Amelia 1910912220034
2. Apa saja permasalahan dan isu-isu strategis kesehatan di lingkungan lahan basah?
3. Apa saja program-program kesehatan yang aplikatif untuk wilayah lahan basah?
Menjelaskan mengenai permasalahan dan isu strategis kesehatan di lingkungan lahan basah.
2. Tujuan Khusus
• Istilah lahan basah (wetland) diangkat setelah penandatanganan konvensi tentang Lahan-
basah penting Internasional, terutama sebagai Habitat Burung Air (The Convention on
Wetlands of International Importance Especially as Waterfowl Habitat) di kota Ramsar,
Iran pada tanggal 2 Februari 1971 sehingga konvensi tersebut lebih dikenal dengan istilah
konvensi Ramsar.
• Wetland International (Indonesia) menyebutkan beberapa jenis lahan- basah, yakni lahan
gambut, sungai dan delta sungai, hutan mangrove, lahan basah di daerah kering, lahan
basah di dataran tinggi, dan lahan basah artic.
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Kesehatan di
Lingkungan Lahan Basah
• Salah satu bentuk kerusakan lahan basah yang semakin banyak terjadi adalah kebakaran gambut
mudah terjadi di hutan rawa gambut tropis yang telah terdegradasi karena konversi dan pembukaan
lahan, terutama yang melibatkan penebangan dan pembukaan kanal drainase.
• Lahan gambut sangat mudah mengalami penurunan permukaan tanah (subsidence) akibat
mengalami oksidasi dan dekomposisi lebih lanjut. Laju subsidensi yang tinggi akan meningkatkan
potensi terjadinya banjir di musim hujan.
• Lahan basah yang kaya akan manfaat menjadikan lahan basah sangat rentan terhadap eksploitasi
oleh manusia.
• Lahan basah memiliki risiko penyakit tropis dan sub tropis yang besar. Diantaranya adalah penyakit
malaria, demam kuning (Yellow Fever), demam berdarah, filariasis, dan encephatilia.
Program-Program Kesehatan yang Aplikatif Untuk Wilayah
Lahan Basah
Menurut Mezirow (1963), ada 3 macam bentuk program dalam usaha pengembangan masyarakat
yaitu :
1. Program integrative yaitu pengembangan masyarakat melalui koordinasi dinas-dinas teknis terkait
atau yang lebih dikenal dengan kerjasama lintas sectoral.
2. Program adaptif yaitu pengembangan masyarakat ganya ditugaskan kepada salah satu
instansi/departemen yang bersangkutan saja atau dikenal dengan kerjasama lintas program.
3. Program proyek yaitu pengembangan masyarakat dalam bentuk usaha-usaha terbatas diwilayah
tertentu dan program disesuaikan dengan kebutuhan wilayah.
Penanggulangan dan Pencegahan Permasalahan di
Lingkungan Lahan Basah
Pada ummnya ada lima tahapan dalam penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat yaitu :
1. Identifikasi masalah
3. Perencanaan;
4. Implementasi dan
5. Evaluasi.
Kesimpulan
Menurut Konvensi Ramsar, istilah lahan basah mencakup berbagai ekosistem pedalaman, pesisir dan
laut yang memiliki banyak karakteristik yang sama. Sebuah fitur umum dari semua lahan basah
adalah air permanen atau periodik di daerah alami atau buatan, dengan air statis atau mengalir, dan air
tawar, payau atau asin. Lahan basah meliputi lahan gambut, dataran banjir, lumpur lepas pantai,
muara, kawasan mangrove, air laut dengan kedalaman pasang surut tidak lebih dari 6m, dan lahan
basah buatan seperti waduk, persawahan, dan tambak. Lahan basah tidak pernah terlepas dari
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Kesehatan. Diantaranya adalah penyakit malaria, demam kuning
(Yellow Fever), demam berdarah, filariasis, dan encephatilia termasuk penyakit yang memiliki
peluang risiko yang besar dilahan basah.
Saran
Penelitian lebih lanjut diperlukan mengenai isu-isu strategis dan kesehatan di lingkungan lahan basah.
Diharapkan pemerintah dan dinas terkait dapat merencanakan program untuk mencegah dan
mengatasi permasalahan di lingkungan lahan basah. Masyarakat juga lebih waspada dan sadar akan
masalah dan mengatasi masalah di lingkungan lahan basah.
DAFTAR PUSTAKA
Almasdi Syahza. (2022). Lahan basah (Issue February).
Harahap, F. R. (2016). Pengelolaan Lahan Basah Terkait Semakin Maraknya Kebakaran Dengan Pendekatan Adaptasi Yang
Didasarkan Pada Konvensi Ramsar. Society, 4(2), 38–47. https://doi.org/10.33019/society.v4i2.28
Hatta, G. M. (2016). Lahan Basah, Kearifan Lokal, dan Teknologi. Seminar Nasional Universitas Lambung Mangkurat, 7–13.
Pahruddin, M. (2017). Risiko Pajanan Logam Berat Pada Air Sungai. JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal Dan Aplikasi
Teknik Kesehatan Lingkungan, 14(2), 525. https://doi.org/10.31964/jkl.v14i2.47
Panghiyangani, R., Lenie, M., & Husaini. (2019). Kesehatan Masyarakat Di Lingkungan Lahan Basah. In Kesehatan Masyarakat
Di Lingkungan Lahan Basah.
Rachmat, H. H. (2018). Penguatan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan di Indonesia.
Soendjoto, M. A., & Dharmono. (2016). Potensi, Peluang, dan Tantangan Pengelolaan Lingkungan Lahan Basah Secara
Berkelanjutan. Prosiding Seminar Universitas Lambung Mangkurat 2015, 1–20.