BEHAVIORIS
ME
Oleh :
MAMAN SURYAMAN
NIM. 2111000947
LATAR
BELAKANG
Teori belajar dan pembelajaran sangatlah penting dalam
pelaksanaan pendidikan. Teori belajar itu sendiri adalah
sekumpulan dalil yang berkaitan secara sistematis yang
menetapkan kaitan sebab akibat diantara variabel yang saling
bergantung agar terjadi suatu perubahan tingkah laku yang relatif
permanen dalam jangka waktu yang cukup lama sebagai hasil dari
latihan atau pengalaman.
RUMUSAN MASALAH
Behaviorisme ?
Pembelajaran ?
MENGENAL TEORI
BELAJAR
BEHAVIORISME
Teori belajar Behaviorisme adalah sebuah teori tentang perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman yang dicetuskan oleh Gagne dan Berliner. Teori
ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh
terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran
yang dikenal sebagai aliran Behaviorisme. Aliran ini menekankan pada
terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori Behaviorisme
dengan model hubungan stimulus-responsnya, mendudukkan orang yang
belajar sebagai individu yang pasif. Respons atau perilaku tertentu dengan
menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku
akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikena
hukuman Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan
respons.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika
dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.
Menurut teori ini, dalam belajar yang penting
adalah input yang berupa stimulus dan output
yang berupa respons.
KELEBIHAN
DAN
KEKURANGA
N TEORI
BEHAVIORIS
ME
Kelebihan :
1. Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi
dan kondisi belajar.
5. Murid dipandang pasif, perlu motivasi dari luar, dan sangat dipengaruhi
oleh penguatan yang diberikan guru.
6.
Kekurangan
Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan meghafalkan apa
yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif sehingga inisiatif
siswa terhadap suatu permasalahan yang muncul secara temporer tidak bisa
diselesaikan oleh siswa.
7. Cenderung mengarahkan siswa untuk berpikir linier, konvergen, tidak kreatif, tidak
produktif, dan mendudukan siswa sebagai individu yang pasif
8. Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning) bersifat
mekanistik dan hanya berorientasi pda hasil yang dapat diamat dan diukur.