Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN STRUKTUR, ASPEK

STEREOKIMIA DAN AKTIVITAS


BIOLOGIS OBAT

ERVA AMALIANTI AGUS


10113103
S1 FARMASI

Pendahuluan
Stereokimia merupakan salah satu faktor penting dalam
aktivitas biologis obat.
Pada interaksi obat-reseptor ada dua nilai yg pnting yaitu:
1. Distribusi muatan elektronik dalam obat dan reseptor
2. Bentuk konformasi obat dan reseptor
3 faktor struktur yang penting :
a. Stereokimia molekul obat
b. Jarak antar atom atau gugus
c. Distribusi elektronik dan konfigurasi molekul

Perbedaan aktivitas farmakologis dari beberapa


stereoisomer disebab oleh 3 faktor :
a. Perbedaan dalam distribusi isomer dalam tubuh
b. Perbedaan dalam sifat-sifat interaksi obat-reseptor
c. Perbedaan dalam adsorpsi isomer-isomer pada
permukaan reseptor yg sesuai.
Dua hal yg perlu diketahui adalah modifikasi
isosterisme dan pengaruh isomer terhadap aktivitas
biologis obat.

A. MODIFIKASI ISOSTERISME
Langmuir (1919), persamaan fisikdari molekul yg bukan
isomer dan memberikan batasan bahwa isosteris adalah
senyawa-senyawa, kelompok atom-atom,radikal atau molekul
yg mempunyai jmlah dan pngaturan elektron sma,bersifat
isoelektrik dan mempunyai kemiripan sifat-sifat fisik.
Grimm (1925), memperkenalkan hukum pergantian hidrat yg
menyatakan bahwa penambahan atom H, suatu elektro sunyi,
pda atom atau molekul yg kekurangan elektron pda orbital
terluar (pseudo atom), dpat menghasilkan pesangan isosterik.
Erlenmeyer (1948), memperluas definisi isosteris yaitu
atom,ion atau molekul yg jumlah, bentuk, ukuran dan polaritas
elektron pada lapisan terluar sama.

Secara umu isosteris adalah kelompok atom-atom dalam


molekul, yg mempunyai sifat kimia atau fisika mirip, karena
mempunyai persamaan ukuran, keelektronegatifan atau
stereokimia.
Contoh pasangan isosterik yg mempunyai sifat sterik dan
konfigurasi elektronik sama :
1. Ion karboksilat (-COO- ) dan ion sulfonamido (-SO2NRu-)
2. Gugus keton (-CO- ) dan gugus sulfon (-SO 2-)
3. Gugus klorida (-CL) dan gugus trifluorometil ( -CF 3)
Prinsip isosterisme digunakan untuk :
4. Mengubah struktur senyawa hingga didapatkan senyawa
dgn aktivitas biologis yg dikehendaki
5. Mengembangkan analog dgn efek biologis yg lebih sensitif
6. Mengubah struktur senyawa sehingga bersifat antagonis
terhadap normal metabolit (antimetabolit)

bioisosterisme
Friedman (1951), bioisoserisme melibatkan
pergantian gugus fungsi dalam struktur molekul
yg spesifik aktif dgn gugus lain dan pergantian
tersebut akan menghasilkan senyawa baru dgn
aktivitas biologis yg lebih baik.
Burger(1970) bioisosterisme diklasifikasikan
menjadi 2 yaitu:
1. Bioisosterisme klasik
2. Bioisosterisme non-klasik

1.
a.
b.
c.
d.
e.

Bioisosterisme klasik
Atom / gugus monovalen
Atom / gugus divalen
Atom / gugus trivalen
Atom / gugus tetravalen
Keasaman cincin

2. Bioisosterisme nonklasik
f. Substitusi gugus akan memberikan pengaturan elektronik
dan sterik yg serupa dgn senyawa induk
g. Penggantian gugs dengan gugs lain ygtidak mempeunyai
persamaan sifat elektronik / sterik tetapi masih
menimbulkan aktivitas biologis yg sama.
h. Penggantian cincin dgn struktur nonsiklik

Hansch mengKlasifikasi bioisosterisme


berdasarkan kualitatif (aktivitas biologis) dan
kuantitatif melalui parameter sifat kimia fisika
1. Isometrik bioisosterisme, dimana gugusgugus yg saling dipergantikan mempunyai
persamaan kualitatif dan kuantitatif, yaitu
mempunyai nilai tetapan kimia fisika hampir
sama dan dapat menghasilkan respons
biologis yg serupa pula.
2. Nonisometrik bioisosterik, dimana gugusgugus yg saling dipergantikan mempunyai
persamaan kualitatif tetapi tidak sama sifat
kuantitatifnya.

B. ISOMER DAN AKTIVITAS BIOLOGIS


OBAT
Dari gambaran sterik dikenal beberapa
macam struktur isometrik, antara lain:
1. Isomer geometrik dan aktivitas biologis
2. Isomer konformasi dan aktivitas biologis
3. Diastereoisomer dan aktivitas biologis
4. Isomer optik dan aktivitas biologis

Isomer geometrik dan aktivitas


biologis
Isomer geometri / isomer cist trans adalah
isomer yg disebabkan adanya atomatom / gugus-gugus yg terikat secara
langsung pada suatu ikatan rangkap /
dlamsuatu sistem siklik.

Isomer konformasi
dan aktivitas biologis

Isomer konformasi
adalah isomer yg terjadi
karena ada perbedaan
pengaturan ruang dari
atom-atom / gugusgugus dalam struktur
molekul obat.

Isomer optik dan aktivitas


biologis
Isomer optik
adalah isomer
yg disebabkan
oleh senyawa
yg mempunyai
atom C
asimetrik.

C. JARAK ANTARA ATOM DAN


AKTIVITAS BIOLOGIS
Hubungan antara struktur kimia dgn aktivitas
biologis sering ditunjang oleh konsep kelenturan
reseptor. Jarak antara gugus2 fungsional molekul
dapat berpengaruh terhadap aktivitas biologis
obat. Karena diperkiraan dari:
Jarak identitas /jarak antara ikatan2 peptida
struktur protein yg memanjang
Jarak antara dua struktur
Onfigurasi dan jarak antara atom dari senyawa
antagonis metabolik

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai