Anda di halaman 1dari 22

Bangunan

Air
Review
Bendungan

• Bendungan atau dam adalah konstruksi yang


dibangun untuk menahan laju air secara
alamiah ataupun buatan. Dapat berjenis
urugan, beton, baja dan kayu.
• Seringkali bendungan juga digunakan untuk
mengalirkan air ke sebuah pembangkit
listrik tenaga air.
Tipe Bendungan Berdasarkan Bahan
Yang digunakan
• Bendungan beton
– Bendungan gravitasi
– Bendungan busur
– Bendungan rongga
• Bendungan urugan
– Bendungan urugan batu
– Bendungan urugan
tanah
• Bendungan besi
• Bendungan kayu
Bendungan
Beton
• Bendungan gravitasi
menahan tekanan air semata-­‐mata dengan
kekuatan gravitasi dari masa bendungan
tersebut
Bendungan
Beton
• Bendungan busur cocok untuk
lembah yang berbentuk U atau bentuk bendungan rendah, tidak
cocok untuk bendungan tinggi
Bendungan
Beton
• Bendungan rongga
Bendungan ini biasanya ekonomis
karena lebih sedikit menggunakan
bahan-­‐bahan, tetapi lebih rendah
nilainya daripada bendungan gravitasi
dilihat dari segi keamanannya
Bendungan
besi
Bendungan yang dibuat dari besi /
baja
Bendungan
kayu
Bendungan yang dibuat dari
kayu
Bendungan
Urugan
merupakan bendungan yang dibuat dengan urugan batu,
bendungan tanah, dan bendungan campuran dari kedua
jenis tersebut.
Bendungan
Urugan
menurut SNI : bendungan yang terbuat dari bahan urugan dari
borrow area yang dipadatkan dengan menggunakan vibrator
roller atau alat pemadat lainnya pada setiap hamparan dengan
tebal tertentu
Ketentuan dan
persyaratan desain
Syarat keamanan
a. Aman terhadap erosi sewaktu banjir,
pelimpahan air hujan dan muka air
maksimum
b. Aman terhadap rembesan akibat tekanan air
c. Aman terhadap keruntuhan struktural
d. Aman terhadap bangunan dan
lingkungan sekitarnya.
Ketentuan dan
persyaratan desain
Persyaratan Design
a. Topografi
b. Bahan konstruksi
c. Fondasi
d. Bangunan pelengkap
e. Luas / volumen tampungan waduk
f. Gejala lain yang dapat menimbulkan
masalah
Ketentuan dan
persyaratan desain
Ketentuan umum
a. Kondisi lokasi
① Pengaruh lebar lembah terhadap cara
pemindahan aliran
② Pengaruh bentuk bukit dan topogradi terhadap
tinggi gelombang
③ Aktivitas gempa disekitar bendungan
b. Kondisi hidrologi
c. Kondisi operasional
d. Kondisi cuaca
e. konstruksi
f. Ekologi dan lingkungan
Pertimbangan pemilihan
bendungan tipe urugan
Pertimbangan umum
a. Urugan, fondasi, ebatmen harus stabil
terhadap longsoran, rembesan dan deformasi
b. Pengendalian rembesan untuk mencegah
uplii, erosi dan pelarutan bahan
c. Tinggi jagaan yang cukup dengan
pertimbangan gelombang air waduk dan
penurunan tubuh-­‐ fondasi bendungan
d. Lebar puncak akibat beban gempa
e. Pelimpah dan bangunan
pengeluaran berkapasitas cukup
baik.
Pertimbangan pemilihan
bendungan tipe urugan
Pertimbangan Teknis
a. Kondisi lapangan yang mendukung :
a. Lembah yang lebar
b. Tidak ditemukan ebatmen dari batuan yang
baik
c. Lapisan tanah yang tebal
d. Kualitas batuan fondasi kurang baik dari
segi struktur
e. Ditemukan bahan urugan tanah atau
batuan dalam jumlah banyak dan kualitas
baik
b. Urugan batu membutuhkan fondasi yang
Survei pendahuluan yang
dibutuhkan:
a. Pemetaan topografi dan geologi permukaan
b. Survei meteorologi dan hidrologi (data
debit banjir, data curah hujan, data debit
banjir rencana, kapasitas pengendalian
banjir dan desain pelimpah)
c. Survei geologi dan pengujian
lapangan (pemetaan geologi,
pengeboran inti, terowongan uji,
parit uji)
d. Survei bahan bangunan (stabilitas,
kepadatan, kuat geser tanah, rembesan,
permeabilitas, konsolidasi, sifat fisik dan
Survei pendahuluan yang
dibutuhkan:
a. Pemetaan topografi dan geologi permukaan
b. Survei meteorologi dan hidrologi (data
debit banjir, data curah hujan, data debit
banjir rencana, kapasitas pengendalian
banjir dan desain pelimpah)
c. Survei geologi dan pengujian
lapangan (pemetaan geologi,
pengeboran inti, terowongan uji,
parit uji)
d. Survei bahan bangunan (stabilitas,
kepadatan, kuat geser tanah, rembesan,
permeabilitas, konsolidasi, sifat fisik dan
Desain tubuh
bendungan
a. Tanah
Pemadatan dilakukan pada OMC-­‐1% hingga OMC
+3%, dengan derajat kepadatan D > 92% dan
koefisien permeabilitas k < 105‐­- cm/s
b. Pasir kerikil (filler)
Padat dengan kuat geser dan koefisien
permeabilitas yang cukup tinggi serta
kompressibilitas yang rendah.
c. Batu
Memiliki parameter uji kuat tekan, uji absorpsi
dan uji sifat tahan lekang batu. (permeabilitas,
ukuran batu, kuat tekan, durabilitas dan PH)
Macam bendungan
urugan
• Bendungan urugan tipe tanah homogen
• Bendungan urugan tipe zonal
• Bendungan urugan tipe batu dengan
membran
• Membran beton aspal
• Membran beton
Komponen Pendukung
Bendungan
• Saluran curam
banjir Saluran yang
dibangun dalam
bendungan
untuk
mengalirkan air
yang berlebih,
seperti
banjir, dan
lain
sebagainya
Komponen Pendukung

Bendungan
Pipa
kuras
Pipa
yang
dibangun
untuk
membersihkan
bendungan
dari kotoran
seperti
• Pintu dan Katup
a.Pintu air geser tegak
b. Pintu air limpah
silindrik
c. Pintu tainter
d. Pintu air gerigi

Anda mungkin juga menyukai