Structure-Activity Relationship
Erlina Santoso
Pembimbing: dr. Wawaimuli Arozal, M.Biomed,
Ph.D
Pendahuluan
c. Grup fungsional
molekul dengan rumus molekul yang sama, tetapi dengan atom yang tersusun
memberikan gugus fungsi yang berbeda.
Contoh: C2H6O
2. Stereoisomer
Stereoisomer memiliki formula molekul dan struktur yang sama(dengan
urutan ikatan yang sama), tetapi berbeda dalam pengaturan spasial.
A. Isomer konformasi
Stereoisomer yang dapat diubah satu sama lain dengan rotasi di sekitar
ikatan
tunggal.
E c l i p s e d → grup yang identik semua sejalan satu sama lain.
G a u c h e → grup yang identic 60 derajat satu dengan yang lain.
A n t i → grup yang identic 180 derajat satu dengan yang lain.
Asetilkolin
Mempunyai 2 bentuk konformasi:
Bentuk konformasi tertutup (quasi ring=cysoid)
Atom H dari N-metil letaknya berdekatan dengan atom O dari gugus asetoksi
sehingga terjadi ikatan hydrogen intermolekul membentuk struktur tertutup.
Bentuk ini dapat berinteraksi dengan reseptor nikotinik .
Bentuk konformasi memanjang penuh (transoid)
Atom H dari N-metil letaknya berjauhan dengan atom O sehingga membentuk
struktur yang memanjang. Bentuk ini dapat berinteraksi dengan reseptor
muskarinik.
Histamine
Tripolidine, senyawa antagonis H1, diduga merupakan antagonis spesifik histamin bentuk
konformasi A.
Simetidine, senyawa antagonis H2, diduga merupakan antagonis dari histamin bentuk
konformasi B.
B. Isomer konfigurasi
Isomer yang tidak dapat diubah menjadi yang lain dengan rotasi dari ikatan
tunggal.
Ada 2:
Isomer geometric
Isomer yang disebabkan adanya atom-atom atau gugus-gugus yang terikat secara
langsung pada suatu ikatan rangkap atau struktur cincin (ring).
Cis digunakan jika struktur diidentifikasi berada pada sisi yang sama
dibidang
molekul, Trans digunakan jika berada pada sisi yang berlawanan dari bidang.
Dietilstilbestrol
Obat yang disintesis untuk meniru hormone alam estradiol
Isomer trans mempunyai aktivitas estrogenik 14 kali lebih besar dibanding
isomer cis.
Perbedaan dapat terlihat pada aktivitas biologis isomer geometrik mungkin
disebabkan karena perbedaan jarak antar atomik gugus esensial yang
menimbulkan respon.
Isomer optic
Mempunyai sifat kimia fisika sama dan hanya berbeda pada kemampuan dalam
memutar bidang cahaya terpolarisasi atau berbeda rotasi optiknya.
Hanya bisa memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kiri atau ke kanan saja.
Isomer (+), isomer putar kanan (D) memutar cahaya ke kanan (searah jarum jam).
Isomer (-), isomer putar kiri (L) memutar cahaya ke kiri (berlawan dengan arah
jarum jam).
Contoh:
• D-(-)-Adrenalin, aktivitas vasokonstriktornya 12-15 kali lebih besar dibanding isomer
+
• (-)-α-Metildopa, mempunyai efek antihipertensi, sedang isomer + tidak ada efek anti
hipertensi
• (+)-α-Propoksifen, mempunyai efek analgesic, sedang isomer (-) mempunyai efek anti
batuk.
Dalam isomer optik perbedaan yang dihasilkan terhadap aktivitas farmakologi
disebabkan karena distribusi isomer-isomer itu, atau perbedaan sifat
kombinasi obat reseptor jika jumlah pengikatan tersedia kurang optimal.
Asam tartat dengan 2 bentuk isomernya memiliki perbedaan kelarutan,
koefisien partisi, dan titik l e b u r n y a → perbedaan aktivitas farmakologi karena
sifat fisiknya.
Manfaat dari studi SAR
• Pengembangan turunan senyawa yang memiliki :
1. Rasio efikasi >> toksisitas.
2. Selektivitas yang tinggi di antara sel-sel atau jaringan yang
berbeda.
3. Karakteristik sekunder yang lebih dapat
diterima
dibandingkan senyawa pendahulunya.