Anda di halaman 1dari 10

HADIS TENTANG:

PEMAKAIAN PARFUM UNTUK


WANITA
KELOMPOK 4 :

1. Ahnaf Bahasuan (03)


2. Andy Hammam D. (05)
3. Aulia Rahma (07)
4. M. Nabil Syarif H. (16)
5. Maulana Achmad Fadhil (17)
6. Rafi Nasywan S. (26)
7. Wanda Rachmat Y. (39)
Apa hukumnya wanita memakai
parfum menurut agama?

Pertama kita bisa melihat keterangan sabda Nabi Muhammad SAW, di mana
setiap wanita muslim yang keluar rumah memakai wewangian dan tercium oleh
lelaki bukan muhrimnya maka dianggap sebagai zina.

Terutama para lelaki di mana karena tertarik dengan bau parfum wanita,
maka kemudian melihat wanita tersebut dan kemudian terjadi zina mata.
Jadi, bagaimana hukum wanita memakai parfum? Tentu tidak diperbolehkan
apabila digunakan keluar rumah dan terlalu menyengat sehingga menarik
indera lelaki bukan muhrimnya. Tentu saja akan sangat dirugikan karena
secara alami tertarik inderanya akan tetapi malahan dianggap sebagai pezina
sehingga dosanya termasuk besar.
Larangan seperti ini juga dapat kita lihat seperti keterangan
dari Yahya bin Jud,ah. Di mana beliau pernah melihat Umar
bin Khathab memukul seorang wanita karena keluar
menggunakan wewangian. Wanita tidak boleh
menggunakan wewangian keluar rumah sekaligus
berdandan agar para lelaki hati serta pikirannya tidak
terfitnah.

Hal ini memang tergolong keras, di mana ketertarikan


seorang lelaki pada wanita wangi dan pesolek memang
sangat besar. Pelarangan ini sendiri jauh lebih ketat untuk
seorang wanita yang sudah menikah, baik wanita yang
usianya masih muda ataupun tua. Jadi, larangan tersebut
bersifat seterusnya alias tidak terikat waktu.
HADIST
Dari Abu Musa Al Asy’ary bahwanya ia berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ٌ‫َّت َعلَى قَ ْو ٍم لِيَ ِج ُدوا ِم ْن ِري ِحهَا فَ ِه َي َزانِيَة‬
ْ ‫ت فَ َمر‬ َ ‫“َأيُّ َما ا ْم َرَأ ٍة ا ْستَ ْع‬
ْ ‫ط َر‬
Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu
melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau
harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah
seorang pelacur.” (HR. An Nasa’i no. 5129, Abu Daud no.
4173, Tirmidzi no. 2786 dan Ahmad 4: 414. Tirmidzi
mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Sanad hadits
ini hasan kata Al Hafizh Abu Thohir)
Dari Yahya bin Ja’dah, “Di masa pemerintahan Umar bin Khatab
ada seorang perempuan yang keluar rumah dengan memakai
wewangian. Di tengah jalan, Umar mencium bau harum dari
perempuan tersebut maka Umar pun memukulinya dengan
tongkat. Setelah itu beliau berkata,
‫“تخرجن متطيبات فيجد الرجال ريحكن وإنما قلوب الرجال عند أنوفهم اخرجن تفالت‬
Kalian, para perempuan keluar rumah dengan memakai
wewangian sehingga para laki-laki mencium bau harum kalian?!
Sesungguhnya hati laki-laki itu ditentukan oleh bau yang dicium
oleh hidungnya. Keluarlah kalian dari rumah dengan tidak
memakai wewangian”. (HR. Abdurrazaq dalam Al Mushonnaf no.
8107)
Dampak dari menggunakan
parfum?

• Memperburuk Kualitas Udara


Dampak dari penggunaan parfum yang pertama adalah dapat membuat
kualitas udara menjadi lebih buruk. Hal ini terjadi terutama ketika
seseorang berada di ruangan yang kecil tanpa putaran udara, sehingga
efek kesehatan yang merugikan dapat terjadi. Seseorang yang terpapar
bahan kimia dapat mengalami sakit kepala dan iritasi pada mata, hidung,
serta tenggorokan.

• Menyebabkan Alergi
Alergi dapat terjadi disebabkan banyak hal, salah satunya adalah
penggunaan parfum. Reaksi alergi dapat terjadi, bahkan jika kamu hanya
menghirup bahan kimia tersebut. Kandungan phthalate dalam
wewangian dapat mengganggu hormon dan kelainan pada bagian intim.
Selain itu, serangan asma dan sinus kambuh dapat terjadi karena
kandungan kimia dari parfum.
• Mengalami Dermatitis
Saat menggunakan parfum di tangan, ketiak, dan wajah, seseorang mungkin
mengalami dermatitis karena kontak dengan bahan kimia dari pengharum
tersebut. Reaksi yang terjadi di ketiak umumnya disebabkan oleh deodoran.
Gangguan tersebut juga dapat menyebar ke area tubuh lain, sehingga perlu
penanganan segera jika hal tersebut terjadi.
• Urtikaria
Dampak buruk lainnya dari penggunaan parfum adalah terjadinya urtikaria. Gangguan
ini dapat menyebabkan gatal, pembengkakan, serta kemerahan pada area
digunakannya wewangian tersebut. Hal ini juga dapat menyebabkan anafilaksis.
Untungnya, gejala yang muncul dapat dengan cepat untuk hilang. Jika kamu mengalami
dampak tersebut, segera ganti pengharum yang digunakan sekarang dengan lainnya.

• Fotoalergi dan Fototoksisitas


Gangguan lainnya yang dapat terjadi jika kamu rutin menggunakan parfum adalah
fotoalergi dan fototoksisitas. Gejala yang dapat timbul jika seseorang mengalami
fotoalergi adalah eksim dan umumnya disebabkan oleh parfum dengan bau kayu
manis. Selain itu, gejala dari fototoksisitas adalah kemerahan dan hiperpigmentasi.
Penyebab dari gangguan ini adalah parfum yang berasal dari tumbuhan.
Wewangian yang Diperbolehkan Untuk Wanita

Sebenarnya meski dilarang, akan tetapi masih ada golongan wewangian atau parfum yang diperbolehkan untuk
wanita. Wewangian tersebut yaitu hanya dapat menghilangkan bau saja, tidak sampai membuat tubuh terasa
wangi.

Salah satu hadits yang menjelaskan hal tersebut adalah


Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Sekelompok orang datang kepada
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam untuk berbai’at. Namun di antara mereka ada seorang lelaki yang di tangannya ada
bercak warna minyak wangi. Maka Nabi pun tidak segera membai’atnya dan mengakhirkannya. Beliau bersabda:
Parfum lelaki itu yang tercium wanginya namun tidak nampak warnanya. Sedangkan parfum wanita itu yang
nampak warnanya namun tidak tercium wanginya” (HR Al Bazzar 6486).

Di mana dijelaskan tentang ketentuan wewangian yang baik. Untuk lelaki, diperbolehkan menggunakan wewangian
yang tidak terlihat warnanya tapi memiliki bau yang jelas. Sedang untuk wanita, harus memakai wewangian dengan
warna jelas dan wanginya tidak terasa.
Itu adalah ketentuan apabila menggunakan parfum di luar ruangan, sementara
itu kalau di dalam ruangan ternyata masih bisa asalkan sesuai ketentuan.
Wanita boleh saja menggunakan parfum apabila sedang dirumah dan bersama
dengan suami ataupun anggota keluarganya.

Tentu saja bertujuan agar sama sekali tidak terjadi fitnah bersifat langsung
maupun tidak langsung. Jika ditujukan untuk suami, ternyata malah
disyariatkan. Terutama karena pasti membuat suami bahagia. Hal ini juga sudah
diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Tentu saja karena sudah diatur oleh agama, harus diikuti karena berhubungan
dengan ketaatan terhadap Allah SWT. Hal ini juga akan jadi salah satu cobaan
tersendiri yang menguatkan suatu umat.
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai