Anda di halaman 1dari 13

LANDASAN DAN

PENDEKATAN KEL-3
BIMBINGAN
KONSELING
Anggota Kelompok 3 :
1. Hifna Irodatut T (19120347)
2. Adnan Yusuf H
(19120357)
3. Latifatul Istiqomah (19120362)
4. Siti Julia Wakhidah
(19120346)
5. Diah Nawang Wulan
(19120382)
HAKIKAT MANUSIA
A. Menurut B.F Skinner dan Watsan (Gerold Corey, Terjemahan E. Koeswara,
1988). Mengemukakan tentang hakekat manusia:
 Manusia dipandang memiliki kecenderungan-kecenderungan positif dan
negatif yang sama
 Manusia pada dasarnya dibentuk dan ditentukan oleh lingkungan sosial
budaya
 Segenap tingkah laku manusia itu dipelajari Manusia tidak memiliki
kemampuan untuk membentuk nasibnya sendiri

B. Menurut Virginia Satir (Dalam Thompson dan Rodolph, 1983). Memandang


bahwa manusia pada hakekatnya positif, Satir berkesimpulan bahwa pada setiap
saat, dalam suasana apapun juga, manusia dalam keadaan terbaik untuk menjadi
sadar dan berkemampuan untuk melakukan sesuatu.
Tujuan dan Tugas
Kehidupan
Prayito dan Erman Amti (2002: 10-13) mengemukakan model Witner dan Sweeney
tentang kebahagiaan dan kesejahtraan hidup serta upaya mengembangkan dan
mempertahankannya sepanjang hayat. Menurut mereka ciri-ciri hidup sehat
sepanjang hayat itu ditandai dengan lima kategori tugas kehidupan, yaitu sebagai
berikut:

01 02 03
Spiritualitas
Pengaturan Diri Bekerja

05 04
Cinta Persahabatan
LANDASAN
Bimbingan dan Konseling
LANDASAN FILOSOFIS
Kata filosofis atau filsafat berasal dari bahasa Yunani: Philos
berarti cinta dan sophos berarti bijaksana, jadi filosofis berarti
kecintaan terhadap kebijaksanaan. Sikun pribadi mengartikan
filsafat sebagai suatu “usaha manusia untuk memperoleh

1 pandangan atau konsepsi tentang segala yang ada, dan apa


makna hidup manusia dialam semesta ini”. Filsafat mempunyai
fungsi dalam kehidupan manusia, yaitu bahwa :
1) Setiap manusia harus mengambil keputusan atau
tindakan,
2) Keputusan yang diambil adalah keputusan diri sendiri
3) Dengan berfilsafat dapat mengurangi salah paham
dan konflik,
4) Untuk menghadapi banyak kesimpangsiuran dan
dunia yang selalu berubah.
2 Landasan Historis
•Perkembangan Layanan Bimbingan di Amerika
Gerakan bimbingan disekolah mulai berkembang sebagai dampak dari revolusi industri dan
keragaman latar belakang para siswa yang masuk kesekolah-sekolah negeri. Tahun 1898 Jesse
B. Davis, seorang konselor di Detroit mulai memberikan layanan konseling pendidikan dan
pekerjaan di SMA. Pada tahun 1907 dia memasukkan program bimbingan di sekolah tersebut.

•Perkembangan Layanan Bimbingan Di Indonesia


Layanan BK di industri Indonesia telah mulai dibicarakan sejak tahun 1962. ditandai dengan
adanya perubahan sistem pendidikan di SMA yakni dengan adanya program penjurusan,
program penjurusan merupakan respon akan kebutuhan untuk menyalurkan siswa kejurusan
yang tepat bagi dirinya secara perorangan. Puncak dari usaha ini didirikan jurusan Bimbingan
dan penyuluhan di Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Negeri, salah satu yang membuka jurusan
tersebut adalah IKIP Bandung (sekrang berganti nama Universitas Pendidikan Indonesia).
3 LANDASAN RELIGIUS
Dalam landasan religius BK diperlukan
penekanan pada 3 hal pokok:
1. Keyakinan bahwa mnusia dan seluruh alam adalah mahluk tuhan
2. Sikap yang mendorong perkembangan dan perikehidupan manusia
berjalan kearah dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama
3. Upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara
optimal suasana dan perangkat budaya serta kemasyarakatan yang
sesuai dengan kaidah-kaidah agama untuk membentuk perkembangan
dan pemecahan masalah individu
LANDASAN PSIKOLOGIS
Untuk keperluan bimbingan dan konseling sejumlah daerah
kajian dalam bidang psikologi perlu dikuasai, yaitu tentang:

Motif dan Motivasi Pembawaan dasar dan Perkembangan


lingkungan individu

Belajar, balikan dan Kepribadian


penguatan
LANDASAN SOSIAL
BUDAYA
Landasan sosial-budaya merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman
kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor
yang mempengaruhi terhadap perilaku individu. Seorang individu pada dasarnya
merupakan produk lingkungan sosial-budaya dimana ia hidup. Sejak lahirnya, ia
sudah dididik dan dibelajarkan untuk mengembangkan pola-pola perilaku sejalan
dengan tuntutan sosial- budaya yang ada di sekitarnya. Kegagalan dalam memenuhi
tuntutan sosial-budaya dapat mengakibatkan tersingkir dari lingkungannya.
Lingkungan sosial-budaya yang melatarbelakangi dan melingkupi individu berbeda-
beda sehingga menyebabkan perbedaan pula dalam proses pembentukan perilaku
dan kepribadian individu yang bersangkutan. Apabila perbedaan dalam sosial-
budaya ini tidak "dijembatani", maka tidak mustahil akan timbul konfik internal
maupun eksternal, yang pada akhirnya dapat menghambat terhadap proses
perkembangan pribadi dan perilaku individu yang besangkutan dalam kehidupan
pribadi maupun sosialnya.
LANDASAN ILMIAH DAN
TEKNOLOGIS
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan professional yang memiliki dasar-dasar
keilmuan, baik yang menyangkut teori-teorinya, pelaksanaan kegiatannya, maupun pengembangan-
pengembangan layanan itu secara berkelanjutan. Landasan Ilmiah dan teknologis dibagi menjadi 3,
yaitu :

01 03
Keilmuan
02 Pengembangan
Bimbingan
Bimbingan dan Peran Ilmu Lain Konseling Melalui
Konseling dan Teknologi Penelitian
dalam Bimbingan
dan Konseling
LANDASAN PEDAGOGIS
Pendidikan itu merupakan salah satu lembaga sosial yang universal dan berfungsi sebagai sarana
reproduksi sosial ( Budi Santoso, 1992), isi dari Landasan Pedagogis adalah sebagai berikut :

Pendidikan sebagai upaya pengembangan Individu: Bimbingan


merupakan bentuk upaya pendidikan.

Pendidikan sebagai inti Proses Bimbingan Konseling.

Pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan Bimbingan tujuan


dan konseling
PENDEKATAN –
PENDEKATAN
BIMBINGAN KONSELING
1. Pendekatan Psikoanalitik
2. Pendekatan Eksistensial
Humanistik
3. Pendekatan Client-Centered
4. Pendekatan Gestalt
5. Pendekatan Analisis
Transaksional
6. Pendekatan Tingkah Laku
7. Pendekatan Rasinal Emotif
8. Pendekatan Realitas
TERIMAKA
SIH

Anda mungkin juga menyukai