Anda di halaman 1dari 10

DASAR

BERLAKUNYA
HUKUM ADAT
TEAM PRESENTATION

SAFIYA DWI APRILIA NUZULIA ANNISA VINI MARDIYANI


( D1A021282 ) RAHMAH ( D1A021307 )
( D1A021258 )

KELOMPOK 4 ( EMPAT)

2
Dibagi 3 (tiga) unsur :

○ Dasar Yuridis
○ Dasar Sosiologis
○ Dasar Filosofis

3
1. DASAR YURIDIS
Landasan yuridis adalah seperangkat konsep peraturan perundang-undangan
yang menjadi titik tolak sistem pendidikan indonesia,yang menurut UUD 1945
meliputi:UUD RI,ketetapan MPR,peraturan pemerintah,ketetapan presiden,dll.
Dalam Batang Tubuh UUD 1945, tidak satupun pasal yang mengatur tentang
hukum adat. Oleh karena itu, aturan untuk berlakunya kembali hukum adat ada pada
Aturan Peralihan UUD 1945 Pasal II
Berbunyi : “Segala badan Negara dan peraturan yang ada masih langsung
berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini”.

4
Dasar berlakunya hukum secara umum kembali diatur dalam Pasal 23 ayat 1 dan Pasal 27 ayat 1
Undang-Undang tentang Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman (UU No. 14 Tahun 1970).
Menurut Pasal 23 ayat 1, “Segala putusan pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar-dasar
peraturan itu, juga harus memuat pula pasal-pasal tertentu dari peraturan-peraturan yang bersangkutan
atau sumber hukum tidak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili.”
Aturan Peralihan Pasal II ini menjadi dasar hukum sah berlakunya hukum adat.Dalam UUDS 1950
Pasal 104 disebutkan bahwa segala keputusan pengadilan harus berisi alasan-alasannya dan dalam
perkara hukuman menyebut aturanaturan Undang-Undang dan aturan adat yang dijadikan dasar
hukuman itu.
UUDS 1950 ini pelaksanaannya belum ada, maka kembali ke Aturan Peralihan UUD 1945.

5
Pasal 27 (1) menyatakan, “Hakim sebagai penegak hukum dan keadilan wajib menggali,
mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat.”Nilai-nilai hukum yang
hidup dalam masyarakat sebagaimana dimaksudkan dalam pasal tersebut adalah nilai-nilai hukum
masyarakat termasuk nilai-nilai Hukum Adat.
Oleh karena itu pasal inipun merupakan dasar yuridis berlakunya Hukum Adat.Setelah dilakukan
amandemen UUD 1945 hal tersebut diatur dalam Pasal 18 B ayat (2) dan Pasal 28 I ayat (3).

6
2. DASAR SOSIOLOGIS
Secara empiris berlakunya Hukum Adat di masyarakat telah diterima dan
dilaksanakan oleh masyarakat secara sukarela tanpa ada paksaan. Jadi Hukum
Adat merupakan hukum yang hidup (the living law).

Berlakunya hukum yang didasarkan kepada kemauan dan paksaan masyarakat


sebagaimana halnya Hukum Adat, maka hukum itu disebut mempunyai dasar
berlaku sosiologis.

7
Adapun yang dimaksud dasar filosofis dari Hukum Adat
adalah sebenarnya nilai-nilai dan sifat Hukum Adat itu sangat
identik dan bahkan sudah terkandung dalam butir-butir
Pancasila. Sebagai contoh, religio magis, gotong royong,
musyawarah mufakat dan keadilan. Dengan demikian Pancasila
merupakan kristalisasi dari Hukum Adat.

3.
DASAR FILOSOFIS
Dasar Berlakunya Hukum Adat ditinjau dari segi Filosofi Hukum  Adat yang hidup, tumbuh dan berkembang  di
 indonesia sesuai  dengan perkembangan jaman yang berfiat  luwes,  fleksibel   sesuai  dengan nilai-nilai Pancasila seperti
yang tertuang  dalam pembukaan UUD 1945. UUD 1945 hanya menciptakan pokok-pokok pikiran yang  meliputi  suasana
kebatinan  dari UUD RI. Pokok pokok pikiran  tersebut menjiwai cita-cita hukum  meliputi hukum negara  baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis.
Dalam pembukaan UUD 1945   pokok pokok  pikiran yang menjiwai  perwujudan cicta-cita hukum   dasar negara
 adalah  Pancasila. Penegasan   Pancasila  sebagai  sumber tertib  hukum  sangat berarti bagi  hukum adat karena Hukum
 Adatberakar  pada  kebudayaan  rakyat  sehingga  dapat    menjelmakan  perasaan  hukum   yang  nyata  dan hidup
 dikalangan  rakyat  dan mencerminkan kepribadian masyarakat dan bangsa Indonesia (Wignjodipoero,  l983:14). Dengan
demikian hukum adat  secara  filosofis merupakan  hukum yang berlaku sesuai Pancasila sebagai  pandangan hidup atau
falsafah hidup bangsa Indonesia.
THANKS!
Any questions?

10

Anda mungkin juga menyukai