IBN AL MUQAFFA
EDITION Nº 001
KARYA, CONTOH,
DAN ANALISIS
Ibn Al Muqaffa
1 2 3 4
Kalilah Wa Dimnah bentuk Karya ini menggemakan nilai Hikayat Kalilah dan Dimnah hampir Hikayat Kalilah dan Dimnah
mirip dengan fabel. Yakni cerita
fabel yang menggunakan etis-moral dan religiusitas tentang hewan-hewan yang memiliki
sangat kuat memberikan
dunia hewan untuk menjadi bagi masyarakat. Di dalamnya sifat layaknya manusia, karena masukan kepada kita untuk
aktor utama, setting, dan tersurat tontonan akan tetapi memang tokoh Kalilah dan Dimnah meningkatkan kualitas diri
dalam cerita ini adalah hewan, yakni
sarana yang merefleksikan tersirat tuntunan. Sehingga srigala.
kita. Berkali-kali disebutkan
dan mencerminkan dunia untuk mengambil hikmahnya, Banyak nilai yang termuat dari dalam cerita ini, bahwa orang
manusia, didalamnya tidak hanya sekedar dibaca, Hikayat Kalilah dan Dimnah yang yang tinggi adalah orang yang
namun harus difahami dan secara tidak langsung menyindir berbudi dan berakal. Bahkan
mengandung prilaku manusia. Seperti ketamakan,
perumpamaan binatang dihayati. licik, dan menghalalkan segala cara. pada halaman 45 ditegaskan
tapi itu menggambarkan Hal ini terlihat pada tokoh Dimnah oleh penulisnya lewat tokoh
relitas yang terjadi pada yang dengan liciknya rela mengadu Dimnah
domba sehinga saling bunuh-
kehidupan manusia. membunuh padahal keduanya (raja
hutan dan Syatrabah) sangat baik.
Kutipan Kalila wa dimna.
"orang yang berakal dan berbudi adalah orang yang sempurna. Orang yang berakal tetapi tiada berbudi
masih boleh dijadikan sahabat. Karena sekalipun kelakuannya kurang mulia, tetapi dari pada akalnya
dapat engkau mengambil faedah, dan dari pada kelakuan yang jahat, mungkin engkau menjaga dirimu.
Orang yang mulia budi tetapi tiada berakal boleh juga. Karena sekalipun dari pada akalnya, tak
mungkin engkau mengambil faedah apa-apa, tetapi dari pada budinya ada yang dapat kau ambil dari
padanya. Akan tetapi orang yang bodoh, rendah pula budinya, satupun tiada yang dapat engkau ambil
dari padanya…”
Analisis unsur intrinsik Kalila Wa dimna
a) Tema: Sosial;
b) Latar: latar sosialnya adalah kehidupan kerajaan dan kehidupan binatang semacam fabel dan latar
tempatnya adalah hutan dan kerajaan.
c) Penokohan:
1) Dimnah memiliki sifat yang pandai, tamak, licik, dan gila pada kekuasaan. Dalam cerita ini ia
menjadi tokoh antagonis;
2) Kalilah memiliki sifat yang bijak dan baik hati. Dalam cerita ini ia menjadi tokoh tritagonis;
3) Raja Hutan (Singa) memiliki wibawa, labil, dan mudah diprovokasi. Dalam cerita ini ia menjadi
tokoh protagonis;
4) Syatrabah memiliki sifat baik budi tetapi mudah diprovokasi. Dalam cerita ini ia menjadi tokoh
protagonis.
d) Alur: maju
KESIMPULAN
Ibn Al Muqaffa