Anda di halaman 1dari 42

Laporan Kasus

“Stroke Non Hemoragik”

Disusun oleh :
Marency Feranty Robe, S.Ked (2208022001)

Pembimbing :
dr. Johana Herlin, Sp.N
dr. Imelda Ora Adja, M. Biomed, Sp.N

DIBAWAKAN DALAM KEPANITERAAN KLINIK


SMF/BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
RSUD PROF. W. Z. JOHANNES KUPANG
2022
BAB 1

PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
• Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai dengan hilangnya sirkulasi darah ke otak secara
tiba-tiba

•Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan adanya tanda dan gejala
klinis defisit neurologis baik fokal maupun global yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat
menimbulkan kematian yang hanya disebabkan oleh gangguan vaskuler.

•Data RISKESDAS (2018) menunjukkan prevalensi stroke di Indonesia sebanyak 10,9% dengan serangan lebih
banyak menyerang pada kelompok umur >75 tahun (50,2%), 65-74 tahun (45,3%), 55-64 tahun (32,4%)

•Laki-laki lebih banyak daripada perempuan

•SNH memiliki banyak factor pencetus dan berhubungan dengan penyakit kronis yang menyebabkan masalah
penyakit vascular seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, obesitas, kolesterol, merokok,dan stress

•Penegakkan diagnosis dapat dilakukan dengan anamnesis, pemfis, pemeriksaan status neurologis dan pemeriksaan
penunjang

•Pengobatan dapat diberikan dengan terapi medikamentosa dan non medikamentosa


BAB 2

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. ZA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 74 tahun
No. MR : 0108521
Tanggal MRS : 25 Maret 2022
Tanggal pemeriksaan : 25 Maret 2022
Alamat : Naikolan
Ruangan : Bougenvil
Pekerjaan : Pensiunan guru
Suku : Flores
Agama : Kriten Protestan
DPJP : dr. Johana Herlin, Sp.N
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Kelemahan sisi tubuh sebelah kanan

Keluhan Penyerta : Rasa baal di tangan dan kaki kanan

Riwayat Penyakit sekarang : Pasien datang diantar keluarga dengan kelemahan tubuh sebelah kanan sejak pukul

04.00 pagi saat pasien bangun tidur. Keluhan didahului oleh rasa baal di tangan kanan, kemudian turun ke kaki kanan. Setelah

beberapa menit kemudian pasien mengeluhkan mata kanan susah untuk dibuka, dan baal di pipi kanan serta sedikit bicara

pelo. Keluhan ini berlangsung selama 10-15 menit awal, lalu membaik setelah di elus dgn minyak di area yg baal, namun

muncul lagi. Pasien mengatakan bahwa gejala sudah pernah dirasakan sejak 2 atau 3 bulan lalu, namun gejalanya hanya rasa

baal di tangan kanan dan memberat hingga pukul 4 pagi. Pasien mengaku minum obat herbal dari 2/3bulan lalu yg dibeli

secara online hingga saat ini. Obat di minum 1hr 5 tablet dan obatnya rutin diminum hingga saat ini. Bab dan Bak normal.

Keluhan saat ini, Muntah (-), nyeri kepala (-), demam (-),kesemutan (-), trauma (-), riwayat kejang (-), Bicara pelo (-)
ANAMNESIS

Riwayat penyakit dahulu : Pasien memiliki riwayat hipertensi

Riwayat penyakit keluarga : Ayah pasien menderita hipertensi dan stroke sebelum meninggal.

Riwayat pengobatan : -

Riwayat sosial : Merokok (-), alkohol (-)


PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan Kepala : Normocephal
GCS : E4V5M6 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
TD kanan : 173/104 mmHg Hidung : Rhinorrhea (-)
TD kiri : 170/97 mmHg Telinga : Deformitas tulang telinga (-/-), Otorrhea (-/-)
Nadi kanan : 64 x/menit Mulut : mukosa bibir lembab, sianosis (-)
Nadi : 63 x/menit Leher : tidak terdapat pembesaran KGB pada daerah
RR : 18 x/menit leher kanan dan kiri
Suhu : 37 C
SpO2 : 95%
THORAX ABDOMEN

Cor : S1 S2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop


Inspeksi : Datar, Distensi (-)
(-)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-)
Pulmo :
Perkusi : Timpani
-Inspeksi : Pengembangan dada simetris
Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal
-Palpasi : Nyeri tekan (-), krepitasi (-), vocal
Ekstremitas : hangat, edema (-/-), CRT < 2 detik
fremitus D=S

-Perkusi : Sonor

-Auskultasi : Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-)


STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran (GCS) : E4V5M6 (compos mentis)
Meningeal signs : kaku kuduk, brudzinski I-IV, tanda kernig (-)
Nn. Craniales :
N. I : tde
N. II : visus (dalam batas normal), lapang pandang normal
N. III, IV, VI : normal
N. V : normal
N. VII :
Motorik:
• Mengerutkan dahi : normal
• Menutup mata : normal
• Meringis : simetris
• Bersiul/mencucu : simetris
STATUS NEUROLOGIS
N. VIII : Pendengaran : dalam batas normal
Tinitus : -/-
Vertigo :-

N. IX, X, XI : Mengangkat bahu : +/+


Tahanan sternocleidomastoideus : +/+
Pengecapan 1/3 posterior : tidak dievaluasi

N. XII : Atrofi, tremor, fasikulasi lidah (-)


Saat istirahat lidah di tengah, saat dijulurkan lidah di tengah,
Disartria (-)
MOTORIK
Kekuatan Ekstremitas atas:
Kekuatan Ekstremitas bawah:
M. Deltoid (abduksi lengan atas) : 4/5
Fleksi panggul : 4/5
M. Biceps (fleksi lengan atas) : 4/5
Ekstensi panggul : 4/5
M. Triceps (elevasi lengan atas) : 4/5
Fleksi lutut : 4/5
Fleksi pergelangan tangan : 4/5
Ekstensi lutut : 4/5
Membuka jari-jari tangan : 4/5
Plantar-fleksi kaki : 4/5
Menutup jari-jari tangan : 4/5
Dorso-fleksi kaki : 4/5

N N N N
Tonus Trofik
N N N N
Refleks Fisiologis: Refleks Patologis: Sensibilitas:

BPR : +1 | +2 Hoffmen Tromer : -/- Raba : normal/normal


TPR : +1 | +2 Babinski : -/- Nyeri : normal/normal
PPR : +1 | +2 Chaddock : -/- Suhu : tidak dievaluasi
APR : +1 | +2 Schaeffer : -/-
Oppenheim : -/-
Gordon : -/-
Gonda : -/- • Gerakan involunter : -
Rosolimo : -/- • Sistem koordinasi : sde
Mendele becterew : -/- • Fungsi luhur : dalam batas normal
LAB (25/04/2022)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hemoglobin 15.1 g/dl 13.0-18.0

Jumlah eritrosit 4.98 106/uL 4.50-6.20

Hematokrit 40.08 % 40.0-54.0

Jumlah Leukosit 7.06 103/uL 4.00-10.00

Jumlah Trombosit 162.40 103/uL 150.00-400.00

Glukosa Sewaktu 145.00 mg/dL 70.00-150.00

Kreatinin Darah 0.71 mg/dL 0.00-1.40

Urea N 16.00 mg/dL 6.00-20.00

Natrium darah 139 mmol/L 132-147

Kalium darah 4.10 mmol/L 3.50-4.50

Total kalsium 2.45 mmol/L 2.50-2.55


CT Scan Kepala tanpa Kontras (25/03/2022)
 
Klinis : Hemiparese Dextra ec SNH

Keterangan :
• Tampak lesi hipodence, kecil-kecil, di anterior limb
capsula interna kanan

Kesan :
• Multipel lacunar infarct di anterior limb capsula interna
kanan
• Tak tampak ICH
• Sinusitis ethmoid kanan kiri dan maksilaris kanan
RESUME
Pasien datang diantar keluarga dengan kelemahan tubuh sebelah kanan sejak pukul 04.00 pagi saat pasien
bangun tidur. Keluhan didahului oleh rasa baal di tangan kanan, kemudian turun ke kaki kanan. Setelah
beberapa menit kemudian pasien mengeluhkan mata kanan susah untuk dibuka, dan baal di pipi kanan
serta sedikit bicara pelo. Keluhan ini berlangsung selama 10-15 menit awal, lalu membaik setelah di elus dgn
minyak di area yg baal, namun muncul lagi. Pasien mengatakan bahwa gejala sudah pernah dirasakan sejak
2 atau 3 bulan lalu, namun gejalanya hanya rasa baal di tangan kanan dan memberat hingga pukul 4 pagi.
Pasien mengaku minum obat herbal dari 2/3bulan lalu yg dibeli secara online hingga saat ini. Obat di minum
1hr 5 tablet dan obatnya rutin diminum hingga saat ini. Makan minum baik, BAB dan BAK dalam batas
normal. Keluhan saat ini pasien sudah berbicara dengan baik sehingga dapat berkomunikasi dengan baik.
Muntah (-), nyeri kepala (-), demam (-),kesemutan (-), trauma (-), riwayat kejang (-),bicara pelo (-)
Status Generalis:
TD kanan : 173/104 mmHg, TD kiri : 170/97 mmHg
Nadi kanan : 64x/menit Nadi kiri : 63x/menit, regular, kuat angkat
SpO2 : 95%
Suhu : 37oC
Pernapasan : 18x/menit, regular
Refleks Fisiologis :
Status Neurologis o BPR : +1/+2
o TPR : +1/+2
GCS : E4V5M6 (compos mentis) o KPR : +1/+2
Meningeal signs : - o APR : +1/+2
Nn. Craniales : dalam batas normal Refleks Patologis : Babinsky dan variannya (-)
Motorik Sensorik : normal
Extremitas atas : 4444/5555 Pemeriksaan laboratorium : Darah lengkap dalam
Extremitas bawah : 4444/5555 batas normal
Tonus ekstremitas atas : normal/normal Siriraj score : (2,5x0)+(2x0)+(2x0)+(0,1x104)-(3x0)-12 = -1
Tonus ekstremitas bawah : normal/normal (SNH)
Trofik : normal
DIAGNOSIS

 Diagnosis klinis : Hemiparese dextra, Hipertensi

 Diagnosis topis : Arteri cerebri media

 Diagnosis etiologis : Stroke Non Hemoragik


PLANNING TERAPI

1.Nacl 0,92 20tpm


2.Piracetam 3x3gr iv
3.Captopril 2x25mg
4.Aspilet 1x8mg iv
5.Simvastatin 1x20mg
6.Vitamin B Complex 2x1 Tablet
PROGNOSIS

Quo Ad vitam : Bonam

Quo Ad fungsionam : Dubia ad bonam

Quo Ad sanationam : Dubia ad bonam


BAB 3

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI STROKE

Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah

kebagian otak. Stroke non hemoragik didefinisikan sebagai sekumpulan tanda klinik yang

muncul akibat sebab vaskular. Gejala ini berlangsung 24 jam atau lebih yang pada umumnya

terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke otak.


EPIDEMIOLOGI STROKE

● WHO  stroke menduduki peringkat ketiga penyebab kematian terbanyak di


dunia setelah penyakit jantung dan kanker.
● Setiap tahunnya ada 13,7 juta kasus baru stroke, dan sekitar 5,5 juta kematian
terjadi akibat penyakit stroke.
● Stroke pada laki – laki (11%) > perempuan (10,9%)
● Riskesdas 2018  Prevalensi stroke tertinggi berdasarkan usia, usia > 75 tahun
yaitu 50,2 %, kemudian diikuti oleh usia 65-74 tahun yaitu 45,3 %, usia 55-64
sebesar 32,4 %, usia 45-54 tahun sebesar 14,2 % dan Stroke iskemik merupakan
yang paling banyak terjadi di Indonesia
VASKULARISASI OTAK
PATOFISIOLOGI STROKE NON HEMORAGIK
FAKTOR RESIKO

Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi Faktor resiko yang dapat dimodifikasi
Hipertensi
Usia Diabetes mellitus
Jenis Kelamin Merokok dan alkohol
Ras/Etnis Penyakit jantung (penyakit jantung
Genetik atau keturunan coroner, hipertrofi ventrikel kiri, dan
Riwayat stroke lama fibrilasi atrium kiri).
Hiperkolesterolemia, dislipidemia dan
obesitas
KLASIFIKASI STROKE
Berdasarkan stadium
klinik/pertimbangan Berdasarkan perubahan
waktu patologis pada otak dan
penyebabnya

TIA Stroke Hemoragik


• PIS
• PSA
Stroke in
Evolution
Stroke non
hemoagik
Completed
Stroke • Emboli
• Thrombus

Reversible Ischemic Neurological Deficits


(RIND)
PENEGAKAN DIAGNOSIS

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik
01 02
Identitas
Keadaan umum
RPS
RPD
RPK
Riwayat sosial ekonomi

Pemeriksaan
03 penunjang
Laboratorium: hematologi rutin, glukosa darah, dan fungsi ginjal,
profil lipid, c-reactive protein, hemostasis, enzim jantung
(troponin, creatini kinase MB/CKMB), fungsi hati, serta elektrolit.
Radiologi: Ct-Scan, Ro. Thorax
Lainnya: EKG, ECG
SIRIRAJ SCORE

(2,5 x S) + (2 x M) + (2 x N) + (0,1 x D) – (3 x A) – 12
S (kesadaran) M (muntah)
0 = kompos mentis 0 = tidak ada
1 = somnolen 1 = ada muntah
2 = stupor/koma
N (nyeri kepala) D (tekanan diastolik)
0 = tidak ada nyeri kepala  
1 = ada nyeri kepala
A (ateroma) Skor SSS > 1 : perdarahan supratentorial
0 = tidak ada Skor SSS <-1 : infark serebri
1 = salah satu atau lebih (DM, angina, Skor SSS -1 s/d 1 : meragukan
penyakit pembuluh darah)
TATALAKSANA

Breathing
• Melakukan stabilisasi jalan dan saluran pernapasan untuk menghindari hipoksia. Apabila ditemukan
gangguan ventilasi maka baiknya untuk dilakukan pemasangan pipa endotrakeal.

• Perhatikan pula kemampuan menelan pasien, apabila ditemukan adanya gangguan menelan dan
pasien tidak sadarkan diri maka perlu dilakukan pemasangan nasogastric tube (NGT).
TATALAKSANA

Blood
• Tekanan darah pada tahap awal tidak boleh segera diturunkan, karena dapat memperburuk
keadaan, kecuali pada tekanan darah sistolik > 220 mmHg dan atau diastolik > 120 mmHg (stroke
iskemik), sistolik > 180 mmHg dan atau diastolic > 100 mmHg (stroke hemoragik).

• Penurunan tekanan darah maksimal 20%. Obat- obat yang dapat dipergunakan Nicardipin (0,5 – 6
mcg/kg/menit infus kontinyu),
TATALAKSANA

Brain
• Posisi kepala diangkat 20-30 derajat. Udem otak dan kejang harus dihindari.

• Bila didapatkan kenaikan tekanan intra kranial dengan tanda nyeri kepala, muntah proyektil
dan bradikardi relatif harus di berantas, obat yang biasa dipakai adalah manitol 20% 1 - 1,5
gr/kgBB .

• Bila terjadi kejang beri antikonvulsan diazepam i.v karena akan memperburuk perfusi darah
ke jaringan otak.
TATALAKSANA

Bladder
• Hindari infeksi saluran kemih bila terjadi retensio urine sebaiknya dipasang kateter intermitten. Bila
terjadi inkontinensia urine, pada laki laki pasang kondom kateter, pada wanita pasang kateter.
Bowel
• Kebutuhan cairan dan kalori perlu diperhatikan, Jaga supaya defekasi teratur, pasang NGT bila
didapatkan kesulitan menelan makanan. Kekurangan albumin perlu diperhatikan karena dapat
memperberat edema rehabilitasi.
FARMAKOLOGI

01 02 03
TROMBOLITIK ANTIKOAGULAN ANTIPLATELET

04 05
ANTIHIPERTENSI NEUROPROTEKTOR
PROGNOSIS STROKE

o Prognosis stroke non hemoragik biasanya baik


o Prognosis tergantung : onset terjadinya serangan, derajat struktur dan area yang terkena, waktu
awal pemberian terapi serta berbagai faktor dan keadaan yang terjadi pada penderita stroke.

o Hasil akhir yang dipakai sebagai tolak ukur antara lain keluaran fungsional seperti kelemahan
motorik, disabilitas, quality of life, serta mortalitas
BAB 4

PEMBAHASAN
Teori Kasus
Stroke merupakan kumpulan gejala klinis Berdasarkan anamnesis yang didapat, tn.ZA
yang ditandai dengan hilangnya fungsi otak mengalami gejala defisit neurologis berupa
baik fokal maupun global secara mendadak, kelemahan separuh tubuh sisi kanan yang
disertai gejala-gejala yang berlangsung terjadi secara mendadak saat tidak
selama 24 jam atau lebih yang disebabkan melakukan aktivitas
oleh adanya disfungsi atau kelainan vaskuler

Faktor risiko kejadian stroke yang tidak dapat Pada pasien Tn.ZA, berjenis kelamin laki-laki,
dimodifikasi yaitu usia, jenis kelamin, riwayat dan berusia 74 tahun, ayah pasien menderita
stroke, ras, genetik stroke

Faktor resiko kejadian stroke yang dapat Pasien memiliki Riwayat Hipertensi yang
dimodifikasi yaitu Hipertensi, Diabetes tidak terkontrol
Melitus, merokok, alcohol, penyakit jantung
Hiperkolesterolemia, dislipidemia dan
obesitas
Teori Kasus
Berdasarkan teori gejala klinis yang sering Pada Tn.ZA didapatkan kelemahan tubuh
dijumpai yaitu onsetnya akut/ sub akut, tidak sebelah kanan yang akut, tidak terdapat
ada penurunan kesadaran, tidak ada penurunan kesadaran, tidak ada muntah, tidak
muntah,sakit kepala bisa ada dan tidak ada nyeri kepala

Pada pemeriksaan fisik generalis Pada pasien didapatkan


Hipertensi Hipertensi (+)
Peningkatan TIK Peningkatan TIK (-)
Kelainan jantung Kardiomegali (-)

Skor siriraj merupakan instrumen diagnostik yang Berdasarkan gejala, temuan klinis yang
dikembangkan untuk dapat membedakan jenis didapatkan pada pasien, faktor resiko dan
stroke. tekanan darah saat pertama kali terukur (173/104
mmHg) didapatkan skor Siriraj -1 sehingga
didapatkan pasien mengalami stroke non
hemoragik.
Teori Kasus
Prinsip 5B : breathing, brain, blood, bowel, bladder • IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
• Piracetam 3 x 3 gram IV
Terapi farmakologi : trombolitik, antikoagulan, • Captopril 3x25 mg
antiplatelet, antihipertensi, neuroprotektif. • Aspilet 1x80 mg
• Cairan infus isotonis : menjaga euvolemi dan • Simvastatin 1x20 mg
memperbaiki metabolisme sel. • Vit B Complex 2x1 tablet
• Piracetam : sebagai neuroprotektor yang dapat
memperbaiki fluiditas membran sel, meningkatkan
deformabilitas eritrosit sehingga aliran darah otak
meningkat dan memperbaiki mikrosirkulasi.
• Aspilet adalah obat yang termasuk ke dalam
golongan obat antiplatelet. Obat ini berfungsi untuk
mengencerkan darah dan mencegah
penggumpalan di pembuluh darah.
• Captopril : sebagai anti hipertensi untuk menurunkan
tekanan darah dan mencegah risiko perburukan edema
dan risiko perdarahan pada stroke iskemi
BAB 5

KESIMPULAN
KESIMPULAN
Seorang laki-laki berusia 74 tahun mengalami kelemahan tubuh sebelah
kanan disertai rasa baal pada kaki dan kanan dan didiagnosis SNH.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang CT-
Scan kepala sebagai gold standard maka penegakan diagnosis pasien ini
adalah Stroke non Hemoragik dengan factor resiko hipertensi. Pasien
mendapatkan terapi sesuai dengan prinsip 5B (breathing, blood, brain,
bowel, bladder). Pasien dipulangkan dalam kondisi membaik. Pasien
dianjurkan kontrol rutin di poli saraf dan melakukan fisioterapi.
Prognosis pada pasien adalah baik jika pasien mengendalikan factor
resiko yang dapat dimodifikasi dan minum obat rutin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai