Anda di halaman 1dari 2

Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang mengedepankan perubahan

perilaku siswa sebagai hasil proses pembelajaran. Terjadinya perubahan tingkah


laku siswa ini diakibatkan oleh adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan
kata lain, teori belajar behavioristik atau teori behaviorisme ini berorientasi pada
perilaku yang lebih baik. Jika siswa tidak menunjukkan perubahan setelah diberikan
pelajaran, maka menurut teori ini siswa tersebut tidak dapat dikatakan telah belajar
dengan baik.

Apa Ciri-Ciri Teori Belajar Behavioristik?


Dalam teori belajar behavioristik,  semua tingkah laku manusia dapat dilihat dan
ditelusuri dari bentuk refleks. Secara psikologi, teori belajar behavioristik dikenal
sebagai sebuah teori pembelajaran yang didasarkan pada tingkah laku yang
diperoleh dari pengkondisian lingkungan. Berikut ini adalah ciri-ciri teori belajar
behavioristik:

1. Teori belajar ini sangat mengutamakan pengaruh lingkungan.

2. Para penganut teori behavioristik berpendapat bahwa hasil pembelajaran


berfokus pada terbentuknya perilaku yang ingin dibentuk.

3. Teori ini lebih mementingkan pembentukan reaksi atau respon.

4. Terlihat dengan jelas teori ini bersifat mekanis . salah satu contohnya adalah jika
melakukan kesalahan maka harus meminta maaf.

5. Menganggap latihan itu adalah hal yang penting dalam proses pembelajaran.
Tidak mengherankan cara-cara seperti drilling mudah sekali ditemukan di kelas-
kelas yang menerapkan teori be;ajar behavioristik.

Apa Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar


Behavioristik?
Guru pintar pasti tahu bahwa segala sesuatu di dunia ini mengandung dua hal yang
berlawanan. Teori behavioristik tidak selalu buruk. Berikut ini adalah kelebihan dan
kekurangan pada teori belajar behavioristik.

Kelebihan Teori Behavioristik

Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh teori behavioristik adalah:

1. Siswa-siswa selalu dibiasakan untuk latihan dan praktik. Mereka dilatih untuk
memiliki unsur-unsur kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan.

2. Siswa didorong untuk untuk berpikir linier dan konvergen.

3. Siswa dengan dapat dengan mudah mencapai suatu target tertentu dalam
pembelajaran.
Kekurangan Teori Belajar Behavioristik

1. Siswa sangat dibatasi kreatifitas, produktifitas, dan imajinasinya.

2. Teori behavioristik bersifat teacher-centered atau hanya berpusat pada guru.


Siswa bersifat pasif dan hanya mengikuti instruksi-instruksi yang diberikan oleh guru.

3. Pembelajaran menjadi kurang menyenangkan bagi siswa.

4. Siswa kadang mendapat hukuman verbal atau fisik. Hal ini tentu saja dapat
berakibat buruk pada perubahan perilaku peserta didik. Salah satu contohnya
adalah memberi hukuman peserta didik yang melanggar aturan.

5. Tidak mengakomodir kondisi belajar yang kompleks karena hanya beracuan pada
stimulus dan respon.

Contoh penerapan Teori Belajar behavioristik di


Kelas
 Beberapa kegiatan di kelas yang dapat dikategorikan sebagai penerapan teori
belajar behavioristik antara lain:

1. Guru harus menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap. Dimulai dari materi
sederhana sampai kompleks.

2. Guru lebih banyak memberikan contoh berupa instruksi selama mengajar.

3. Saat guru melihat ada kesalahan, baik pada materi maupun pada siswa maka
guru akan segera diperbaiki.

4. Guru memberikan banyak drilling dan latihan agar terbentuk perilaku atau
pembiasaan seperti yang diinginkan.

5. Evaluasi berdasarkan perilaku yang terlihat.

6. Guru dituntut memiliki kemampuan memberikan penguatan (reinforcement), baik


dari sisi positif dan negatif.

Anda mungkin juga menyukai