Anda di halaman 1dari 43

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

Dr Puji Astuti MSc SpA


9 Juli 2018
Asuhan BBL Normal
1. Jaga bayi tetap hangat
2. Isap lendir dari mulut dan hidung (jika perlu)
3. Keringkan
4. Pemantauan tanda bahaya
5. Klem, potong, dan ikat tali pusat tanpa
membubuhi apapun (2 menit setelah lahir)
6. Lakukan IMD
7. Beri suntikan vit K1
8. Beri salep mata antibiotika
9. Pemeriksaan fisik
10. Beri imunisasi Hep B, 1-2 jam setelah inj vit K
Mencegah kehilangan panas
Cara mencegah kehilangan panas
• Ruang bersalin hangat (suhu min 250C)
• Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks. Ganti
handuk dengan kain kering.
• Letakkan bayi di dada ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi.
• IMD
• Gunakan pakaian yang sesuai untuk mencegah kehilangan
panas.
• Jangan segera menimbang dan memandikan bayi
• Rawat gabung
• Resusitasi dalam lingkungan yang hangat
• Transportasi hangat
• Pelatihan petugas kesehatan dan konseling keluarga
Memotong Tali Pusat
• Klem, potong dan ikat tali pusat 2 menit setelah lahir.
• Lakukan jepitan ke -1 dengan klem logam DTT 3 cm
dari dinding perut.
• Darititik jepitan, tekan tali pusat dengan 2 jari
kemudian dorong ke arah ibu. Lakukan penjepitan
ke-2 dengan jarak 2 cm dari jepitan ke-1 ke arah ibu.
Gunting. Lepaskan klem tali pusat, masukkan dalam
larutan klorin 5%.
• Letakkan bayi tengkurap di dada ibu untuk IMD.
Merawat tali pusat
• Cuci tangan
• Jangan membungkus tali pusat atau mengoleskan
cairan apapun ke puntung tali pusat.
• Apabila terdapat tanda infeksi : oles dengan
alkohol/povidon yodium, tetapi tidak
dikompreskan.
• Lipat popok di bawah puntung tali pusat.
• Jaga kering dan bersih.
• Perhatikan tanda-tanda infeksi.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
1. Lahirkan, lakukan penilaian pada bayi,
keringkan.
2. Lakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi
selama paling sedikit satu jam.
3. Biarkan bayi mencari, menemukan putting
danmulai menyusu.
Pencegahan Perdarahan
• Suntikan vitamin K1 (Phytomenadione)
sebanyak 1 mg dosis tunggal, intramuskular
pada anterolateral paha kiri, dilakukan setelah
IMD dan sebelum imunisasi Hepatitis B.
• Ampul yang sudah dibuka tidak dapat
dipergunakan kembali.
Pemberian imunisasi
• Imunisasi Hepatits B (Hb 0) diberikan 1-2 jam setelah
suntikan vitamin K.
• Manfaat : mencegah infeksi Hepatitis B pada bayi, terutama
jalur penularan ibu-bayi.
• Diberikan pada bayi umur 0-7 hari :
- ibu hamil merupakan carrier
- Separuh bayi tertularHep B saat lahir, kemudian
menjadi sirosis hati dan kanker hati primer
- Imunisasi HB0 melindungi 75% penularan Hepatitis B
- Pencatatan dan anjuran imunisasi berikutnya.
Pemberian Identitas
• Untuk menghindari tertularnya bayi.
• Dilakukan segera setelah IMD.
• Identitas nama ibu dan ayah, tanggal, jam lahir
dan jenis kelamin.
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
• Waktu pemeriksaan BBL :
– Setelah lahir saat bayi stabil (sebelum 6 jam)
– Pada usia 6-48 jam (kunjungan neonatal 1)
– Pada usia 3-7 hari (kunjungan neonatal 2)
– Pada usia 8-28 hari (kunjungan neonatal 3)
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Anamnesis
- Keluhan tentang bayinya
- Penyakit ibu yang mungkin berdampak pada bayi : TBC,
demam saat persalinan, hepatitis B atau C, siphilis, HIV,
penggunaan obat.
- Cara, waktu, tempat bersalin, kondisi saat lahir (langsung
menangis/tidak), dan tindakan yang diberikan apda bayi jika
ada.
- Warna air ketuban
- Riwayat BAK/BAB
- Frekuensi bayi menyusu dan kemampuan menghisap.
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
- Bayi tenang (tidak menangis)
- Tidak harus berurutan, dahulukan menilai
pernapasan dan tarikan dinding dada ke
dalam, denyut jantung serta perut
No Pemeriksaan Keadaan normal
1 Lihat postur, tonus, dan aktivitas - Posisi tungkai dan lengan fleksi
- Bayi sehat bergerak aktif

2 Lihat kulit - Wajah, bibir, selaput lendir, dada harus


berwarna merah muda, tanpa adanya
kemerahan atau bisul

3 Hitung pernapasan dan lihat - Frekuensi napas normal 40-60 x/menit


tarikan dinding dada ke dalam - Tidak ada tarikan dinding dada ke
ketika bayi tidak menangis dalam yang kuat

-4 Hitung denyut jantung dengan - Frekuensi denyut jantung normal 120-


meletakkan stetoskop di dada kiri 160 x/menit
setinggi apeks kordis
5 Lakukan pengukuran suhu ketiak - suhu normal 36,5-37,50C
Dengan termometer
6 Lihat dan raba kepala - Bentuk kadang asimetris
- UUB rata atau tidak membonjol, dapat
sedikit membonjol bila bayi menangis
No Pemeriksaan Normal
7 Lihat mata - Tidak ada kotoran/sekret

8 Lihat bagian dalam mulut - Bibir, gusi, langit2 utuh


- Masukkan satu jari yang - Nilai kekuatan isap bayi
menggunakan sarung
tangan ke dalam mulut,
raba langit2

9 Lihat dan raba perut - Perut bayi datar, teraba lemas


- Tidak ada perdarahan, pembengkakan,
nanah, bau tidak enak dari tali pusat, atau
kemerahan sekitar tali pusat

10 Lihat punggung dan raba - Kulit terlihat utuh, tidak terdapat lubang dan
tulang belakang benjolan tulang belakang

11 Lihat ekstremitas - Hitung jumlah jari tangan dan kaki


- Lihat apakah posisinya baik/bengkok ke
dalam/keluar
- Lihat gerakan, asimetris/tidak
No Pemeriksaan Keadaan normal
12 Lihat lubang anus - Terlihat lubang anus dan periksa apakah
mekoneum sudah keluar

13 Lihat dan raba alat kelamin - Bayi perempuan kadang terlihat cairan vagina
luar berwarna putih/kemerahan
Tanyakan pada ibu, apakah - Bayi laki-laki terdapat lubang uretra pada ujung
bayi sudah BAK penis
- Pastikan bayi sudah BAK dalam 24 jam pertama

14 Timbang bayi - Berat lahir 2,5-4,0 kg


- Penurunan BB maksimal untuk bayi lahir cukup
bulan maksimal 10%, bayi kurang bulan 15%

15 Mengukur panjang dan LK - Panjang lahir normal 48-52 cm


bayi - LK normal 33-37 cm
No Pemeriksaan Keadaan normal
16 Menilai cara menyusui, - Kepala dan badan daam satu garis lurus, wajah
minta ibu untuk menyusui bayi menghadap payudara, ibu mendekatkan
bayinya bayi ke tubuhnya
- Bibir bawah melengkung keluar, sebagian
areola berada dalam mulut bayi
- Mengisap dalam dan pelan kadang disertai
berhenti sesaat.
Pemulangan BBL normal
• Minimal 24 jam setelah lahir apabila selama
pengawasan tidak dijumpai kelainan.
• Pastikan bayi dalam kondisi baik, memberikan
konseling tanda bahaya dan perawatan BBL,
serta jadwal KN1, KN2, KN3.
Pemulangan BBL normal
Tanda bahaya :
– Tidak mau minum/memuntahkan semuanya ATAU
– Kejang ATAU
– Bergerak hanya jika dirangsang ATAU
– Napas cepat (>60x/menit) ATAU
– Napas lambat (< 30 kali/menit) ATAU
– Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat ATAU
– Merintih ATAU
– Teraba demam (suhu aksila >37,50C) ATAU
– Teraba dingin (suhu aksila <360C) ATAU
– Nanah yang banyak di mata ATAU
– Pusar kemerahan meluas ke dinding perut ATAU
– Diare ATAU
– Tampak kuning pada telapak tangan dan kaki
Perawatan Setelah Lahir
1. Menjaga bayi tetap hangat
2. Pemeriksaan setelah lahir menggunakan
MTBS

Klasifikasi berdasarkan algoritma buku :


- Merah muda
- Kuning
- Hijau
Tanda Bahaya Umum pada Bayi Muda/Balita

1. Tidak bisa minum/menyusu


2. Memuntahkan semuanya
3. Kejang
4. Lemas/tidak sadar
1. Tidak sadar

LETHARGIS.MPG
Tanda Bahaya Umum
2. Memuntahkan semuanya
Akibat tidak mau menyusu/ muntah
Tanda Bahaya Umum
3. Kejang
Yang dilakukan saat kejang :

a. Letakkan pada tempat yang hangat, jangan


sampai bayi kedinginan
b. Pakaian yang ketat dibuka
c. Miringkan bila muntah (mencegah
aspirasi/masuknya muntahan
ke paru-paru)
d. Pembebasan jalan napas
e. Mengatasi penyebab kejang
Klasifikasi MTBS : Penyakit sangat berat/infeksi bakteri
Diare
Ikterik
Wajib Rujuk Bayi Muda (0-2 Bulan)
• Bayi hanya bergerak jika dirangsang
• Napas cepat : >60x/menit
Napas lambat : <30x/menit
• Tarikan dinding dada yang dalam
• Merintih
• Nanah di mata, bintik isi nanah di kulit
• Pusar kemerahan/bernanah,
meluas sampai dinding perut
RUJUKAN
Yang perlu dirujuk :
• Penyakit sangat berat atau infeksi berat
• Ikterus berat
• Diare dehidrasi berat
BAKSOKU :
Kelainan Kongenital
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai