Anda di halaman 1dari 15

INOVASI

PRODUK
Oleh : Petrus Kane
Fadliansyah
Ikanita N S

MM UNDIP ANGKATAN 58 PARALEL III


Outline
DEFINISI

JENIS PRODUK

INOVASI PRODUK DAN DISTINCTIVE COMPETENCE

PRODUCT LIFE CYCLE

TUJUAN INOVASI PRODUK

TIPE INOVASI PRODUK

TAHAPAN INOVASI PRODUK

PENGUKURAN INOVASI PRODUK

JEJARING BISNIS
DEFINISI (Oslo Manual)

Oslo Manual edisi keempat (OECD, 2018) mendefinisikan inovasi


produk adalah barang atau jasa yang baru atau meningkat secara
signifikan, berbeda dari barang atau jasa sebelumnya milik
perusahaan dan yang sudah diperkenalkan di pasar.

Definisi Oslo Manual edisi keempat lebih sederhana jika


dibandingkan definisi Oslo Manual edisi ketiga (OECD, 2005) yang
menjelaskan inovasi produk adalah pengenalan barang atau jasa
yang baru atau meningkat secara signifikan sehubungan dengan
karakteristik atau tujuan penggunaan

Peningkatan signifikan yang dimaksud adalah dalam spesifikasi


teknis, keandalan, daya tahan, efisiensi ekonomi selama
penggunaan, keterjangkauan, kenyamanan, kegunaan, dan
keramahan pengguna

Inovasi Produk dapat mengambil dua bentuk yang luas: – produk


yang secara substansial baru: kami menyebutnya inovasi produk
utama; – peningkatan kinerja untuk produk yang sudah ada: kami
menyebutnya inovasi produk tambahan. (OECD 1992a: 29)
DEFINISI (Oslo Manual)

Inovasi produk bisa dilihat dari dua sisi, internal dan Secara ringkas, inovasi produk meliputi hal-hal sebagai berikut:
eksternal. Dari sisi internal artinya tergantung pada (1) pengembangan dari produk lama yang sudah diproduksi
pengetahuan, kapasitas, sumber daya dan teknologi yang dalam perusahan dengan membuat modifikasi dan perubahan-
digunakan oleh perusahaan. Sedangkan dari sisi perubahan sebagian pada bentuk atau komponen produk, (2)
eksternal, inovasi produk berfokus pada kebutuhan menginovasi produk-produk baru untuk memenuhi kebutuhan
konsumen dan harapan pemilik perusahaan. pasar, (Requia (2014))

Internal

Eksternal
JENIS PRODUK
Oslo Manual edisi keempat (OECD, 2018) menyebutkan inovasi produk
bisa mencakup dua jenis umum produk:
• Barang : Barang meliputi objek-objek tangible (berwujud) dan
beberapa produk penangkap-pengetahuan (knowledge-capturing
products) yang hak kepemilikannya bisa disahkan dan kepemilikan itu
bisa dipindahtangankan melalui transaksi pasar.
• Jasa : adalah aktivitas intangible (tidak berwujud) yang diproduksi
dan dikonsumsi secara bersamaan dan yang mengubah (mislnya fisik,
psikologis, dll) pengguna.

Produk penangkap-pengetahuan (knowledge-capturing products),


menurut Oslo Manual (OECD, 2018) dapat memiliki karakteristik baik
barang atau jasa dan menyangkut penyediaan, penyimpanan (storage),
pengamanan (safekeeping), komunikasi dan penyebaran informasi digital
yang dapat diakses pengguna berulang kali. Produk-produk ini dapat
disimpan di objek fisik dan infrastruktur, seperti media elektronik atau
Cloud.
Keterlibatan pengguna melalui waktu mereka, ketersediaan, perhatian,
transmisi informasi, atau usaha lain merupakan kondisi yang diperlukan
yang mengarah pada inovasi produk.
INOVASI PRODUK DAN DISTINCTIVE
COMPETENCE
Menurut Freddy Rangkuti “Distinctive Competence adalah
tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan
kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya” 2001:4.
Sedangkan menurut Day dan Wensley 1988 yang dikutip oleh
Freddy Rangkuti “Distinctive Competence adalah menjelaskan
kemampuan spesifik suatu organisasi”. Jadi Distinctive
Competence adalah suatu perusahaa yang memiliki kekuatan yang
tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing. Dengan cara memiliki
kemampuan melakukan riset pemasaran yang lebih baik,
perusahaan dapat mengetahui secara tepat semua keinginan
konsumen sehingga dapat menyusun strategi pemasaran yang
lebih baik dibandingkan dngan pesaingnya. Semua kekuatan
tersebut dapat diciptakan melalui penggunaan seluruh potensi
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, seperti peralatan dan
proses produksi yang canggih. Penggunaan jarigan distribusi cukup
luas, penggunaaan sumber bahan baku yang tinggi kualitasnya,
dan penciptaan Brand Image yang positif serta sistem yang
komputerisasi. Semua itu merupakan keunggulan yang dapat
diciptakan untuk memperoleh keuntungan dari pasar dan
mengalahkan pesaing.
PRODUCT LIFE CYCLE
Product life cycle adalah proses suatu produk mulai dari FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUCT LIFE CYCLE
peluncuran sampai penarikan kembali dari pasar. konsep ini
digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui kapan waktu
yang tepat untuk meningkatkan iklan, menurunkan harga,
memperluas jangkauan pasar, hingga melakukan desain ulang Perkembangan teknologi,
pada kemasan produk

Pada hakikatnya, product life cycle dibagi menjadi empat Pergeseran nilai,


tahap, yaitu pengenalan (introduction), pertumbuhan
(growth), pematangan (maturity), dan penurunan (decline).
Perubahan tren,

Stabilitas ekonomi,

Munculnya kompetitor
TUJUAN INOVASI PRODUK

MENINGKATKAN PENINGKATAN EFISIENSI


KUALITAS PRODUK

MENCIPTAKAN MENGURANGI KERUSAKAN


PASAR BARU LINGKUNGAN

TUJUAN
PENERAPAN INOVASI PERUBAHAN PRODUK &
PENGETAHUAN PRODUK LAYANAN
BARU
TIPE INOVASI PRODUK (Crawford dan Di Beneditto, 2008)

Produk Baru di
Dunia

Produk baru
bagi
Pengurangan
perusahaan
biaya
atau lini produk
baru

Tipe Inovasi

Penambahan
Produk
lini produk
repositioning
yang sudah ada

Perbaikan dan
revisi terhadap
produk yang
sudah ada
TAHAPAN INOVASI PRODUK (Kuczmarski (1992))

needs and wants


exploration
market testing commercialization Tahapan proses inovasi
Kuczmarski (1992)

post launch check


idea generation plant scale up
up

concept pengembangan
development purwarupa

business analysis screening


PENGUKURAN KINERJA INOVASI PRODUK

Hannachi (2015) mengevaluasi pengukuran kinerja inovasi


produk (product innovation performance/PIP) dengan
menyatakan PIP sebagai kombinasi dari dua dimensi:
efektivitas (efficacy) dan efisiensi.

Efektivitas (efficacy) mengevaluasi kesuksesan suatu


inovasi, sementara efisiensi menilai usaha yang dilakukan
untuk mencapai kesuksesan itu.

Efektivitas (efficacy) inovasi produk utamanya dengan


instrumen yang diusulkan dalam Oslo Manual OECD (2005).
Efisiensi inovasi produk didasarkan pada perbandingan
dengan para pesaing perusahaan menyangkut metrik: rata-
rata waktu pengembangan proyek inovasi, rata-rata biaya
per proyek inovasi, tingkat kepuasan global dengan
efisiensi proyek inovasi.
PENGUKURAN KINERJA INOVASI PRODUK (Cont.)
Empat dimensi PIP meliputi : kinerja pemasaran (pendapatan,
pangsa pasar, akurasi peramalan pasar), kinerja finansial
KINERJA (keseluruhan keuntungan, pengembalian investasi), kinerja
PEMASARAN
pelanggan (kepuasan pelanggan, penerimaan pelanggan), dan
kinerja produk (kualitas, keunggulan kompetitif, dan peluncuran
tepat waktu).

PRODUCT
KINERJA KINERJA
PRODUK INNOVATION FINANSIAL
PERFORMANCE

KINERJA
PELANGGAN
JEJARING BISNIS

Salah satu faktor penentu keberhasilan dalam


berbisnis adalah adanya akses ke jaringan sosial
(Zampetakis dan Kanelakis, 2010). Castells (2010, p.
500) menjelaskan bahwa aktivitas manusia semakin
terorganisir di sekitar jaringan. Jaringan merupakan
morfologi sosial baru dari masyarakat kita, dan difusi
logika jaringan secara substansial memodifikasi operasi
dan hasil dalamproses produksi, pengalaman, kekuatan
dan budaya. Foley (2008) mengusulkan bahwa jaringan
sosial dapat memiliki pengaruh yang kuat pada
aktivitas bisnis karena pengusaha yang tertanam
dalam konteks sosial yang mempengaruhi keputusan
mereka
KONSEP INOVASI (BACK UP SLIDE)
Evaluasi teori inovasi menunjukkan empat dimensi inovasi yang dapat memandu
pengukuran:

Knowledge Knowledge : Inovasi berasal dari aktivitas berbasis pengetahuan yang melibatkan
praktik penerapan informasi dan pengetahuan yang ada atau yang baru
dikembangkan. Informasi terdiri dari data terorganisir dan dapat direproduksi
dan ditransfer di seluruh organisasi.

Novelty Novelty : Pengetahuan dapat digunakan untuk mengembangkan ide, model,


metode, atau prototipe baru yang dapat menjadi dasar inovasi. Ini dapat

KONSEP bersumber dari luar atau dikembangkan di dalam organisasi. Kebaruan suatu
inovasi terkait dengan kegunaan potensialnya,

INOVASI Implementation : Agar ide, model, metode, atau prototipe baru dapat dianggap
sebagai inovasi, itu perlu dilaksanakan. Implementasi membutuhkan organisasi
Implementation untuk melakukan upaya sistematis untuk memastikan bahwa inovasi dapat
diakses oleh pengguna potensial, baik untuk proses dan prosedur sendiri, atau
kepada pengguna eksternal

Value Creation : Dilihat sebagai kegiatan ekonomi, inovasi membutuhkan sumber


Value Creation daya yang dapat digunakan untuk tujuan lain. Adanya biaya peluang menyiratkan
kemungkinan niat untuk mengejar beberapa bentuk penciptaan nilai (atau
pelestarian nilai) oleh aktor yang bertanggung jawab atas suatu aktivitas inovasi.

Anda mungkin juga menyukai