Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN CKD ON

HD DENGAN ANEMIA

OLEH : ALI & RERE


PENGKAJIAN

PENGKAJIAN DATA DASAR

• Pengambilan data : 21, 24/01/2022


• Tanggal masuk : HD rutin setiap senin - kamis
• No.RM/Barcode : 183692
• Diagnosis : Ckd on HD & Anemia
IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny S
Umur : 42 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Bomen, Bogor barat Kelurahan Pasir kuda
Agama : Islam
Suku/Bangsa : WNI
Biaya ditanggung oleh : BPJS
Bahasa : Indonesia
1. Keluhan Utama : Lemas
2. Riwayat penyakit sekarang : Ps mengeluh lemas, pusing sejak seminggu
yang lalu, dan sempat jatuh di kamar mandi
3. Riwayat penyakit dahulu : Hipertensi
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 156/89 mmhg
Suhu : 36,7
Nadi : 88x/mnt, Regular
Respirasi : 20x/mnt, Normal
Konjungtiva : Anemis
Akses Vaskuler : Cimino ( kiri )
LABORATORIUM
TANGGAL HASIL KETERANGAN
4-12-2021 Hb : 5,4 g/dl Ps mendapat terapi PRC
Hematokrit : 16,8 %
Leukosit : 7.20 103/µl
Trombosit :256103/µl

6-12-2021 Hb :9,1 g/dl


Hematokrit : 19,8 %
Leukosit : 7.16 103/µl
Trombosit : 291 103/µl kurun waktu saat pasien di
berikan ESA (HEMAPO), asupan
15-12-2021 Hb : 8,5 g/dl diit bagus

Kurun waktu saat psien tidak


17-01-2022 di berikan ESA (HEMAPO), asupan
Hb : 5.0 g/dl diit berkurang
Hematokrit : 14,3 %
Leukosit : 7.87 103/µl
Trombosit : 741 103/µl PS mendapat terapi PRC
20-01-2022 Hb : 8,6 g/dl
Hematokrit : 25,7 %
Leukosit : 11,49 103/µl
Trombosit : 218 103/µl
Diagnosa keperawatan
1.Perfusi perifer tidak efektif (D.0009)
Definisi : Penurunan sirkulasi Darah pada level kapiler yg
dapat mengganggu metabolisme tubuh

Penyebab :penurunan konsentrasi hemoglobin

(Sumber : SDKI)
Data Etiologi Masalah Invervensi dan implementasi

DS : ps mengatakan badannya sering lemas CKD Perfusi perifer 1. Monitor ttv


ps mengatakan jatuh di kamar mandi tidak efektif 2. Atur posisi ps agar
Penurunan produksi hormon (D.0009)
belum di rawat
eritrophoeitin ventilasi adekuat
ps mengatakan nafsu makan berkurang
3. Edukasi pemberian diet
ps mengatakan saat malam sering merasa Penurunan sel seri eritrosit
edinginan
untuk ps ckd on hd
Kekurangan volume Darah, hemoglobin/ 4. Kolaborasi dg dokter
eritrosit pemberian obat
DO : konjungtiva anemis
Kadar HB turun intravena
telapak tangan pucat 5. Kolaborasi dg dokter
Hasil HR1 (17-01-2022) pemberian obat oral
Hemoglobin : 5.0 g/dl
Hematokrit : 14,3 % 6. Kolaborasi dg dokter
Leukosit : 7.87 103/µl pemberian prc
Trombosit : 741 103/µl

(sumber SIKI)
Anemia dan CKD
Anemia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada
pasien chronic Kidey Disease (CKD). Perkembangan
anemia pada CKD erat hubungannya dengan morbiditas dan
peningkatan mortalitas (Sun et al., 2017).
• Anemia adalah Penyakit yang ditandai dengan penurunan
kadar Hemoglobin (Hb) atau sel darah merah (RBC) yang
menimbulkan penurunan kapasitas suplai oksigen dalam
darah

(Dipiro et al., 2015).


Defisiensi
Faktor utama erithropoeitin

Faktor penyebab
anemia pada ps ckd Faktor yang 1. Defisiensi besi

berkontribusi 2. Umur eritrosit yg


memendek
3. Inflamsi akut dan
kronik
Kondisi 4. Bledding diathesis
5.Hiperparatiroidisme /
komorbiditas fibrosis sumsum tulang

1. Hemoglobinopati
(SUMBER :Eknoyan et, al (2012)) 2. Hipotiroid
3. HIV
4. Penyakit autoimun
1.Kelemahan umum/malaise mudah lelah
2. Nyeri seluruh tubuh
3. Gejala ortostatik (misalnya pusing)
4. Penurunan toleransi latihan
5. Dada terasa tidak nyaman
6. Palpitasi
7. Intoleransi dingin
8. Gangguan tidur
Tanda dan gejala 9. Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
10. Kehilangan nafsu makan
11. Temuan pemeriksaan fisik
12. Kulit pucat
13. Penurunan kemampuan kognitif
14. Kongjuntiva pucat
(sumber : Wish, 15. Hipotensi ortostatik, takiaritmia
16. Takipnea
2012) 17. Asites
Terapi Anemia pada pasien ckd (KDIGO, 2012;
Cases et al., 2018; Wahidayat & Adnani, 2016; Ashley & Ailen,
2019; Schaefer et al., 2002)

1. Terapi Fe
a. Diberikan pada pasien dengan keadaan serum feritin < 100
mk/L
b. Diberikan pada pasien ketika kadar Hb 9-10 g/dL
c. Harus ditinjau ulang ketika kadar serum feritin melebihi >500
mk/L. Serum feritin tidak boleh melebihi 800 mk/L
2. Terapi EPO
a. Tidak boleh digunakan jika adanya defisiensi besi absolut (feritin
<100)
b. Dapat dipertimbangkan ketika kadar Hb <10 g/Dl
c. Diperuntukan bagi pasien yang cenderung diuntungkan dalm
kualitas hidup dan fungsi fisik
d. Target Hb yang harus dicapai adalah
- 100 – 120 g/L pada orang dewasa, anak muda dan anak-anak
usia 2 tahun keatas
- 95 – 115 g/L pada anak-anak dibawah 2 tahun
- Target Hb ini hanya berlaku pada pasien yang menggunakan EPO
dan tidak dimaksudkan untuk pasien yang menerima terapi besi tanpa
EPO
• e . Diindikasikan bagi pasien dengan dialisis maupun pradialisis
• f . Disarankan pemberian dosis awal berdasarkan kadar Hb,
peningkatan diamati dalam tingkat Hb dan keadaan klinis

• NB : Disarankan untuk sangat berhati-hati saat meresepkan terapi


ESA pada pasien CKD dengan riwayat stroke
• 3. PRC
a. Diindikasikan pada kadar Hb <7,0 g/dl dan dapat dilakukan
pada kadar Hb 7,0 g/dl apabila ditemukan hipoksia yang bermakna
secara klinis dan laboratorium
b. Direkomendasikan bahwa transfusi PRC harus dihindari
terutama pasien yang memilih transplantasi ginjal untuk
meminimalkan resiko allosensitisation
• 4. Asam folat
a. Suplemen bagi pasien dialisis
b. Untuk mengurangi kadar homosistein, lebih direkomendasikan
penggunaan asam folat dari pada suplemen lainnya
c. Sebelum memulai terapi Folat, status kadar Vitamin 12 harus
dinilai terlebih dahulu
d. Membantu dan proses responsif terhadap EPO, terlebihpada
pasien dialisis, hususnya jika disertasi dengan maksrositois
e. Disarankan untuk mengukur kadar vitamin B6 juga harus
dipertimbangkan, untuk mengurangi resistensi respon kadar
homosistein terhadap terapi olat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai