Anda di halaman 1dari 7

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

Fadiyah Amalia
2001745
PTA-A 2020
Teori belajar adalah suatu teori yang
didalamnya terdapat tata cara
mengaplikasikan kegiatan belajar
APA ITU TEORI BELAJAR?
mengajar antara guru dan siswa,
perancangan metode pembelajaran
yang akan dilaksanakan di kelas
maupun di luar kelas.
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

Teori belajar behavioristik menjelaskan bahwa belajar itu adalah perubahan


perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan
terjadi melalui rangsangan (stimulans) yang menimbulkan hubungan perilaku
reaktif (respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistik. Stimulans adalah
lingkungan belajar anak, baik yang internal maupun eksternal yang menjadi
penyebab belajar. Sedangkan respons adalah akibat atau dampak, berupa
reaksi fisik terhadap stimulans. Pengertian Belajar Menurut Teori
Behavioristik adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya
interaksi antara stimulus dan respon.
“Gage dan Berliner menyatakan bahwa menurut teori
dalam konteks pembelajaran ada beberapa prinsip
behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku
umum yang harus diperhatikan. Menurut Mukinan
sebagai hasil dari pengalaman” (Maziatul, 2009). Pada
(1997: 23) :
intinya, teori behavioristik menekankan pada
(1) Teori ini beranggapan bahwa yang dinamakan
pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal
belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang
penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan
dikatakan telah belajar sesuatu jika yang
perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
bersangkutan dapat menunjukkan perubahan
tingkah laku tertentu.
Pembelajaran yang berpedoman pada teori (2) Teori ini beranggapan bahwa yang terpenting
behavioristik memandang bahwa pengetahuan adalah dalam belajar adalah adanya stimulus dan respons,
objektif, pasti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah sebab inilah yang dapat diamati. Sedangkan apa
tersusun dengan rapi, sehingga belajar adalah yang terjadi di antaranya dianggap tidak penting
perolehan pengetahuan, sedangkan mengajar adalah karena tidak dapat diamati.
memindahkan pengetahuan ke orang yang belajar atau (3) Reinforcement, yakni apa saja yang dapat
siswa. menguatkan timbulnya respons, merupakan faktor
Faktor lain yang juga dianggap penting oleh aliran penting dalam belajar. Respons akan semakin kuat
behaviotistik adalah faktor penguatan (reinforcement). apabila reinforcement (baik positif maupun
Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat negatif) ditambah.
timbulnya respon.
KELEBIHAN TEORI BELAJAR KEKURANGAN TEORI BELAJAR
BEHAVIORISTIK BEHAVIORISTIK
• Membisakan guru untuk bersikap jeli dan peka terhadap situasi dan • Sebuah konsekwensi untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk
kondisi belajar. yang sudah siap.

• Guru tidak membiasakan memberikan ceramah sehingga murid • Tidak setiap pelajaran dapat menggunakan metode ini.
dibiasakan belajar mandiri. • Murid berperan sebagai pendengar dalam proses pembelajaran dan
menghafalkan apa di dengar dan di pandang sebagai cara belajar yang
• Mampu membentuk suatu prilaku yang diinginkan mendapatkan efektif.
pengakuan positif dan prilaku yang kurang sesuai mendapat • Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh
penghargaan negative yang didasari pada prilaku yang tampak. behavioristik justru dianggap sebagai metode yang paling efektif untuk
menertibkan siswa.
• Dapat mengoptimalkan bakat dan kecerdasan siswa yang sudah
terbentuk sebelumnya. • Murid dipandang pasif, perlu motifasi dari luar, dan sangat dipengaruhi
oleh penguatan yang diberikan oleh guru.
• Bahan pelajaran yang telah disusun hierarkis dari yang sederhana • Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelsan dari guru
sampai pada yang kompleks dengan tujuan pembelajaran dibagi sehingga inisiatf siswa terhadap suatu permasalahan yang muncul
dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu secara temporer tidak bisa diselesaikan oleh siswa.
ketrampilan tertentu mampu menghasilakan suatu prilaku yang • Cenderung mengarahakan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak
konsisten terhadap bidang tertentu. kreatif, tidak produktif, dan menundukkan siswa sebagai individu yang
pasif.
• Dapat mengganti stimulus yang satu dengan stimuls yang lainnya
dan seterusnya sampai respons yang diinginkan muncul. • Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher
cenceredlearning) bersifat mekanistik dan hanya berorientasi pada
• Dapat memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan hasil yang dapat diamati dan diukur.
pembiasaan yang mengandung unsur-unsur kecepatan, spontanitas, • Penerapan metode yang salah dalam pembelajaran mengakibatkan
dan daya tahan. terjadinya proses pembelajaran yang tidak menyenangkan bagi siswa
• cocok diterapakan untuk anak yang masih membutuhkan dominasi
peran orang dewasa,
APLIKASI PEMBELAJARN TEORI BELAJAR
BEHAVIORISTIK

Untuk dapat mengaplikasikan teori belajar behavioristik dalam proses


pembelajaran, guru perlu melakukan 2 hal terlebih dahulu, yaitu :
1. Menganalisis Kemampuan Awal dan Karakteristik Siswa sebagai
subjek yang akan diharapkan mampu memiliki sejumlah kompetensi
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar
2. Merencanakan materi pembelajaran yang akan dibelajarkan kepada
siswa.
Salah satu contoh pembelajaran behavioristik adalah pembelajaran
terprogram (PI/Programmed Instruction), PI melibatkan beberapa prinsip
pembelajaran. Dalam pembelajaran terprogram, materi dibagi menjadi
frame-frame secara berurutan yang setiap frame memberikan informasi
dalam potongan kecil dan dilengkapi dengan test yang akan direspon
oleh siswa.
SUMBER

• Mohammad Syamsul Anam Wasis D. TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DAN


IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN,Progam Pascasarjan Universitas Negeri
Malang. Diakses dari : https://cdn-
gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Pedagogi/Artikel/TEORI_BELAJAR_BEHAVIORISTIK_
DAN_IMPLIKAS.pdf
• Modul belajar dan pembelajaran, PPG 2019. diakses dari :
http://ftik.iainpurwokerto.ac.id/wp-content/uploads/2019/06/MODUL-TEORI-
BELAJAR-DAN-PEMBELAJARAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai