DARI KERJA
OBAT
KIMIA MEDISINAL
Kelompok 3 :
03 Bentuk-bentuk Isomer
Definisi
Stereokimia merupakan salah satu faktor penting
dalam aktivitas biologis obat oleh karena itu
pengetahuan tentang hubungan aspek stereokimia
dengan aktivitas farmakologis obat.
2
1
3 4
Diastereoisomer dan Isomer Optik dan
Aktivitas Biologis Aktivitas Biologis
1. Isomer Geometrik dan Aktivitas Biologis
Isomer geometri atau isomer cis trans adalah isomer yang
disebabkan adanya atom-atom atau gugus-gugus yang terikaat
secara langsung pada suatu ikatan rangkap atau dalam suatu sistem
alisiklik. Ikatan rangkap dan sistem alisiklik membatasi gerakan
atom dalam mencapai kedudukan yang stabil sehingga terbantuk
isomer cis-trans dan isomer cistrans cenderung menahan gugus-
gugus daklam molekul pada ruang yang relatif berbeda dan
perbedaan letak gugus-gugus tersebut dapat menimbulkan
perbedaan kimia fisika. Akibatnya, distribusi isomer dalam media
biologis juga berbeda, dan berbeda pula kemampuan isomer untuk
interaksi dengan reseptor biologis.
2. Isomer konfirmasi dan aktivitas biologis
Aktivitas pemblok
Contoh
adrenergik dari b-
haloalkilamin tergantung
pada koplanaritas Kadang-kadang suatu molekul senyawa
substituen pada cincin tertentu memberikan lebih dari satu
benzen. efek biologis karena mempunyai bentuk
konfirmaasi yang unik dan lentur
sehingga dapat berinteraksi dengan
reseptor-reseptor yang berbeda. Contoh
:
Lanjutan
• 1. Asetil kolin
• Asetilkolin memiliki dua bentuk konfirmasi yaitu
• a. bentuk konfirmasi tertutup
• Pada bentuk ini atom H dari N-metil letaknya berdekatan demgam atom O dari gugus asetoksi sehingga terjadi ikatan
hidrogen intermolekul membentuk struktur tertutup. Bentuk konfirmasi ini dapoat berinteraksi dengan reseptor nikotinik
dari ganglia dan penghubung saraf otot.
• b. bentuk konfirmasi memanjang penuh
• pada bentuk ini atom H dari N-metil letaaknya berjauhan dengan atom O sehingga membentuk struktur memanjang.
Bentuk konfirmasi ini dapat berinteraksi dengan reseptor muskarinik dari saraf post ganglionik parasimpatik dan mudah
dihidrolisis oleh enzim asetilkolinesterase,
• 2. 2-Asetoksisiklopropiltrimetilamonium iodida
• Pada bentuk (+) trans, atom H dari N-metil letaknya berjauhan dan terpisah dari atom O gugus asektosi sehingga
mempunyai bentuk konfirmasi memanjang seperti asetilkolin. Senyawa ini memiliki derajat kekakuan yang lebih besar
dari asetilkolin dan mempunyai aktivitas muskarinik pada pembuluh darah anjing 5 kali lebih besar dari asetilkolin.
• Bentuk isomer (+) trans juga mudah dihidrolisis oleh enzim esterase dengan kecepatan yang sama seperti
hidrolisis asetilkolin. Bentuk isomer (-) trans, (+)cis, dan (-) cis, aktivitas muskariniknya sangat rendah.
• 3. histamin
• Histamin mempunyai tiga bentuk isomer konformasi, yaitu 2 bentuk konformasi memanjang dan bentuk konformasi
tertutup.
• Pada struktur triprolidin, senyawa antagonis H1, jarak antara kedua atom N=4,88 ± 0,2 angstrom dan diduga berfungsi
sebagai antagonis spesifik terhadap histamin bentuk konfirmasi A. senyawa antagonis H2, seperti simetidin diduga
merupakan antagonis dari histamin bentuk konfirmasi B.
3. Diastereoisomer adalah isomer yang disebabkan
oleh senyawa yang mempunyai dua atau lebih
Diastereoisomer pusat atom asimetrik, mempunyai gugus
fungsional sama dan memberikan tipe reaksi yang
dan sama pula. Kedudukan gugus-gugus substitusi
terletak pada ruang yang relatif berbeda sehingga
Aktivitas diastereoisomer mempunyai sifat fisik, kecepatan
reaksi dan sifat biologis yang berbeda
Biologis pula. Perbedaan sifat-sifat di atas berpengaruh
terhadap distribusi, metabolisme dan interaksi
isomer dengan reseptor.
Contoh obat yang dapat membentuk isomer optic dengan
aktivitas biologis berbeda
a. (-)- :Hiosiamin, aktivasi
medriatiknya 15-20 kali lebih besar f. (+)-Norhormoepinefrin,
disbanding isomer (+) aktivitas presosnya 160 kali
b. D-(-)adrenalin, aktivitas lebih besar disbanding isomer
vasokonsttiktornya 12-15 kali lebih (-)
basar disbanding isomer (+) g. (+)-α-Propoksifen
c. (-)-Sinefrin, aktivitas presornya mempunyai efek analgesikm
60 kali lebih besar disbanding d\sedang isomer (-) mempunyai
isomer (+) efek antibatuk
d. (-)-α-Metildopa, mempunyai h. L-(+)-Asam askorbat
efek antihipertensi, sedang isomer mempunyai efek antiskorbut,
(+) tidak menimbulkan efek sedang isomer (-) efeknya
antihipertensi negatif
e. D-(-)-treo-Kloramfenikol i. S-(+)-Indometasin
mempunyai efek antibakteri, sedang mempunyai efek antiradang,
isomer L (+) eritro efeknya negative sedang isomer R(-) efeknya
negatif
j. Isomer (-) dan (+)-klorokuin
4. Isomer Optik dan Aktivitas Biologis
•Isomer Optik adalah isomer yang disebabkan oleh senyawa yang mempunyai atom C asimetrik.
Isomer optic mempunyai sifat kimia Fisika sama dan hanya berbeda pada kemampuan dalam
memutar bidang cahaya terpolarisasi atau berbeda rotasi optiknya. Masing-masing isomer hanya
dapat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kiri atau ke kanan saja dengan sudut pemutaran yang
sama.