Anda di halaman 1dari 10

ASKEP KEGAWATDARURATAN III

Kehamilan Ektopik

Disusun Oleh :
Kelompok

1. Windy Sendow (19142010166)


2. Maya Boyo (19142010168)
3. Anggraini Mutahang ( 19142010165)
Definisi Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik yaitu kehamilan dimana tempat


implantasi blastosit di area manapun selain
endometrium. Kelainan tempat kehamilan adalah
kehamilan yang berada diluar kavum uteri.
Kehamilan disebut ektopik bila berada ditempat
yang luar biasa, seperti didalam tuba, ovarium atau
rongga perut atau juga ditempat yang luar biasa
walaupun masih dalam rahim misalnya serviks, pars
interstisialis tuba atau tanduk rudimenter rahim.
Kebanyakan kehamilan ektopik terjadi didalam
tuba, angka kejadian kehamilan tuba ialah 1
diantara 150 persalinan.
Faktor Resiko Kehamilan Ektopik
Beberapa Faktor resiko terjadinya kehamilan ektopik yaitu:

8. Infeksi saluran genital


1. Bedah tuba
sebelumnya
2. Sterilisasi
9. Pasangan seksual lebih dari satu
3. Kehamilan ektopik sebelumnya
10. Merokok
4. Terpajan dietilstilbestron
11. Bilas vagina
5. Penggunaan AKDR
12. Pertama kali berhubungan seks
6. Kelainan tuba
saat usia dini
7. Infertilitas dan penanganan
13. Usia ibu sudah lanjut
terkait
14. Endometriosis
Lokasi Kehamilan Ektopik

1. Kehamilan Tuba

2. Kehamilan abdomen

3. Kehamilan ovarium

4. Kehamilan serviks

5. Kehamilan di jaringan parut Caesar

6. Tempat lain kehamilan ektopik


Diagnosis
1. Anamnesa tentang trias kehamilan ektopik terganggu:
a. Terdapat amenorhea (Terlambat datang bulan).
b. Terdapat rasa nyeri mendadak disertai rasa nyeri didaerah bahu dan seluruh abdomen.
c. Terdapat perdarahan melalui vagina atau spotting/bercak.

2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum dan tanda vital dapat baik sampai buruk seperti:
a. Keadaan umum
1) Ibu tampak anemis dan sakit, lemah dan pucat.
2) Keasadaran bervariasi dari baik sampai koma-tidak sadar.
3) Terdapat tanda-tanda syok: hipotensi (tekanan darah menurun), Takhikardia (nadi meningkat), pucat,
ekstremitas dingin.
4) Pada pemeriksaan abdomen: Ditemukan tanda-tanda rangsangan peritoneal (nyeri tekan, nyeri ketok,
nyeri lepas, defense musculaire), ini disebabkan karena darah yang masuk kedalam rongga abdomen
akan merangsang peritoneum, Tanda cairan bebas dalam abdomen. Dan Perut kembung.
b. Pemeriksaan khusus melalui vagina (pemeriksaan ginekologi)
1) Nyeri goyang pada pemeriksaan serviks

2) Serviks terlalu lunak dan nyeri tekan.

3) Korpus uteri normal atau sedikit membesar, kadang-kadang sulit


diketahui karena nyeri abdomen yang hebat.

4) Kavum douglas menonjol oleh karena terisi darah dan nyeri.


3. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium
1. Kadar hemoglobin meningkat dan eritrosit menurun
atau leukosit meningkat.
2. Tes kehamilan (urine dan HCG)

Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)


3. Pemeriksaan kuldosentesis
4. Untuk mengetahui adanya cairan atau darah dalam
kavun douglass.
5. Pemeriksaan yang ditegakkan secara bedah.
Penatalaksanaan Kehamilan Ektopik

1. Kehamilan ektopik terganggu merupakan masalah klinis yang memerlukan


penanganan spesialistis.
a. Dalam hal ini, rujukan merupakan langkah yang sangat penting.
b. Dengan gambaran klinis kehamilan ektopik terganggu. Kiranya bidan dapat
menegakkan diagnosis kemungkinannya sehingga sikap yang paling baik
diambil adalah segera merujuk penderita (ibu) ke fasilitas yang lengkap
seperti puskesmas, dokter atau langsung ke rumah sakit.

2. Sebagai gambaran penanganan spesialistis tersebut yang akan dilakukan


adalah penatalaksanaan kehamilan ektopik tergantung pada beberapa hal,
antara lain lokasi dan tampilan klinis.
Adapun prinsip umum penatalaksanaan kehamilan ektopik adalah sebagai
berikut:

1. Segera rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap / rumah sakit.


2. Optimalisasi keadaan umum ibu dengan pemberian cairan dan tranfusi
darah, pemberian oksigen atau bila dicurigai infeksi diberikan juga
antibiotik.
3. Pada keadaan syok segera diberikan infus cairan seperti dextrose 5%,
glukosa 5%, garam fisiologis dan oksigen sambil menunggu darah. (kondisi
penderita harus diperbaik, kontrol tekanan darah, nadi dan pernafasan).
4. Penatalaksanaan yang ideal adalah menghentikan sumber perdarahan segera
dengan penatalaksanaan bedah operasi/ laparatomi setelah diagnosis
dipastikan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai