000.000
Biaya Tetap : 45.000.000
Biaya produksi tetap 300 22.500.000
Biaya komersial tetap 150
Total Biaya Rp 970 Rp 145.500.000

Misalnya, perusahaan menerima pesanan khusus (diluar pesanan yang regular) sebanyak 30.000 satuan produk X dari
perusahaan lain. Harga yang diminta oleh pemesan Rp 750 perpesanan.
LANJUTAN CONTOH :

Pendapatan diferensial Rp 22.500.000


30.000 x Rp 750
Biaya Diferensial :
Biaya produksi variable Rp 12.000.000
Biaya komersial variable 3.600.000
15.600.000
Laba Diferensial Rp 6.900.000

Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, jika pendapatan diferensial
lebih tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial maka pesanan khusus sebaiknya diterima.
Dilain pihak, jika pendapatan diferensial lebih rendah dibanding dengan biaya diferensial, maka
pesanan khusus sebaiknya ditolak.
Jika dianalisis berdasarkan informasi akuntansi diferensial dalam keadaan diatas maka PT Oki
sebaiknya menerima pesanan khusus tersebut.
PENGARUH PAJAK PENGHASILAN TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN :

Hampir semua keputusan didalam perusahaan dipengaruhi oleh pajak


penghasilan. Pajak penghasilan merupakan pengeluaran kas. Besarnya pajak
penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan dipengaruhi oleh jumlah dan
atau saat arus kas. Penghematan kas yang diperoleh didalam usaha akan
menyebabkan kenaikan jumlah laba kena pajak dan akibatnya akan menaikkan
pengeluaran kas untuk pajak. Di lain pihak, kenaikan jumlah arus kas keluar di
dalam usaha yang mempunyai akibat sebaliknya, yaitu penghematan pajak. Oleh
karena itu, pajak penghasilan akan mempunyai pengaruh yang besar dalam
pengambilan keputusan bentuk badan usaha, manajemen aktiva tetap, pemilihan
metode akuntansi, dan pemilihan metode pembelanjaan perusahaan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai