Anda di halaman 1dari 32

RESPONSIBILITY ACCOUNTING

SENTRALISASI VERSUS DESENTRALISASI

SENTRALISASI

• OTORITAS BERADA DI PUNCAK MANAJEMEN


• KREATIVITAS BERFIKIR BERADA DI PUNCAK MANAJEMEN
• MOTIVASI BERBISNIS BERADA DI PUNCAK

DESENTRALISASI

• OTORITAS TERDISTRIBUSI DI BERBAGAI JENJANG MANAJEMEN


• KREATIVITAS BERFIKIR HARUS MERATA DI TIAP LAPISAN
MANAJEMEN
• MOTIVASI BERBISNIS MENYEBAR DI TIAP LAPISAN
MANAJEMEN
MENGAPA PERLU DESENTRALISASI?

• PELANGGAN PEGANG KENDALI BISNIS SEHINGGA


SEMUA PELAKU BISNIS BERUPAYA MENYENANGKAN
BUSINESS PELANGGAN SEHINGGA CARA BERBISNIS
TURBULENCE SENANTIASA BERUBAH DENGAN CEPAT DAN TIDAK
MENENTU (TURBULUNCE) MENGIKUTI PERUBAHAN
KEINGINAN PELANGGAN

• KEPUTUSAN BISNIS HARUS CEPAT DALAM


MENGANTISIPASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS
SPAN OF • KEPUTUSAN BISNIS HARUS DILAKUKAN OLEH
CONTROL PENGAMBIL KEPUTUSAN YANG BERINTERAKSI
LANGSUNG DENGAN BERBAGAI PERMASALAHAN
BISNIS
APA KELEBIHAN DESENTRALISASI?

MANAJEMEN
KEBEBASAN PENGAMBILAN PUNCAK LEBIH
DALAM KEPUTUSAN FOKUS PADA
PENGAMBILAN PENGAMBILAN LEBIH TEPAT STRATEGI
KEPUTUSAN KEPUTUSAN KARENA LEBIH BERTUMBUH
LEBIH CEPAT MEMICU MEMAHAMI DIBANDING
KREATIVITAS DAN LINGKUNGAN DENGAN
MOTIVASI KERJA BISNIS PENYELESAIAN
MASALAH RUTIN
APA KELEMAHAN DESENTRALISASI?
SUB OPTIMATION
• MANAJER HANYA BERFIKIR DAN BERTINDAK LEBIH
MEMENTINGKAN KEPENTINGAN UNIT ORGANISASI
DIBANDING KEPENTINGAN ORGANISASI SECARA
KESELURUHAN
• MANAJER MEMILIKI TUJUAN YANG BERBEDA SEHINGGA
KURANG MAMPU BERKORRDINASI DENGAN BAIK DENGAN
MANAJER LAIN

LACK OF COMPETENCY
• KOMPETENSI BERBISNIS YANG BAIK SULIT DITEMUKAN DI
SEMUA LAPISAN MANAJEMEN
• TERJADI KESENJANGAN KOMPETENSI ANTARA
MANAJEMEN PUNCAK DAN MANAJEMEN DI BAWAHNYA
• INVESTASI SUMBER DAYA MANUSIA AKAN LEBIH TINGGI
BAGAIMANA CARA MENYELESAIKAN
KELEMAHAN DESENTRALISASI?

SISTEM PENILAIAN KINERJA


• MEMPERJELAS VISI DAN STRATEGI
• MENGKAITKAN VISI DAN STRATEGI DALAM SISTEM
KOMPENSASI SEMUA LAPISAN MANAJEMEN

SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN


(RESPONSIBILITY ACCOUNTING)
• SETIAP MANAJER DALAM BERBAGAI LAPISAN
MANAJEMEN YANG MENERIMA OTORITAS HARUS
MEMPERTANGGUNGJAWABKAN KEPADA LAPISAN
MANAJEMEN YANG MEMBERI OTORITAS
APA SAJA BENTUK PUSAT PERTANGGUNG
JAWABAN?

Cost Profit
Centers Centers

Investment Revenue
Centers Centers
SIAPA COST CENTERS?
Cost Control
• Manajer pada pusat pertanggungjawaban biaya harus
dapat mengendalikan biaya yang terjadi, dan tidak
bertangung jawab atas pendapatan ataupun investasi

Cost Reduction
• Manajer pada pusat pertanggungjawaban biaya harus
dapat meminimumkan biaya yang terjadi dalam rangka
penyediaan barang dan jasa

Who cost center?


• Departemen jasa seperti akuntansi, administrasi,
kepegawaian merupakan pusat pertanggungjawaban biaya.
Fasilitas pabrikan juga merupakan pusat
pertanggungjawaban biaya
SIAPA PROFIT CENTERS?

Profit Control

• Manajer pada pusat pertanggungjawaban laba harus


dapat mengendalikan pendapatan dan biaya yang
nantinya dapat menghasilkan laba yang lebih besar.
• Pusat laba tidak dapat mengendalikan dana investasi.

Profit boosting

• Manajer pada pusat laba dievaluasi dengan


membandingkan antara laba aktual dengan laba yang
ditargetkan
SIAPA INVESTMENT CENTERS?
Fund Control
• Manajer pada pusat pertanggungjawaban
investasi harus dapat mengendalikan biaya,
pendapatan dan dana investasi dalam
mengolah aktiva perusahaan.

Performance
• ROI (Return on Investment)
• Residual Income
SEGMENTED REPORTING?
• Sistem desentralisasi yang efektif membutuhkan laporan
yang tersegment.
• Laporan tiap segmen merupakan tambahan dalam
laporan laba rugi secara keseluruhan. Segmen dalam
perusahaan meliputi departemen, divisi, daerah
penjualan, pusat pelayanan, toko individu, lini produk,
pabrik-pabrik kecil dan kegiatan operasi perusahaan yang
dapat disegmentasi dengan berbagai cara
• Laporan laba rugi masing-masing segmen sangat
berguna dalam mengevaluasi pendapatan, biaya, dan
laba masing-masing segment dan sekaligus sebagai alat
untuk mengukur kinerja para manajernya.
Segmented Report, sebuah contoh?
Segmen berdasarkan wilayah
Wilayah
Laba perusahaan Surabaya Sidoarjo
Penjualan 750,000,000 450,000,000 300,000,000
Dikurangi :
Harga pokok variabel 270,000,000 180,000,000 90,000,000
Biaya variabel lainnya 75,000,000 45,000,000 30,000,000
Total biaya variabel 345,000,000 225,000,000 120,000,000
Marjin kontribusi tiap wilayah 405,000,000 225,000,000 180,000,000
Dikurangi :
Biaya tetap yang dapat ditelusuri 255,000,000 135,000,000 120,000,000
Laba operasi tiap wilayah 150,000,000 90,000,000 60,000,000
Dikurangi :
Biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri
90,000,000
Laba operasi bersih 60,000,000
Segmented Report, sebuah contoh?
Segmen berdasarkan lini produk dari wilayah surabaya
Lini Produk
Laba Wilayah Surabaya Personal care House hold
Penjualan 450,000,000 200,000,000 250,000,000
Dikurangi :
Harga pokok variabel 180,000,000 80,000,000 100,000,000
Biaya variabel lainnya 45,000,000 20,000,000 25,000,000
Total biaya variabel 225,000,000 100,000,000 125,000,000
Marjin kontribusi tiap lini produk 225,000,000 100,000,000 125,000,000
Dikurangi :
Biaya tetap yang dapat ditelusuri 100,000,000 50,000,000 50,000,000
Laba operasi tiap lini produk 125,000,000 50,000,000 75,000,000
Dikurangi :
Biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri 35,000,000
Laba operasi bersih 90,000,000
Segmented Report, sebuah contoh?
Segmen berdasarkan distribusi penjualan dari lini produk personal care
Distribusi penjualan
Laba personal care Distributor Retailer
Penjualan 200,000,000 125,000,000 75,000,000
Dikurangi :
Harga pokok variabel 80,000,000 60,000,000 20,000,000
Biaya variabel lainnya 20,000,000 15,000,000 5,000,000
Total biaya variabel 100,000,000 75,000,000 25,000,000
Marjin kontribusi tiap distribusi penjualan
100,000,000 50,000,000 50,000,000
Dikurangi :
Biaya tetap yang dapat ditelusuri 40,000,000 25,000,000 15,000,000
Laba operasi tiap distribusi penjualan60,000,000 25,000,000 35,000,000
Dikurangi :
Biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri
10,000,000
Laba operasi bersih 50,000,000
BAGAIMANA MEMPERLAKUKAN BIAYA TETAP?
Committed fixed cost

• Biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri setiap segment


• Biaya tetap yang mendukung kegiatan operasi lebih dari satu
segmen sehingga tidak dapat ditelusuri untuk masing-masing
segmen.
• Biaya tetap ini tetap ada meskipun segmen tersebut dieliminasi.
Yang termasuk biaya tetap

Discretionary fixed cost

• Biaya ini juga disebut traceable fixed cost


• Biaya tetap yang dapat ditelusuri dan dapat dibebankan pada
tiap segmen
• Biaya tetap yang terjadi karena keberadaan segmen
• Biaya tetap ini tidak ada jika segmen tersebut dieliminasi
BAGAIMANA ROI DIGUNAKAN PADA
INVESTMENT CENTERS?
ROI = RETUN ON INVESTMENT

ROI adalah tingkat pengembalian yang dapat diperoleh


atas investasi yang dilakukan

LABA OPERASI
ROI = --------------------------------------------
AKTIVA OPERASI
Semakin besar ROI maka semakin besar laba yang
diperoleh atas tiap rupiah yang diinvestasikan pada
aktiva operasi untuk tiap segmen
KOMPONEN MENGHITUNG ROI?
Laba Operasi
• Laba yang digunakan dalam menghitung ROI adalah laba operasi
bersih bukan laba bersih. Laba operasi bersih yaitu laba sebelum
pajak dan bunga sehingga seringkali disebut EBIT (Erning Before
Interest and Taxes).

Aktiva Operasi
• aktiva yang digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan yang
meliputi kas, piutang, persediaan, pabrik, gedung, peralatan dan
aktiva lain yang memiliki tujuan operasi perusahaan.

Aktiva Non Operasi


• Aktiva tersebut tidak digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan
yang meliputi tanah yang digunakan untuk masa depan, investasi
saham, investasi, property, beli gudang tapi untuk disewakan
PEMICU ROI?

LABA OPERASI PENJUALAN


ROI = -------------------------- X ------------------------
PENJUALAN AKTIVA OPERASI

MARJIN LABA = PERPUTARAN AKTIVA


KEMAMPUAN = KEMAMPUAN
MENCETAK LABA MENDAYAGUNAKAN
DARI PENJUALAN AKTIVA OPERASI
YANG DICIPTAKAN DALAM
MENDUKUNG
PENJUALAN
APA PEMICU ROI?
BIAYA BIAYA
PENJUALAN
OPERASI PRODUKSI
TURUN
POSISI AWAL NAIK NAIK
10% 10% 10%
PENJUALAN 100,000 100,000 100,000 90,000
BIAYA PRODUKSI 60,000 60,000 66,000 60,000
LABA KOTOR 40,000 40,000 34,000 30,000
BIAYA OPERASI 20,000 22,000 20,000 20,000
LABA OPERASI 20,000 18,000 14,000 10,000
AKTIVA OPERASI 200,000 200,000 200,000 200,000
MARJIN LABA 20.00% 18.00% 14.00% 11.11%
PERPUTARAN AKTIVA 0.50 0.50 0.50 0.45
ROI 10.00% 9.00% 7.00% 5.00%
APA PEMICU ROI?
BIAYA BIAYA
PENJUALAN
POSISI OPERASI PRODUKSI
NAIK
AWAL TURUN TURUN
10% 10% 10%
PENJUALAN 100,000 100,000 100,000 110,000
BIAYA PRODUKSI 60,000 60,000 54,000 60,000
LABA KOTOR 40,000 40,000 46,000 50,000
BIAYA OPERASI 20,000 18,000 20,000 20,000
LABA OPERASI 20,000 22,000 26,000 30,000
AKTIVA OPERASI 200,000 200,000 200,000 200,000
MARJIN LABA 20.00% 22.00% 26.00% 27.27%
PERPUTARAN AKTIVA 0.50 0.50 0.50 0.55
ROI 10.00% 11.00% 13.00% 15.00%
APA PEMICU ROI?
PELEPASAN PEMBELIAN
POSISI AWAL
AKTIVA AKTIVA

10% 10%
PENJUALAN 100,000 100,000 100,000
BIAYA PRODUKSI 60,000 60,000 60,000
LABA KOTOR 40,000 40,000 40,000
BIAYA OPERASI 20,000 20,000 20,000
LABA OPERASI 20,000 20,000 20,000

AKTIVA OPERASI 200,000 180,000 220,000

MARJIN LABA 20.00% 20.00% 20.00%


PERPUTARAN AKTIVA 0.50 0.56 0.45
ROI 10.00% 11.11% 9.09%
RESIDUAL INCOME?
Residual Income

• selisih laba operasi bersih yang diperoleh pusat


pertanggungjawaban investasi dengan tingkat pengembalian
minimum atas aset operasinya

Motifikasi prinsip akuntansi

• RI dapat memodifikasi prinsip akuntasi dalam berbagai cara


sebagai contoh biaya penelitian dan pengembangan yang
biasanya menghabiskan dana yang cukup besar tidak diperlakukan
sebagai biaya melainkan sebagai investasi karena aktivitas ini akan
menimbulkan nilai tambah (value added) bagi perusahaan.
BAGAIMANA MENGHITUNG RI?
• Perusahaan Felixindo memiliki data yang digunakan
sebagai dasar pengukuran kinerja sebagai berikut :
aktiva operasi Rp. 200,000,000, laba bersih operasi Rp.
80,000,000, dan tingkat pengembalian minimum 15%

PAKAI ROI PAKAI RI (EVA)


LABA OPERASI 80.000.000 80.000.000
AKTIVA OPERASI 200.000.000 200.000.000
ROI 40,00%
TINGKAT PENGEMBALIAN MINIMAL 15% - 30.000.000
LABA SETELAH DIKURANGI PENGEMBALIAN MINIMAL 50.000.000
PERBANDINGAN ROI DAN RI?
• RI lebih banyak digunakan jika ada kesempatan
Investasi baru dapat meningkatkan RI, sedangkan
kesempatan investasi ini akan ditolak jika menggunakan
ROI.
• Sebagai ilustrasi, Perusahaan Felixindo akan membeli
mesin baru yang lebih canggih seharga Rp25,000,000.
Mesin baru diharapkan akan meningkatkan laba operasi
sebesar Rp 5,000,000 tiap tahun.
• Kesempatan investasi tersebut menghasilkan tingkat
pengembalian 20% (Rp 5,000,000 : 25,000,000) lebih
tinggi dari tingkat pengembalian minimum sebesar 15%.
PERBANDINGAN ROI DAN RI?
Evaluasi kinerja menggunakan Residual Income
Sebelum investasi Setelah investasi Total
Rata-rata aktiva operasi 200,000,000 25,000,000 225,000,000
Laba operasi bersih 80,000,000 5,000,000 85,000,000
Tingkat pengembalian minimum 30,000,000 3,750,000 33,750,000
Residual income 50,000,000 1,250,000 51,250,000

• Jika manajer dievaluasi menggunakan RI maka investasi yang


ada merupakan hal yang menguntungkan karena dapat
meningkatkan RI dari Rp 50,000,000 menjadi Rp 51,250,000
• Sedangkan penggunaan ROI akan menolak karena investasi
baru menurunkan ROI dari 40% menjadi 38%
Evaluasi kinerja menggunakan ROI
Sebelum investasi Setelah investasi Total
Rata-rata aktiva operasi (a) 200,000,000 25,000,000 225,000,000
Laba operasi bersih (b) 80,000,000 5,000,000 85,000,000
ROI (b) : (a) 40% 20% 38%
Transfer Price
• DESENTRALISASI DAPAT MENIMBULKAN
PERMASALAHAN HARGA JIKA TERJADI
TRANSAKSI JUAL DAN BELI ANTAR PUSAT
PERTANGGUNG JAWABAN
• TRANSFER PRICE HARUS DISEPAKATI OLEH
MANAJEMEN AGAR TIDAK MENIMBULKAN
SUBOPTIMATION DAN DAPAT MENINGKATKAN
MOTIVASI PARA PEMIMPIN PUSAT
PERTANGGUNGJAWABAN
METODE TRANSFER PRICING

Cost based • Menentukan harga transfer ketika


transfer prices terjadi idle capacity

Market based • Menentukan harga transfer ketika


transfer prices full capacity

• menentukan harga transfer


Negotiated berdasarkan negosiasi antar divisi
transfer prices dengan mempertimbangkan
kapasitas produksi
PENETAPAN Harga Transfer?
• Perusahaan Reta&Reza adalah perusahaan yang menghasilkan sofa
klasik dan sofa modern.
• Perusahaan memiliki 2 divisi yaitu divisi spon dan divisi sofa.
• Divisi spon biasanya menjual produknya ke luar perusahaan tetapi
saat ini perusahaan sofa memperbesar produksinya sehingga
membutuhkan spon yang lebih banyak
• Berikut ini adalah data-data tiap unit sofa dan spon dari masing-
masing divisi :

DIVISI SPON DIVISI SOFA


Harga jual spon/unit 200,000 Harga jual sofa/unit 1,000,000
biaya variabel per unit 100,000 Biaya produksi variabel tanpa spon 500,000
Biaya spon yang dibeli dari pemasok luar 150,000
Marjin kontribusi per unit 100,000 Marjin kontribusi per unit 350,000
Total marjin kontribusi per unit Rp 450,000 (Rp 100,000 + Rp 350,000)
jika divisi sofa ingin membeli
1,000 unit dari divisi spon,
Berapa harga transfer yang
tepat?
Negotiated transfer prices
Jika tidak ada kapasitas menganggur
• Jika tidak ada kapasitas menganggur (full capacity), maka
divisi sofa harus membeli spon dari Divisi spon dengan harga
Rp 200,000/unit (sama dengan harga untuk pihak luar)
• Harga transfer minimum adalah biaya variabel spon Rp
100,000 ditambah dengan marjin kontribusi yang hilang jika
divisi spon tidak menjual kepada pelanggan di luar
perusahaan sebesar Rp 100,000 , sehingga diperoleh harga
transfer minimum sebesar Rp 200,000.
• Market based transfer prices merupakan metode penentuan
harga transfer yang pas pada saat full capacity
• Harga tersebut adalah jauh lebih mahal jika dibandingkan
dengan harga spon yang dibeli divisi sofa dari pemasok Rp
150,000/unit.
Negotiated transfer prices
Jika ada kapasitas menganggur
• Jika terdapat kapasitas menganggur (idle capacity), maka divisi
spon harus mempertimbangkan harga yang ditawarkan kepada
divisi sofa dibawah Rp 200,000/unit
• Harga transfer minimum adalah Rp 100,000 dan harga transfer
maksimum sebesar Rp 150,000 sesuai dengan harga yang
ditawarkan pemasok
• Divisi spon tidak memiliki biaya kesempatan karena bekerja pada
kapasitas mengganggur
• Cost based pricing merupakan metode penentuan harga transfer
yang pas pada kapasitas menganggur
• Terdapat rentang harga yang dapat dinegosiasikan antar divisi agar
saling menguntungkan. Rentang harga Rp. 100,000 – Rp 150,000
merupakan harga transfer yang dapat dinegosiakan kedua divisi
Full Cost versus Variable Cost
• Rentang negosiasi harga transfer pada kapasitas
menganggur harus mempertimbangkan harga yang
ditawarkan pemasok
• Jika harga transfer berdasar biaya variabel (variable
cost), maka harga transfer sebesar Rp. 100,000
• Jika harga transfer berdasar biaya penuh (full cost),
maka harga transfer sebesar Rp. 100,000 ditambah
biaya tetap yang dialokasikan untuk spon yang dijual
kepada divisi sofa. Besaran biaya tetap yang
dialokasikan tidak melebihi harga yang ditawarkan
kepada pemasok, atau maksimal sebesar Rp. 50,000

Anda mungkin juga menyukai